Merupakan pemeriksaan non invasive gold standard untuk deteksi infeksi Helicobacter
pylori. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan sampel nafas dan didasarkan
pada kemampuan Helicobacter pylori dalam mengeluarkan enzim urease yang dapat
mengubah urea menjadi karbondioksida (CO2) dan amonia. Pemberian tablet urea
13 13
dengan C pada pasien dengan infeksi Helicobacter pylori akan menghasilkan CO2
yang tinggi pada nafas yang dapat dideteksi dengan spektrofotometer inframerah UBiT-
13
IR300 dengan cara mengukur rasio CO2 tersebut dibandingkan dengan baseline
(sebelum diberikan tablet urea).
Pemeriksaan UBT dapat dilakukan pada orang dewasa maupun anak-anak, dengan tata
cara pemeriksaan yang sama.
Persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan UBT adalah sebagai
berikut :
Kegunaan UBT :
1. Diferensial diagnostik penyakit ulkus peptik dan gastritis kronik yang aktif
2. Monitoring terapi dan dokumentasi kesembuhan pada pasien dengan infeksi H.pylori
3. Pemeriksaan hanya ditujukan bagi pasien yang memang akan diterapi
Sensitivitas pemeriksaan UBT untuk diagnosis 95% dan untuk eradikasi 96%, sementara
spesifitasnya untuk diagnosis 95% dan untuk eradikasi 96%.
2. AUDIOMETRI
Kegunaan audiometri :
- untuk mengetahui jenis tuli konduktif, tuli syaraf (sensorineural) atau tuli campuran
Indikasi pemeriksaan :
- Tuli berat : 61 – 90 dB
Pelaporan hasil berupa ambang dengar normal, ambang dengar dengan tuli konduktif,
ambang dengar dengan tuli sensorineural, ambang dengar tuli campuran
3. SPIROMETRI
Tujuan :
1. Forced vital capacity (FVC) adalah jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara paksa
setelah inspirasi secara maksimal, diukur dalam liter.
2. Forced Expiratory volume in one second (FEV1) adalah jumlah udara yang dapat
dikeluarkan dalam waktu 1 detik, diukur dalam liter. Bersama dengan FVC merupakan
indikator utama fungsi paru-paru.
3. FEV1/FVC merupakan rasio FEV1/FVC. Pada orang dewasa sehat nilainya sekitar
75% - 80%
4. FEF 25-75% (forced expiratory flow), optional
5. Peak Expiratory Flow (PEF), merupakan kecepatan pergerakan udara keluar dari
paru-paru pada awal ekspirasi, diukur dalam liter/detik.
6. FEF 50% dan FEF 75%, optional, merupakan rata-rata aliran (kecepatan) udara keluar
dari paru-paru selama pertengahan pernafasan (sering disebut juga sebagai
MMEF(maximal mid-expiratory flow)
Bentuk spirogram adalah hasil dari spirometri. Beberapa hal yang menyebabkan
spirogram tidak memenuhi syarat :
Setiap pengukuran sebaiknya dilakukan minimal 3 kali. Kriteria hasil spirogram yang
reprodusibel (setelah 3 kali ekspirasi) adalah dua nilai FVC dan FEV1 dari 3 ekspirasi
yang dilakukan menunjukkan variasi/perbedaan yang minimal (perbedaan kurang dari
5% atau 100 mL)
4. EKG
EKG adalah suatu metode untuk mempelajari kerja otot jantung sehingga dapat
membantu diagnosis abnormalitas jantung dan kecenderungan atau perubahan fungsi
jantung.
1. Penempatan elektroda yang tidak benar atau elektroda yang tidak menempel sempurna
di kulit dapat mempengaruhi keakuratan rekaman EKG.
2. Suhu di area pemeriksaan harus dipertahankan pada suhu 20-25oC dan
kelembabannya harus rendah.
3. Pemeriksaan EKG harus jauh dari peralatan yang menyebabkan bising seperti
ultrasonic, X-ray, handphone atau alat elektronik lainnya.
4. Pasien harus dalam kondisi tenang, tidak bergerak atau berbicara selama pemeriksaan.
Kaki dan lengan pasien dipastikan tidak kontak dengan bahan metal.
5. Data usia dan jenis kelamin pasien harus benar karena beberapa jenis alat EKG
menginterpretasi hasil berdasarkan usia dan jenis kelamin.
6. Tidak menggunakan barang yang mengandung logam seperti jam, handphone, kunci
dll
7. Pasien tidak diperkenankan berolah raga sebelum pemeriksaan
5. CT SCAN
CT Scan adalah salah satu jenis pemeriksaan penunjang medis dengan menggunakan
sinar X dengan bantuan Operator yang handal dapat memeriksa jaringan tubuh yang
diinginkan sesuai dengan kebutuhan pasien dan dokter.
CT Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal
untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperi susunan saraf pusat, otot dan tulang,
tenggorokan, hidung, thorax dan rongga perut.
1. Pastikan bahwa Pemeriksaan CT Scan ini adalah atas Istruksi Dokter ( Bukan
keinginan Pribadi ).
2. Konsultasikan Kondisi tubuh ANDA dengan Dokter pilihan ANDA, bila diperlukan
pemeriksaan CT SCAN segera minta surat pengantar dan ANDA dapat menghubungi
unit PENDAFTARAN & RADIOLOGI di RS yang ANDA tuju.
Indikasi CT SCAN :
Berbagai kelainan dari beberapa jaringan mapun organ tubuh dapat dideteksi dengan
pemeriksaan CT Scan pada :
6. EEG
TUJUAN
Untuk mengetahui ada tidaknya abnormalitas fungsi maupun struktur lapisan otak bagian
luar
INDIKASI :
Note : Pemeriksaan EEG bukan untuk menegakkan diagnosis tetapi untuk mencari
penyebab kemungkinan salah satu factor penyebab
Ibu dapat mengetahui permukaan anatomi bayi secara jelas mulai wajah hingga
kelengkapan anggota tubuh. Apakah sedang senyum, sedih, akan terlihat lewat USG 4
Dimensi
Trimester II
Trimester III
Melihat posisi, ukuran janin, aliran darah, tali pusat, lilitan tali pusat
Menilai Keadaan plasenta
8. TREADMILL
Treadmill adalah pemeriksaan rekam jantung yang terus berlangsung tanpa henti pada
saat pasien sedang menjalankan tingkat latihan yang meningkat.
Penderita dengan keluhan yang menyerupai gejala penyakit jantung (misalnya : Nyeri
dada, sesak napas)
Penderita dengan resiko penyakit jantung koroner
General Check Up Khusus
Evaluasi hasil pengobatan penderita hipertensi
Evaluasi hasil pengobatan penderita penyakit jantung koroner.
Penderita boleh memakai sepatu olahraga dan pakaian yang nyaman untuk aktivitas
fisik.
Sebaiknya tiga jam sebelumnya tidak makan dan tidak minum berlebih
Jangan merokok sebelum pemeriksaaan.
Beritahukan pihak dokter jenis obat—obatan yang dikonsumsi dan penyakit lain yang
diderita.
Metode pencucian darah dengan mengunakan peritoneum (selaput yang melapisi perut
dan pembungkus organ perut). Selaput ini memiliki area permukaan yang luas dan kaya
akan pembuluh darah. Zat-zat dari darah dapat dengan mudah tersaring melalui
peritoneum ke dalam rongga perut. Cairan dimasukkan melalui sebuah selang kecil yang
menembus dinding perut ke dalam rongga perut. Cairan harus dibiarkan selama waktu
tertentu sehingga limbah metabolic dari aliran darah secara perlahan masuk ke dalam
cairan tersebut, kemudian cairan dikeluarkan, dibuang, dan diganti dengan cairan yang
baru.
KEUNGGULAN CAPD
3. Ketiga proses diatas dilakukan beberapa kali tergantung kebutuhan dan bisa dilakukan
olehpasien sendiri secara mandiri setelah dilatih dan tidak perlu ke rumah sakit.
bila terjadi penyulit yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi selama test fisik ini.
Foto thorax atau sering disebut chest x-ray (CXR) adalah suatu proyeksi radiografi dari
thorax untuk mendiagnosis kondisi-kondisi yang mempengaruhi thorax, isi dan struktur-
struktur di dekatnya. Foto thorax menggunakan radiasi terionisasi dalam bentuk x-ray.
Dosis radiasi yang digunakan pada orang dewasa untuk membentuk radiografi adalah
sekitar 0.06 mSv.
Foto thorax digunakan untuk mendiagnosis banyak kondisi yang melibatkan dinding
thorax, tulang thorax dan struktur yang berada di dalam kavitas thorax termasuk paru-
paru, jantung dan saluran-saluran yang besar. Pneumonia dan gagal jantung kongestif
sering terdiagnosis oleh foto thorax. CXR sering digunakan untuk skrining penyakit
paru yang terkait dengan pekerjaan di industri-industri seperti pertambangan dimana
para pekerja terpapar oleh debu.
Pada beberapa kondisi, CXR baik untuk skrining tetapi buruk untuk diagnosis. Pada saat
adanya dugaan kelainan berdasarkan CXR, pemeriksaan imaging thorax tambahan dapat
dilakukan untuk mendiagnosis kondisi secara pasti atau mendapatkan bukti-bukti yang
mengarah pada diagnosis yang diperoleh dari CXR.
Gambaran yang berbeda dari thorax dapat diperoleh dengan merubah orientasi relatif
tubuh dan arah pancaran X-ray. Gambaran yang paling umum adalah posteroanterior
(PA), anteroposterior (AP) dan lateral.
1. Posteroanterior (PA)
Pada PA, sumber X-ray diposisikan sehingga X-ray masuk melalui posterior (back) dari
thorax dan keluar dari anterior (front) dimana X-ray tersebut terdeteksi. Untuk
mendapatkan gambaran ini, individu berdiri menghadap permukaan datar yang
merupakan detektor X-ray. Sumber radiasi diposisikan di belakang pasien pada jarak
yang standard, dan pancaran X-ray ditransmisikan ke pasien.
2. Anteroposterior (AP)
Pada AP posisi sumber X-ray dan detector berkebalikan dengan PA. AP chest X-ray
lebih sulit diinterpretasi dibandingkan dengan PA dan oleh karena itu digunakan pada
situasi dimana sulit untuk pasien mendapatkan normal chest x-ray seperti pada pasien
yang tidak bisa bangun dari tempat tidur. Pada situasi seperti ini, mobile X-ray
digunakan untuk mendapatkan CXR berbaring (“supine film”). Sebagai hasilnya
kebanyakan supine film adalah juga AP.
3. Lateral
Gambaran lateral didapatkan dengan cara yang sama dengan PA namun pada lateral
pasien berdiri dengan kedua lengan naik dan sisi kiri dari thorax ditekan ke permukaan
datar (flat).
Holter monitor merupakan alat praktis yang mampu memantau berbagai aktivitas listrik
selama 24 jam untuk menilai irama jantung, posisi ruang jantung, dan evaluasi terapi
(pemasangan pacemaker). Bila terdapat keluhan berupa pusing, pingsan, tekanan darah
rendah, lelah berkepanjangan atau berdebar tanpa adanya perubahan pada pemeriksaan
EKG saat istirahat. Alat ini dapat berguna untuk mengetahui adanya gangguan irama
jantung (aritmia) atau kejadian epileptic (EEG) yang sulit diketahui bila dipantau dalam
jangka pendek.Bersamaan dengan perekaman, pasien mencatat aktivitas dan keluhan
yang muncul saat perekaman.
Alat ini menggunakan elektroda yang dipasangkan di dada yang dihubungkan ke alat
yang berfungsi menyimpan informasi mengenai aktivitas listrik jantung selama periode
perekaman.
- Elektroda ECG dipasang pada dada dan disambungkan dengan kabel lead.
- Pasien diberitahu agar elektroda harus selalu terpasang, tidak membasahi elektroda,
tidak menggunakan peralatan elektronik dan alat yang menggunakan magnet selama
masa perekaman agak tidak mengganggu sinyal EKG, mencatat adanya gejala dan
aktivitas yang dilakukan selama masa perekaman, dan menghubungi dokter atau rumah
sakit bila terdapat masalah selama perekaman.
12. Endoskopi gastrointestinal
Prosedur endoskopi ini dapat dilakukan baik di dasar rawat jalan atau dasar rawat inap.
Endoskopi saluran pencernaan membantu dalam mendiagnosis beberapa gangguan GI.
Prosedur endoskopi gastrointestinal tidak hanya digunakan untuk diagnosis penyakit
saluran pencernaan tetapi juga digunakan untuk masalah perawatan GI. Prosedur
endoskopik kurang menyakitkan dan umumnya dikaitkan hanya dengan sedikit
ketidaknyamanan.
Hanya sedikit masalah endoskopi GI yang bisa membantu untuk mendiagnosis atau
menyelidiki adalah –
Persiapan
Pasien menjalani prosedur pencernaan ini tidak boleh makan atau minum apa pun dalam
delapan sampai sepuluh jam dari prosedur ini. Dalam hal ini jika ada makanan di perut,
makanan akan menghalangi pandangan melalui endoskopi, dan bisa menyebabkan
muntah.
Prosedur
Prosedur endoskopi biasanya berlangsung antara 5 sampai 10 menit. Selama prosedur
ini, pasien diminta untuk berbaring di sisi kiri. Selama prosedur endoskopi, pasien berada
di bawah anestesi pendek. Prosedur endoskopi dilakukan dengan bantuan endoskop.
endoskop adalah tabung fleksibel dengan sistem pengiriman cahaya yang menerangi
saluran tersebut. Lebih lanjut memiliki sistem lensa yang menyampaikan gambar dari
fiberscope dan menampilkan gambar di TV warna. endoskop ini diturunkan
kerongkongan, ke perut dan ke dalam usus. endoskopi yang gagal dapat mengganggu
pernapasan. Selama prosedur, pengambilan napas lambat dan dalam dapat membantu
pasien rileks.
Sebuah endoskopi kapsul adalah bentuk lain dari endoskopi dimana pasien memakan
kamera berbentuk kapsul yang merekam gambar ketika kapsul bergerak melalui saluran
pencernaan. Kapsul keluar dari tubuh pasien melalui gerakan usus.
Komplikasi
Mungkin terdiri dari
Perforasi gastrointestinal,
Pendarahan dan
Infeksi.
Endoskopi adalah suatu prosedur yang aman dan menguntungkan yang telah
menyelamatkan nyawa banyak orang. Sebagian besar pasien mentolerir prosedur
endoskopi sangat baik dan merasa baik-baik saja nantinya.