MATERI
MATERI GENETIK
A. Pendahuluan
Materi genetik adalah unit yang tersusun atas molekul kimia kompleks yang menentukan sifat sel. Monomernya adalah
nukleotida, polimernya disebut DNA (Deoxyribonucleic Acid). DNA bersusun membentuk gen, dan gen bersusun
membentuk Kromosom. Protein sebagai salah satu zat paling penting bagi makhluk hidup dibentuk oleh materi genetik.
Oleh karena itu, protein pun dapat dikatakan sebagai materi genetik.
B. Kromosom
Kromosom adalah unit penyimpan sifat yang paling besar. Kromosom menyimpan ratusan gen, yang berarti terdiri dari
ribuan DNA untuk satu unitnya saja. Kromosom tersimpan di dalam inti sel pada Eukariotik.
Struktur Kromosom
Kromosom terdiri dari lengan-lengan yang disebut kromatid, dan memiliki pusat yang disebut sentromer. Berikut gambar
struktur kromosom:
Di dalam inti sel (nukleus) kromosom akan muncul berpasangan. Pasangan kromosom ini akan “bahu membahu”
menyimpan sifat dari suatu organisme. Jika salah satunya atau bahkan salah satu lengannya saja rusak, maka sifat dari
organisme tersebut akan rusak. Pasangan kromosom ini disebut dengan kromosom homolog, dan melahirkan istilah-istilah
baru pada bagian tubuhnya, perhatikan gambar berikut:
[gambar kromosom homolog]
Bentuk Kromosom
Jenis Kromosom
Kromosom di dalam sel tubuh makhluk hidup, terutama hewan, terdiri dari dua jenis, yaitu Autosom yang mengendalikan
sifat tubuh, dan Gonosom yang mengendalikan jenis kelamin. Pada setiap sel tubuh manusia, autosom berjumlah 44 unit
yang terdiri dari 22 pasang, sedangkan gonosom berjumlah 2 unit yang terdiri dari kromosom XX atau XY.
Inti sel diploid menunjukkan total kromosom yang berpasangan. Apabila seluruh unit kromosom memiliki pasangannya
maka disebut dengan diploid. Pada manusia, Inti sel diploid berarti memiliki kromosom 23 pasang, atau 46 unit. Inti sel
diploid ditemukan pada sel-sel tubuh.
Inti sel haploid berarti kromosom di dalamnya tidak berpasangan. Pada manusia, inti sel haploid berarti hanya terdapat 23
unit kromosom. Rincian kromosom ini adalah 22 unit autosom dan 1 unit gonosom X atau Y. Inti sel haploid ditemukan
pada sel gamet (kelamin).
Triploid dan Poliploid menunjukkan bahwa jumlah kromsom melebihi kadar berpasangannya. Di sini berarti total kromosom
berjumlah tiga sepasang atau lebih. Contoh untuk organisme X memiliki inti sel diploid dengan 20 pasang kromosom atau
40 unit, jika organisme tersebut mengalami triploid, maka total unit kromosomnya menjadi 60, jika terkena poliploid
menjadi lebih dari itu.
Monosomi dan Trisomi adalah kejadian langka pada kombinasi kromosom di dalam inti sel. Pada kasus monosomi,
kromosom yang seharusnya berpasangan justru tampil tunggal tanpa pasangannya, sedangkan pada trisomi kromosom
tampil tiga sepasang.
C. Gen
Gen merupakan unit penentu sifat pada makhluk hidup, berupa segmen-segmen kromosom yang tersimpan di dalam
kromatid. Gen tersusun atas segmen DNA yang sangat panjang membentuk lipatan yang disebut lokus. Pada lokus, selain
terdapat gen, juga terdapat gen alternatif yang disebut Alel. Gen dan Alel menunjuk kepada istilah yang sama. Satu gen
bersama alelnya biasanya menentukan satu sifat pada makhluk hidup, namun ada beberapa gen yang bekerja sama
menentukan satu sifat pada makhluk hidup. Perubahan pada gen tidak sebesar dampak perubahan pada kromosom,
namun tetap menimbulkan dampak besar.
DNA, sesuai namanya, adalah rantai nukleotida yang panjang. Disusun oleh monomer berupa asam nukleat, yang
disambung dengan ikatan fosfat. DNA memiliki struktur yang disebut double helix. Rantai heliks tersebut dilipat menjadi
gulungan nukleotida yang tebal oleh suatu protein yang disebut Histon. Berikut gambar struktur DNA:
[gambar nukleotida]
Nukleotida mengandung basa nitrogen yang berbeda. Terdapat dua jenis basa nitrogen yaitu Purin dan Pirimidin. Basa
purin pada DNA terdiri atas dua basa nitrogen, Adenin (A) dan Guanin (G), sedangkan basa pirimidin terdiri atas Timin (T)
dan Sitosin (C). susunan nukleotida dengan basa nitrogen yang berbeda inilah yang menyebabkan gen pada sel menjadi
berbeda juga.
Jika kita perhatikan struktur DNA di atas, maka kita akan mengetahui bahwa rantai di sebelah kiri ditutup oleh rantai di
sebelah kanan, dengan basa nitrogen masing-masing bertemu di tengah. Hal ini dapat terjadi karena purin akan
membentuk ikatan hidrogen dengan pirimidin, dengan kaidah Adenin akan berikatan dengan Timin, dan Guanin dengan
Sitosin (A – T, T – A, G – C, C – G).
E. RNA
RNA (Ribonucleic Acid) adalah rantai tunggal nukleotida. Strukturnya berupa rantai lurus atau melipat. RNA berbeda
sedikit dari DNA, perbedaan keduanya disajikan dalam tebel berikut ini:
Tabel perbedaan DNA dan RNA
Perbedaan DNA RNA
Gula pentosa Deoksiribosa Ribosa
Basa Nitrogen Purin = Adenin, Guanin Purin = Adenin, Guanin
Pirimidin = Timin, Sitosin Pirimidin = Urasil, Sitosin
Bentuk rantai Heliks – ganda Lurus – tunggal
Persebaran Inti sel, mitokondria, kloroplas Inti sel, sitoplasma, dan beberapa
organel
Pembentukan Replikasi di dalam inti sel Transkripsi DNA menjadi RNA
Fungsi Menyusun informasi genetik. Membawa informasi genetik untuk
Faktor pewarisan sifat. kegiatan sel, seperti sintesis protein.
Menentukan susunan protein. Membantu replikasi DNA.
Membantu pembentukan ribosom.
KEGIATAN
Setelah mempelajari materi, selanjutnya melakukan kegiatan sesuai intruksi di bawah ini!
DNA sebagai komponen dasar pewarisan sifat merupakan polimer nukleotida. Setiap
nikleotida tersusun atas ion (1) gugus pospat, (2) gula pentosa, dan basa nitrogen. Basa
nitrogen terdiri atas 2 kelas, yaitu (3) basa purin yang terdiri atas Adenin dan Guanin, serta
(4) basa pirimidin yang terdiri atas Timin dan Sitosin. Dalam untai ganda nukleotida, setiap
Adenin dari satu untai akan berpasangan dengan (5) timin pada untai lain, begitu juga
Guanin akan berpasangan dengan (6) sitosin