1.1 Definisi
DNA (Deoxyribonuleic Acid)
Deoxyribonucleic acid (DNA) adalah suatu materi yang terdapat pada tubuh
manusia dan semua makhluk hidup yang diwarisi secara turun menurun. Semua sel
pada tubuh memiliki DNA yang sama dan sebagian besar terdapat pada nukleus. DNA
juga dapat ditemukan pada mitokondria (Campbell et al., 2004). Struktur dari DNA
terdiri dari gugus fosfat, gula deoksiribosa dan basa nitrogen. Informasi yang dibawa
oleh DNA bergantung pada urutan basa nitrogen yang terdiri dari Adenin (A), Timin (T),
Guanin (G) dan Sitosin (C). Basa pada DNA selalu berpasangan yaitu A-T dan G-C
(Stansfield et al., 2002; Lewis, 2003). Masing-masing pasangan basa melekat pada
molekul gula (deoksiribosa) dan fosfat membentuk unit nukleotida. Nukleotida tersusun
berpasangan pada baris panjang yang berbentuk spiral yang sering disebut double
pembelahan sel sehingga tiap sel baru akan memiliki DNA yang sama seperti sel yang
lama. Proses replikasi DNA dimulai ketika untaian DNA dibuka dan dipisahkan oleh
enzim helikase sehingga terjadi pemisahan antara untaian satu dengan untaian lainya
(Stanfield et al., 2002). Selanjutnya, tiap untaian DNA yang terpisah tersebut menjadi
dasar cetakan (template) pasangan basa baru yang prosesnya dibantu oleh enzim
templatnya (Yuwono, 2005). Fungsi DNA adalah untuk bereplikasi dan mensintesis
memberikan informasi yang sama pada tiap sel baru ketika terjadi pembelahan. Dalam
proses sintesis protein, DNA menyediakan informasi genetik yang diperlukan oleh sel
untuk dapat berfungsi secara fungsional dan struktural. Informasi dari DNA diturunkan
dari generasi ke generasi dan merupakan kombinasi dari ayah dan ibu (Butler, 2005).
Struktur molekul DNA terdiri dari atom karbon berwarna hitam, oksigen merah,
nitrogen biru, fosfor hijau dan hydrogen putih. Asam dekoksiribonukleat yang lebih
dikenal dengan DNA adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama
penyusun berat kering stiap organism. Di dalam sel, DNA umumnya terletak dalam inti
sel. Secara garis besar, peran DNA bagi sebuah sel adalah sebagai materi genetik,
artinya DNA menyimpan seluruh cetak biru segala aktivitas sel. Ini berlaku bagi seluruh
jenis sel (diantara beberapa perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus
(dan vius tidak termasuk ke dalam suatu organisme) seperti HIV ( Human
Immunodeficiency Virus).
Secara garis besar mengenai DNA:
- Persenyawaan kimia yang membawa informasi genetik dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
- Komponen kimia utama kromosom, merupakan bahan penyusun gen, sehingga
secara kimia dapat dikatakan bahwa gen adalah DNA
- Pada prokariotik, DNA tersebar didalam nukleoid.
- Pada eukariot, DNA berada di dalam nucleus sel
- Informasi genetik terdapat pada urutan basa nitrogen yang dibawa oleh DNA.
- Segmen polipeptida dari DNA disebut gen, biasanya merupakan molekul RNA
Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. DNA sebagai
media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh
protein histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului
signal dari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan
untuk proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di
tingkat sel maupun jaringan. Kemudian RNA polymerase II akan mendatangi
daerah regulator element dari gen yang akan ditranskripsi. Kemudian RNA
polymerase ini akan menempel (binding) di daerah promoter spesifik dari gene
yang akan disintesis proteinnya, daerah promoter ini merupakan daerah
consesus sequences, pada urutan -10 dan -35 dari titik inisiasi (+1) yang
mengandung urutan TATA-Box sebagai basal promoter. Setelah itu, polimerase
ini akan membuka titik inisiasi (kodon ATG) dari gene tersebut dan mengkopi
semua informasi secara utuh baik daerah exon maupun intron, dalam bentuk
molekul immature mRNA (messenger RNA). Kemudian immature mRNA ini
diolah pada proses splicing dengan menggunakan smallnuclearRNA (snRNA)
complex yang akan memotong hanya daerah intron, dan semua exon akan
disambungkan menjadi satu urutan gen utuh tanpa non-coding area dan disebut
sebagai mature mRNA.
Pada tahap berikutnya, mRNA ini diproses lebih lanjut pada proses
translasi di dalam ribosom, dalam tiga tahapan pokok yaitu inisiasi sebagai
mengawali sintesis polipeptida dari kodon AUG yang ditranslasi sebagai asam
amino methionine. Proses ini berlangsung dengan bantuan initiation factor (IF-1,
IF-2 dan IF3) dan enzim tRNA-methionine synthethase (pada bakteri diawali oleh
formylmethionine) sehingga tRNA dan asam amino methionine membentuk
ikatan cognate dan bergerak ke ribosom tempat sintesis protein berlangsung.
Langkah selanjutnya adalah elongasi atau pemanjangan polpeptida sesuai
denga urutan kodon yang dibawa oleh mRNA.
Sebelum penemuan DNA, telah diketahui bahwa gen adalah unit fisik dan
fungsional dari hereditas yang mengandung informasi untuk sintesis protein. Jadi
gen mengandung informasi hereditas.
Protein adalah molekul makro yang berperan dalam hampir
semua fungsi sel yaitu: sebagai bahan pembangun struktur sel dan
membentuk enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia di
dalam sel; meregulasi ekspresi gen, memungkinkan sel untuk
bergerak dan berkomunikasi antar sel.
pO2
SOD
ROS
Stres Oksidatif
Sitokin
Proinflamasi Tumorogenesis
(IL-1, IL-8, IL-12,
dan TNF-)
Inflamasi
Acne vulgaris