IKFR
(ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI)
STROKE
Pembimbing:
dr. Eka Poerwanto, Sp.KFR
Penyusun:
Yulia Karolina Kurniawati
2015.04.2.0152
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2015
Lembar Pengesahan
Referat
STROKE
Penulis :
Yulia Karolina Kurniawati
2015.04.2.00152
Disahkan oleh :
Pembimbing
DAFTAR ISI
COVERi
LEMBAR PENGESAHAN . ii
KATA PENGANTAR....iii
DAFTAR ISI iv
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang . 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................
2
2.1 Definisi
..........................................................................................................
2
2.2 Epidemiologi
..........................................................................................................
3
2.3 Etiologi
..........................................................................................................
4
2.4 Patofisiologi
..........................................................................................................
4
2.5 Klasifikasi
..........................................................................................................
10
2.6 Tanda
dan
Gejala
Klinis
..........................................................................................................
11
2.7 Diagnosis
..........................................................................................................
12
2.8
Diagnosis
banding
..........................................................................................................
16
2.9
Prognosis
..........................................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
19
BAB 1
PENDAHULUAN
Baik di negara maju maupun berkembang, beban yang ditimbulkan
stroke sangat besar. Stroke merupakan penyebab kematian kedua
terbanyak di negara maju dan ketiga terbanyak di negara berkembang.
Berdasarkan data WHO tahun 2002, lebih dari 5,47 juta orang meninggal
karena stroke di dunia.1 Dari data yang dikumpulkan oleh American Heart
Association tahun 2004 setiap 3 menit satu orang meninggal akibat stroke.
Dengan kemajuan teknologi, stroke lebih sering meninggalkan
kecacatan
dibandingkan
kematian.
Stroke
merupakan
penyebab
perilaku hidup yang sehat (primary prevention). Bagi pasien yang telah
mendapat
serangan
stroke,
intervensi
rehabilitasi
medis sangat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala
hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang
berkembang cepat (dalam detik atau menit). Gejala-gejala ini
berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian (L.
Ginsberg, 2005).
Stroke umumnya disebabkan oleh penyakit serebrovaskular
(abnormalitas otak akibat proses patologis pembuluh darah), yang
terdiri dari dua tipe :
- Iskemik, dengan atau tanpa infark (akibat oklusi lumen oleh emboli
-
atau trombus),
Hemoragik.
dengan
variabel
usia,
ternyata
hipertensi
dan
hipertensi,
baik
hipertensi
sistolik
maupun
sehingga
memudahkan terjadinya
penyumbatan
Tekanan darah
Tekanan darah
sistolik (mmHg)
<120
diastolik (mmHg)
<80
Prehipertensi
Hipertensi tahap 1
Hipertensi tahap 2
b. Merokok
Merokok
120-139
140-159
160
merupakan
80-89
90-99
100
faktor
resiko
terjadinya
infark
ini
yang
diduga
bertangggung
jawab
pada
perdarahan
intraserebral,
merokok
juga
secara
ahli
juga
mengemukakan
pendapat
bahwa
berhubungan
erat
dengan
hipertensi,
diketahui
dapat
meningkatkan
menyumbat
pembuluh
darah
di
otak
(H.
S.
Prodjodisastro, 2003)
Menurut studi Framingham, resiko stroke meningkat 5,6
kali lebih besar pada orang dengan fibrilasi atrium. Kejadian FA
meningkat dari 0,2 per 1000 di usia 30-39 tahun menjadi 39,0
per 1000 di usia 80-89 tahun. Berdasarkan hasil analisa 28
Rumah Sakit di Indonesia, FA didapatkan pada 5,8% penderita
stroke dan 3,4% penderita penyakit katup jantung (Jusuf
Misbach, 2011)
g. Penyebab lain (hiperkoagulasi, hiperurisemia, kelainan arteri
karotis, konsumsi alkohol berlebihan, penyalahgunaan obat dan
infeksi)
2.3.2 Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dikontrol
h. Usia
Usia merupakan faktor resiko yang paling penting bagi
semua
jenis
stroke.
Insiden
stroke
meningkat
secara
perdarahan
bertambahnya
intraserebral
usia,
namun
meningkat
tingkat
hebat
insiden
dengan
perdarahan
payudara
pada
setiap
dekade.
(Brian-Fred
M.
Fitzsimmons, 2007)
j. Ras / Suku Bangsa
Resiko stroke 2 kali lebih besar pada orang kulit hitam
dibanding orang kulit putih (Brian-Fred M. Fitzsimmons, 2007).
Data sementara di Indonesia, suku Padang lebih banyak
menderita stroke dibanding suku Jawa (H. S Prodjodisastro,
2003).
k. Kelainan Bawaan / Herediter
Misalnya malvormasi arteri-vena (AVM).
l. Riwayat Stroke / TIA Sebelumnya
Dalam waktu 5 tahun, kemungkinan akan terserang stroke
kembali sebanyak 35 42% (H. S Prodjodisastro, 2003). Hasil
dari 28 Rumah Sakit, penderita stroke berulang cukup tinggi
yaitu sebesar 19,9% (Jusuf Misbach, 2011).
Gambar 2.1. Faktor resiko stroke menurut Yayasan Stroke
Indonesia ( Yayasan Stroke Indonesia, 2012)
10
Asal
A. carotis
communis pada
A.carotis interna
tepi atas
cartilago
thyroidea
A. cerebri anterior
A. carotis interna
11
Distribusi
Melepaskan cabangcabang dalam sinus
cavernosus dan
merupakan pemasok
darah utama untuk
otak
Hemisfer-hemisfer
serebrum, kecuali
A. communicans anterior
A. cerebri
anterior
Lanjutan A.
carotis interna
A. cerebri media
di sebelah distal
dari A. cerebri
anterior
lobus occipitalis
Circulus arteriosus
cerebri (Willis)
Bagian terbesar
permukaan lateral
hemisfer-hemisfer
serebrum
b. Arteri vertebralis
Tabel 2.3 Arteri vertebralis dan percabangannya (Keith L.
Moore, 2010)
Arteri
A. vertebralis
A. basilaris
A. cerebri posterior
A. communicans
posterior
Asal
A. subclavia
Distribusi
Meninges dan
Dibentuk melalui
cerebellum
Truncus encephali,
persatuan kedua A.
cerebellum, dan
vertebralis
cerebrum
Aspek inferior
Cabang terminal A.
hemisfer-hemisfer
basilaris
A. cerebri posterior
occipitalis
Circulus arteriosus
cerebri (Willis)
A. communicans anterior.
A. cerebri anterior.
A. carotis interna.
A. communicans posterior.
A. cerebri posterior.
Drainase vena melalui vena cerebri dan cerebelli yang
(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/2e/Circle_of_Wi
llis_en.svg)
CPP MABPICP
=
CVR
CVR
13
batas
aliran
darah
otak
yang
secara
langsung
sumbatan
kecil
yang
dalam
waktu
singkat
lokal.
RIND (reversible ischemic neurologic deficit) atau stroke-inevolution.
Mungkin pada pemeriksaan klinik ada sedikit gangguan.
Terjadi pada iskemia yang lebih luas akibat sumbatan agak
besar, dimana mekanisme kompensasi masih mampu
14
minggu.
Defisit neurologis yang berlanjut atau completed stroke.
Terjadi pada iskemia yang luas akibat sumbatan yang cukup
besar sehingga mekanisme kolateral dan kompensasi tak
dapat mengatasinya.
penumbra).
Neuron
penumbra
ini
dapat
lebih
kemungkinan
distal
disebut
asal
trombus
embolus.
yang
Didapatkan
menyumbat
suatu
arteri)
Jantung (embolus jantung)
Sistem vena (embolus transkardial)
Trombosis dapat menyebabkan stroke akibat oklusi
15
cenderung
memiliki
gejala
yang
sama
karena
embolik,
gejalanya
terutama
bervariasi,
yang
karena
berasal
perbeadaan
dari
jantung,
area
yang
hipotensi
sistemik
(akibat
hilangnya
darah
atau
(bocornya
darah
dari
pembuluh
darah
dan
menimbulkan
meningitis).
Darah
meningitis
yang
sampai
kimiawi
di
(chemical
ventrikel
dapat
Pada
pemeriksaan
fisik
dijumpai
gejala
dan
fotofobia.
Dijumpai
pula
gejala
tekanan
oleh
iskemia
ketimbang
oleh
hemoragik.
18
2) Diagnosis Stroke
19
5.1 Anamnesis
Pokok
manifestasi
dari
stroke
yaitu
hemiparesis,
20
21
infark
lakunar
(hanya
monoparesis-
monosensorik)
Gangguan fungsi luhur saja.
22
ketiga
tipe
vertikal)
Disfungsi serebelar tanpa gangguan long-tract
ipsilateral.
Isolated hemianopia atau buta kortikal. (Jusuf Misbach,
2011)
23
(http://www.uwmed
(http://www.uwmed
icine.org/PatientCare/eHealthArticles/PublishingI
icine.org/PatientCare/eHealthArticles/PublishingI
(http://upload.wiki
(http://www.aic.cuhk
media.org/wikipedi
.edu.hk/web8/Hi
6) Manajemen
Stroke
a/en/thumb/9/9c/E
%20res/SDH2.JPG
)
Strategi manajemen memiliki tujuan utama
untuk:
pidural_Hematoma
a. Memperbaiki
keadaan penderita sehingga kesempatan hidup
.jpg/230px-
optimal
b. Memperkecil pengaruh stroke terhadap penderita dan keluarga.
Manajemen ini meliputi beberapa fase yang saling berkaitan:
6.1 Manajemen Umum pada Fase Akut
Prinsipnya adalah mempertahankan kondisi agar dapat
menjaga tekanan perfusi dan oksigenasi serta nutrisi yang cukup
agar metabolisme sistemik otak terjamin. Secara klinis dilakukan:
a. Stabilisasi fungsi kardiopulmonal melalui ABC. Stabilisasi ini
harus dilakukan secepat mungkin. (David Y. Huang, 2009)
b. Mencegah infeksi sekunder terutama pada traktus respiatorius
dan urinarius.
c. Menjamin nutrisi, cairan, dan elektrolit yang stabil dan optimal.
24
Terapi
trombolisis:
Plasminogen
dengan
Activator)
r-TPA (recombinant-Tissue
intravena
maupun
intraarterial
heparin
atau
25
bersifat
medik
atau
bedah
adalah
untuk
mencegah
komplikasi
sedini
memungkinkan
mungkin
dimulainya
setelah
keadaan
rehabilitasi.
Hal-hal
umum
yang
26
melemaskan otot.
Latihan gerak sendi. Bisa pasif (dibantu) atau aktif
27
sensoris
dapat
(http://www.mitrakeluarga.com/depok/rehabilitasi-stroke/ )
7) Komplikasi Stroke
Komplikasi yang menyebabkan kematian lebih awal:
- Pneumonia, septikemia (akibat ulkus dekubitus atau infeksi
saluran kemih),
28
paru,
Infark miokard, aritmia jantung, dan gagal jantung.
Ketidakseimbangan cairan.
Sedangkan faktor-faktor yang mempunyai kontribusi pada
Ulkus dekubitus
Epilepsi
Jatuh berulang dan fraktur
Spastisitas, dengan nyeri, kontraktur dan kekakuan sendi bahu
(frozen shoulder)
- Depresi
(L. Ginsberg, 2005)
8) Prognosis Stroke
Prognosis stroke dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti
keparahan
defisit
neurologis
yang
ditimbulkan,
usia
pasien,
sampai
2
3
dapat
mandiri,
sedangkan
15%
1
2
membutuhkan
mengontrol/
mengobati
terkena
stroke.
(yang
Caranya
faktor-faktor
sangat
adalah
resiko.
dianjurkan)
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Appelros, Peter et al. 2008. Sex Differences in Stroke Epidemiology.
American
Heart
Association,
viewed
27
February
2013.
<http://stroke.ahajournals.org/content/40/4/1082.full>
Caplan, Louis R. 2009. Caplans Stroke; A Clinical Approach, Ed. 4. USA:
Saunders, an imprint of Elsevier Inc.
Fonck, Edouard et al. 2009. Effect of Aging on Elastin Functionality in
Human Cerebral Arteries. American Heart Association, viewed 27
February
2013.
http://stroke.ahajournals.org/content/40/7/2552.abstract>
30
<
Harrison, T.R et al. 2005. Harrisons Principles of Internal medicine, ed. 16.
USA: McGraw-Hill Companies, Inc.
Kemenkes RI. 2011. 8 dari 1000 Orang di Indonesia Terkena Stroke.
Pusat
Komunikasi
Kesehatan
RI,
Publik,
Sekretariat
viewed
Jenderal
27
Kementerian
February
2013.
<http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1703-8-dari1000-orang-di-indonesia-terkena-stroke.html>
Lionakis, Nikolaos et al. 2012. Hypertension in The Elderly. World Journal
of
Cardiology,
viewed
27
February
2013.
http://www.wjgnet.com/1949-8462/full/v4/i5/135.htm
Lumbantobing, SM. 2004. Neurogeriatri. Jakarta, FKUI. p: 93 133.
Moore, Keith L et al. 2010.Clinically Oriented Anatomy, Ed. 6. USA:
Lippincott William & Wilkins, a Wolters Kluwer business. p: 882
885.
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2011. Aspek Diagnosis,
Patofisiologi, Manajemen Stroke. Jakarta: FKUI.
Poerwadi, Troeboes et al. 2006. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF
Ilmu Penyakit Saraf, Ed 3. Surabaya: RSUD Dr. Soetomo. p: 21 40.
Prodjodisastro HS, Rahardjo HJP, Madiyono HB, Noormanto H. 2011.
Pencegahan Stroke dan Serangan Jantung pada Usia Muda.
Jakarta: FKUI.
Safitri A, Astikawati R ed. 2008. Lecture Notes: Neurologi, Ed. 8. Jakarta:
Erlangga. p: 89 99.
Sidharta, Priguna. 2004. Neurologi Klinis dalam Praktek Umum, Ed. 5.
Jakarta: PT. Dian Rakyat. p: 260 294.
31
Jersey,
viewed
27
February
2013.
<http://www.theuniversityhospital.com/stroke/stats.htm>
Wityk, Robert. J. 2013. Young Stroke Victims. ABC News, viewed 2 July
2013.
<http://abcnews.go.com/Health/story?
id=116973&page=1#.UdIU-KOz6So>
Yayasan Stroke Indonesia. 2012. Mengenal Gejala dan Kiat Mencegah
Stroke.
Yastroki,
viewed
27
February
<http://www.yastroki.or.id/read.php?id=358>
Yayasan Stroke Indonesia. 2012. Pedoman Resiko Stroke. Yastroki,
viewed 27 February 2013. <http://www.yastroki.or.id/read.php?
id=356
32
2013.