“EVALUASI PEMBELAJARAN”
DISUSUN OLEH:
Dwicha Novalentia 1805113451
DOSEN PENGAMPU:
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Inovasi pendidikan tentang evalusi
pembelajaran? Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1.1..............................................................................................................Lat
ar Belakang..........................................................................................1
1.2..............................................................................................................Ru
musan Masalah……………………………………………………2
1.3..............................................................................................................Tu
juan………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
2.1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran......................................................3
2.2.Jenis-Jenis Alat Evaluasi Pemebalajaran.............................................3
2.3 Penyusunan Alat Evalusi pembelajaran……………………………...8
2.4 Contoh Evaluasi Pembelajaran dari Jurnal…………………………..13
2.5 Perbedaan Soal HOTS dan LOTS…………………………………...15
2.6 Contoh Soal………………………………………………………….16
BAB III PENUTUP.................................................................................................
3.1. Kesimpulan................................................................................................20
3.2. Saran..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan atau sebuah program dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam
sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik serta keberhasilan sebuah program.
Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran ada beberapa istilah yang sering
digunakan, baik secara bersamaan maupun secara terpisah. Istilah tersebut adalah
atas beberapa unsur, yaitu masukan, proses dan hasil; maka terdapat tiga jenis
evaluasi sesuai dengan sasaran evaluasi pembelajaran, yaitu evaluasi masukan,
evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Hal ini didasarkan pada
pembelajaran. Untuk itu, penulis dalam makalah ini akan memberi gambaran
hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan sebagai bahan untuk memperbaiki
1.3 Tujuan
1) Memberi pemahaman terhadap evalusi pembelajaran
2) Mengetahui penerapan evalusi pembelajaran pada pemberian soal terhadap
peserta didik
3) Mengetahui bagaimana penyususnan alat evalusi pembelajaran
4) Mengetahi apa saja jenis-alat evalusi pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
f. Riwayat hidup
Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa
kehidupannya. Dengan mempelajari riwayat hidup, maka subjek evaluasi akan
dapat menarik suatu kesimpulan tentang kepribadian, kebiasaan, dan sikap dari
objek yang dinilai.
2. Teknik Tes
Ada bermacam-macam rumusan tentang tes. Menurut Amir Daien
Indrakusuma dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Pendidikan, tes adalah suatu
alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang
boleh dikatakan tepat dan cepat.
Selanjutnya, menurut Muchtar Bukhori dalam buku Teknik-Teknik Evaluasi,
mengatakan , tes ialah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid.
Definisi terakhir yang dikemukakan disini yakni menurut Webster’s Collegiate,
yang dalam bahasa Indonesia tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau
alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Definisi-definisi di atas disajikan dalam buku Encyclopedia of Education
Evaluation yang di dalam buku tersebut diterangkan pula bahwa pengertiannya
dipersempit dengan menyederhanakan definisi yaitu tes adalah penilaian yang
komprehensif terhadap seseorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi
program.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tes merupakan suatu
alat pengumpul informasi, tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes
bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan. Apabila tes dikaitkan
dengan evaluasi yang dilakukan di sekolah, khusunya di suatu kelas maka tes
mempunyai fungsi ganda, yaitu untuk mengukur siswa dan untuk mengukur
keberhasilan program pengajaran. Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur
siswa, tes dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Tes diagnostic
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan – kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat
dilakukan penanganan yang tepat.
b. Tes formatif
Evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa
telah terbentuk setelah mengikuti program tertentu. Tes ini diberikan pada
akhir program atau biasa disebut dengan post test.
Evaluasi formatif memiliki manfaat baik bagi siswa, guru, maupun program
itu sendiri.
1) Manfaat bagi siswa
a) Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai materi
program secara menyeluruh.
b) Merupakan penguatan (reinforcement) nagi siswa.
c) Usaha perbaikan.
d) Sebagai diagnosis.
2) Manfaat bagi guru
a) Mengetahui sejauh mana materi yang diajarkan sudah dapat diterima oleh
siswa.
b) Mengetahui bagian – bagian mana dari materi pelajaran yang belum
dikuasai siswa.
c) Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan
diberikan.
c. Tes Sumatif
Tes ini dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok atau sebuah
program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah, tes ini disamakan
dengan ulangan harian atau ulangan umum akhir semester.
Keterangan:
F = tes formatif
S = tes sumatif
Ada beberapa manfaat tes sumatif, 3 diantaranya yang terpenting adalah sebagai
berikut.
1) Untuk menentukan nilai.
2) Untuk menentukan seseorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok
dalam menerima program berikutnya.
3) Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi orang
tua, pihak bimbingan dan penyuluhan sekolah, pihak – pihak lain apabila
siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain melanjutkan sekolah, atau
memasuki lapangan kerja.
Dalam hubungan dengan kriteria tersebut, khusus bagi tes yang disusun untuk
menilai efektivitas programpengajaran, ada dua hal yang perlu diperhatikan,
terutama berkenaan dengan kriteria validitas:
a. Kesesuaian soal dengan TIK
b. Kesesuaian soal dengan kaidah-kaidah konstruksi tes.
3) Menjodohkan
Bentuk soal ini berisi pernyataan yang terdiri atas dua kelompok yang paralel
(pernyataaan dan jawaban), yang harus dijodohkan satu sama lain. Adapun
kaidah-kaidah konstruksi tesnya adalah sebagai berikut:
a) Hendaknya materi yang diajukan berasal dari hal yang sama, sehingga
pertanyaan yang diajukan bersifat homogen.
b) Usahakan agar pertanyaan dan jawaban mudah dimengerti.
c) Jumlah jawaban hendaknya lebih banyak daripada jumlah pertanyaaan.
d) Gunakan simbol yang berlainan untuk pertanyaan dan jawaban, misalnya 1,2,
dan seterusnya untuk pertanyaan serta a, b, dan seterusnya untuk jawaban.
4) Melengkapi
Bentuk melengkapi merupakan soal yang menghendaki jawaban dalam bentuk
kata, bilangan, kalimat, atau simbol dan jawabannya hanya dapat dinilai dengan
benar atau salah. Adapun kaidah-kaidah konstruksi tesnya adalah sebagai berikut:
a) Tidak menggunakan pernyataan yang langsung diambil dari buku.
b) Pernyataan hendaknya mengandung hanya satu kemungkinan jawaban yang
dapat diterima.
2.Lingkungan alam 3 5 2
3.Lingkungan sosial 2 4 3
Dan seterusnya
Angka-angka yang terdapat dalam contoh kisi-kisi menunjukkan butir/soal tes
yang akan dikembangkan dalam suatu unit bahan tertentu.
b. Penyusunan Soal
Berdasarkan TIK yang telah dirumuskan dengan mengacu pada kisi-kisi yang
ada, kini disusun soal-soal tes untuk menilai taraf pencapaian masing-masing
TIK, dengan memperhatikan:
1) Kesesuaian dalam jenjang kemampuan;
2) Kesesuaian dalam lingkup isi;
3) Kaidah-kaidah konstruksi tes.
c. Perakitan Tes
Setelah setiap soal selesai disusun dan ditelaah serta diperbaiki, antara lain
berdasarkan patokan-patokan di atas, maka dilakukan perakitan untuk
menghasilkan suatu tes yang utuh disertai dengan petunjuk pelaksanaanya.
Dalam merakit tes tersebut, perlu diperhatikan tata urutan soal-soalnya,
dengan mempertimbangkan urutan bahan serta jenjang kemampuan yang
terkandung dalam setiap soal.Jika bentuk soal yang digunakan adalah bentuk
objektif, perlu diperhatikan pula agar jawaban benar dan salah tidak terurut secara
teratur sehingga memudahkan penerkaan oleh siswa, melainkan disusun secara
acak.
Gambar 2.4.1
Keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills) dalam
pembelajaran merupakan aplikasi proses berpikir untuk situasi yang kompleks dan
memiliki banyak variabel. Semua siswa dapat berpikir, tetapi kebanyakan dari siswa
membutuhkan dorongan dan bimbingan untuk proses berpikir tingkat tinggi. Test
yang mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi diperlukan untuk mendorong
siswa memiliki kemampuan ini. Instrumen tes Two-tier Multiple Choice mendorong
siswa untuk berpikir tingkat tinggi dan memiliki keterampilan penalaran.
Gambar 2.4.2
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kelas dengan nilai rata-rata tinggi
memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih baik dibandingkan dengan
kelas dengan nilai rata-rata sedang dan rendah. Persentase keterampilan berpikir
tingkat tinggi yang terbagi kedalam 5 kategori adalah sebanyak 7,4% siswa memiliki
keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat rendah, 25,2% rendah, 52,7% sedang, 14,
7% tinggi dan 0% sangat tinggi.
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Kata alat biasa disebut juga dengan istilah instrumen. Sehingga alat evaluasi
dikenal dengan intrumen evaluasi. Alat evaluasi dikatan baik apabila mampu
mengeevalusi sesuatu dengan hasi seperti keaadan yang dievaluasi.
a. Test dikatakan valid jika test mengukur apa yang ingin diukur
b. Test dikatakan reliable jika test memperlihatkan hasil yang sama ketika
diberikan pada waktu yang berbeda
c. Test dikatakan objektif jika penilaian dari dua orang atau lebih terhadap suatu
jawaban yang diberikan adaah sama.
(2) Kesesuaian soal dengan TIK : Kesesuaian jenjang kemampuan, dan kesesuaian
lingkup isi
(3)Kesesuanan soal dengan kaedah-kaedah kontruksi test : Test bentuk uraian, dan
test bentuk objektif
3.2 Saran
Shiddiq, Ari Syahidul.,dkk. 2015. Analisis Higher Order Thinking Skills (Hots)
Menggunakan Instrumen Two-Tier Multiple Choice Pada Materi Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan Untuk Siswa Kelas XI SMA N 1 Surakarta”. Jurnal.
Program Studi Pendidikan Kimia: Surakata.