I. SINUS ARITMIA
menimbulkan denyut lebih banyak dari pace maker jantung lainnya. Pada
saat istirahat, SA node memiliki kecepatan denyut 60-100 kali per menit.
Pada sinus aritmia, sel pace maker dari SA node berdenyut secara
irregular. Denyut jantung tetap pada batas normal, tetapi ritmenya irregular
dan sesuai dengan laju pernapasan. Sinus aritmia dapat terjadi secara natural
pada atlet dan anak-anak, tetapi jarang terjadi pada bayi. Kondisi yang tidak
hasil dari inhibisi aktivitas reflex vagal atau tonus vagal. Selama inspirasi,
memanjang.
GAMBAR
interval P-P pada pasien lanjut usia dapat mengindikasikan sick sinus
dan sesuai dengan laju pernapasan. Perbedaan antara P-P interval terpendek
Denyut atrial dan ventrikular berada pada batas normal (60-100 kali/
menit) dan berbeda pada tiap laju pernapasan (cepat pada inspirasi dan
GAMBAR
Bedakan sinus aritmia dengan jenis aritmia yang lain. Sekilas, sinus
aritmia terlihat seperti atrial fibrilasi, ritme sinus normal dengan kontraksi
atrial prematur, SA blok, atau sinus pause. Observasi monitor dan pola
pernapasan selama beberapa menit untuk menentukan ritme dan denyut.
Sinus aritmia lebih mudah dideteksi ketika denyut nadi lambat; sinus
aritmia dapat menghilang jika denyut nadi meningkat, misalnya pada saat
Jika sinus aritmia tidak berkaitan dengan respirasi, maka penyebab yang
dan sedatif lainnya, maka pemberian obat tersebut dapat dilanjutkan. Jika
dan regular. Hal ini dapat terjadi secara normal saat tidur atau pada pasien
dengan kondisi jantung sehat seperti atlet. Banyak atlet mengalami hal
Volume normal dengan usaha minimal. Sinus bradikardia juga dapat terjadi
secara normal selama tidur, hal ini berkaitan dengan penurunan kebutuhan
metabolik.
kebutuhan aliran darah. Dalam hal ini, stimulasi vagal meningkat dan
stimulasi simpatis menurun. Pada akhirnya, secara otomatis sel SA node
ke SA node. Hal ini juga dapat terjadi akibat penggunaan beberapa obat-
obatan.
59 denyut per menit tetapi kurang toleran dengan denyut dibawah 45 kali
per menit.
juga dapat menjadi faktor predisposisi untuk menjadi aritmia yang lebih
dan muntah.
dan iskemik miokard yang diikuti oleh infark dinding miokard inferior.
quinidine.
Karena sinus bradikardia jarang terjadi pada anak, hal ini dipertimbangkan
dibawah 60 kali per menit. Karakteristik lain tampak normal. Pada EKG,
tidak akan timbul gejala. Jika mekanisme kompensasi gagal, maka timbul
menurun. Bradycardia induced syncope atau adam stokes juga dapat terjadi.
istirahat dan saat aktivitas. Kaji riwayat konsumsi obat yang dapat menekan
Atropine diberikan 0,5 mg 3-5 menit dengan dosis maksimal 3 mg. jika
maker permanen.
Sinus takikardia pada orang dewasa dicirikan dengan irama sinus lebih
dari 100 kali per menit dan dapat mencapai 160 kali per menit. Hal ini dapat
terjadi sebagai respon tubuh saat latihan atau saat emosi. Juga dapat terjadi
dapat terjadi pada pasien dengan kondisi jantung tipe obstruksi seperti
Sinus takikardia terjadi pada 30% pasien post miocard infarct dan
Pada sinus takikardia, ritme atrium dan ventrikel regular. Seperti pada
Pasien dengan sinus takikardia memiliki denyut nadi lebih dari 100
kali per menit dengan ritme regular. 0biasanya, pasien akan tampak
merasa cemas. Jika terjadi gagal jantung maka didapatkan ronkhi, S3 gallop
Gambar
pengisian ventrikel dan mengurangi jumlah darah yang dipompa setiap oleh
penurunan cardiac output, tekanan arteri dan perfusi perifer juga menurun.
diastol.
diberikan antara lain; obat untuk memperlambat heart rate. Obat yang
Periksa adanya nyeri dada dan tanda-tanda gagal jantung, monitor intake
dengan suasana yang tenang, edukasi pasien mengenai teknik relaksasi agar
tidak cemas, hati-hati pada sinus takikardia akut setelah miokard infark yang
dsebut atrial standstill. Selama hal ini terjadi, atrium tidak distimulasi dan
disebut juga sinus pause ketika satu atau 2 denyut tidak terbentuk dan sinus
arrest adalah ketika 3 atau lebih denyut tidak terbentuk. Sinus arrest tampak
dan propranolol.
8. Infeksi akut
2. Rate 40x/menit
obatan yang menekan SA node seperti digoxin, beta adrenergic blocker, dan
atropine atau epinefrin. Periksakan kadar digoxin serum dan kadar elektrolit
serum.
*kotak*
Sinoatrial blok.
Pada sinoatrial blok, impuls berasal dari SA node secara regular. Beberapa
1. SA blok derajat 1
2. SA blok derajat 2
3. SA blok derajat 3
blok yang panjang. Hal ini terjadi karena adanya kegagalan dalam
konduksi impuls lain halnya dengan sinus arrest yang terjadi karena
*kotak
Sick sinus syndrome dikenal juga dengan disfungsi sinus nodal, adalah
degenerasi area sistem nervus otonom dan destruksi parsial dari SA node.
Juga dapat terjadi karena gangguan suplai darah post infark miokard
inferior.
Gejala yang mungkin terlihat pada Sick sinus syndrome adalah episode
sinus arrest, SA blok yang tiba-tiba dan atrial fibrilasi durasi pendek.
penyakikt lain, tipe dan durasi aritmia yang terjadi. Jika terjadi atrial fibrilasi
3. Gelombang P bervariasi
6. Gelombang T bervariasi
7. QT interval bervariasi
Sama seperti sinus aritmia lainnya, tidak dibutuhkan terapi pada pasien yang
stroke.
terjadi yaitu dimana impuls berasal dari area diluar SA node. Aritmia ini
pompa atrium.
impuls berasal dari daerah diluar SA node yang biasanya adalah irritable
impuls selanjutnya,
Keadaan ini juga dapat berhubungan dengan penyakit katup jantung, gagal
elektrolit.
seperti atrial fibrilasi dan atrial flutter. PACS dapat timbul sebagai gejala
awal pada pasien dengan infark miokard akut. Karakteristik EKG PACS:
1. Ritme irregular
gelombang T
6. Gelombang T abnormal
kafein, alkohol dan nikotin. Jika pasien memeiliki penyakit katup, maupun
merupakan keadaan dimana impuls muncul dengan cepat dan berasal dari
bagian atas ventrikel. Atrial takikardia memiliki rate 150-250 kali per menit.
perfusi coroner dan iskemia miokard. Atrial takikaria terbagia menjadi tiga
tipe yaitu:
irregular
b. Rate 150-250
timbulnya impuls
d. PR interval normal
Pada jenis aritmia ini, terdapat beberapa fokus impuls secara intermitten.
a. Ritme irregular
b. Rate atrium 100-250 kali per menit, rate ventrikuler 101-250 kali per
menit
berbeda.
d. PR interval bervariasi
Aritmia jenis ini mulai dan berhenti secara tiba-tiba sebagai hasil dari
a. Ritme regular
sebelumnya
Secara umum kondisi yang berhubungan dengan kondisi ini adalah kafein,
1. Ritme regular
2. Rate 150-250 kali per menit
QRS, dan kondisi klinis pasien. Salah satu penyebab tersering dari aritmia
ini adalah toksisitas digoxin. Kenali tanda dan gejala toksisitas digoxin dan
periksa serum digoxin level. Maneuver valsalve atau masase sinus carotis
menjadi pace maker utama. Resiko dari masase sinus karotis antara lain;
adrenergic dan calcium channel blocker. Jika terapi gagal dan pasien tidak
kali per menit. Atrial flutter secara umum berhubungan dengan blok derajat
dua. Dalam hal ini, AV node gagal meneruskan konduksi impuls ke ventrikel
atrium seperti pada pasien penyakit katup mitral berat, hipertiroid, penyakit
flutter:
2. Rate atrium 250-350 kali per menit, rate ventrikel 60 kali per menit
Jika rate ventrikel normal, pasien tampak asimtomatik namun jika rate
yang adekuat.
Atrial fibrilasi diartikan sebagai aktifitas listrik yang kacau dan tidak
sinkron pada jaringan atrium. Impuls ektopik memiliki rate 400-600 kali
pericarditis, hipoksia dan ASD. Hal ini juga dapat terjadi karena konsumsi
atrium sehingga mengurangi waktu pengisian dan adanya rate yang cepat
dari 100 kali per menit (atrial fibrilasi tak terkontrol) maka pasien dapat
mengalami gagal jantung, angina atau sinkope. Jika atrial fibrilasi tidak
1. Ritme irregular
2. Rate atrial sulit dinilai, rate ventrikel 130 kali per menit
nadi radialis lebih lambat dibandingkan denyut apeks jantung. Hal ini
ventrikel dibawah 100 kali per menit. Hal ini dapat dicapai dengan
Terapi atrial fibrilasi secara umum sama dengan atrial flutter. Pada kasus
akut dan pasien kooperatif dapat dilakukan manuver vagal atau masase
sinus karotis untuk memperlambat respon ventrikel tetapi hal ini tidak
titik pace maker jantung berubah dari SA node menjadi area diatas
selanjutnya upright
4. PR interval bervariasi
6. Gelombang T normal
dan berkas his). Aritmia ini terjadi ketika SA node gagal untuk
mengonduksikan impuls atau ketika terjadi blok maka impuls listrik akan
Hal ini terekam dalam EKG sebagai P inverted pada sandapan II, III, AVF.
ventrikel terlebih dahulu. Jika impuls mencapai atrium terlebih dahulu maka
Gambar
Gambar
Jika impuls mencapai atrium dan ventrikel secara simultan maka gelombang
gambar
junction.
Premature junctional contraction (PJC) adalah denyut yang terjadi
1. Ritme irregular
6. Gelombang T normal
jantung reumatik.
Junctional escape rhythm akan menunjukkan ritme regular 40-60
1. Ritme regular
6. Gelombang T normal
dapat diberkan untuk meningkatakan heart rate, atau diberikan pace maker
1. Ritme regular
2. Rate 80 kali per menit
6. Gelombang T normal
Pada EKG akan tampak ritme regular dengan rate 60-100 kali per menit.
Jika terdapat gelombang P, maka akan tampak inverted di lead II, III, AVF.
memiliki rate yang sama dengan irama sinus. Jika cardiac output pasien
akan tampak pusing, hipotensi, bingung, dan denyut nadi perifer lemah.
level, kadar natrium dan elektrolit lain. Jika pasien menunjukkan gejala
1. Ritme regular
6. Gelombang T normal
operasi jantung.
cardiac output dan hemodinamik yang tidak stabil. Terapi didasarkan pada
pasien baru saja mengalami infark miokard atau operasi jantung maka
output, cek serum digoxin level dan natrium. Jika gejala memberat dan
berbeda.
QRS kompleks lebih lebar dari normal karena waktu konduksi yang
Jika impuls listrik berasal bukan dari atrium melainkan dari ventrikel maka
yang dapat terjadi pada orang sehat tanpa menyebabkan masalah. PVS biasa
otot. Hal ini dapat diprovokasi oleh semua gangguan elektrolit yang terjadi
2. Asidosis metabolic
3. Hipoksia
4. Iskemia miokard/infark miokard
8. Miokarditis
9. Konsumsi kafein/alkohol
10. Merokok
PVC dapat menjadi aritmia yang lebih serius seperti ventrikel takikardi
1. Ritme irregular
setelahnya
5. Kompleks QRS muncul lebih awal dengan konfigurasi tidak normal dan
durasi 0,14 second pada PVC; 0,08 second pada ritme setelahnya
7. Interval QT
membentuk impuls. Aritmia ini dapat dibarengi dengan blok derajat III atau
hanya satu maka keadaan ini disebut ventricular escaped beat. Ketika
aritmia ini terjadi, ritme dan rate atrial tidak dapat ditentukan.
1. Ritme regular
kotak
dari idioventrikular rhythm ratenya bervariasi antara 40-100 kali per menit.
Jika pasien simtomatik maka terapi harus diberikan secara cepat untuk
dapat diberikan untuk meningkatkan heart rate. Jika atropine tidak efektif
dipasang.
Sasaran terapi bukan untuk menekan idioventrikular rhythm, karena hal ini
tidak boleh diterapi dengan lidocaine atau anti aritmia lainnya yang dapat
Ventrikel takikardia secara umum disebut V-Tach dimana tiga atau lebih
PVCs terjadi secara berurutan dan ventricular rate mencapai 100 kali per
menit. Aritmia ini dapat mengawali ventrikel fibrilasi dan sudden death.
Kondisi yang dapat menyebakan aritmia ini antara lain; iskemia mmiokard,
Kotak
Ratenya berkisar 150-250 kali per menit, lebih sering irregular, kompleks
Paroxysmal rhythm aritmia ini dapat terjadi secara paroksismal yaitu mulai
dan berhenti secara tiba-tiba serta dapat berubah menjadi ventrikel fibrilasi.
kondisi pasien dan QRS monomorfik atau polimorfik. Jika pasien stabil
normal maka koreksi iskemia dan imbalans elektrolit kemudian berikan beta
sehingga impuls listrik menucul dari berbagai titik yang berbeda namun
tidak efektif untuk menghasilkan kontraksi otot sehingga tidak ada cardiac
output.
1. Ritme kacau
diberikan.
unresponsive karena tidak ada aktivitas listrik pada jantung dan tidak ada
cardiac output. Aritmia ini dihasilkan paling sering dari periode cardiac
berbeda. oleh karena itu, asistol harus dikonfirmasi lebih dari sekedar EKG.
Asistol disebut juga aritmia of death. Tanpa tindakan yang tepat maka
lain; infark miokard, imbalans elektrolit, emboli paru massif, hipoksia lama,
gangguan asam basa berat, syok elektrik, intoksikasi obat seperti overdosis
Pada EKG, akan tampak bukti aktifitas listrik tetapi nadi tidak teraba dan
tidak dapat diukur tekanan darah. Penyebab PEA antara lain; hypovolemia,
obatan seperti anti depresan trisiklik.terapi yang tepat adalah CPR, disusul