Disusun oleh:
DWICHA NOVALENTIA
MASAHUL MUTHAHIRA
A. DNA
1) Pengertian DNA
Sebelum memulai lebih jauh, kita harus tahu terlebih dahulu definisi dari DNA.
Banyak para ahli yang mengutarakan pendapatnya. Akan tetapi, intinya tetap
sama yaitu DNA ((Deoxyribonucleic acid) merupakan tempat penyimpanan
informasi genetic dari semua makhluk hidup. DNA tersusun atas rangkaian
nukleotida yang berupa gula deoksiribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen. Basa
nitrogen DNA terdiri dari golongan purin, yaitu adenine dan guanine, serta
golongan pirimidin yaitu timin dan sitosin.
DNA berkaitan dengan semua aktifitas biologis dan merupakan pusat kajian di
dalam sitologi, genetic, biologi molekuler, mikrobiologi, perkembangan biologis,
biokimia dan evolusi.
Jadi, DNA adalah wadah dari semua informasi genetic dari makhluk hidup.
Informasi tersebut dapat berupa sifat, cirri khas, warna kulit, warna rambut, mata
dsb. DNA tidak hanya ada pada manusia, akan tetapi pada hewan dan tumbuhan
juga terdapat DNA.
2) Struktur DNA
Menurut ilmuwan ternama James Watson dan Francis Crick (1953) yang
menemukan struktur dari DNA bukanlah bulat, lonjong atau segitiga sama kaki.
Tetapi DNA itu makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer
nukleotida yang berulang ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA heliks
ganda (double helix) dan berpilin ke kanan.
STRUKTUR DNA
Gambar diatas menjelaskan bagaimana struktur dari DNA. Setiap nukleotida
yang menyusun DNA terdiri atas :
a) Gula 5 karbon (2 deoksiribosa)
Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin yaitu adenine (A) dan guanine
(G) serta golongan pirimidin yaitu cytosine (C) dan thymine (T).
b) Gugus fosfat
Baik purin atau pirimidin yang berikatan dengan deoksiribosa membentuk
suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang
merupakan precursor elementer untuk sintesis DNA.
SUSUNAN BASA NITROGEN DNA
Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah sama rata.
Persentase keempat basa nitrogen berbeda dari satu spesies dengan spesies
lainnya. Akan tetapi, pada setiap molekul DNA, jumlah adenine (A) selalu sama
dengan jumlah Timin (T). Begitu pula dengan Guanin (G) dan Sitosin (C).
Adenine (A) selalu berpasangan dengan Timin (T) dan sitosin (C) selalu
berpasangan dengan guanine (G) melalui ikatan hydrogen. Adenine dan timin
membentuk dua ikatan hydrogen (A=T) sedangkan sitosin dan guanine
membentuk 3 ikatan hydrogen (C ≡ T).
Jika kita perhatikan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa Adenin (A) akan
selalu berpasangan dengan Timin (T). Sedangkan Sitosin (C) selalu berpasangan
dengan Guanine (G). Basa-basa nitrogen ini diikat oleh basa komplementer yang
membentuk ikatan hydrogen dan mengikat kedua unsur DNA heliks ganda secara
bersamaan.
Gambar : Struktur umum deoksiribonukleotida pada DNA.
3) Fungsi DNA
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya salah satu fungsi DNA yaitu sebagai
wadah atau tempat penyimpanan informasi genetic dari makhluk hidup. Ternyata,
selain fungsi tersebut, ada 3 fungsi lainnya yang terdapat pada DNA. Diantaranya
yaitu:
1. Sebagai pembawa informasi genetic
DNA sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi genetic
makhluk hidup seperti ciri dan sifat makhluk hidup. Contohnya yaitu, kita
membawa sifat dan cirri khas dari orang tua kita. Ciri dan Sifat itu dapat
berupa warna mata, warna kulit bentuk wajah dsb. Lalu bagaimana jika kita
tidak memiliki cirri dan sifat dari orang tua kita? Lalu bagaimana kalau kedua
orang tua teman-teman berkulit putih sedangkan teman-teman berkulit coklat?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, DNA tidak hanya membawa sifat
dan cirri dari orang tua kita. DNA juga dapat menurunkan sifat dari generasi
sebelum orang tua kita. Contohnya dari kakek, paman, bibi bahkan kakek
buyut kita. Asalkan memiliki hubungan darah ada kemungkinan sifat itu
diturunkan ke generasi selanjutnya.
2. Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat
Duplikasi diri atau Replikasi DNA nenpunyai peran penting bagi DNA untuk
mewariskan sifat dari satu sel ke sel lainnya.
3. Ekspresi informasi genetic
Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu. Proses ini
terjadi melalui mekanisme sintesis protein. Proses pembentukan protein ini
terjadi melalui proses transkripsi DNA menjadi RNA dan translasi RNA
membentuk rantai polipeptida.
4) Sifat DNA
Selain memiliki fungsi, DNA juga memiliki beberapa sifat diantaranya yaitu:
a) Jumlah DNA konstan dalam setiap jenis sel dan spesies. Konstan dalam artian
tetap dan tidak berubah jumlahnya. Contohnya Jumlah DNA pada kucing
berbeda dengan jumlah DNA pada Anjing. Begitupun dengan jumlah DNA
pada manusia dan primate berbeda jumlahnya.
b) Kandungan DNA dalam sel bergantung pada sifat ploidi (genom) sel atau
jumlah kromosom di dalam sel.
c) Bentuk DNA pada sel eukariotik adalah seperti benang dan tidak bercabang,
sedangkan DNA pada sel Prokariotik, mitokondria dan plastida berbentuk
sirkuler.
5) Proses Terbentuknya DNA
Proses terbentuknya DNA itu diawali dengan Replikasi DNA. Proses ini
memerlukan bahan baku deoksiribonukleatida, enzim dan nukleotida. Proses
replikasi DNA akan menghasilkan rantai DNA baru yang sama.
Replikasi diawali dengan terbukanya pilinan dan pemisahan rantai oleh enzim
helikase sehingga terbentuk dua pita tunggal. Kedua pita tersebut berfungsi
sebagai cetakan DNA baru dengan bantuan enzim polymerase. DNA polymerase
dapat mensintesis DNA baru dengan arah 5’→ 3’ . Oleh karena itu, dalam
pembentukan DNA baru akan terdapat pembentukan pita yang kontinu dan
diskontinu. Pita DNA kontinu terbentuk dari arah 5’→ 3’ tanpa terputus. Pita
DNA diskontinu akan terbentuk dari arah 3’→ 5’ terputus-putus.
B. RNA
1) Struktur RNA
Molekul RNA mempunyai bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA memiliki
bentuk pita tunggal dan tidak berpilin. Tiap pita RNA merupakan polinukleotida
yang tersusun atas banyak ribonukleotida. Tiap ribonukleotida tersusun atas gula
ribosa, basa nitrogen, dan asam fosfat.
Basa nitrogen RNA juga dibedakan menjadi basa purin dan basa pirimidin. Basa
purinnya sama dengan DNA tersusun atas adenin (A) dan guanin (G), sedangkan
basa pirimidinnya berbeda dengan DNA yaitu tersusun atas sitosin (C) dan urasil
(U).
Gb. Struktur RNA
Tulang punggung RNA tersusun atas deretan ribosa dan fosfat. Ribonukleotida
RNA terdapat secara bebas dalam nukleoplasma dalam bentuk nukleosida
trifosfat, seperti adenosin trifosfat (ATP), guanosin trifosfat (GTP), sistidin
trifosfat (CTP), dan uridin trifosfat (UTP). RNA disintesis oleh DNA di dalam
inti sel dengan menggunakan DNA sebagai cetakannya.
2) Jenis RNA
RNA t terletak pada sitoplasma dan akan membawa asam amino khusus
sebagai bahan pembentuk protein. Antikodon pada RNA t akan berpasangan
dengan kodon pada RNA d. Setelah terbentuk ikatan kodon dan antikodon,
asam amino akan dilepaskan sebagai bahan baku protein.
3) Fungsi RNA
a) Sebagai penyimpan informasi
b) Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik
karena berlaku untuk organisme hidup.
1. Rantai Nukleotida
RNA dam DNA memiliki perbedaan pada rantai nukleotida. DNA memiliki rantai
nukleotida ganda atau doublehelixatau doublestranded. Sedangkan RNA memiliki
rantai nukleotida tunggal atau singlestranded.
2. Basa pirimidin
Jika dilihat dari kandungan basa pirimidin, DNA mengandung sitosin dan juga timin
sedangkan RMA mengandung sitosin dan juga urasil.
3. Gula pentosa
DNA mengandung deoksirikbisa, sedangkan RNA mengandung ribosa.
4. Ukuran
DNA memiliki ukuran yang besar dan merupakan bagian dari kromosom sedangkan
RNA memiliki ukuran yang relatif lebih kecil
5. Letak
Letak DNA sebagian besar berada di inti, namun ada juga di plastida dan
mitokondria pada tumbuhan. Sedangkan letak RNA sendiri hanya berada di
sitoplasma
6. Jenis
DNA hanya memiliki jenis DNA saja, sedangkan RNA memiliki jenis, yaitu mRNA,
tRNA, dan juga rRNA.
7. Fungsi
DNA memiliki hubungnan yang sangat erat dengan pengendalian dari faktor
keturunan dan juga sintesis darah. Sedangkan RNA sendiri memiliki hubungan yang
sangat erat dengan sintesis protein, perubahan kadar dan kecepatan sintesis protein.
Mengendalikan faktor
Fungsi Mengendalikan sintesis protein
keturunan dan sintesis protein