Anda di halaman 1dari 37

BAHAN AJAR, RBPMD-RP DAN BAHAN TANSPARANSI

MATA DIKLAT

Materi Esensial Biologi MTs

Untuk digunakan pada Pelatihan IPA MTs

Oleh:
Ir. Hikmawati Hanurani, M.Si.
NIP. 19670703 200312 2 005
Widyaiswara Madya

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG


2021

1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat


kudrat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Bahan Ajar, RBPMD-
RP dan Bahan Transparansi Mata Pelatihan “Materi Esensial Biologi MTs”.
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya adalah suatu upaya peningkatan kemampuan
(pengetahuan), keterampilan, dan sikap siswa, untuk mampu melakukan sesuatu. Hal ini
sesuai dengan perubahan kurikulum pada saat ini, di mana penekanan pembelajaran tidak lagi
pada materi, tetapi lebih ditekankan pada proses pembelajaran dalam rangka mencapai
kompetensi.
Harapan kami semoga Bahan Ajar, RBPMD, RP dan Bahan Transparansi pada
mata Pelatihan “Materi Esensial Biologi MTs” ini dapat berguna bagi para peserta diklat
secara maksimal dan optimal untuk memberikan respon yang positif agar tujuan pembelajaran
dapat berjalan secara efektif dan efesien.
Akhirnya, mudahan-mudahan Allah SWT. Senantiasa meridhoi usaha dan ikhtiar kita
menuju terwujudnya generasi Islam yang memiliki knowledge (pengetahuan), skill
(keterampilan) dan attitude (sikap), yaitu berilmu amaliah, beramal ilmiah, berakhlakul
karimah Amin……........

Bandung, 19 April 2021


Widyaiswara,

Ir. Hikmawati Hanurani, MSi.


NIP.19670703 200312 2 005

2
BAB I
MATERI ESENSIAL BIOLOGI

A. Indikator Keberhasilan
1. Menjelaskan Karakteristik Mata Pelajaran Biologi
2. Menjelaskan pengertian materi esensial Biologi
3. Menentukan materi esensial Biologi

B. Uraian Materi
1. Karakteristik Mata Pelajaran Biologi
Biologi merupakan bagian dari ilmu alam, sehingga biologi memiliki ciri
umum yang sama dengan rumpun IPA yaitu fisika dan kimia. Karakteristik yang
dimiliki oleh ilmu-ilmu alam berbeda dengan mata pelajaran lainnya.
Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sering disebut sainss merupakan
terjemahan dari natural science yang artinya alamiah atau berhubungan dengan
alam. Dengan demikian, secara harfiah sains dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.
Penggunaan kata sainss sebagai ilmu pengetahuan alam perlu dipertegas untuk
membedakan dari social science, educational science, serta political science serta
penggunaan kata sainss yang lainnya. Namun demikian, sekarang ini apabila
disebutkan kata sainss, pasti mengenai ilmu pengetahuan alam.
Pengertian lain mengenai sainss yang sangat bermakna dikemukakan oleh
Trowbridge & Baybee (1990), yaitu science as a way of knowing. Ini mengandung
makna bahwa sainss merupakan proses yang sedang berlangsung dengan titik
focus pada pengembangan dan pengorganisasian pengetahuan. Hal senada
dikemukakan oleh Abruscato (1992) bahwa sainss dapat dipandang dari tiga sudut,
yaitu (1) sainss merupakan sejumlah proses kegiatan mengumpulkan informasi
secara sistematik mengenai alam sekitar (2) Sains merupakan pengetahuan yang
diperoleh melalui proses kegiatan tertentu serta (3) Sains mempunyai cirri nilai-
nilai dan sikap para ilmuawan dalam menggunakan proses ilmiah untuk
memperoleh pengetahuan.

3
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan alam atau sains merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari mengenai alam semesta beserta peristiwa-peristiwa
yang terjadi di dalamnya yang dikembangkan oleh para akhli berdasarkan proses
ilmiah.
Pada dasarnya ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains mempelajari
mengenai gejala alam beserta isinya sebagaimana adanya, serta terbatas pada
pengalaman manusia. Dalam usahanya menafsirkan gejala alam tersebut, manusia
berusaha untuk mencari penjelasan tentang berbagai kejadian, penyebab, serta
dampak yang ditimbulkannya dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah
inilah yang merupakan jembatan antara penjelasan secara teoritis dengan
pembuktian secara empiris.
Apabila ditinjau dari sudut ontologi, epistimologi dan aksiologi, maka
hakikat IPA atau sainss adalah sebagai produk, sebagai proses, serta sebagai sikap
ilmiah. Selain itu, apabila dilihat dari sudut pandang yang lebih menyeluruh, IPA
atau sainss seharusnya dipandang sebagai cara berpikir (a way of thinking), cara
untuk menyelidiki (a way of investigating), serta sebagai batang tubuh
pengetahuan (a body of knowledge).
Para ilmuwan IPA dalam mempelajari gejala alam, menggunakan proses dan
sikap ilmiah. Proses ilmiah yang dimaksud misalnya melalui pengamatan,
eksperimen, dan analisis yang bersifat rasional. Sikap ilmiah contohnya adalah
objektif dan jujur dalam mengumpulkan data yang diperoleh. Dengan
menggunakan proses dan sikap ilmiah itu scientist memperoleh penemuan-
penemuan atau produk yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori.
IPA sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum-hukum,
dan teori IPA. Jadi pada hakikatnya IPA terdiri dari tiga komponen, yaitu sikap
ilmiah, proses ilmiah, dan produk ilmiah. Hal ini berarti bahwa IPA tidak hanya
terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dihapal, IPA
juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam
mempelajari gejala-gejala alam yang belum dapat direnungkan. IPA menggunakan
apa yang telah diketahui sebagai batu loncatan untuk memahami apa yang belum
diketahui. Suatu masalah IPA yang telah dirumuskan dan kemudian berhasil

4
dipecahkan akan memungkinkan IPA untuk berkembang secara dinamis, sehingga
kumpulan pengetahuan sebagai produk juga bertambah.
IPA merupakan representasi dari suatu hubungan dinamis yang mencakup
tiga faktor utama, yaitu: ”the extant body of scientific knowledge, the values of
science, and the methods and processes of science”. Selain memandang IPA
sebagai suatu proses dan metode (methods and processes) serta produk-produk
(body of scientific knowledge), juga melihat bahwa IPA mengandung nilai-nilai
(values). IPA adalah sekumpulan nilai-nilai dan prinsip yang dapat menjadi
petunjuk pengembangan kurikulum dalam IPA.
Mata pelajaran biologi bertujuan untuk menumbuhkan sikap spiritual dan
sikap sosial, membekali pengetahun dan keterampilan kepada peserta didik yang
relevan dengan biologi agar peserta didik mampu untuk menyelesaikan persoalan
dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi dan sebagai warga negara. Belajar
biologi sama dengan mempelajari diri sendiri karena biologi di SMA banyak
membahas tentang struktur dan fungsi jaringan penyusun organ, peran makhluk
hidup dalam lingkungan, dan hubungannya dengan kelestarian makhluk hidup di
bumi. Sehingga belajar biologi merupakan kegiatan yang menarik dan
menyenangkan dan membentuk pribadi yang mencintai lingkungan alam dan
sosial.
IPA sebagai proses/metode penyelidikan (inquiry methods) meliputi cara
berpikir, sikap, dan langkah-langkah kegiatan saintis untuk memperoleh produk-
produk IPA atau ilmu pengetahuan ilmiah. IPA sebagai proses terdiri aspek: Kerja
Ilmiah dan Keselamatan Kerja di Laboratorium.
Selain sebagai produk dan proses, IPA mengandung nilai-nilai sikap
(values). Nilai-nilai atau sikap terdiri dua unsur yaitu sikap berTuhan dan sikap
sosial. Dengan mempelajari IPA maka, akan tumbuh dari diri peserta didik
penghayatan dan pengamalan dari ajaran agama yang dianutnya. IPA banyak
mengandung muatan-muatan keimanan dan penghayatan ajaran agama dengan
mengaitkan apa yang dipelajarinya dengan entitas manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan dengan segala keterbatasan dan juga rahmat yang diberikan kepada
manusia dengan kemampuannya mendeteksi gejala alam melalui panca inderanya,
untuk mengeksplorasi alam ini, memahami proses yang berlangsung, sehingga
menghasilkan kemampuan metakognitif yang tinggi dan peserta didik akan

5
berperilaku sebagai insan yang beriman. Sikap sosial yang ditumbuhkan
dalam IPA memuat nilai-nilai karakter yang bersifat sangat “halus”, sebagai hasil
dampak pengiring dari sebuah proses pembelajaran saintifik. Sikap sosial yang
dapat ditumbuhkan melalui IPA antara lain yaitu menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
IPA juga memiliki peran yang sangat penting pada pembentukan kultur
masyarakat. Penguasaan konsep-kosep dasar IPA pada peserta didik akhirnya akan
membentuk budaya pada masyarakat karena akan memengaruhi cara berpikir,
bertindak dan bersikap secara ilmiah dalam menghadapi permasalahan sehari-hari.
Sehingga proses kehidupan akan lebih efektif dan efisien dengan mutu hidup yang
baik. Literasi Sains yang menjadi salah satu indikator kemajuan dari suatu negara
dapat dibentuk melalui kurikulum IPA yang mengembangakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi (HOT= Hingher Order Thinking). Agregat kemampun
berpikir tingkat tinggi dalam suatu negara sangat menentukan pertumbuhan
ekonomi sebagai human capital/modal manusia.
Dengan demikian, IPA dengan karakteristiknya merupakan mata pelajaran
yang sangat mendukung peningkatan dan keseimbangan antara soft skill dan hard
skill pada diri peserta didik melalui pembelajaran langsung (direct teaching) dan
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching).

2. Pengertian Materi Esensial


Dalam kamus Inggris-Indonesia karangan John Echols dan Hasan Sadily
kata esensial mempunyai pengertian (1) hal-hal yang perlu (2) barang-barang yang
perlu. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta
kata esesial mempunyai makna; sungguh perlu; penting; harus ada. (1985: 278).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, esensial berarti perlu sekali; mendasar;
hakiki (2002: 308).
Mengacu makna esensial di atas, materi esensial berarti materi-materi
pelajaran yang perlu, penting, harus ada, mendasar, dan hakiki yang harus

6
dipelajari oleh peserta didik. Jadi materi esensial Biologi adalah materi-materi
biologi yang perlu, penting, harus ada, mendasar, dan hakiki yang harus dipelajari
oleh peserta didik Biologi.
Selain pengertian di atas, terdapat pengertian lainnya tentang materi esensial.
Pertama, materi esensial adalah materi minimal yang wajib dikuasai peserta didik
melalui proses pembelajaran tuntas (mastery learning). Materi esensial ini
dijadikan isi dan standar materi yang dijadikan target pencapaian kurikulum yang
didesain oleh sekolah ataupun guru yang disesuaikan dengan kondisi sekolah dan
siswa.
Pengertian yang kedua dari materi esensial adalah materi yang merupakan
prasyarat untuk mengerti dan memahami materi-materi selanjutnya.Pengertian
prasyarat adalah menjadi sesuatu yang harus dipenuhi sebelum melakukan,
mengikuti, memasuki suatu kegiatan pembelajaran berikutnya, tanpa mengerti dan
memahami materi prasyarat ini maka tidak akan mungkin atau sangat sulit untuk
bisa mengerti dan memahami materi selanjutnya.
Pengertian yang ketiga dari materi esensial adalah materi yang dinilai cukup
sulit dikuasai siswa. Identifikasi dilakukan dengan melihat hasil analisis daya serap
terhadap hasil ujian. Dalam hal ini sebagai contoh dilakukan hasil analisis daya
serap terhadap soal Ujian Nasional (SKL UN) yang dikeluarkan oleh Puspendik,
berdasarkan hasil analisis daya serap UN (Ujian Nasional) ketika suatu materi
nilainya dibawah rata-rata atau dibawah 60% maka dapat dikategorikan bahwa
materi tersebut merupakan materi yang sulit atau merupakan materi yang esensial.

3. Ciri Materi Esensial


Setidaknya ada empat ciri materi esensial, yakni:
1) Sesuai SKL
Disebut materi esensial bila materi tersebut terdapat dalam SKL.
2) Keluar dalam Ujian
Disebut materi esensial bila materi tersebut sering keluar dalam ujian (UN).
3) Utama
Disebut materi esensial bila materi tersebut selalu ada (dominan) pada setiap
semester ataupun selalu ada baik di tingkat MI, MTs, MA.
4) Keterpakaian

7
Disebut materi esensial bila memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan
sehari-hari peserta didik.

4. Cara Penentuan Materi Esensial Biologi MTs


Materi esensial Biologi MTs dapat ditentukan dengan analisis KI, KD mata
pelajaran Biologi MTs. Cara menganalisisnya berdasarkan ciri-ciri di atas, yakni
sesuai SKL, Keluar pada Ujian (Uj), Utama (Ut) dan Keterpakaian (Kt). Bila dari
analisis KI KD ternyata materi tersebut memenuhi salah satu darinya (SKL, Uj,
Ut, dan Kt), berarti materi tersebut adalah materi esensial.
Berikut ini hasil analisis KI KD mata pelajaran Biologi MTs pada salah satu
KD dari KI 3 untuk menentukan materi esensialnya.

Tabel 1. Analisis SKL – KI- KD Mata Pelajaran Biologi MTs

No Ruang KD Materi Kriteria


Lingkup
Materi
SKL Uj Ut Kt Ket
1 Sistem 3.3 Sistem v v v v Esensial
pernafasan, Menganalisis pencernaan
pencernaan, sistem dan enzim-
peredaran pencernaan pada enzim yang
darah, manusia dan berperan
struktur memahami pada proses
rangka, otot, gangguan pencernaan
struktur dan yangberhubunga
fungsi n dengan sistem
sistem pencernaan,
ekskresi serta upaya
pada menjaga
manusia. kesehatan sistem
pencernaan.

Berdasarkan tabel analisis materi di atas, materi pada kompetensi dasar


Kompetensi Dasar Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami
gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga
kesehatan sistem pencernaantermasuk pada materi esensialtermasuk materi yang
esensial. Materi tersebut sesuai dengan SKL, bisa ditemukan pada jenjang MTs
8
dan MA, dan sering ditemukan pada soal ujian nasional. Data ujian Naional dari
Tahun Pelajaran Pelajaran 2014/2015 sampai dengan Tahun Pelajaran 2019/2020
materi pada Kompetensi Dasar tersebut selalu muncul pada soal-soal ujian. Pada
Bab II akan dijelaskan materi tentang Sistem Pencernaan.

BAB II
SISTEM PENCERNAAN

Berdasarkan hasil analisis SKL-KI-KD pada Tabel 1, Kompetensi Dasar


Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang
berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaantermasuk pada materi esensial. Berdasarkan data hasil Ujian
Nasioinal empat tahun terakhir yaitu dari Tahun Pelajaran 2014/2015 sampai
dengan Tahun Pelajaran 2019/2020 materi pada Kompetensi Dasar tersebut selalu
muncul pada soal-soal ujian. Berikut ini uraian dari materi tersebut.
1. Zat makanan dan Uji Makanan
Semua makhluk hidup memerlukan asupan energi untuk kelangsungan
hidupnya. Makanan yang secara nutrisi memadai harus memenuhi tiga
kebutuhan: bahan bakar (energi kimia) untuk semua kerja seluler tubuh; bahan
mentah organik yang dipakai manusia dan hewan dalam biosintesis (Kerangka
karbon untuk membuat banyak molekulnya sendiri); dan nutrisi esensial, bahan-
bahan yang tidak dapat dibuat oleh hewan itu sendiri dari bahan mentah apapun
dan dengan demikian harus didapatkan dari makanan dalam bentuk siap pakai.
Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin.
Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan sebagai sumber energi,
pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan. Kita memerlukan makanan dalam
jumlah tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, dan air. Kekurangan salah satu atau lebih dari zat
makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan pada tubuh. Sebaliknya kelebihan zat makanan juga tidak
baik bagi kesehatan. Keadaan tubuh di mana komposisi zat makanan tidak
seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan

9
maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan ) esensial. Di bawah ini
akan dibahas lebih rinci untuk setiap jenis zat makanan:
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat makanan yang banyak menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi
dalam penyediaan bahan pembentuk protein dan lemak serta menjaga
keseimbangan asam dan basa. Karbohidrat adalah senyawa majemuk yang
mengandung unsur C, H, dan O. Karbohidrat dapat dibagi menjadi dua golongan
yaitu gula sederhana dan gula majemuk. Gula sederhana atau gula tunggal
disebut pula monosakarida, gula ini tidak dapat dipecah menjadi gula yang lebih
sederhana lagi. Ada dua macam gula majemuk, yaitu disakarida dan polisakarida.
Gula majemuk masih dapat dipecah menjadi gula tunggal (monosakarida). Untuk
lebih jelasnya, jenis-jenis karbohidrat dapat anda lihat pada tabel 2.
Tabel 2
Jenis karbohidrat Berdasarkan Jumlah Gugus Gula

Jenis karbohidrat Terdapat pada


Berdasarkan jumlah gugus Nama
Monosakarida (C6H12O6) Glukosa Gula darah
Fruktosa Buah, madu
Galaktosa Susu
Disakarida (C12H22O11) Sukrosa Tebu, bit
Laktosa Susu
Maltosa Hasil pencernaan
Polisakarida (C6H10O5)n Zat pati, zat tepung Beras, umbi-umbian
Glikogen Otot, hati

Dalam tubuh manusia, glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar
Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan
jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg
%. Kadar gula darah dapat meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia,
keadaan ini dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus.
Untuk mengetahui kandungan glukosa pada makanan anda dapat melakukan
Uji Glukosa berikut:
(1). Siapkan bahan dan alat yang diperlukan yaitu beberapa jenis bahan
makanan, Fehling A dan Fehling B, akuades, tabung reaksi, bunsen,
mortar berikut penggerusnya, dan gelas ukur.

10
(2).Lumatkan bahan-bahan makanan dengan menggunakan mortar,
kemudian larutkan dengan 100 ml akuades.
(3). Tempatkan bahan makanan yang telah dilarutkan ke dalam tabung
reaksi, kemudian tetesi dengan Fehling A dan Fehling B, larutan akan
berwarna biru.
(4). Panaskan tabung reaksi dengan menggunakan bunsen. Jika warna biru
pada larutan berubah menjadi hijau sampai oranye berarti bahan makanan
tersebut mengandung gula.
Karbohidrat merupakan sumber energi penting karena karbohidrat
dapat dipecah menjadi glukosa yang merupakan bagian penting dalam reaksi
kompleks. Setiap reaksi pemecahan glukosa akan menghasilkan energi dalam
bentuk ATP (Adenosin trifosfat). Contoh makanan yang mengandung
karbohidrat antara lain roti, gandum, beras, ketela, jagung.
Banyak karbohidrat yang diperlukan tubuh tergantung pada lemak yang
sudah ada. Penggunaan energi sehari-hari untuk metabolisme seseorang
dengan berat badan 50 kg adalah sekitar 1500 Kalori. Setiap 1 gram
karbohidrat akan menghasilkan 4,1 Kalori (4,1 kilokalori = 4,1 kkal).
Untuk mengetahui kandungan amilum (pati) pada makanan lakukanlah
kegiatan berikut:
(1). Siapkan bahan dan alat yang diperlukan yaitu, beberapa jenis bahan
makanan, akuades, tabung reaksi, bunsen, mortar berikut
penggerusnya, dan gelas ukur.
(2). Lumatkan bahan-bahan makanan dengan menggunakan mortar,
kemudian larutkan dengan 100 ml akuades.
(3). Tempatkan bahan makanan yang telah dilarutkan ke dalam tabung
reaksi, kemudian tetesi dengan lugol. Jika menunjukkan warna biru
sampai hitam, berarti bahan makanan tersebut mengandung amilum.

b. Protein
Setiap sel yang hidup tersusun oleh protein. Protein merupakan bagian
penting di dalam plasma sel. Selain sebagai komponen pokok, protein juga
tersedia sebagai cadangan makanan, misalnya pada biji-bijian. Pada hewan dan
manusia, protein tidak dapat disimpan sebagai cadangan makanan. Fungsi utama

11
protein dalam tubuh adalah sebagai zat pembangun, pembentuk sel yang baru
(pada reproduksi dan pertumbuhan), dan pengganti sel-sel yang rusak. Fungsi lain
dari protein adalah sebagai transpor substansi lain, pengiriman sinyal dari suatu
bagian organisme ke bagian lain, pergerakan, dan pertahanan melawan substansi
asing. Selain itu, sebagai enzim, protein juga mengatur metabolisme dengan
secara selektif mempercepat rekasi kimia dalam sel.
Protein adalah senyawa majemuk yang tersusun atas unsur-unsur C, H,
O, dan N serta kadang-kadang mengandung unsur S dan P. Selama proses
pencernaan, protein yang terkandung dalam makanan akan dipecah menjadi
asam-asam amino supaya dapat diangkut ke seluruh sel tubuh. Ada sekitar 20
macam asam amino yang dibutuhkan untuk menyusun protein. Dari asam amino
yang dibutuhkan tersebut, ada delapan asam amino yang harus didatangkan dari
luar tubuh melalui makanan yang kita makan. Kedelapan asam amino ini disebut
asam amino esensial, yakni isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin,
triptofan, dan valin. Asam amino lainnya yang dapat dibuat sendiri oleh tubuh
disebut asam amino nonesensial.Makanan dikatakan mengandung protein lengkap
apabila makanan itu mengandung semua asam asmino esensial. Daging, telur,
susu, dan produk hewan lainnya adalah contoh bahan makanan yang mengandung
protein lengkap, artinya bahwa produk hewani menyediakan semua asam amino
esensial dalam perbandingan yang tepat. Protein yang tidak lengkap adalah
protein yang kekurangan satu atau lebih asam amino esensial, misalnya protein
yang berasal dari tumbuhan (protein nabati). Banyaknya protein yang dibutuhkan
tubuh setiap hari dapat anda lihat pada tabel 3.

Tabel 3. Kebutuhan Protein pada Pria dan Wanita

Jenis kelamin Usia (tahun) Tinggi Badan (cm) Rata-rata Protein per hari (g)
Pria 13-15 150 64
16-19 160 66
Wanita 13-15 153 54
16-19 162 51

12
Kelebihan protein tidak dapat disimpan dalam tubuh. Protein dan senyawa yang
mengandung N akan dikeluarkan (diekskresi) melalui ginjal. Protein berasal dari
sumber hewani dan tumbuhan (nabati). Protein hewani terkandung di dalam
daging, ikan,telur, susu, dan keju. Protein nabati terutama diperoleh dari biji-
bijian, kacang-kacangan, dan gandum. Tiap 1 gram protein menghasilkan energi
± 4,1 kalori (4,1 kilokalori). Kekurangan protein menyebabkan kwasiorkor dan
hogeroedem.
Untuk menguji kandungan protein suatu makanan dapat dilakukan kegiatan
berikut:
(1). Siapkan bahan dan alat yang diperlukan yaitu, beberapa jenis bahan makanan,
akuades, tabung reaksi, bunsen, mortar berikut penggerusnya, dan gelas ukur.
(2). Lumatkan bahan-bahan makanan dengan menggunakan mortar, kemudian
larutkan dengan 100 ml akuades.
(3). Tempatkan bahan makanan yang telah dilarutkan ke dalam tabung reaksi,
kemudian tetesi dengan reagen Biuret sebanyak 4 tetes. Jika warnanya berubah
ungu, berarti bahan makanan tersebut mengandung protein. Reagen Biuret
dapat anda buat dengan cara sebagai berikut: Larutkan 11,2 gr KOH, 8 gr
NaOH dengan air sebanyak 25 ml. 0.075 gr CuSO4 dengan air. Setelah keduanya
larut campurkan kedua larutan tersebut dan ditambah air sampai volume 100 ml.

c. Lemak
Lemak merupakan senyawa majemuk. Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun
oleh unsur C, H, dan O. Lemak merupakan sumber energi yang menyediakan kalori
terbanyak bagi tubuh dibandingkan karbohidrat dan protein. Setiap 1 gram lemak dapat
menghasilkan energi± 9,3 kalori (9,3 kkal). Lemak, karbohidrat, dan protein merupakan zat
nutrisi terpenting bagi manusia. Fungsi dari ketiga zat ini dapat anda lihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Fungsi Karbohidrat, Protein, dan Lemak

Zat nutrisi Fungsi Contoh sumber


Karbohidrat Sumber energi, bahan Buah-buahan manis, biji-
pembentuk protein dan bijian, umbi-umbian, padi,
lemak, menjaga jagung, gandum,
kesimbangan asam dan singkong, kentang, madu,
13
Zat nutrisi Fungsi Contoh sumber
basa gula tebu
Protein Sumber energi, bagian Telur, ikan, daging, susu,
penting untuk plasma belut, udang, cumi-cumi,
sel, Zat pembangun, Hati, ginjal, otak, kedelai,
untuk pertumbuhan, kacang tanah, petai,
pengganti sel-sel yang gandum, kepiting,
rusak, pembentukan rajungan
enzim, hormon, dan
antibodi, serta
mempertahankan
viskositas darah.
Lemak Sumber energi, pelarut Minyak goreng, susu,
vitamin A, D, E, K, dan mentega, keju, daging,
zat lain, pembangun telur, kacang, tanah,
bagian tubuh terentu, kelapa sawit, kelapa,
sebagai alas organ wijen, margarin, kacang
(bantalan), pelindung kapri, biji mete
tubuh dari suhu rendah.

Fungsi lemak selain sebagai sumber energi, adalah juga sebagai pelarut vitamin A, D,
E, dan, K; pembangun bagian tubuh terentu, pelindung alat-alat dalam, dan pelindung tubuh
dari suhu rendah.
Untuk menguji kandungan lemak pada makanan lakukanlah kegitan berikut:
a). Uji lemak dengan menggunakan kertas koran:
Alat dan bahan: Kertas koran, larutan yang akan diuji
Cara Kerja :
(1).Siapkan kertas koran.
(2).Teteskan larutan yang diuji pada pinggir kertas koran.
(3).Amati, kalau larutan itu mengandung lemak, pinggir keras koran tampak buram.

b) Uji lemak dengan menggunakan etanol


Alat dan bahan: Etanol, air, larutan yang akan diuji, tabung reaksi.
Cara Kerja:
14
(1).Masukkan 5 ml etanol dalam tabung reaksi.
(2).Kemudian masukkan 2 tetes larutan bahan yang diuji.
(3).Tuangkan etanol dan bahan ini ke dalam tabung reaksi yang berisi 5 ml air.
(4).Amati, jika terbentuk emulsi putih keruh, berarti bahan makanan yang diuji mengandung
lemak.
(5).Catatlah hasil pengamatan dalam bentuk tabel.

d. Vitamin dan mineral


Vitamin dan mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun jumlah kecil. Jenis-jenis
vitamin, sumber dan fungsinya dapat anda lihat pada tabel 5.

Tabel 5. Jenis-jenis Vitamin, Sumber, Fungsi, dan Akibatnya jika Tubuh Kekurangan

Vitamin Contoh sumber Fungsi Akibat


avitaminosis
A (retinol) Hati, susu, mentega, Menjaga kesehatan Hemeralopia,
keju, margarin yang mata, hidung, mulut, seroftalmia,
diperkaya, wortel, pencernaan, dan keratomalasia
bayam sistem pembuangan
air seni
B1(thiamin, Ragi, nasi, roti, Membantu Beri-beri
aneurin) serealia, hati, mengubah
unggas, telur, ikan, karbohidrat menjadi
buah, dan sayuran. energi
B2 (riboflavin) Produk susu, hati, Membantu Keilosis (bibir
ragi buah, gandum, pengeluaran energi, pecah-pecah, sudut
serealia, sayuran, menjaga kesehetan mulut luka)
daging tanpa lemak, kulit, selaput lendir,
unggas dan susunan saraf.
B3 (niasin) Hati, ayam, kalkun, Membantu Pelagra, diare,
halibut, tuna, susu, mengubah dementia, dermatitis
telur, biji-bijian, karbohidrat, lemak,
buah dan sayuran, dan protein menjadi
roti, dan serealia energi, penting
yang diperkaya. untuk pertumbuhan,
15
Vitamin Contoh sumber Fungsi Akibat
avitaminosis
membantu
persenyawaan
hormon.
B6 (piridoksin, Susu, hati, daging Membantu lebih Pelagra, anemia,
piridoksamin) tak berlemak, roti dari 60 reaksi enzim obstipasi
gandum dan
serealia.
Asam folat Hati, berbagai jenis Membantu produksi Diare, kehilangan
sayuran sel darah, membantu selera makan,
mempertahankan anemia
susunan saraf
H (biotin) Hampir semua jenis Sebagai perantara Dermatitis (radang
makanan metabolisme kulit)
karbohidrat, lemak,
dan protein.
Asam pantotenat Telur, hati, kacang Membantu Alergi, mual, sakit
merah, kacang metabolisme perut.
tanah, biji-bijian, karbohidrat, lemak,
sayuran, ikan. dan protein.
B12 Hati, daging, telur, Membantu Anemia pernisiosa
susu persenyawaan sel
darah putih dan
merh, membantu
rekasi metabolisme
C (asam askorbat) Brokoli, taoge, jeruk Membantu Skorbut,
besar, dan sayuran mempertahankan pendarahankulit,
dan memperbaiki kerusakan sendi
jaringan yang
berhubungan,
tulang, gigi, tulang
rawan;
mempercepat
penyembuhan
D (kolekalsiferol) Susu yang Membantu Rakitis
16
Vitamin Contoh sumber Fungsi Akibat
avitaminosis
diperkaya, minyak metabolisme
hati ikan kalsium dan fosfor
untuk kesehatan
tulang dan gigi
E (tokoferol) Minyak nabati, biji- Mencegah dan Keguguran
bijian, sayuran mempertahankan
hijau, kecambah. selaput sel.
K Sayuran hijau, Berguna dalam Darah sukar
kedelai, hati sapi persenyawaan membeku

protrombin(berguna
untuk pembekuan
darah)

Vitamin bukanlah sumber energi, tetapi vitamin melakukan fungsi regulator


(pengatur). Vitamin bekerja sama dengan enzim dalam beberapa reaksi kimia. Vitamin juga
penting bagi pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi. vitamin harus ada dalam
tubuh manusia walaupun hanya dalam jumlah kecil karena memiliki fungsi khusus dan tidak
dapat digantikan. Seseorang yang kekurangan vitamin dapat menderita defisiensi atau
avitaminosis. Hingga saat ini belum semua avitaminosis dapat diketahui. Pada umumnya,
seseorang menderita avitaminosis karena cara pengolahan makanan yang dapat mengurangi
atau merusak vitamin. Buah dan sayuran segar sangat membantu penyediaan vitamin. Coba
anda uraikan bagaimana cara mengolah sayuran agar tidak banyak vitamin yang hilang pada
saat pengolahan!
Anda dapat menguji kandungan vitamin C dalam bahan makanan dengan cara
membandingkannya dengan kadar vitamin C tablet yang telah diketahui. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
1). Siapkan bahan makanan yang akan diuji (buah-buahan) dengan cara menggerus 100 g
buah-buahan dan dilarutkan dalam aqudes 100 ml
2). Uji ukuran pipet tetes dengan gelas ukur. Misalnya tiap 1 ml = 15 tetes.
3). Larutkan 50 mg vitamin C dalam 50 ml akuades. Berarti tiap 1 ml (15 tetes) larutan
vitamin C mengandung 1 mg vitamin C.

17
4). Lakukan pengujian dengan menggunakan larutan amilum iodida. Larutan amilum iodida
berwarna biru dapat dibuat dari: 1 ml kanji (pati) dilarutkan dalam 25 ml akuades ditambah 2
tetes lugol. Masukkan ke dalam tabung reaksi. Kocok. Teteskan larutan vitamin C ke dalam
tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida. Misalnya warna biru hilang setelah 10 tetes,

10 2
berati larutan vitamin C yang terkandung di dalamnya 15 x 1 mg = 3 mg. Lakukan
hal yang sama untuk larutan buah-buahan.
5) Untuk mengetahui kandungan vitamin C pada larutan buah-buahan sama seperti yang
dilakukan pada larutan Vitamin C. Misalkan pada air apel warna biru hilang setelah 20 tetes,

2
berarti 20 tetes air apel sebanding dengan 10 tetes larutan vitamin C yang mengandung 3

15 2
mg vitamin C. Jadi 1 ml air apel mengandung vitamin C = 20 x 3 = 0,5 mg.

Beberapa mineral yang berwujud garam atau unsur merupakan komponen vital bagi tubuh.
Mineral penting untuk pembentukan hormon, tulang, gigi, dan darah. Contohnya, Fe (besi)
sangat berperan dalam pembentukan molekul Hb (hemoglobin) dan sel darah merah. Mineral
juga membantu regulasi fungsi tubuh, seperti pertumbuhan dan metabolisme. Kekurangan
mineral mengakibatkan defisiensi. Mineral yang sering merupakan faktor defisiensi misalnya
Ca (kalsium), Fe (ferum), P (fosfor), dan I (iodium). Untuk lebih jelasnya anda dapat
mempelajari jenis dan fungsi mineral pada tabel 2.6.
Mineral Ca, Na, K dan Mg bersifat basa, sedangkan P, Cl, dan S bersifat asam.
Ketujuh mineral ini termasuk mineral makro, artinya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
lebih dari 100 mg per hari. Mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg per hari, misalnya
Fe, I, Cu (tembaga), Co (kobalt), Mn (mangan), Zn (seng), Se (selenium), dan F (fluor).

Tabel 6. Jenis-jenis Mineral, Sumber, Fungsi, dan Akibatnya jika Tubuh


Kekurangan

18
Mineral Contoh sumber Fungsi Gejala defisiensi
Kalsium (Ca) Susu, sayuran hijau, Pembentukan tulang Rakitis, kejang otot,
kacang-kacangan, dan gigi, osteoporosis, darah
daging pembentukan darah, sukar membeku
dan menjaga
aktivitas saraf serta
otot
Fosfor (P) Susu, tepung, Pembentukan tulang Lesu, tulang dan
kacang-kacangan, dan gigi, kontraksi gigi menjadi rapuh
daging, sayuran, otot, aktivitas saraf
telur, ikan
Natrium (Na) Daging, garam, Komponen enzim, Dehidrasi, kejang
mentega, produk DNA, RNA, dan otot, syok, mual,
peternakan ATP. kelelahan
Zat besi (Fe) Daging, sayuran Transmisi saraf dan Anemia, lesu, dan
hijau, buah, serealia kontraksi otot, pusing
mengatur pH.
Iodium (I) Makanan laut, telur, Pembentukan Gondok
susu, garam hemoglobin
beriodium
Kalium (K) Sayuran, buah- Aktivitas kelenjar Gangguan jantung
buahan, kecap, tiroid, mengatur dan pernafasan,
daging unggas detak jantung, serta lemah otot
memelihara
keseimbangan air
dan transmisi saraf.
Magnesium (Mg) Kacang-kacangan, Pembentukan Gangguan mental,
sayuran hijau, tulang, menjalankan emosi, dan otot
daging, makanan fungsi enzim, otot
laut, serealia. dan saraf.

e. Air
Air sangat esensial untuk melangsungkan kehidupan. Fungsi air adalah sebagai
berikut:
19
1) Mengangkut nutrisi ke berbagai jaringan.
2) Mengangkut sisa-sia metabolisme dari jaringan ke luar tubuh
3) Sebagai media berbagai reaksi kimia dalam tubuh.
Air masuk ke dalam tubuh anara lain melalui air minum, makanan, buah, sayur, dan
daging. Air dikeluarkan dari tubuh pada waktu bernafas, berkeringat, dan sebagian
dikeluarkan lewat urin dan feses.
Jadi berdasarkan fungsinya, zat makanan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam,
yaitu sebagai berikut:
1). Zat penghasil energi, yaitu semua zat nutrisi yang akan menghasilkan kalori sebagai
sumber energi. Zat yang termasuk penghasil energi adalah lemak, karbohidrat, dan
protein.
2). Zat pembangun, yaitu zat nutrisi yang dapat melaksanakan fungsi penyusunan dalam
tubuh. Zat pembangun yang utama adalah protein. Lemak dapat juga dimasukkan sebagi
zat pembangun, walau bukan yang utama.
3). Zat pengatur, yaitu semua zat nutrisi yang melaksanakan fungsi regulasi atau pengaturan
fungsi tubuh. Zat tersebut adalah vitamin, mineral, dan air.

2. Organ dan enzim pada sistem pencernaan


Makanan dapat diserap oleh tubuh setelah dipecah menjadi molekul-molekul kecil.
Proses pengubahan bahan makanan menjadi bahan yang dapat diserap oleh tubuh disebut
pencernaan. Pencernaan terjadi dari mulut sampai ke anus. Sistem pencernaan manusia
terdiri atas saluran pencernaan dan berbagai kelenjar yang mensekresikan getah pencernaan.
Jalan yang dilewati makanan disebut juga saluran pencernaan. Saluran pencernaan dan alat-
alat lain yang berhubungan dengan pencernaan, termasuk di dalamnya kelenjar pencernaan
disebut juga sistem pencernaan. Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim
pencernaan. Kelenjar pencernaan dalam sistem pencernaan manusia antara lain kelenjar
saliva, kelenjar parotis, kelenjar submaksilaris, kelenjar sublingualis, pankreas, dan hati.
Sistem pencernaan melaksanakan 2 fungsi utama, yaitu pencernaan dan penyerapan.
Penyerapan adalah pergerakan molekul-molekul zat gizi ke dalam pembuluh-pembuluh darah
atau pembuluh lainnya. Darah membawa zat-zat gizi ke sel pertumbuhan, dan perbaikan sel-
sel rusak.
Pencernaan terjadi atas dua bentuk yaitu pencernaan secara mekanik dan kimia.
Pencernaan mekanik adalah penghancuran dan penggilingan makanan secara fisik menjadi

20
potongan-potongan kecil. Dengan demikian, pencernaan mekanik meningkatkan jumlah
permukaan makanan yang berhubungan dengan kegiatan enzim pencernaan. Enzim-enzim ini
menyebabkan terjadinya pencernaan bentuk kedua. Pencernaan kimia, mengubah partikel-
partikel makanan menjadi molekul yang dapat diserap oleh tubuh.
Secara umum sistem pencernaan dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Sistem Pencernaan Manusia

Berikut ini akan diuraikan tentang saluran pencernaan berikut kelenjar pencernaan.

Saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, faring, esogafus, lambung, usus halus,
usus besar (kolon), rektum, dan anus.
1) Rongga Mulut

21
Rongga mulut dilapisi oleh sel-sel epitelium pipih. Di dalam rongga mulut terdapat
lidah, kelenjar ludah, dan gigi.
Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa. Pada lidah
terdapat papila-papila (tonjolan) yang merupakan indera pengecap. Gerakan lidah berfungsi
untuk membantu mencampur makanan dengan ludah (saliva) dan mendorong makanan masuk
ke esofagus.
Kehadiran makanan dalam rongga mulut akan memicu refleks saraf yang
menyebabkan kelenjar ludah mengeluarkan ludah melalui duktus (saluran) ke rongga mulut.
Pada manusia, lebih dari satu liter ludah disekresikan ke dalam rongga mulut setiap hari.
Dalam mulut, makanan dibasahi oleh air ludah, yaitu suatu campuran lendir dan enzim ptialin.
Lendir berupa glikoprotein yang licin, berfungsi melindungi dinding rongga mulut yang lunak
dan membasahi makanan yang padat agar mudah ditelan. Ludah juga mengandung buffer
(dapar atau penyangga) yang menetralkan makanan yang asam seperti minuman ringan dan
saus tomat, serta mencegah pembusukan gigi.
Air ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah, dari ketiga kelenjar ini yang paling
besar adalah kelenjar parotis yang berada di bagian depan bawah kiri dan kanan pipi. Kelenjar
parotis menghasilkan ludah yang mengandung enzim amilase. Kelenjar submandibula terletak
di bagian belakang dasar mulut. Saluran kelenjar ini menjalar dalam dasar mulut, terbuka ke
dalam rongga mulut di sebelah sisi lidah. Kelenjar sublingual terletak di bawah membran
mukosa dasar mulut ditutupi oleh lidah bagian depan. Kelenjar ini mempunyai 12 saluran
yang terbuka ke dalam dasar mulut. Pengeluaran air ludah ke rongga mulut di kontrol oleh
sistem saraf. Penglihatan, penciuman, dan perasa kecap dapat merangsang keluarnya air
ludah melalui salurannya ke dalam mulut. Rangsang melalui saraf simpatis menyebabkan
melebarnya pembuluh darah pada kelenjar dan air ludah keluar.
Air ludah mengandung enzim amilase yang mengkatalisis penguraian amilum (pati)
dan glikogen menjadi maltosa dan monosakarida. Campuran lendir dan enzim amilase sering
disebut ptialin. Kerja enzim amilase dapat dirasakan dengan mengunyah nasi atau
karbohidrat lainya, yang lama kelamaan nasi itu akan terasa manis.
Lidah akan mengecap makanan, dan membantu membentuk makanan menjadi sebuah
bola yang disebut bolus. Selama penelanan, lidah akan mendorong bolus ke bagian belakang
rongga mulut dan akhirnya ke dalam faring.

2) Faring

22
Daerah yang kita sebut kerongkongan adalah faring (pharynx), persimpangan yang
menuju ke esofagus dan trakea (batang tenggorokan) (Gambar 3.2). Ketika menelan, bagian
atas batang tenggorokan akan bergerak ke atas sehingga lubang pembukaannya, glotis,
tertutup oleh penutup dari tulang rawan, yaitu epiglotis. Epiglotis ini teridiri atas tulang
rawan. Anda dapat melihat pergerakan ini dalam naik turunnya jakun selama penelanan.
Pergerakan ini terjadi karena ada penutupan lubang batang tenggorokan akan melindungi
sistem respirasi terhadap masuknya makanan atau cairan selama penelanan. Mekanisme
penelanan secara normal akan menjamin bahwa bolus akan dipandu ke dalam jalan masuk
esofagus. Dari uraian di atas, coba anda jelaskan fungsi dari faring!

(3) Esofagus
Esofagus (esophagus) mengalirkan makanan dari faring turun ke lambung. Gerakan
peristalsis akan mendorong bolus sepanjang esofagus yang sempit. Otot pada bagian paling
atas esofagus adalah otot lurik (otot sadar). Dengan demikian, tindakan penelanan dimulai
secara sadar, tetapi kemudian gelombang kontraksi tak sadar oleh otot polos pada sisa
esofagus selanjutnya akan menggantikannya. Amilase ludah terus menghidrolisis pati dan
gllikogen ketika bolus makanan melalui esofagus.
Makanan dengan cepat dapat melewati faring, menyebrangi trakea, dan masuk ke
esofagus. Jika seseorang berusaha bernafas sewaktu menelan, makanan dapat masuk ke tekak
(trakea). Gerak refleks secara otomatis dapat menolong mengeluarkan makanan tersebut dari
trakea.
Esofagus berupa tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal, terbentang dari faring
menuju ke lambung (Gambar .2). Dinding esofagus juga mengandung kelenjar yang
mengeluarkan musin yang berfungsi membasahi jalan makanan. Esofagus memanjang dari
leher ke rongga dada. Dalam esofagus ini juga terjadi kontraksi. Kontraksi ini berupa
gerakan seperti gelombang yang dinamakan peristaltik. Peristaltik ini merupakan kerja dari
dua lapisan otot yang membentuk dinding dari kebanyakan saluran pencernaan. Satu lapisan
otot mengelilingi saluran pencernaan dan lapisan yang satu lagi memanjang di sepanjang
saluran. Pada waktu otot melingkar berkontraksi, otot lainnya relaksasi. Sebaliknya jika otot
paralel berkontraksi, otot melingkar relaksasi. Kontraksi dan pendorongan terjadi jika ada
bolus atau cairan dalam saluran pencernaan. Gerakan otot tersebut tidak dibawah kontrol
kemauan kita. Di bawah diafragma yang memisahkan rongga dada dari rongga perut,
esofagus bersambungan dengan lambung.

23
Gambar 2. Faring dan esofagus

Di ujung esofagus yang berhubungan dengan lambung, ada suatu katup berupa otot
yang dinamakan katup kardiak (sfingter kardial). Katup ini kendur pada waktu makanan
mendekatinya, sehingga makanan masuk ke lambung, pada waktu lainnya katup ini tertutup.
Oleh sebab itu, katup ini mencegah makanan kembali ke kerongkongan. Proses muntah juga
menyangkut terbukanya katup ini.

4) Lambung
Lambung berada pada sisi kiri rongga abdomen, persis di bawah diafragma. Lubang
lambung selalu dalam keadaan tertutup. Akan tetapi secara reflek sfingter kardial akan
terbuka bila ada makanan yang masuk. Lambung berupa kantong besar yang terdiri dari
bagian-bagian sebagai berikut: Kardia, terletak di sebelah atas dekat jantung; Fundus, bagian
yang membulat dan terletak di tengah; Pilorus, bagian yang berada di dekat usus. Untuk lebih
jelasnya, penampang lambung dapat anda lihat pada Gambar 3. Dengan dinding yang sangat
elastis lambung dapat meregang untuk menampung atau mengakomodasi sekitar 2 liter
makanan dan air. Oleh karena organ ini besar, dapat menyimpan segala makanan yang kita
makan. Jadi, kita tidak perlu makan untuk beberapa jam. Di samping untuk menyimpan
makanan, lambung melakukan fungsi pencernaan yang penting, lambung mensekresikan
cairan yang dinamakan getah lambung dan mencampurkan sekresi ini dengan makanan oleh
aktivitas otot polos dinding lambung. Lambung mempunyai tiga lapisan otot polos. Karena

24
aktivitas dari tiga lapisan otot ini, lambung dapat mengaduk-ngaduk makanan yang ada di
dalamnya. Sesudah kira-kira tiga jam, makanan menjadi berbentuk bubur yang disebut kim.
Pencernaan mekanik dan kimiawi berlanjut di lambung ini. Pencernaan kimiawi terhadap
protein mulai di dalam lambung.

Gambar 3. Irisan melintang lambung

Epitel pada dinding lambung mensekresikan getah lambung. Sekresi utama lambung
adalah asam klorida (HCl) dan enzim pepsin yang belum aktif yang disebut pepsinogen.
Dengan konsentrasi asam klorida yang tinggi, getah lambung mempunyai pH sekitar 2.
Keasaman yang tinggi dalam lambung dapat melarutkan paku besi kecil dan tulang ayam
yang dimakan. Salah satu fungsi HCl adalah memecahkan matriks ekstraseluler yang
mengikatkan sel satu sama lain pada materi daging dan tumbuhan. HCl juga berfungsi
membunuh sebagian besar bakteri yang tertelan bersama makanan. Enzim pepsin memecah
ikatan peptida dari protein menjadi kelompok asam amino yang lebih kecil yang dinamakan
polipeptida. Pepsin hanya aktif dalam lingkungan asam. Pepsin dalam bentuk inaktif
(pepsinogen) disekresikan oleh sel-sel dalam lambung, selanjutnya pepsinogen akan diubah
menjadi pepsin aktif oleh asam klorida yang juga disekresikan oleh sel-sel lambung.
Apa yang mencegah pepsin sehingga tidak merusak sel-sel dinding lambung?
Pertama, pepsin disekresikan dalam bentuk tidak aktif yang dinamakan pepsinogen.
Pepsinogen dihasilkan oleh sel-sel khusus yang dinamakan sel-sel utama yang berada dalam
saluran-saluran dalam lambung. HCl disekresikan oleh sel-sel yang disebut sel parietal.
25
Karena asam dan pepsinogen dihasilkan dari sel-sel yang berbeda, kedua zat itu tidak
bercampur sampai keduanya dibebaskan masuk ke dalam lumen tabung. Kedua, lambung
menghasilkan lendir untuk melindungi dinding lambung terhadap HCl dan oleh aktivitas
pepsin. Walaupun demikian, epitel dinding lambung secara konstan tererosi, namun sel yang
tererosi ini akan tergantikan oleh sel-sel hasil mitosis. Jumlah sel hasil mitosis cukup untuk
menggantikan semua sel lapisan lambung setiap tiga hari sekali. Adanya tukak lambung,
perlukaan pada lapisan lambung, disebabkan terutama oleh bakteri Helicobacter pylori yang
toleran terhadap asam dan dapat diobati dengan antibiotik. Namun demikian, tukak lambung
bisa semakin buruk jika pepsin dan asam merusak lapisan lebih cepat dibandingkan dengan
regenerasinya.
Sekitar setiap 20 detik, isi lambung dicampur melalui kerja kontraksi otot polos.
Sebagai akibat pencampuran dan kerja enzim, makanan dalam lambung menjadi kaldu yang
kaya gizi yang dikenal sebagai kim asam. Ketika lambung kosong, anda akan merasa lapar
sebagai akibat adanya kontraksi lambung yang kosong. Sensasi lapar berhubungan juga
dengan pusat otak yang memonitor keadaan nutrisi darah.
Akibat gerakan peristaltik, kim terdorong ke bagian pilorus. Di pilorus terdapat
sfingter yang merupakan jalan masuknya kim dari lambung ke usus halus. Gerakan peristaltik
tersebut menyebabkan sfingter pilorus mengendur dalam waktu yang sangat singkat sehingga
kim masuk ke usus halus sedikit demi sedikit. Makanan dapat meninggalkan lambung pada
umumnya setelah 2 - 4 jam, tetapi makanan yang mengandung lemak pada umumnya lebih
lama yaitu 6 - 7 jam.
5) Intestinum (Usus Halus)
Dalam usus halus, proses pencernaan lemak dan protein dituntaskan, dan hasil-hasil
pencernaan diabsorpsi oleh vili (jonjot) usus halus. Usus halus berupa tabung yang
panjangnya sekitar 6 -8 meter, terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari) yang
panjangnya ±25 cm; jejenum ± 2,5 cm; dan ileum ± 3,6 meter. Usus halus terdiri atas vili-
vili, otot melingkar, otot membujur, lapisan mukosa, dan epitelium. Kebanyakan enzim
menghidrolisis makanan molekul besar dan kebanyakan penyerapan nutrisi ke dalam darah
terjadi dalam usus halus.
Pada dinding usus halus terdapat vili dan mikrovili yang berfungsi memperluas
permukaan usus halus. Vili tersusun dari pembuluh darah, pembuluh limfa, dan sel goblet.
Penampang usus halus dapat anda lihat pada Gambar 4.

26
Gambar 4. Penampang usus halus

Dinding usus halus banyak mengandung kelenjar mukosa halus yang menghasilkan 3
liter getah per hari. Getah ini mengandung enzim sakarase, maltase, laktase, serta
erepsinogen.
Hasil sekresi kelenjar bersifat alakalis (pH 8,1 - 9,3) yang berfungsi menetralkan
makanan dari asam getah lambung dan mengubah pH usus halus ke pH optimal agar enzim
pankreas bekerja. Enzim hasil sekresi pankreas adalah lipase, amilase, dan tripsinogen yang
belum aktif.
Sakarase mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Maltase mencerna maltosa
menjadi glukosa. Laktase mencerna laktosa menjadi glukosa. Erepsinogen diaktifkan oleh
enterokinase menjadi erepsin. Erepsin adalah suatu enzim peptidase yang mengubah pepton
menjadi asam amino.
Kim yang berasal dari lambung bersuasana asam karena mengandung HCl. Suasana
asam merangsang dinding usus 12 jari untuk mengeluarkan hormon sekretin dan
kolesitokinin. Kolesitokinin merangsang kelenjar empedu untuk mengeluarkan empedu.
Kerjasama hormon kolesitokinin dan sekretin juga merangsang pankreas agar mengeluarkan
sekretnya.
Pankreas, hati dan kantung empedu, dan juga usus halus itu sendiri ikut ambil bagian
dalam pencernaan. Di dalam duodenum, kim asam yang disemprotkan dari lambung
bercampur dengan getah pencernaan dari pankreas, hati, kantung empedu, dan sel-sel kelenjar
pada dinding usus halus. Pankreas berada di samping lambung, mensekresikan beberapa
enzim hidrolitik dan larutan yang bersifat alkali seperti natrium bikarbonat (NaHCO3).
27
Natrium bikarbonat sebagai larutan bufer, menetralisir keasaman kim dari lambung sehingga
enzim-enzim pankreas dapat berfungsi pada pH optimal. Enzim-enzim utama yang dihasilkan
pankreas adalah amilase, lipase, tripsinogen yang belum aktif, dan kimotripsin. Lipase
pankreas memecah lemak. Amilase pankreas mencerna amilum menjadi maltosa. Tripsinogen
yang belum aktif, diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin. Tripsin bekerja dalam suasana
basa dan berfungsi memecah protein dan pepton menjadi dipeptida serta asam lemak dan
gliserol.
Hati melakukan beberapa fungsi penting dalam tubuh, termasuk menghasilkan cairan
empedu, suatu zat campuran yang disimpan dalam kantung empedu, dan dikeluarkan jika
dibutuhkan.
Empedu tidak mengandung enzim pencernaan, tetapi mengemulsikan lemak, yaitu
menjadikan molekul lemak berupa butiran-butiran kecil sehingga mudah dipecahkan. Empedu
juga mengandung pigmen yaitu bilirubin dan biliverdin yang merupakan hasil perombakan
sel-sel darah merah dalam hati. Pigmen empedu ini dikeluarkan dari tubuh melalui feses dan
memberi warna coklat pada feses. Empedu ini masuk ke duodenum dari kantung empedu.
Pencernaan kimiawi sebagian besar terjadi dalam duodenum (usus dua belas jari).
Lapisan lendir yang tebal melindungi beberapa cm ujung duodenum dari keasaman kim yang
disalurkan dari lambung. Jika lendir yang dihasilkan tidak cukup untuk melindungi, maka
keasaman yang tinggi dapat merusak dinding duodenum. Pencernaan amilum dan glikogen
dimulai di rongga mulut oleh enzim amilase dan dilanjutkan di usus halus. Amilase pankreas
menghidrolisis amilum, glikogen, dan polisakarida yang lebih kecil yaitu disakarida. Enzim
yang dihasilkan oleh usus halus adalah pepsidase, laktase, sukrase, maltase dan lipase usus.
Berikut ini akan kita bahas bagaimana kerja enzim dari pankreas dan dinding usus halus
(duodenum) dalam pencernaan makromolekul.
Pencernaan Karbohidrat. Pencernaan karbohidrat, yaitu pati dan glikogen, dimulai
oleh amilase ludah dalam rongga mulut yang terus berlanjut dalam usus halus. Amilase
pankreas menghidrolisis pati, glikogen, dan polisakarida yang lebih kecil menjadi disakarida
termasuk maltosa. Enzim maltase menyempurnakan pemecahan maltosa menjadi dua molekul
glukosa. Maltase merupakan salah satu anggota disakaridase, dan masing-masing enzim
adalah spesifik untuk menghidrolisis disakarida yang berbeda. Sukrase menghidrolisis
sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa. Laktase mencernakan gula susu (laktosa). Secara
umum, orang dewasa memiliki enzim laktase yang lebih rendah dengan demikian
kemampuan orang dewasa lebih rendah untuk mencerna gula susu dibandingkan dengan anak-

28
anak. Disakaridase dibuat dan berada dalam membran dan matriks ekstraseluler yang
menutupi epitelium usus halus, yang juga merupakan tempat penyerapan gula. Dengan
demikian, tahapan akhir dalam pencernaan karbohidrat terjadi di mana monomer-monomer ini
diserap ke dalam darah.
Pencernaan Protein. Pencernaan protein dalam usus halus merupakan penyempurnaan
proses yang dimulai oleh pepsin dalam lambung. Beberapa enzim dalam duodenum
menguraikan polipeptida menjadi komponen peptida yang lebih kecil. Tripsin dan
kemotripsin memutuskan polipeptida menjadi rantai-rantai yang lebih pendek.
Karboksipeptidase akan memecah polipeptida rantai pendek menjadi asam amino, yang
dimulai pada ujung polipeptida yang memiliki gugus karboksil yang bebas. Amino peptidase
bekerja dalam arah sebaliknya. Baik amino peptidase atau karboksi peptidase sendiri dapat
menyempurnakan pencernaan protein. Enzim dipeptidase yang dihasilkan dinding usus halus
memecah dipeptida menjadi peptida yang lebih kecil.
Pencernaan Asam Nukleat. Pencernaan asam nukleat melibatkan proses hidrolitik
yang mirip dengan yang terjadi pada protein. Sekelompok enzim yang disebut nuklease
menghidrolisis DNA dan RNA dalam makanan menjadi nukleotida komponennnya. Enzim
hidrolitik lainnya kemudia akan merombak nukleotida menjadi nukleosida, basa nitrogen,
gula, fosfat.
Pencernaan Lemak. Hampir semua lemak dalam makanan yang kita makan mencapai
usus halus dalam kondisi sepenuhnya belum tercerna. Molekul lemak tidak larut dalam air.
Akan tetapi, asam lemak terlebih dahulu akan bereaksi dengan garam empedu dari kantung
empedu yang disekresikan ke dalam duodenum. Garam empedu akan melapisi butir-butir
lemak yang sangat kecil dan mencegahnya agar tidak menyatu, proses ini disebut
emulsifikasi. Selanjutnya enzim lipase akan menghidrolisis molekul lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
Hasil pencernaan kimiawi usus halus adalah sari makanan berupa asam amino,
glukosa, asam lemak, dan gliserol. Asam amino, monosakarida, asam lemak, gliserol, air, dan
mineral diserap dalam dinding lumen jejenum dan ileum usus halus. Beberapa zat gizi
diserap dalam lambung, tetapi kebanyakan diserap dalam usus halus. Usus halus ini
mempunyai permukaan luas (300 m2). Penyerapan terjadi sangat cepat dalam usus halus
melalui dindingnya. Molekul-molekul makanan diserap ke dalam pembuluh darah yang halus
melalui dinding mikrovilli (sel-sel epitel usus halus). Pembuluh kapiler dan pembuluh-
pembuluh halus dari sistem limfatik usus halus dinamakan lakteal. Hanya dua lapisan sel-sel

29
epitel yang memisahkan zat-zat gizi dalam lumen usus halus dari pembuluh kapiler darah.
Proses penyerapan terjadi melalui proses difusi dan transpor aktif. Dalam beberapa hal,
transpor zat gizi melalui sel-sel epitel adalah pasif. Contoh, fruktosa, gula sederhana bergerak
secara difusi dari lumen usus halus ke sel-sel epitel dan kemudian ke pembuluh kapiler
(lakteal). Zat-zat gizi yang lain, termasuk asam amino, peptida yang lebih kecil, vitamin dan
glukosa, serta beberapa gula sederhana lainnya dipompakan melawan konsentrasi yang rendah
oleh membran epitel.
Asam amino dan gula melalui epitel, memasuki kapiler dan dibawa menjauhi usus
halus oleh aliran darah. Gliserol dan asam lemak setelah diserap oleh sel epitel digabungkan
kembali di dalam sel itu untuk membentuk lemak lagi. Lemak itu kemudian dicampur dengan
kolesterol dan dilapisi dengan protein khusus, membentuk globula kecil yang disebut
kilomikron, yang sebagian besar di antaranya diangkut melalui eksositosis keluar dari
epitelium dan masuk ke dalam lakteal. Lakteal akan menyatu dengan pembuluh sistem
limfatik yang lebih besar. Limfa yang mengandung kilomikron, akhirnya dialirkan dari sistem
limfatik ke dalam vena besar yang mengembalikan darah ke jantung.
Berlawanan dengan lakteal, kapiler dan vena yang mengalirkan nutrien menjauhi vili
semuanya akan menyatu ke dalam sebuah sirulasi tunggal yang disebut pembuluh portal hati,
yang secara langsung menuju ke hati. Hati adalah organ pertama yang dilalui oleh asam
amino dan gula sebelum zat gizi tersebut masuk ke organ tubuh lainnya. Hati mempunyai
kemampuan metabolik untuk mengubah berbagai molekul organik menjadi bentuk lain.
Oleh karena itu keseimbangan zat gizi dalam darah yang meninggalkan hati akan berbeda
dengan darah yang masuk menuju portal hati. Sebagai contoh, hati memainkan peranan
penting dalam pengaturan kadar molekul glukosa di dalam darah. Darah yang keluar
meninggalkan hati umumnya memiliki konsentrasi glukosa yang mendekati 0,1 %, terlepas
dari kandungan karbohidrat makanan yang dimakan. Hati mengubah kelebihan glukosa
dalam darah menjadi glikogen dan disimpan sebagai cadangan makanan. Dengan demikian
hati berfungsi sebagai pengatur keseimbangan zat makanan dalam darah. Dari hati, darah
akan mengalir ke jantung, yang akan memompakan darah dan zat gizi yang dikandungnya ke
seluruh bagian tubuh.

6). Kolon (Usus Besar)

30
Usus besar dilapisi oleh membran mukosa tanpa lipatan, kecuali pada bagian rektum.
fungsi organ utama ini adalah mengabsorpsi air, membentuk massa feses, dan membentuk
lendir untuk melumasi permukaan mukosa.
Usus besar terdiri atas sekum, kolon asenden, kolon tranversum, kolon desenden,
kolon sigmoid, dan rektum, serta kanalis ani. Kolon asenden dari sekum ke arah atas (naik),
yaitu ke bawah lobus kanan hati. Kolon transversum melintang dari kanan ke kiri, sedangkan
kolon desenden turun dari kolon transversum dan berakhir pada kolon sigmoid. kolon sigmoid
berlanjut dengan rektum. Panjang rektum sekira 12 cm. Rektum berakhir pada kanalis ani.
Kanalis ani mempunyai panjang ssekitar 3 cm, memanjang ke arah bawah dan berkahir pada
anus. Kanalis ani mempunyai otot sfingter eksterna dan interna yang mengontrol terbuka dan
tertutupnya anus. Cabang utama dari kolon manusia yang berbentuk huruf U terbalik
panjangnya kira-kira 1,5 m. Untuk lebih jelas penampang usus besar dapat anda lihat pada
gambar 5

Gambar 5. Penampang Usus Besar

Usus besar atau kolon berhubungan dengan usus halus pada sambungan yang
berbentuk huruf T, di tempat ini ada katup otot (sfingter) yang mengatur pergerakan zat-zat.
Salah satu lengan dari T ini adalah seperti kantung yang dinamakan sekum (kantung buntu).
Dibandingkan dengan mamalia lainnya, manusia memiliki sekum yang relatif kecil. Pada
sekum terdapat penjuluran yang mirip jari disebut apendiks atau usus buntu.
Salah satu fungsi utama kolon adalah untuk menyerap kembali air yang telah msuk ke
dalam saluran pencernaan. Air yang diserap kembali ini berfungsi sebagai bahan pelarut
berbagai getah pencernaan. Secara keseluruhan, sekitar 7 liter cairan disekresikan ke dalam
lumen saluran pencernaan setiap hari. Sebagian besar reabsorpsi atau penyerapan kembali air
31
tejadi bersama-sama dengan dengan penyerapan nutrien dalam usus halus. Usus halus dan
kolon menyerap kira-kira 90 % air yang masuk ke dalam saluran pencernaan, air ini masuk ke
dalam darah dan cairan jaringan. Buangan saluran pencernaan yaitu feses, menjadi lebih
padat yang bergerak sepanjang kolon dengan bantuan peristaltis. Di dalam usus besar ini,
sisa-sisa makanan yang tidak dicerna bersama dengan lendir dan sel-sel dinding usus yang
mati akan dibusukkan dan akan menjadi feses (tinja). Sisa-sisa makanan ini dapat disimpan
dalam usus besar selama 24 jam bahkan lebih. Selama waktu itu bakteri Escherichia coli (E.
Coli) membusukkan sisa-sisa makanan dalam usus besar tersebut. Kegiatan bakteri ini
menghasilkan gas yang baunya tidak sedap. Feses yang terbentuk akan terdorong ke rektum
secara peristaltik dan dikeluarkan lewat anus. Pengeluaran feses lewat anus disebut defekasi.
Pergerakan feses ini lambat, umumnya memerlukan wakatu sekitar 12-24 jam untuk
mencapai anus. Jika dinding kolon teriritasi misalnya oleh infeksi virus atau bakteri, jumlah
air yang dapat diserap kembali akan lebih sedikit dibandingkan dengan keadaan normal. Hal
ini menyebabkan diare. Kebalikan dari permasalahan itu adalah konstipasi, terjadi ketika
peristaltis menggerakan feses terlalu lambat. Kelebihan air diserap kembali, dan feses
menjadi padat dan keras.
Di dalam usus besar hidup flora yang amat beragam jenisnya. Sebagian besar dari
keragaman flora itu adalah bakteri yang tidak berbahaya. Salah satu oranisne yang paling
banyak ditemukan dalam kolon manusia adalah E. Coli. Kehadiran E. Coli dalam danau dan
aliran sungai merupakan indikasi bahwa air tersebut telah tercemari oleh kotoran manusia
atau hewan. Beberapa bakteri kolon menghasilkan gas, termasuk metan dan hidrogen sulfida
(H2S), sehingga jika kentut akan meangeluarkan bau yang tidak sedap. Beberapa jenis bakteri
menghasilkan vitamin (misalnya , biotin, asam folat, vitamin K, dan beberapa macam vitamin
B). Vitamin ini diserap ke dalam darah.
Feses mengandung massa bakteri, selulosa, dan bahan-bahan lain yang tidak dicerna.
Meskipun serat selulosa tidak memiliki nilai kalori bagi manusia, keberadaannya dalam
makanan akan membantu menggerakan makanan di sepanjang saluran pencernaan. Feses
bisa juga mengandung garam dalam jumlah berlimpah. Hal ini terjadi, jika konsentrai zat
besi dan kalsium dalam darah terlalu tinggi, dinding kolon mengekskresikan garam-garam itu
ke dalam lumen, dan akhirnya garam-garam itu akan dibuang bersama feses.
Bagian akhir kolon disebut rektum, di mana feses disimpan sampai bisa dikeluarkan.
Antara rektum dan anus terdapat dua sfingter, yang satu bersifat sadar dan yang satunya tidak

32
sadar. Sekali atau lebih setiap hari, kontraksi yang kuat dari kolon akan menciptakan
dorongan untuk defekasi.

3. Penyakit-penyakit yang Berhubungan dengan Sistem Pencernaan dan Upaya


menjaga Kesehatannya
Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan atau kelainan. Contohnya adalah
sebagai berikut:
a. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit adalah terhambatnya defekasi (buang air besar) dari
kebiasaan normal. Dapat diartikan sebagai defekasi yang jarang, jumlah feses (kotoran)
kurang, atau fesesnya keras dan kering.
Semua orang dapat mengelami konstipasi, terlebih pada lanjut usia (lansia) akibat
gerakan peristaltik lebih lambat dan kemungkinan sebab lain. kebanyakan terjadi jika makan
makanan kurang berserat, kurang minum, dan kurang berolah raga. Kondisi ini bertambah
parah jika sudah lebih dari tiga hari berturut-turut.
Penyebab konstipasi bisa karena faktor sistemik, efek samping obat, faktor neurogenik
saraf sentral atau saraf perifer. Bisa juga karena faktor kelainan organ di kolon seperti
ozbstruksi organik atau fungsi otot kolon yang tidak normal atau kelainan pada rektum, anak
dan dasar pelvis, dan dapat disebabkan faktor idiopatik kronik.
Penyebab konstipasi secara sistemik ada beberapa hal yaitu:
1) Mekanik, yaitu karena ada sumbatan (obstruksi) atau ketidaklancaran gerakan peristaltik
usus misalnya akibat kanker, divertikulitis (radang divertikel), stenosis (penyempitan
pembuluh / slauran), megakolon (pelebaran usus besat), ileus paralitik (obstruksi usus
yang menimbulkanmulas yang hebat dan muntah-muntah).
2) Fisiologi, dehidrasi, diet rendah serat, penyakit dengan demam, kurang tidur, pembedahan
penyakit yang melemahkan, dan kehamilan.
3) Psikogenik atau tingkah laku, kebiasaan buruk (mengabaikan keinginan untuk buang air
besar) dan cemas.
4) Farmakologik, opiat, kodein, morfin, antideperesan, antikolinergik, antasida yang
mengandung aluminium. Umumnya, akibat lanjutnya (prognosis) meliputi kejadia yang
baru saja terjadi (akut), karena penyakit atau inaktifitas yang terpaksa. Tetapi bisa saja
kurang baik pada jenis psikogenik atau akibat tingkah laku. Untuk mengetahui secara pasti

33
penyebabnya, perlu amnanesia yang teliti dan pemeriksaan klinis, digital, protokospi
(pemeriksaan rektum dengan spekulum) dan sigmoidoskopi.

b. Penyakit Maag
Penyakit maag dengan keluhan rasa sakit pada hulu hati dan berhubungan dengan
lambung. Maag itu sendiri artinya lambung. Orang yang sakit maag sering mengeluh tidak
enak di perut bagian atas sebelah kanan, mual, rasa perih di lambung terutama sebelum dan
sesudah makan. Terutama jika terlambat makan (lambung kosong), terasa sakit, mual,
muntah, dan hilang nafsu makan. Penyakit maag (gastritis) dapat disebabkan oleh berbagai
keadaan yang mengaktifkan rangsangan mukosa lambung secara erus menerus, akhirnya asam
lambung semakin meningkat pengeluarannya, terutama pada keadaan emosi, ketegangan
pikiran, dan suka terlambat makan. Sakit maag merupakan gangguan dari kedaan normal dari
lambung.
Selain kebiasaan telat makan dan memakan makanan yang merangsang produksi asa,
stress juga satu faktor pencetus penyakit maag. Selain itu obat-obatan tertentu, seperti aspirin,
obat-obat reumatik dan golongan kortikosteroid dapat menyebabkan penyakit maag, jika
lambung peka terhadap bahan tersebut. Sakit maag dapat menyerang segala usia, mulai anak-
anak sampai orang tua. Berdasarkan jenis kelamin, wanita lebih sering kena penyakit maag
daripada laki-laki, karena diet yang terlalu ketat dan makan tidak teratur, serta umumnya
wanita lebih emosional daripada laki-laki.
Menurut Warren dari Perth Australia (1983), sakit maag dapat juga disebabkan oleh
bakteri gram negatif berbentuk spiral. Temuannya tersebut berhubungan dangan gastritis
kronis dan tukak dalam duodenum. Bakteri ini mula-mula dinamakan Campylobacter pyoli,
dan sekarang dikenal dengan Helicobacter pyoli (HP). Beberapa tahun setelah itu masih ada
perbedaan pendapat mengenai peraninfeksi bektri in terhadap lambung dan usus, tetapi
penemuan itu terus dikembangkan. Saat ini tidak diragukan, bahwa infeksi bakteri ini
berperan penting terhadap infeksi gastroduodenal dan penyebab utama dispepsia kronis.
Infeksi HP merupakan penyebab utama tukak lambung dialami oleh 5 - 10 % penduduk dunia.
Infeksi oleh bekteri tersebut menyebabkan kelainan pada lambung tanpa ulkus yang sering
disebut dispepsia non ulkus. Selain itu infeksi HP dapat menyebabkan terjadinya tumor
selaput lendir lambung dan kanker lambung.
Secara teoritis, adenokarsinoma lambung berasal dari atrofi lambung dan kelanutan
dari atrofi lambung kronis. Atrofi lambung kronis sebagian besar berasal dari infeksi HP.

34
Infeksi oleh HP pada lambung dapat diobati dengan antibiotik, seperti tetrasiklin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian satrain HP ini kebal terhadap amoksilin,
klaoritromisin, dan metronidazol. Untuk pemakaian antibiotik harus mengikuti petunjuk
dokter dan harus habis diminum, supaya bakter tersebut tidak kebal terhadap zat antibiotik.
Untuk menetralkan asam lambung dapat digunakan obat maag atau antasid.
c. Apendisitis (Radang Umbai Cacing)
Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbi cacing
(apendiks). Infeksi ini bisa mengakibtkan pernanahan. Bila infeksi bertambah parah, usus
buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol
dari bgian awal usus besat atau sekum (cecum).
Penyebab utama penyakit ini adalah obstruksi lumen yang diikuti infeksi oleh bakteri.
Pada kebanyakan kasus didahului oleh ulserasi (borok) yang diperkirakan disebabkan oleh
virus. Obstruksi lebih sering disebabkan oleh batu, tumor, cacing, atau parasit lain, infeksi
virus atau biji-bijian yang keras seperti biji jambu biji yang mengakibatkan pembengkakan
jaringan limfoid.
Keluhan yang dikemukakan oleh penderita apendisitis adalah sakit perut, mual,
muntah, rasa ngilu dan sakit tekan di daerah perut bawah sebelah kanan, dan badan terasa
panas. Rasa sakit ini biasanya disertai dengan perasaan ingin buang air besar.
Satu-satunya pengobatan pada apendisitis adalah operasi. Sebelum operasi perlu
diperbaiki gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Diperlukan antibiotik sistemik dan
pengisapan cairan melalui pipa nasogastrik. Keadaan operasi tidak diharuskan jika penyakit
belum parah.

d. Kanker Lambung
Penyebab kanker lambung diduga ada hubungannya dengan makanan yang dimakan.
Salah satu bahan yang saat ini disoroti para ahli gizi adalah senyawa N-nitrosa yang terbentuk
dari makanan yang mengandung nitrat. Nitrat ini dalam lambung diubah menjadi nitrit yang
kemudian beraksi dengan gugus amina sekunder atau tertier. Di samping itu, acar, daging, dan
ikan dikering dengan diasap atau ikan dan cumi yang diasinkan mempermudah timbulnya
kanker lambung ini. Di samping faktor genetik yang erat kaitannya dengan golongan darah A,
resiko terjadinya kanker lambung lebih besar. Oleh sebab itu, seseorang yang bergolongan
darah A harus berhati-hati mengkonsumsi makanan.

35
Dalam klinik dikenal 2 bentuk kaker lambung, yaitu kanker lambung dini dan kanker
lambung lanjut. Kanker lambung dini masih terbatas pada mukosa atau sub mukosa. Kanker
yang sudah menembus lapisan otot dan disertai penyebaran ke organ sekitar atau anggoa
tubuh lain digolongkan ke dalam kanker lanjut. Sebagian besar keluhan kanker lambung baru
timbul setelah proses kakernya mencapai taraf lanjut, sedangkan kanker lambung dini
umumnya tidak menimbulkan keluhan, sehingga penderita yang berobat ke dokter telah pada
stadium lanjut.
Kanker lambung umumnya timbul pada usia di atas 30 tahun. Lebih dari 60% kanker
lambung ditemukan pada penderita di atas 65 tahun dan didominasi oleh laki-laki.
Perbandingan kanker lambung pada laki-laki dan wanita adalah sekitar 3 : 1.
Keluhan yang paling sering dijumpai pada penderita kanker lambung adalah rasa
nyeri perut bagian atas sebelah kanan yang beranekaragam coraknya. Dapat ringan dan hilang
timbul hingga rasa nyeri yang hebat dan sifatnya menetap. Tidak jarang pula rasa nyeri yang
sama dengan tukak peptik yang klasik.
Tidak ada nafsu makan disertai mual sering dijumpai, dan terjadi penurunan berat
badan. Jika stadium sudah lanjut, perut kelihatan membesar dan penderita kelihatan pucat.
Pengobatan untuk penyakit tersebut adalah dengan pembedahan untuk yang belum
lanjut. Kemotrapi dengan 5-fluorousil sebagai obat tunggal atau kombinasi dengan
doksorubisin dan mitomisin C dapat dipertimbangkan untuk yang tidak mau dibedah. Pada
penderita dengan tumor yang tumbuh di daerah kardiak, penggunaan sinar lasser dapat
digunakan melalui pemasangan endoskopi untuk menghilangkan sumbatan tadi dan
memungkinkan penderita dapat makan dan minum lagi.

e. Penyakit Kolera.
Penyakit kolera disebabkan oleh bakteri vibrio kolera. Masa inkubasinya 1 -5 hari.
Penularannya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bibit penyakit. Gejala
penyakit ini datangnya mendadak berupa muntah dan diare yang sering. Biasanya gejala diare
datangnya lebih duluan daripada muntah. Feses penderita cair keputih-putihan dengan sedikit
lendir yang mengambang. Oleh karena muntah dan berak yang sangat sering, penderita akan
kehilangan banyak cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu 12
jam setelah mulai sakit. Pertolongan pertama untuk penderita minum garam oralit yang terdiri
atas campuran satu gelas air dengan dua sendok gula dan garam.

36
Angka kematian yang tinggi disebabkan terlambatnya pertolongan. Bekas penderita
biasanya kebal terhadap kolera untuk beberapa tahun. Bahan yang berbahaya untuk penularan
penyakit adalah feses dan muntah penderita. Oleh karena itu, bahan tersebut jangan dibuang
ke kali atau ke tanah. Sebaiknya dibuang ke septik tang. Pengobatan penyakit ini dengan
menggunakan antibiotik. Untuk menghindari penyakit ini, jangan kontak dengan orang
berpenyakit dan menjaga kebersihan makanan dan peralatan makan.

Sistem pencernaan makanan pada mamalia terdiri dari rongga mulut, lambung, dan
usus. Susunan gigi pada hewan berbeda-beda, tergantung dari makanannya.
Alat pencernaan dapat mengalami gangguan, antara lain tukak lambung, konstipasi,
usus buntu, kanker lambung.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.N., &Mitchell, L.G. 2004. Biologi. Edisi ke- 5. Terj. Dari :
Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W. Jakarta. Erlangga.

Fried, G.H. 1995. B iology. The Study of Living Organisms. New York, ST Louis:
Schaums’s Outline Series, Mc Graw-Hill, Inc.

Green, N.P.O, 1984. Biological Science. London: Cambridge University Press


Irianto, K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta. Yrama Widya

Kimball, J.W. 2. 004. Biologi. Edisi ke-5. Penerjemah: Soetarmi, H. Dan


Sugiri, N. Jakarta. Erlangga.

37

Anda mungkin juga menyukai