11020140050
11020140056
11020140060
11020140065
11020140088
11020140110
11020140100
11020140127
11020140027
11020140160
11020140109
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016
A. SKENARIO
satu
sisi
tubuh.
C. KATA KUNCI
1. Perempuan 55 tahun
2. Hemiparese kiri tiba-tiba
3. Mulut mencong ke kiri sejak 2 hari lalu
4. Nyeri kepala dan muntah
5. Sulit diajak komunikasi dan mengantuk
D. PERTANYAAN
1. Bagaimana neuroanatomi sistem motorik?
2. Bagaimana neuroisiologi sistem motorik?
3. Jelaskan definisi hemiparese serta penyebabkan hemiparesis kiri?
4. Bagaimana patomekanisme gejala :
a. Mulut mencong
b. Nyeri kepala
c. Muntah
d. Kesadaran Menurun, mengantuk, sulit diajak komunikasi
5. Apa diagnosis dari skenario?
6. Jelaskan langkah-langkah diagnosis yang harus dilakukan!
E. JAWABAN
1. Bagaimana Neuroanatomi sistem motorik?
Jawab:
Korteks motorik primer merupakan sekumpulan jaringan
kortikal yang terletak di sisi yang berlawanan dengan sulcus centralis
dari korteks somatosensorik primer dan meluas ke atas dan melewati
tepi superomedial hemisfer cerebri menuju permukaan medialnya.
Area yang mempresentasikan tenggorokan dan laring terletak pada
ujung inferior korteks motorik primer, di bagian atasnya secara
berkesinambungan adalah area yang mempresentasikan wajah,
ekstremitas atas, badan, dan ekstremitas bawah. Struktur ini
merupakan homunculus motorik terbalik yang bersesuaian dengan
homunculus somatosensorik.1
medulla spinalis
lower motor neuron : dari batang otak dan medulla spinalis ke
otot
system ekstra piramidalis
terdiri dari sejumlah sel pada kortek serebri ,ganglia
basalis dan banyak nucleus kecil dalam hemisfer serebri
,batang otak dan serebllum dan serat yang menghubung
sel ini satu sama lainnya dengan sel motorik batang otak
dan medulla spinalis.
Hipotalamus
Adalah daerah sentral sel sel saraf kecil tepat dibawah
thalamus .hipotalus berhubungan dengan thalamus ,dengan
ujung atas system saraf autonom dan dengan kelenjar
hipofisis
yang
berada
dibawahnya
dan
dengan
infundibulum.
Berfungsi : mengontrol jam biologis yang mengatur
aktifitas 24 jam ( makan , tidur , istirahat , sekresi
hormone , nafsu keseimbangan cairan dan emosional ).8
Saraf kranialis
Urutan
Nama saraf
Sifat saraf
Fungsi saraf
N olfaktorius
Sensorik
Penciuman
II
N optikus
Sensorik
Penglihatan
III
N okuromotorius
Motorik
IV
N trokclearis
Motorik
Memutarbola mata
N trigeminus
motorik /Sensorik
Kelopak mata,
rahang atas, platum,
hidung, rahang
N abdusen
VII
N fasialis
Motorik
VIII
N auditorius
Sensorik
Pendengaran
IX
N glosofaringeus
motorik /Sensorik
N vagus
motorik /Sensorik
XI
N aksesoris
Motorik
XII
N hipoglosus
Motorik
Nervus spinalis
Terdiri dari 31 pasang yaitu : servikal 8 ( C 1-8 ), torasikus
12 ( T 1-12 ), lumbalis 5 ( L 1-5 ), sakralis 5( S 1-5 ),
cogsigeuz 1 ( Co1).
Setiap saraf di bentuk oleh gabungan dari sebuah radik
anterior ( motorik ) dan sebuah radik posterior dari setiap
segmen medulla spinalis.
Refleks tendon
Merupakan kontraksi otot yang dihasilkan akibat adanya
respon karma adanya ketegangan otot
Pada pemeriksaan klinis yang diuji adalah kepala, lengan,
tungkai
Refleks tersebut bergantung pada adanya lengkung refleks
yang dibentuk : organ sensorik yang menyalurkan implus
dn serat motorik yang menyalurkan implus menuju otot
Reflek superfisialis
Merupakan reaksi otot terhadap sentuhan atau goresan
pada kulit dan membrane mukosa.
Bergantung pada keutuhan inervasi sensorik dan motorik
pada jaringan yang terlibat
Uji pemeriksaan yang dilakukan adalah : konjutifa ,
faring , abdominal , kremaster , plantar.9
bawah
mendapat
persarafan
dari
korteks
motorik
korteks
motorik,
dan
lesi-butuh-ruang
yang
mesensefalon dan pons di atas inti nervus VII. Dalam hal demikian
pengecapan dan salvias tidak terganggu. Kelumpuhan nervus VII
supranuklear pada kedua sisi dapat dijumpai pada paralisis
Pseudobulber Sehingga lesi dibagi menjadi 2 :
Kelumpuhan wajah di sentral (dinamai pula kelumpuhan
wajah bagian bawah) disebabkan oleh lesi supranuklear ( lesi
serabut kortikonuklear, misalnya, akibat infark capsula interna).
Berbeda dengan lesi infranuklear dan akibat persarafan bilateral
terhadap otot-otot mimic di mata dan dahi, hanya bagian bawah
dan kontralateral wajah yang memperlihatkan defek motorik.
Lesi infranuklear (inferior nuclei facialis), misalnya
disebabkan oleh tumor paratiroid ganas, menyebabkan paralisis
di
sepanjang
batang
otak
yangmenerima
dan
terdapat
di daerah pons
Ganglion Basalis
Fungsional peranan umum ganglion basal adalah untuk bekerja
sebagai stasiun-stasiun pemrosesan yang menghubungkan korteks
serebrum dengan nukleus-nukleus thalamus tertentu dan akhirnya
berproyeksi ke korteks serebrum. Kerusakan pada ganglion basalis akan
mengakibatkan penderita mengalami kesukaran untuk memulai gerak yang
diingini.
Batang Otak
Batang otak adalah bagian otak yang masih tersisa setelah hemisfer
serebri dan serebelum diangkat. Medula oblongota, pons dan otak tengah
merupakan bagian bawah atau bagian infratentorium batang otak.
Kerusakan pada batang otak akan mengakibatkan gangguan berupa nyeri,
suhu, rasa kecap, pendengaran, rasa raba, raba diskriminatif, dan apresiasi
bentuk, berat dan tekstur.
Serebelum
Serebelum terbagi menjadi tiga bagian, yaitu archiserebelum
berfungsi untuk mempertahankan agar seseorang berorientasi terhadap
ruangan. Kerusakan pada daerah ini akan mengakibatkan ataxia tubuh,
limbung dan terhuyung-huyung. Paleoserebelum, mengendalikan otot-otot
antigravitas dari tubuh, apabila mengalami kerusakan akan menyebabkan
peningkatan refleks regangan pada otot-otot penyokong. Neoserebelum,
berfungsi sebagai pengerem pada gerakan dibawah kemauan, terutama
yang memerlukan pengawasan dan penghentian, serta gerakan halus dari
tangan. Kerusakan pada neoserebelum akan mengakibatkan dysmetria,
intenton tremor dan ketidakmampuan untuk melakukan gerakan
mengubah-ubah yang cepat.
Letak Kelumpuhan
Anamnesis
dengan daerah
fokal.
aktifitas/istirahat,
Pemeriksaan penunjang :
Siapapun yang dicurigai stroke harus pergi ke rumah sakit
segera. Melakukan scan otak (CT atau MRI scan) secepat mungkin
dan dalam waktu 24 jam untuk mengkonfirmasi diagnosis stroke.
Scan otak harus dilakukan segera jika gejala seperti sakit kepala
parah atau tingkat kesadaran menurun. Scan otak juga akan
menampilkan
jenis
stroke,
apakah
itu
disebabkan
oleh
DAFTAR PUSTAKA
1. Baehr, M, dkk. 2007. Diagnosis Topik Neurologi DUUS. Jakarta:Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
2. Snell, S, Richard. Neuroanatomi Klinik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Hal 158 161
3. Hartwig, Mary. 2006. Penyakit Cerebrovaskular. Patofisiologi. Edisi keenam.
EGC
4. B. Corwin, E.J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
5. Idharta,
Priguna. Anamnesa
Kasus
Kelumpuhan, TataPemeriksaan