Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MATA KULIAH TEKNIK LABORATORIUM

ALAT-ALAT KIMIA MODREN DI LABORATORIUM

Disusun Oleh :

Kelompok 7

1) Diffa Azzahra ()
2) Masahul Muthahira (1805113374)
3) Nelly Nurhayati (1805111167)
4) Nurhanifah ()

Dosen Pengampu

Dr. Roza Linda, M. Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS RIAU

2019
1. Oven

a. Prinsip Kerja
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk
mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

b. Cara Kerja
1) Hubungkan oven dengan sumber listrik
2) Tekan tombol “ON” dan tunggu beberapa saat hingga display menyala
3) Menyesuaikan timer sesuai dengan kebutuhan
4) Jangan langsung menggunakan oven, namun tunggulah hingga suhu
dalam oven sesuai dengan yang dibutuhkan
5) Letakkan sampel atau alat yang ingin diproses dalam oven tunggulah
hingga proses pengovenan selesai.
6) Jika telah selesai, matikan oven dengan cara menekan tombol “OFF”
dan tunggulah hingga display mati.

c. Cara Merawatnya
1) Susun alat seperti gelas ukur dan lain-lain serapi mungkin
2) Apabila pemanasan diatas suhu 1000C, tidak boleh memasukkan
alat/bahan yang terbuat dari karet, plastic atau bahan yang mudah
rusak. 
3) Jangan mengeringkan pipet ukur dan labu ukur karena volume akan
berubah. 
4) Catat waktu dan suhu/temperature setiap kali alat dijalankan. 
5) Alat harus bersih dan bebas debu.
6) Alat-alat yang akan disterilkan di bungkus dengan kertas sampul atau
Aluminium voil, bertujuan untuk menjaga dan melindungi bahan yang
ada didalam gelas reaksi agar tidak terkontaminasi. 

2. Tanur

a. Prinsip Kerja
Muffle furnace atau tanur biasa digunakan untuk mengabukan atau
mengarangkan suatu zat padat. Muffle furnace juga berfungsi untuk
menentukan kadar bahan organik atau pada pupuk organik atau kompos
dengan menggunakan cara pengabuan. Digunakan sebagai pemanas pada
suhu tinggi. Sekitar 1000 oC.

b. Cara Kerja
1) Buka pintu muffle, masukkan cawan pengabuan yang terisi bahan yang
akan diabukan kedalam muffle.
2) Tutup pintu muffle.
3) Putar saklar ke arah “ON”.
4) Hidupkan muffle dengan menekan tombol “ON”.
5) Atur (set) temperatur pengabuan yang diinginkan dengan
menekan tombol “SET”.
6) Setelah selesai pengabuan, matikan muffle dengan menekan tombol
“OFF”.
7) Biarkan beberapa waktu atau biarkan semalam hingga temperatur
muffle sama dengan temperatur lingkungan.
8) Keluarkan bahan dari dalam muffle.
9) Pastikan kabel listrik muffle tidak terhubung dengan sumber listrik.

c. Cara Merawatnya
Setiap habis pemakaian tanur harus dibersihkan agar tanur tidak rusak dan
bagian-bagian dari tanur itu sendiri tidak berkarat.Membersihkannya
dengan cara mengelap seluruh bagian tanur dengan alkohol.

3. Timbangan Digital

a. Prinsip Kerja
Timbangan digital berfungsi untuk menimbang sampel atau bahan kimia
yang digunakan. Timbangan digital yaitu jenis timbangan yang bekerja
secara elektronis dengan tenaga listrik, umumnya menggunakan arus
lemah dan indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan timbangan.
b. Cara Kerja
1) Letakkan wadah di atas piringan (pan) dan tutuplah penutup
timbangan.
2) Tekan tombol Tare pada timbangan. Monitor akan mendisplay angka
nol karena bobot wadah telah dinolkan (reset). Dengan cara ini, anda
akan mengetahui bobot/berat sampel secara langsung.
3) Ambil bahan tertimbang dan letakkan di atas wadah. Anda perlu
berhati-hati. Jangan sampai bahan tertimbang menjadi tumpah atau
tercecer dan mengotori timbangan, terlebih lagi bahan kimia yang
sensitif dan korosif seperti asam kuat ataupun basa kuat. Jika perlu,
anda keluarkan wadah tersebut dari timbangan, letakkan bahan dan
masukkan lagi wadah ke dalam timbangan. Ingat, jangan menekan
tombol apapun pada langkah ini.
4) Tutup semua pintu kaca dan baca angka yang tertera di monitor. Anda
bisa menambahkan dan mengurangi bahan untuk mendapatkan bobot
benda yang diinginkan pada tahapan ini.
5) Catat bobot benda tertimbang

c. Cara Merawatnya
1) Letakkan selalu timbangan di tempat yang datar.
2) Timbangan digital harus dalam keadaan mati bila tidak dipakai. Bila
lama tidak dipakai, keluarkan baterainya.
3) Jangan menaruh barang di atas timbangan secara menetap (bukan
dengan maksud menimbang).
4) Lap timbangan dengan lap basah setiap habis dipakai. Kalau perlu lap
dengan lap yang sudah diberi sabun. Lap kembali dengan lap bersih.
5) Letakkan timbangan di tempat yang sejuk, jangan di dekat api atau
panas matahari agar timbangan tidak cepat rusak.
6) Secara regular timbangan harus diperiksa sekali-sekali dengan
melakukan pengetesan.
4. Viscometer

a. Prinsip Kerja
Viskometer adalah suatu alat laboratorium yang digunakan untuk
mengukur viskositas atau kekentalan suatu larutan. Jika suatu larutan
semakin kental maka nilai viskositasnya semakin tinggi, dan begitu
sebaliknya.

b. Cara Kerja
1) Isi bahan yang akan ditentukan viskositas dan sifat alirnya ke dalam
gelas beaker sampai hampir penuh (sesuaikan jumlah bahan sesuai no
spindel)
2) Pilih no. spindel yang sesuai dan pasang (hati-hati), turunkan hingga
spindel tercelup ke dalam bahan sampai tanda batas.
3) Pilih RPM untuk menghasilkan skala besar sama dengan 10, catat
skala yang terbaca. Bila skala yang terbaca < 10 maka naikkan
RPMnya, dan apabila skala yang terbaca > 100 ganti spindel dengan
nomor yang lebih besar.
4) Amati skala yang tertera setelah 3 kali putaran
5) Naikan RPM, ulangi pengukuran sampai sedikitnya 3 RPM yang
berbeda, misal 3, 6, dan 12. kembalikan ke pengukuran RPM yang
menurun, yaitu 6, dan 3.
6) Tabelkan data yang diperoleh
7) Buat grafik antara RPM pada sumbu y dan F (gaya) pada sumbu x,
hasilnya merupakan grafik alir ( rheogram).

c. Cara Merawatnya
1) Setelah selesai pemakaian, matikan listrik yang tersambung.
2) Pastikan tidak ada larutan yang tersisa di dalam alat
3) Bersihkan alat secara berkala untuk mencegah terjadinya karatan atau
kerusakan elemen dalam alat.
4) Alat dibersikan dengan benar dengan asam pencuci dan dikeringkan
dengan pompa vakum.

5. Vortex

a. Prinsip Kerja
Vortex adalah alat yang digunakan untuk mengaduk larutan dalam tabung
reaksi sehingga larutan benar-benar homogen.

b. Cara Kerja
1) Letakkan botol/tabung diplatform tempat putaran shaker
2) Lalu nyalakan alat tersebut
3) Alat akan bergetar dan mengaduk cairan sehingga cairan menjadi rata.

c. Cara Merawatnya

Cara perawatan alat ini juga tidak sulit, tetapi ada yang perlu diperhatikan
yaitu tidak mengisi tabung terlalu penuh atau tidak jika memang cairan
yang ingin dihomogenkan memiliki volume yang banyak dan tutup tabung
dengan penutup tabung.

Yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan moto dibawah karet


supaya tidak sampai basah dan berjemur. Setelah menggunakan alat
vixermixer ini sebaiknya lepas karet agar motor dibawahnya tidak lembab.

6. Kompor listrik

a. Prinsip Kerja
Kompor listrik berfungsi untuk memanaskan larutan atau zat-zat kimia
dengan aquades agar zat kimia cepat larut dalam aquades

b. Cara Kerja
1) Sambungkan steker dengan tegangan listrik.
2) Letakkan sampel pada piringan kompor
3) Putar alat pemanas searah jarum jam hingga lampu indicator menyala
4) Untuk mematikan alat pemanas, putar berlawanan arah jaruh jam
5) Cabut steker jika telah selesai digunaka.

c. Cara Merawatnya

7. Desikator

a. Prinsip Kerja
Desikator berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air
dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium.

b. Cara Kerja
1) Buka tutup desikator dengan cara menggeser tutupnya kesamping
2) Menaruh silika gel di bawah
3) Menaruh saringan yang terbuat dari porselin
4) Menaruh median di atas saringan
5) Sebelum menutup oleskan sedikit vaselin di bibir tutup
6) Menutup kembali tutup desikator sama seperti saat membukanya
7) Atur kran dan usahakan tidak ada udara di dalam desikator

c. Cara Merawatnya
1) Buka tutup desikator dengan cara menggesernya, gunakan satu tangan
untuk memegang bagian bawah desiktor tersebut (hindari mengangkat
tutup untuk membuka desikator tersebut),
2) Pastikan dalam tutup desikator tersebut diberi vaselin secara merata.
3) Jika silika gel sudah mengalami perubahan warna dari aslinya (jenuh
dengan air), keringkan dengan menggunakan oven pada suhu 105
derajat selama beberapa jam, atau ganti dengan silika gel yang baru
jika perlu.

8. Water Bath

a. Prinsip Kerja
Water bath digunakan untuk memanaskan bahan kimia yang mudah
terbakar sehingga tidak perlu menggunakan api terbuka dan dapat
mencegah kebakaran.

b. Cara Kerja
1) Tambahkan air sampai tanda batas yang ditentukan
2) Sambungkan semua kabel dengan sumber listrik
3) Tekan tombol "On“
4) Untuk mengatur suhu yang diinginkan maka tekan terus tombol set
sambil memutarkan tombol "On / Off“
5) Apabila telah selesai menggunakan maka tekan tombol "On / Off“
6) Cabut semua kabel pada sumber lisitrik

c. Cara Merawatnya
1) Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang
dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai
menggunakan alat
2) Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat
berakibat tersengat tegangan listrik ( berbahaya ) atau alat akan
menjadi rusak
3) cara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/-2 bulan sekali

9. Hot Plate

a. Prinsip Kerja
Hot plate berfungsi untuk memanaskan larutan yang mudah terbakar, dan
untuk menghomogenkan larutan.

b. Cara Kerja
1) Pastikan hot plate sudah tersambung pada sumber daya listrik.
2) Timbang bahan kimia yang akan dilarutkan dengan menggunakan
timbangan analitik.
3) Masukkan bahan kimia tersebut ke dalam gelas kimia atau tabung
erlenmeyer.
4) Tambahkan sejumlah pelarut ke dalamnya, seperti aquades.
5) Letakkan gelas kimia tersebut di atas hot plate.
6) Nyalakan tombol ON pada hot plate dan atur suhunya agar bahan
melarut.
7) Masukkan batang pengaduk dan atur kecepatan adukan.

c. Cara Merawatnya
1) Setelah digunakan dalam penyajian hidangan, hot plate sebaiknya
direndam atau disiram menggunakan air hangat terlebih dahulu.
2) Kemudian digosok dengan sikat halus untuk menghilangkan lemak.
Jangan sesekali menggunakan sikat kawat karena dapat merusak
lapisan piring besi/baja.
3) Setelah dicuci, bilas dengan air bersih dan tiriskan dengan posisi
miring dan seka dengan lap agar cepat kering.
4) Jika perlu, panaskan sebentar untuk memastikan air benar-benar telah
hilang dari hot plate. Air yang masih tersisa inilah yang akan
menyebabkan wadah berkarat.
5) Selain itu, mengoleskan mentega maupun minyak goreng juga cukup
manjur dalam mencegah karat pada wadah ini.
6) Dan yang terakhir yaitu simpan hot plate pada posisi miring di tempat
kering dalam suhu ruangan.

10. Lemari Asap


a. Prinsip Kerja
Lemari asap berguna untuk mengurangi kontak seseorang terhadap asap
yang berbahaya.

b. Cara Kerja
1) Udara dihisap dari depan lemari tempat percobaan dilakukan
2) Kemudian dibuang keluar dari laboratorium
Awalnya pada jenis saluran ini digunakan salurang lubang asbes, namun
telah ditinggalkan untuk alasan kesehatan.
Sedangkan pada tipe resirkulasi, udara yang dihisap kemudian disaring
hingga menjadi tidak berbahaya, dan dialirkan ke luar ruangan.

c. Cara Merawatnya
1) Jika yang terjena adalah zat asam maka gunakanlah larutan penetral
Natrium Karbonat (Na2Co3) yang bersifat basa yang akat menyatu
dengan ion OH saat dilarutkan dengan air.
2) Jika yang terkena adalah zat basa maka gunakanlah larutan penetral
Ammonium Klorida (NH4Cl). Larutan yang demikian merupakan
Kristal putih garam yang akan larut dalam air. Kemudian larutkan
dengan air lalu segera bersihkan dengan menggunakan kain lap.

11. Laminar Air Flow


a. Prinsip Kerja
Laminar Air FlOw (LAF) berfungsi untuk mensterilkan dan meminimalisir
alat-alat laboratorium dari mikroba atau kontaminasi yang terbawa ikut
oleh udara.

b. Cara Kerja
1) Sterilisasikan LAF sebelum digunakan dengan menggunakan alkohol
70% pada seluruh ruang LAF secara menyeluruh.
2) Tutup pintu LAF
3) Lalu hidupkan lampu UV dengan menekan tombol TLV (tombol
lampu ultraviolet)
4) Tunggu 2-3 jam sebelum digunakan
5) Kemudian matikan
6) Hidupkan tombol blomer ½ - 1 jam.
7) Setelah blowering selesai, hidupkan tombol lampu dan masukkan
seluruh alat beserta bahan yang akan digunakan
8) Atur sedemikian rupa peletakan alat dan bahan yang akan disterilkan
di dalam LAF agar meminimalisir bahan-bahan tersebut
terkontaminasi.
9) Pastikan TLV dan blower sudah dimatikan ketika akan menggunakan
LAF.

c. Cara Merawatnya
1) Membersikan semua sisa potongan eksplan dengan tissue.
2) Bakarlah (pisau scalpel, pinset) dengan menyemprotkan terlebih
dahulu dengan alcohol 95% dan tempatkan kembali dengan keadaan
siap pakai.
3) Matikan blower dengan menekan tombol “off”
4) Semprotkan ruangkerja dengan alkohol
5) Tutup kembali pintu laminar air flow cabinet.
6) Matikan lampu TL.
7) Nyalakan kembali lampu UV.

Anda mungkin juga menyukai