SMF NEUROLOGI
RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA
MENINGITIS
Pengertian Meningitis adalah penyakit peradangan pada meningen, lapisan pelindung
(Definisi) otak (dan medulla spinalis). Dengan gejala utama demam, sakit kepala dan
kaku kuduk, pasien juga bisa mengalami mual-muntah, fotofobi, fonofobi,
specific skin rash (N. meningiditis), confuse dan penurunan kesadaran.
Insidensi 2-5/100.000 orang di negara barat, dan 10 kali lipat di Negara
berkembang
Etiologi: Bakteri, virus, parasit, jamur
Gold standart : ditemukannya pathogen penyebab pada kultur LCS
Meningitis Bakterial Akut (A. Rizal Ganiem,2011)
Infeksi meningitis yang terjadi kurang 3 hari yang disebabkan bakteri.
Penyebab tersering adalah Neisseria meningiditis (meningokokus),
Streptococcus pneumonie (pneumokokus), dan Hemophylus influenza.
Meningitis Tuberculosis (Meiti Frida,2011)
Salah satu tuberkulosis ekstra pulmoner dan merupakan penyakit infeksi
susunan saraf pusat (SSP) subakut dari focus primer paru. Merupakan
meningitis yang paling banyak menyebabkan kematian dan kecacatan.
Dibandingkan meningitis bakterialis akut, perjalan penyakit meningitis
tuberculosa lebih lama dan perubahan LCS tidak begitu hebat.
Meningitis Viral (Siti Aminah,2009)
Meningitis aseptik + meningitis viral biasanya memiliki kelainan yang ringan
dan angka kesakitan dan kematiannya rendah. Kebanyakan disebabkan
enterovirus.
Anamnesis Gejala timbul dalam 24 jam setelah onset, dapat juga subakut antara 17 hari.
Gejala berupa :
1. demam tinggi
2. sakit kepala,
3. fotofobia,
4. mialgia,
5. mual, muntah,
6. kejang,
7. perubahan status mental sampai penurunan kesadaran
8. RPD : tuberculosis, immunocompromise, penyakit infeksi lain
Atau,
Diagnosis EFNS,2008
Banding 1. Meningoencephalitis
2. Viral encephalitis
3. Brain abscess
4. Spinal epidural abscess (cervical)
5. Parameningeal infection (cranial osteomyelitis, subdural empyema)
6. Chemical meningitis (e.g. after human IVIg therapy, subarachnoid
haemorrhage)
Kontraindikasi relatif
1. Sepsis atau hipotensi stabilkankondisi
2. Gangguan koagulasi : DIC, trombosit < 50.000
3. Defisit neurologis fokal baru hemiparesis atau dysphasia
4. GCS ≤ 8
5. Epileptic seizure
• Pemeriksaan Likuor
Normal CSF
Jernih
Opening pressure 180
Leukosit : 0- 5 sel/mm3
Neutrophil : 0 - 15 %
Protein : 0,15 – 0,5 g/dl
Glucose : 2,5 – 4,5 mM
CSF/blood glucose ratio : 0,6
Acute Bacterial Meningitis
Purulen, keruh
Opening pressure > 180
Leukosit : 1000-10.000 sel/mm3
Neutrophil : > 60 %
Protein : >0,5 g/dl
Glucose : < 2,5 mM
CSF/blood glucose ratio : <0,3
Viral Meningitis/meningoencephalitis
Jernih
Opening pressure > 180
Leukosit : 5 - 1000 sel/mm3
Neutrophil : < 20 %
Protein : <1,0 g/dl
Glucose : 2,5 – 4,5 mM
CSF/blood glucose ratio : >0,5
Radiologis
• Foto polos paru
• CT-Scan kepala dengan kontras
Terapi ≤ 50 tahun
Bakteri penyebab : S. Pneumonie, N. Meningiditis, L.Monocytogenes
1. Cefotaxime 2 g/6 jam max. 12 g/hari, atau
2. Ceftriaxone 2 g/12 jam +Ampicillin 2 g/4 jam/IV (200 mg/kg BB/IV/hari)
3. Chloramphenicol 1 gr/6 jam + Trimetoprim/Sulfametoxazole
20mg/kgBB/hari
Ceftadizime 2g / 8 jam / IV
Adjunctive therapy:
(dianjurkan hanya pada penderita dengan risiko tinggi, penderita dengan
status mental sangat terganggu, edem otak atau TIK meninggi)
Deksametason 0,15 mg/ kgBB/ 6 jam/ IV selama 4 hari dan diberikan 20
menit sebelum pemberian antibiotik
Tingkat Antibiotika harus diberikan kurang dari 3 jam, atau sesegera mungkin 1 jam
Rekomendasi saat tiba di rumah sakit (level B)