Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ISLAM DAN KONTRIBUSINYA DALAM PERKEMBANGAN


PERADABAN DUNIA”

DISUSUN OLEH:

1) Dini Eka Pratiwi (1805113390)


2) Hana Adytia Putri(1805110744)
3) Masahul Muthahira(1805113374)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Hervrizal, MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
DAFTAR ISI
.

BAB 1

PENDAHULUAN...........................................................................................i

BAB 2

PEMABAHASAN............................................................................................

A. Arab Sebelum Islam........................................................................... 1-2


B. Rasulullah dan Kebangkitan Dunia Arab........................................... 2
C. Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurasyidin.......... 2-3
D. Perkembangan Peradaban Islam Pada masa Dinasti Muawiyah dan
Abasyiyah........................................................................................... 3-4
E. Peradaban Islam di Afrika Utara........................................................ 4-5
F. Perkembangan peradaban Islam di Indonesia.................................... 5-6
G. Pusat-Pusat Peradaban Islam ............................................................. 7-11

BAB 3

PENUTUP.........................................................................................................

A Simpulan......................................................................................................12

B. Saran............................................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-Hudharah al-islamiyah. Kata
arab ini seting diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia dengan kebudayaan islam.
Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu
masyarakat.Sedangkan, manifestasi-manifestasikemajuan mekanis dan teknologis lebih
berkaitan dengan peradaban.Kebudayaan mencakup peradaban tetapi tidak sebaliknya.
Sejarah telah membuktikan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan di dunia modern
menjadi fakta sejarah yang tidak terbantahkan.Bahkan bermula dari dunia Islam-lah ilmu
pengetahuan mengalami transmisi (penyebaran, penularan), pengembangan ke dunia
barat yang sebelumnya diliputi oleh masa gelap mendorong munculnya zaman
Reinaissance atau pencerahan di Eropa. Islam juga lahir di tengah kerasnya peradaban
jahiliah, dan untuk selanjutnya Islam mampu bermetamarfosa menyebar hampir
keseluruh penjuru dunia Ia dengan cepat bergerak mengembangkan dunia, membina
suatu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah manusia
hingga sekarang. Bahkan kemajuan Barat pada mulanya bersumber dari peradaban islam
yang masuk ke Eropa melalui Spanyol.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia?
2. Dalam bidang apa saja islam berperan dalan peradaban islam?

C. Tujuan
1. Mengetahui kontribusi islam dalam peengembangan peradaban islam.
2. Mengetahui dalam bidang apa saja islam berperan dama peradaaban islam

BAB II

PEMBAHASAN
A. Arab Sebelum Islam

Makkah adalah sebuah kota yang sangat penting dan terkenal, baik tradisi,
maupun letaknya. Kota ini dilalui jalur perdagangan yang ramai, menghubungan yaman
di selatan dan syiria di utara. Dengan adanya Ka’bah ditengah kota, Makkah menjadi
pusat keagamaan Arab. Di dalamnya terdapat 360 berhala, mengelilingi berhala
utama ,Hubal.1Dalam budaya kesukuan badui, dunia Arab ketika itu merupakan kancah
perperangan terus-menerus, sehingga kebudaan tidak berkembang.Sejarah mereka hanya
dapat diketahui dari masa kira-kira 150 tahun menjelang lahirnya agama Islam, hal ini
diketahui melalui syair-syair sejarah.Derajat wanita sangat rendah kala itu.2
Lain halnya dengan penduduk yang mediami pesisir jazirah Arab, sejarah mereka
dapat diketahui lebih jelas.Mereka selalu mengalami perubahan sesuai perubahan situasi
dan kondisi yang mengitarinya.Mereka mampu membuat alat dari besi, bahkan
mendirikan kerajaan-kerajaan, seperti Kerajaan Saba’ dan Kerajaan Himyar di Yaman
bagian selatan Jazirah Arab.Pada pemerintahan Saba’, bangsa Arab menjadi penghubung
perdagangan antara Eropa dan dunia Timur jauh.Di sebelah utara Jazirah didirikan
Kerajaan Hirah yang dibawah perlindungan Persia dan Kerajaan Ghassan dibawah
perlindungan Romawi.Bagian lain dari daerah Arab yang sama sekali tidak pernah dijajah
oleh bangsa lain, adalah Hijaz. Kota terpenting di daerah ini adalah Makkah, kota suci
tempat Ka’bah berdiri.3
Setelah kerajaan Himyar jatuh, pusat perdagangan bangsaArab serentak beralih ke
daerah Hijaz.Makkah menjadi mahsyur dan disegani, begitu pula suku Quraisy.Makkah
menjadi pusat peradaban.Peradaban itu masuk melalui beberapa jalur diantaranya
adalah : (1) melalui hubungan dagang dengan bangsa lain, (2) melalui kerajaan-kerajaan
protektorat, Hirah dan Ghassan, dan (3) masuknya misi Yahudi dan Kristen. Walaupun
agama Yahudi dan Kristen sudah masuk ke Jazirah Arab tetapi bangsa Arab kebanyakan
masih menganut agama asli mereka, yaitu percaya kepada banyak dewa yang diwujudkan
dalam bentuk patung dan berhala.4

1
Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1993), hlm. 9
2
Ibid., hlm.11
3
Ibid., hlm. 12
4
Ibid,.hlm. 15
B. Rasulullah Saw. dan Kebangkitan Dunia Arab

Fanatisme bangsa Quraisy terhadap agama nenek moyangnya membuat islam


sulit untuk berkembang di Mekkah. Pernyataan ini dibuktikan dengan peringatan yang
diwahyukan kepada Rasulullah5yang pada tahap pertama dilaksanakan secara sembunyi-
sembunyi, kemudian pada tahap berikutnya dengan terang-terangan.Kebijakan yang
dilakukan nabi Muhammad dengan menonjolkan kepemimpinannya, bukan
kenabiannya.Implikasinya, dakwah dengan strategi politik yang memunculkan aspek-
aspek keteladanannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial.Dengan
bertambahnya penduduk Makkah yang memeluk islam, pemuka-pemuka Quraisy dan
orang-orang musyrik lainnya merasa terancam dengan kekuasaannya. Sementara
Rasulullah dan para pengikutnya semakin menancapkan perilaku yang simpatik, memiliki
percaya diri, dan berakhlak mulia yang mendorong semakin bertambah banyaknya
pengikutnya.6
Perjalanan Rasulullah ini tidak lepas dari penganiayaan dan intimidasi dari ora-
orang kafir Quraisy yang menentang ajaran agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah.
Ujian yang begitu berat dirasakan dalam mengajarkan dan menyebakan agama yang
benar ini, begitu pula yang dirasakan oleh sahabat sabahat yang mengikuti ajaran nabi
Muhammad Salallahu’alaihi wa sallam.

C. Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin

Setelah nabi wafat di Madinah , tugas-tugas agama diteruskan oleh para


penggantinya (Khulafa). Yaitu sahabat terdekat nabi diantara sahabat nabi
yangmenggantinya sebagai pemimpin Alkhulafa Arrasyidin, keempat khalifa tersebut
memerintah selama kurang lebih 30 tahun.Pada periode Abu Bakar masih mencerminkan
pola-pola yang digagas dan dipraktikkan oleh Rasulullah dalam menata dan mengurus
umat Islam.Pada masa Abu Bakar hampir tidak dikatakan tidak banyak melakukan
perubahan peradaban kecuali mengukuhkan kembali kewibawaan kepemimpinan setelah
nabi wafat yakni melakukan Perang Riddha dan mengukuhkan al-Quran. Format
5
Q.S al-muddatstsir (74): 1-5
6
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam (Jakarta: Rajawali Pers), hlm. 13
peradaban tampaknya lebih banyak dilakukan oleh dua khalifah berikutnya yakni Umar
bin Khattab dan Usman bin Affan karena keduanya memerintah cukup lama dibanding
Umar dan Ali bin Abi Thalib. Sehingga pada zaman-zaman itu termasuk kedalam zaman
perkembangan Islam yang cemerlang yang ditandai dengan ekspansi, integrasi
pertumbuhan dan kemajuan yang menunjukkan peradaban tersendiri dengan segala
karakteristiknya7.

D. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Dinasti Muawiyah dan Abbasiyah

Memasuki masa kekuasaan Muawiyah yang menjadi awal kekuasaan Dinasti


Umayyah.Pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarki (kerajaan
turun temurun).Selama dinasti Umayyah berkuasa, wilayah kekusaan Islam telah
bertambah luas, yakni mencakup berbagai wilayah, pulau, dan benua.Kekhalifahan
Muawiyah diperoleh melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya, tidak dengan
pemilihan dan suara terbanyak.Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90
tahun. Ibu kotanegara dipindahkan Muawiyah dari Madinah ke Damaskus, tempat ia
berkuasa sebagai gubernur sebelumnya. Ekspansi yang terhenti pada masa khalifah
Ustman bin Affandan Ali bin Abi Thalib, dilanjutkan kembali oleh dinasti ini. Disamping
ekspansi kekusaan Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan
diberbagai bidang. Muawiyyah mendirikandinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan
menyediakan kuda yang lengkap serta peralatannya disepanjang jalan. Dia juga berusaha
menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang.Meskipun keberhasilan
banyak dicapai dinasti ini namun bukan berarti bahwa politik dalam negeri dapat
dainggap stabil.Pada tahun 750 M, daulat Dinasti Umayyah digulingkan oleh Dinasti
Abbasiyah. Secara umum perkembangan peradaban masa Umayyah adalah sosialisasi
tradisi arab pada seluruh lapisan sosial budaya di wilayah-wilayah yang tlah
ditaklukkannya8
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah Al-Saffar Ibn Muhammad ibn Ali ibn
Abdullah ibn Al-Abbas.Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang,
dari tahun 132 H – 656 H (750 M-1258 M). Selama dinasti ini berkuasa, pola
7
Op.cit
8
Ibid hlm.40
pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik , sosial dan
budaya. Pada periode pertama masa pemerintahannya, Dinasti Abbasiyah mencapai masa
keemasannya.Para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan
poitik dan agama sekaligus. Disisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai tingkat
tertinggi. Pada periode ini juga mulai perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Masa pemerintahan Abu Al-Abbas, pendiri dinasti ini sangat singkat yaitu dari
750 M-754 M. Karena itu, pembina sebenarnya dari daulat Abbasiyah adalah Abu ja’far
Al-Manshur (754 M-775 M). Pada mulanya, Ibu kota negara adalah Al- Hasyimiyah ,
dekat kuffah. Namun untuk lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara yang baru
berdiri itu, Al-Manshur memindahkan ibu kota negara ke kota yang baru dibangunnya,
Bagdad, dekat bekas ibu kota Persia, Ctesiphon, tahun 762 M. Dengan berpindahnya
ibukota ke Baghdad, pemerintahan dinasti Abbasiyah menjadi jauh dari pengaruh Arab.
Dalam periode pertama dan ketiga, pemerintahan Abbasiyah, yang mempunyai
pengaruh kebudayaan Persia yang sangat kuat dan pada periode kedua dan keempat,
bangsa Turki sangat dominan dalam politik dan pemerintahan dinasti ini. Dalam
penyelenggaraan negara, pada masa Dinasti Abbasiyah ada jabatan wazir, yang
membawahi kepala-kepala departemen.Jabatan ini tidak ada pada masa pemerintahan
Dinasti Ummayah.Ketentaraan profesional baru terbentuk pada masa dinasti Abbasiyah.

E. Peradaban Islam di Afrika Utara

Islam sebagai kekuatan politik memasuki daratan Afrika dimulai sejak


pemerintahan khalifah Umar bin Khatab mengusai Mesir, kemudian pada masa Ustman
bin Affan perluasan kekuasaan Islam sampai ke Tripolitania, bahkan mencapai kawasan
Tunisia. Proses perluasan sempat terhenti karena wafatnya khalifah Ustman bin Affan.
Pada saat Muawiyah bin Abi Sufyan berkuasa penuh di Damaskus reorganisasi
pemerintahan terus diupayaka termasuk kelanjutan perluasan wilayah kekuasaan Islam
didaratan tanah Maghribi. Di Qairawanlah,Ugbah bin Nafi membangun tempat
pemukiman baru bagi kaum muslimin bahkan dijadikan pusat kegiatan administrasi
pemerintahan, pertahanan, dan kegiatan keagamaan. Uqbah juga membangun masjid
hingga sekarang terkanal dengan sebutan Masjid Qairawan, yang juga berperan penting
dalam bidang pendidikan bahkan dianggap sebgai salah satu pusat ilmu keagamaan selain
Makkah dan Madinah namun laju perkembangan dakwahislamiyahnya menjadi gerakan
poitik yang mewujudkan dinasti barbar. Dinasti ini dikenal dengan Daulah
Almurabithun.9
Pada masa pemenerintahan Ali bin Yusuf banyak menghasilkan bangunan megah,
para arsitek dan pekerja bangunan dari Andalusia berdatangan ke kota Marakisy. Mereka
membuat rencana bangunan dan mengajarkan teknik-teknik bangunan dengan
memasukkan konsep dekorasi bagunan bergaya mesir dengan paduangayaIrak. Dari
sinilah muncul bangunan-bangunan baru yang megah dan cukup artistik.Daulah
Mirabithun kemudian digantikan dengan Daulah Almuhawidah.Kemajuan pada masa ini
daulah ini telah menjalin hubungan dagang dengan beberapa daerah di Italia, banyak
menghasilkan karya-karya dalam bentuk monumen seperti menara pada masjid.Dalam
bidang ilmu pengetahuan dan filsafat banyak melahirkan orang-orang terkenal.
Daulah Muhawidah mengalami kemunduran dan digantikan dengan Dinasti
Fatimah.Sumabangan dinasti ini terhadap perdaban Islam sangat besar.Dalam bidang
pemerintahan, khalifah adalah kepala yang bersifat temporal dan spiritual.Pengangakatan
dan pemecatan pejabat tinggi ada pada khalifah.Dalam bidang keilmuwan dan
kesusasteraan berhasil membangun akademi-akademikeilmuwan yang menghasilkan
ilmuwan-ilmuwan setelahnya.
Dinasti Mamluk, setelah Dinasti Fatimah. Kontribusinya bagi peradaban Islam
dalam bidang militer dan pemerintahan ia menhancurkan kekuatan salib di sepanjang
pantai laut tengah, melumpuhkan pemberontakan dan merampas kapal-kapal Mongol.
Pada bidang ekonomi, transportasi diperbaiki untuk memperlancar perjalanan pedagang-
pedagang dan adanya kebijaksanan pasar bebas bagi petani. Bidang ilmu pengetahuan
masa ini banyak membangun sekolah dan masjid sebagai pusat ilmu pengetahuan.Dalam
bidang arsitektur bangunan diperkuat dan diperindah dengan batu benteng, batu kapur
yang mana bangunan-bangnan ini masih bisa disaksikan10.

F. PerkembanganPeradaban Islam di Indonesia

9
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam (Jakarta: Rajawali Pers), Hlm 92
10
Ibid hlm 130
Pada abad ke-13 M , di pesisir Aceh sudah ada pemukiman Muslim. Persentuhan
antara penduduk pribumi dengan pedagang muslim dari Arab, Persia, dan India memang
terjadi pertama kali di daerah ini. Proses islamisasi sudah berlangsung sejak persentuhan
itu terjadi. Berdasarkan berita Tome Pires (1512-1515),dapat diketahui bahwa daerah-
daerah di bagian pesisir Sumatera Utara dan timur Selat Malaka, yaitu dari Aceh sampai
Palembang sudah banyak terdapat masyarakat dan kerajaan-kerajaan Islam. Tapi menurut
berita itu, daerah-daerah yang belum islam juga banyak. Proses Islamisasi ke daerah-
daerah pedalaman Aceh, Sumatera Barat, terutama terjadi sejak Aceh melakukan
ekspansi politiknya pada abad ke-16 dan 17 M.
Sementara itu, di Jawa, proses islamisasi sudah berlangsung sejak abad ke-11 M,
meskipun belum meluas, terbukti dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di
leran Gresik yang berangka tahun 475 H (1082 M).Oslam menyebar kepesisir pulau jawa
melalui hubungan perdagangan, kemudian dari pesisir ini, agak belakangan menyebar ke
pedalaman pulau Jawa.
Pengaruh Islam masuk ke Indonesia bagian timur, khususnya daerah Maluku,
tidak dapat dipisahkan dari jalur perdagangan yang terbentang pada pusat lalu lintas
pelayaran Internasional di Malaka, Jawa, dan Maluku. Menurut tradisi setempat, sejak
abad ke-14 M, Islam datang ke daerah Maluku. Menurut Tome Pires, orang masuk Islam
di Maluku kira-kira tahun 1460-1465 M. Orang –orang Islam datang ke Maluku dan
mrnyrbarkan agama Islam melalui perdagangan, dakwah, dan perkawinan.
Kalimantan Timur pertamakali di Islamkan oleh Datuk Ri Bandang dan Tunggang
Parangan. Kedua mubalig itu datang ke Kutai setelah orang-orang Makassar masuk
Islam.Proses Islamisasi di Kutai dan daerah sekitarnya diperkirakan terjadi sekitar tahun
1575.
Sulawesi, terutama bagian selatan, sejak abad ke- 15 M sudah didatangi oleh
pedagang-pedagang Muslim, mungkin dari Malaka, Jawa, dan Sumatera. Pada awal abad
ke-16 M, di Sulawesi banyak sekali kerajaan uang masih beragama berhala.Akan tetapi
pada abad ke-16 M di daerah Gowa, sebuah kerajaan terkenal di daerah itu, telah terdapat
masyarakat Muslim. Di Gowa dan Tallo raja-rajanya masuk Islam secar resmi pada
tanggal 22 September 1605 M. Proses Islamisasi memang tidak berhenti sampai
berdirinya kerajan-kerajaan Islam, tetapi terus berlangsung intensif dengan berbagai cara
dan saluran.

G. Pusat-Pusat Peradaban Islam.


1. Baghdad
Kota Baghdad didirikan oleh Khalifah Abbasiyah kedua, Al-Manshur pada tahun
762 M. Sejak awal berdirinya, kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan
kebangkitan ilmu pengetahuan dalam Islam. Itulah sebabnya , Philip K. Hitti
menyebutnya sebagai kota intelektual. Menurutnya diantara kota-kota didunia,
Baghdad merupakan profesor masyarakat Islam. Masa keemasan kota Baghdad
terjadi pada zaman pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid dananaknya Al-
Ma’mun. Dari kota inilah memancar sinar kebudayaan dan peradaban Islam
keseluruh dunia. Prestise politik supremasi ekonomi, dan aktivitas intelektual
merupakan tiga keistimewaan kota ini. Kebesarannya tidak terbatas pada negeri
Arab, tetapi meliputi seluurh negeri Islam. Khalifah Al-Ma;mun memiliki
perpustakaan dengn beribu-ribu buku ilmu pengetahuan. Perpustakakaan ini
disebut Bait al-Hikmah.
Disamping itu, banyak berdiri akademi, sekolah tinggi, dan sekolah biasa
yang memenuhi kota itu. Dalam bidang satra, kota Baghdad terkenal dengan hasil
karya yang indah dan digemari orang. Di kota Baghdad ini, lahir dan mucul para
saintis, ulama, filosof, dan sastrawan Islam yang terkenal, seperti Al-Khawarizmi
(ahli astronomi dan matematika, penemu ilmu aljabar), al-Kindi (Filsuf arab
pertama), al-Razi (filsof, ahli fisika dan kedokteran), dan lain-lain. Di Baghdad,
banyak orang suci yang dikebumikan didalam batas dan sekitar tembok kota dan
makamnya menjadi pusat tempat ziarah bagi orang muslim, menyebabkan
Baghdad mendapat julukan Benteng Kesucian. Tetapi semua kemegahan,
keindahan dan kehebatan kota Baghdad itu sekarang hanya tinggal kenangan,
setelah kota ini dibumihanguskan oleh tentara Mongol pada tahun 1258 M.

2. Kairo (Mesir)
Kota kairo dibangun pada tanggal 17 Sya’ban 358 H. Oleh panglima
perang Dinasti Fatimiyah yaitu Jawhar Al-Siqili atas perintah Khalifah Fatimiyah,
sebagai ibu kota kerajaan dinasti tersebut. Setelah pembangunan kota Kairo
rampung lengkap dengan istanyanya, Al-Siqili mendirikan masjid Al-Azhar, pada
17 Ramadhan 359 H. Masjid ini berkembang menjadi sebuah universitas besar
yang sampai sekarang masih berdiri megah, yaitu Universitas Al-Azhar.
Pada pemerintahan Al-Muizz melaksanakan tiga kebijakan besar, yaitu
pembaharuan dalam bidang administrasi, pembangunan ekonomi, dan toleransi
beragama (juga aliran). Pada pemerintahan Al-Aziz kemudian mengadakan
program baru dengan mendirikan masjid-masjid, istana-istana, jembatan, dan
kanal-kanal baru.Pada masa-masa selanjutnya, Dinasti Fatimiyah mulai mendapat
ganggunan-gangguan politik. Akan tetapi, Kairo tetap menjadi sebuah kota besar
dan penting, ketika jayanya, di Kairo terdapat lebih kurang 20.000 toko milik
Khalifah, penuh dengan barang-barang dari dalam maupun luar negeri.
Dinasti Fatimiyah ditumbangkan oleh Dinasti Ayyubiah yang didirikan
oleh Shalah Al-Din, seorang pahlawan Islam terkenal dalam perang salib. Ia tetap
mempertahankan lembaga-lembaga yang sudah dibentuk pada masa pemerintahan
dinasti Fatimiyah , tetapi mengubah orientasi keagamannya dari Syi’ah mejadi
Sunni. Karya-karya yang muncul pada masanya dan sesudahnya adalah kamus-
kamus biografi, kompendium sejarah, manual hukum,dan komentar-komentar
teologi . prestasi yang lain adalah didirikannya sebuah rumah sakit bagi orang
yang cacat pikiran. Kekuasaan Dinasti Ayyubiah diMesir diambil alih oleh
Dinasti Mamalik.Dinasti ini mampu mempertahankan pusat kekuasaannya dari
serangan bangsa Mongol.Kejayaan Dinasti Mamalik memang berlangsung agak
lama. Pada tahun 1517 M, dinasti ini dikalahkan oleh kerajaan Usmani yang
berpusat di Turki dan sejak itu Kairo hanya menjadi ibu kota provinsi dari
kerajaan Usmani tersebut.

3. Isfahan (Persia)
Isfahan adalah kota terkenal di Persia, pernah menjadi Kota Kerajaan
Safawi. Ketika raja Safawi, Abbas I, menjadikan Isfahan sebagai ibu kota
kerajaannya, kota ini menjadi kota yang luas dan ramai dengan penduduk. Di
dalam kota banyak berisi bangunan, seperti istana-istana, sekolah-sekolah masjid-
masjid, menara-menara, pasar, dan rumah-rumah yang indah, terukir rapi dengn
warna-warna yang menarik. Masjid Syah yang masih ada sampai sekarang yang
didirikan Abbas I, merupakan salah satu masjid terindah di dunia.Pintunya
dilapisi dengan perak.Disamping itu, juga ada lapangan dan tanaman yang terawat
baik dan menawan.

4. Istanbul (Turki)
Istanbul adalah ibu kotakerajaan Turki Usmani. Kota ini sebelumnya
merupakan ibu kota kerajaan Romawi Timur yang bernama Konstantinopel.
Setelah Muhammad Al-Fatih menjadikan Istanbul sebagai Ibu kota kerajaan Turki
Usmani, ia melakukan penataan hal-ihwal orang-orang Kristen Yunani. Dalam
penataan tersebut, ia tetap memberikan kebebasan kepada pihak gereja , seperti
yang dilakukan para pendahulunya dan mengakui agama lain sesuai dengan ajaran
Islam yang menghormati keyakinan suatu agama. Penduduk Istanbul memang
heterogen dalam bidang agama.
Turki Usmani dengan ibu kota Istanbul juga menjadi sebuah negeri adi
daya pada masa jayanya. Wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar Eropa
Timur, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Kekuasan tertinggi di Istanbul memang
berada ditangan Sultan, tetapi roda pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri
yang berkedudukan di ibu kota. Jabatan-jabatan penting termasuk perdana
menteri, seringkali justru diserahkan kepadaorang-orang asal Eropa, dengan
syarat menyatakan diri secara formal masuk Islam.
Dalam bidang arsitektur , masjid-masjid yang dibangun di Istanbul
membuktikan kemajuannya. Disamping masjid, para sultan juga mendirikan
istana-istana, dan villa-villa yang megah, sekolah, asrama, rumah sakit , panti
asuha, penginapan, pemandian umum, dan sebagainya.

5. Delhi (India)
Delhi adalah ibu kota kerajaan-kerajaan Islam di India sejak tahun 608 H
sampai kerajaan Mughal runtuh oleh Inggris tahun 1858 M. Setiap dinasti islam di
India memperluas kota itu dengan mendirikan “kota-kota” baru di Delhi, yaitu
kota yang berada di dalam Benteng Lalkot. Dinasti Mamluk mendirikan seuah
menara yang tingginya 257 kaki, dikenal dengan nama menara “Quth Manar”.
Mamluk juga memperluas tembok kota Hindu itu dengan apa yang dikenal
dengan kota Kil’a Ray Pithora. Dinasti Khalji menambah bangunan masjid
dengan atap yang indah dan beberapa menara lagi. Raja pertama dinasti Tughlug
mendirikan Tughlughabad, sekitar 8 km disebelah timur Kil’a Ray Pithora, yang
kemudian dijadikan sebagai pusat pemerintahan.. Muhammad ibn Tughlug juga
melaksanakan sebuah proyek raksasa yaitu mendirikan Adilabad yang kemudian
dikenal dengan kota Jahapanah. Setiap dinasti Islam yang berkuasa di India dan
menjadikan Delhi sebagai ibu kotanya, seakan mereka berlomba-lomba untuk
membangun dan memperindah istana, benteng, masjid, madrasah, dan makam.

6. Andalus (Spanyol)
a) Kordova
Sebelum Spanyol ditaklukkan oleh tentaa Islam , kordova adalah ibu kota
kerajaan Kristen Visigoth, sebelum dipindahkan ke Teledo. Penaklukan
Spanyol oleh pasukan Islam terjadi pada masa Khalifah Al-Walid ibn Abd
al-Malik. Sebagai ibu kota pemerintahan, Kordova dimasa Bani
Ummayah mengalami perkembangan oesat. Pada masa pemerintahan
Bani Ummayah di Spanyol Kordova menjadi pusat ilmu pengetahuan. Di
kota ini didirikan Universitas Cordova. Pada masa jayanya, di Kordova
terdapat 491 masjid dan 900 pemandian umum. Karena air dikota ini tidak
dapat diminum, penguasa muslim mendirikan saluran air dari pegunungan
yang panjangnya 80 km.
b) Granada
Granada semula adalah tempat tinggal orang Iberia, kemudian menjadi
kota orang Romawi dan baru terkenal setelah berada di tangan orang –
orang Islam. Pada masa pemerintahan bani Ummayah di Spanyol, kota ini
di sebut Andalusia Atas. Pada mas apemerintahan Bani Ummayah di
Andalusia . Granada mengalami perkembangan pesat .pada abad ke-12,
Granada menjadi kota terbesar kelima di Spanyol. Dan sejak abad ke-13,
Granada diperintah oleh Dinasti Nasrid selama lebih kurang 250 tahun.
Pada masa itulah dibangun sebuah istana yang indah dan megah yang
terkenal dengan nama istana Al-Hambar, berarti merah. Pada masa
pemerintahan Muhammas V , Granada mencapai puncak kejayaannya ,
baik dalam arsitektur maupun dalam bidang politik. Pada tahun 1492 M,
kota ini jatuh ke tangan penguasa Kristen, Raja Ferdinand dan Isabella.
Selanjutnya tahun 1610 M orang-orang Islam di usir dari kota ini oleh
penguasa Kristen.11

PENUTUP

A. Simpulan
1. Kontribusi islma terhadap lahirnya perdabab islam berskala dunia terutama dalam
hal ilmu pengetahuan dan teknologi sanat besar, maka kemajuan yang dicapai
barat pada mulanya besumber dari pedaban islam. Puncak pencapaian

11
Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1993),
penguasaan sains dan teknologi terkait erta dengan tegaknya sistem kehalifahan,
dimana danya sistem komando yang terintegrasi secara global yang peranan
politik sejalan dengan peranan agama. Ada 3 pilar uatam adalam pembentukan
peradaban islam yaitu agama, politik, da ilmu pengetahuan terpadu dalam kendali
sistem kekhalifahan.
2. Awal mereduonya peradaban islam yang terjadi sejak abad ke-8 sampai abad ke
14 hijriyah telah mengakbatken proses peralihan dari perdaban islam ke
peradaban Barat yang ditandai dengan pencerahan serta terjadinya penjajahan.
Factor utama terjadinya kekalahan dan melemahnya peran umat islam bukanlah
terletak pada kuatnya musuh islam tetapi lemahnya kekuatan umat islam yang
disebabkan kemaksiatan.
B. Saran
Penulis disini memberi saran sebagai orang yang beraga islam, jangan lupakan
peradaban-peradaban yang memang bersumber dari islam. Bangun kembali semangat
juang seperti yang dicontohkan oleh rasulullah, khulafah dan para pejuang islam
lainya

DAFTAR PUSTAKA

Thohir, Ajid. 2002. Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam. Jakarta:


Rajawali Pers.
Yatim, Badri. 1993. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai