1.
Asam Deoksiribo Nukleat, atau disingkat
DNA merupakan persenyawaan kimia
yang paling pentng pada makhluk dihup,
KONSEP DNA, yang membawa keterangan genetic dari
GEN DAN sel khususmya atau dari makhluk hidup
KROMOSOM
dalam keseluruhannya dari satu generasi
ke generasi berikutnya (Suryo, 2004:57)
Struktur DNA
Watson dan Crick (1953) menyatakan
bahwa molekul DNA berbentuk seperti
tangga tali berpilin (Double Helix), dengan
ibu tangga terdiri atas gula deoksiribosa
dan gugus fosfat, sedangkan anak tangga
terdiri atas pasangan basa nitrogen (A-T
dan S-G) yang dihubungkan oleh ikatan
hydrogen lemah.
DNA tersusun oleh 3 macam
molekul:
1. Gula Deoksiribosa /Gula Pentosa
2. Gugus Phosfat
3. Basa Nitrogen:
- Purin : Adenin (A) dan Guanin (G)
- Pirimidin : Cytosin (C) dan Timin (T)
A selalu berpasangan dengan T, memiliki 2 ikatan
hydrogen.
C selalu berpasangan dengan G, memiliki 3 ikatan
hidrogen.
Menurut ketentuan Charhaf:
Basa nitrogennya adalah adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan timin (T)
Perbedaan Gula penyusunnya adalah deoksiribosa, yaitu ribosa yang kekurangan satu atom oksigen.
Basa nitrogennya adalah adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan urasil (U)
5.
menyebabkan terjadinya perubahan genotip yang dapat
diturunkan melalui mitosis atau meiosis dari sel mutan.
Mutasi adalah perubahan materi genetik (DNA) yang
PERISTIWA menyebabkan terjadinya perubahan gen.
MUTASI DAN Syarat terjadinya mutasi:
IMPLIKASINYA 1. Adanya perubahan materi genetik (DNA atau kromosom)
DALAM 2. Perubahan tersebut bersifat dapat atau tidak dapat
SALINGTEMAS diperbaiki
3. Hasil perubahan tersebut diwariskan secara genetik
kepada keturunannya
Berdasarkan bagian yang bermutasi,
mutasi dapat dibedakan:
1. Mutasi kromosom (aberasi kromosom),
yaitu perubahan yang terjadi pada
jumlah kromosom dan perubahan
struktur atau urutan susunan DNA pada
kromosom.
2. Mutasi gen, yaitu perubahan yang terjadi
pada susunan kimia molekul DNA atau
gen.
Penyebab terjadinya mutasi disebut mutagenik. Radiasi
gelombang elektromagnetik berenergi tinggi, seperti sinar X
dan gamma, serta cahaya ultra violet, secara nyata dapat
meningkatkan terjadinya mutasi. Partikel berenergi tinggi
seperti partikel α dan β, neutron, dan radiasi cosmik termasuk
mutagenik.
Mutasi kromosom berpengaruh terhadap beberapa gen dan
berdampak terhadap fenotip. Perubahan jumlah kromosom
terjadi akibat adanya gangguan selama meiosis, walaupun
demikian dapat juga terjadi pada mitosis. Perubahan tersebut
dapat terjadi melalui kehilangan atau bertambahnya satu
kromosom, keadaan seperti ini dinamakan aneuploidi, atau
bertambahnya keseluruhan haploid kromosom (memiliki lebih
dari dua set kromosom lengkap), keadaan seperti ini
dinamakan euploidi (poliploidi).
Salah satu penyebab terjadinya aneuploidi adanya
peristiwa nondisjungsi, pada peristiwa ini bagian dari
sepasang kromosom yang homolog tidak bergerak
memisahkan diri sebagaimana mestinya pada waktu
meiosis I, atau dimana kromatid saudara gagal berpisah
selama meiosis II.
Pada kasus ini, satu gamet menerima dua jenis
kromosom yang sama dan satu gamet yang lainnya tidak
mendapat salinan sama sekali. Kromosom-kromosom
lainnya biasanya terdistribusi secara normal. Jika
kromosom hadir dalam bentuk rangkap tiga di dalam
telur yang telah dibuahi (sehingga sel mempunyai jumlah
total kromosom 2n+1), jenis aneuploid ini disebut trisomi.
Jika satu kromosom hilang (sehingga sel memiliki jumlah
kromosom 2n-1), jenis aneuploid ini disebut monosomi.
Kemudian mitosis akan meneruskan anomali ini
ke semua sel embrionik. Jika organisme tersebut
bisa bertahan hidup, organisme itu biasanya
memperlihatkan sejumlah gejala yang
disebabkan oleh abnormalnya jumlah gen yang
terletak pada kromosom tambahan atau
kromosom yang hilang.
Nondisjungsi dapat juga terjadi selama mitosis.
Jika kesalahan semacam itu berlangsung di awal-
awal perkembangan embrionik, maka kondisi
aneuploid ini akan diteruskan oleh mitosis
kepada sejumlah besar sel dan ini bisa
berdampak besar bagi organisme tersebut.
Triploid (3n) dan tetraploid (4n) menunjukkan
tiga set dan empat set kromosom merupakan
contoh poliploidi. Satu kemungkinan penyebab
terjadi sel triploid dapat dihasilkan dari fertilisasi
dari sel telur diploid (abnormal) yang dihasilkan
oleh nondisjungsi dari semua kromosomnya.
Satu contoh kelainan yang menghasilkan
tetraploid adalah kegagalan zigot 2n membelah
diri setelah mereplikasi kromosom-
kromosomnya.
TERIMAKASIH