Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KLASIFIKASI, KODEFIKASI PENYAKIT DAN

MASALAH TERKAIT

KODING A22-A23.9, B96

Disusun oleh :

Nama : Devita Ratri Handayani

NIM : 30516020

Prodi : D3 RMIK III B

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS INFORMASI


KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2018
1. A22 Anthrax

 Pengertian
Penyakit anthrax (penyakit sapi gila) adalah infeksi bakteri serius
yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis. Pada keadaan normal,
bakteri menghasilkan spora yang tidak aktif (dorman) dan hidup di
tanah. Saat spora masuk ke dalam tubuh binatang atau manusia, spora
menjadi aktif.
Spora aktif tersebut lalu mulai membelah diri, menghasilkan racun,
menyebarkannya ke seluruh tubuh dan menyebabkan penyakit yang
berat. Penyakit sapi gila ini dapat mengenai kulit, paru-paru, dan pada
kasus yang jarang saluran pencernaan. Walaupun antraks adalah
penyakit yang berbahaya, kondisi ini dapat diobati dengan antibiotik
jika dideteksi dini. Vaksin juga tersedia untuk orang yang berisiko.
 Seberapa umumkah penyakit antraks?
Penyakit anthrax sangat jarang terjadi. Penderita anthrax tertular dari
kontak dengan binatang, wol, daging, atau kulit binatang yang
terinfeksi. Orang-orang yang berisiko mengalami kondisi ini adalah
petani, dokter hewan, dan pekerja laboratorium.
 Apa penyebab penyakit anthrax?
Penyebab penyakit antraks adalah spora bakteri Bacillus anthracis
yang aktif. Spora dapat bertahan hidup di lingkungan selama
bertahun-tahun lalu bertunas dan membelah diri.
Spora hanya menjadi racun dan menyebar ke seluruh tubuh saat
berkontak dengan binatang dan manusia. Anthrax dapat memasuki
tubuh melalui 3 cara: kontak kulit, inhalasi, dan daging yang
terkontaminasi.
 Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk penyakit anthrax?
Ada banyak faktor risiko untuk anthrax, yaitu :
 Orang yang mengolah produk hewan
 Dokter hewan yang bekerja dengan binatang yang terinfeksi
 Peternak yang bekerja dengan binatang terinfeksi
 Pelancong yang mengunjungi daerah berisiko tinggi
 Pekerja laboratorium yang bekerja dengan anthrax
 Tukang pos, anggota militer, dan relawan.
 Yang terpapar selama kejadian teror biologis yang melibatkan
spora anthrax
 Memakan daging mentah dari binatang yang terinfeksi
 Obat & Pengobatan
Semua jenis penyakit anthrax dapat dicegah dan diterapi dengan
antibiotik. Orang yang terpapar anthrax dapat diberikan antibiotik
minum, biasanya amoksisilin, ciprofloxacin atau doksisiklin.
Antibiotik ini dilanjutkan selama 60 hari untuk mencegah
kekambuhan.
Semakin lama terapi ditunda, semakin besar risiko kesehatan yang
dihadapi. Jadi, terapi biasanya dimulai sesegera mungkin saat diduga
menderita anthrax.
Vaksin antraks tersedia, namun tidak 100% efektif. Vaksin diberikan
pada anggota militer, ilmuwan yang bekerja dengan anthrax, dan
kelompok risiko tinggi lain. Vaksin ini tidak untuk anak kecil, wanita
hamil, atau lansia lebih dari 65 tahun. Jika beberapa dosis vaksin
anthrax telah diberikan, tidak perlu diberikan lagi antibiotik.
 Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk penyakit antraks?
Penyakit antraks didiagnosis berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik,
riwayat paparan berisiko tinggi, dan dengan memastikan penyakit
lain bukan penyebab gejala Anda.
Cara terbaik mendiagnosis secara akurat, dokter Anda dapat
melakukan pemeriksaan kulit, darah, dan feses untuk mencari
bakteri B. anthracis.
Sementara untuk X-ray atau computed tomography (CT) dada,
endoskopi, dan suntikan spinal juga dapat dilakukan untuk
menunjang pemeriksaan fisik.
 Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan
yang dapat dilakukan untuk mengatasi antraks?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat
membantu Anda mengatasi penyakit antraks:
 Lakukan vaksinasi jika pekerjaan Anda berisiko tinggi. Dokter
hewan, pekerja laboratorium, dan pekerja darurat yang berisiko
harus divaksinasi.
 Hubungi dokter Anda segera jika Anda mendeteksi gejala awal
infeksi.
 Habiskan antibiotik Anda. Jangan berhenti konsumsi obat kecuali
atas anjuran dokter.
a. A22.0 Cutaneous Anthrax
Penyakit anthrax jenis ini menyerang kulit. Bakteri biasanya
memasuki tubuh melalui kulit terbuka atau luka. Benjolan merah
kecoklatan yang gatal dan tidak nyeri muncul 1-12 hari setelah
paparan.
Kebanyakan benjolan muncul di daerah wajah, leher, lengan, atau
tangan. Benjolan ini membentuk lenting yang akhirnya pecah dan
membentuk koreng hitan (eschar) dengan bengkak di sekitarnya.
Kelenjar getah bening terdekat dapat membesa dan terasa sakit.
Penderita juga terkadang megalami nyeri otot, sakit kepala, demam,
mual dan muntah.
b. A22.1 Pulmonary Anthrax
Anthrax jenis ini menyerang paru-paru. Bakteri dapat memasuki paru-
paru saat Anda menghirup spora.
Gejala awalnya mirip dengan flu namun akan memburuk dengan
cepat.
 Demam dan menggigil
 Berkeringat (sering basah)
 Nyeri badan
 Lelah berlebih
 Sakit kepala, pusing, atau pening
 Rasa tidak nyaman pada dada, seperti sesak dan batuk
 Mual, muntah atau nyeri perut
c. A22.2 Gastroinstestinal Anthrax
Anthrax gastrointestinal jarang terjadi. Anthrax ini menyerang sistem
pencernaan. Anda dapat terkena anthrax ini dengan makan daging
yang terkontaminasi.
Gejala antraks gastrointestinal yaitu:
 Leher atau kelenjar di leher membengkak
 Sakit tenggorokan
 Nyeri menelan
 Suara serak
 Mual dan muntah, khususnya muntah darah
 Diare atau BAB berbdarah
 Nyeri perut
 Perut membesar
d. A22.7 Anthrax Sepsis
Anthraks sepsis terjadi ketika tubuh terinfeksi bakteri Bacillus
anthracis, yang menyebabkan tubuh bereaksi hebat terhadap bakteri
Bacillus anthracis tersebut. Antraks sepsis merupakan suatu keadaan
yang mesti ditangani dengan baik yang berhubungan dengan adanya
infeksi oleh bakteri. Bila tidak segera diatasi dapat menyebabkan
kematian pada penderita
e. A22.8 Other Form Of Anthrax
Bentuk dari penyakit anthrax lainnya
f. A22.9 Anthrax Unspecified
Penyakit anthrax yang tidak spesifik
2. A23 Brucellosis
 Apa itu brucellosis?
Brucellosis adalah infeksi bakteri yang menyebar dari hewan ke
manusia. Bakteri ini dapat menginfeksi manusia dan hewan.
Kebanyakan pasien terinfeksi akibat mengonsumsi produk yang tidak
terpasteurisasi dari hewan yang terinfeksi. Pada kasus yang lebih
langka, bakteri yang menyebabkan brucellosis dapat menyebar
melalui udara atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Penularan dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi.
 Seberapa umumkah brucellosis?
Penyakit ini menyerang ratusan hingga ribuan manusia dan hewan di
seluruh dunia. Hindari produk yang tidak terpasteurisasi dan berhati-
hati saat bekerja dengan hewan atau berada di laboratorium dapat
mencegah brucellosis.
 Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala brucellosis?
Gejala-gejala umum dari brucellosis meliputi:
 Demam
 Menggigil
 Berkeringat
 Lemah
 Kelelahan
 Nyeri sendi, otot, dan punggung
 Sakit kepala
 Batuk
 Sakit perut
 Kapan saya harus periksa ke dokter?
 Brucellosis biasanya sulit diidentifikasi karena sering kali
menyerupai kondisi lainnya, seperti flu. Kunjungi dokter apabila
Anda memiliki gejala-gejala berikut:
 Anda mengalami demam berkepanjangan dan nyeri otot.
 Anda merasa lemah yang tidak biasanya atau faktor risiko dari
penyakit ini.
 Anda memiliki demam yang tidak kunjung hilang.
 Penyebab
Brucellosis dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui:
 Produk yang tidak terpasteurisasi: bakteri brucella pada susu
dari hewan yang terinfeksi dapat menyebar ke manusia melalui
susu, es krim, mentega, dan keju yang tidak terpasteurisasi.
Bakteri juga dapat menyebar melalui daging mentah atau yang
belum matang dari hewan yang terinfeksi.
 Inhalasi: bakteri brucella mudah menyebar di udara.
 Kontak langsung: bakteri dari hewan yang terinfeksi dapat
memasuki tubuh melalui luka yang terbuka. Menyentuh hewan
dalam kondisi normal tidak menyebabkan infeksi, orang-orang
jarang mengalami brucellosis dari hewan peliharaan. Namun,
orang-orang dengan sistem imun yang lemah harus menghindari
menyentuh anjing yang diketahui memiliki penyakit ini.
 Brucellosis biasanya tidak menular dari orang ke orang, namun
pada beberapa kasus yang langka, wanita dapat menularkan
penyakit pada bayi saat persalinan atau melalui ASI. Jarang,
brucellosis dapat menyebar melalui aktivitas seksual, darah yang
terkontaminasi, atau transfusi sumsum tulang.
 Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk brucellosis?
Ada banyak faktor risiko untuk brucellosis, terutama jika Anda
merupakan:
 Dokter hewan
 Petani yang merawat hewan
 Pengusaha peternakan
 Pemburu
 Mikrobiolog
 Mengonsumsi produk susu dari hewan yang terinfeksi
 Berpergian ke area di mana terdapat brucellosis
 Bekerja di pabrik pengolahan daging atau rumah jagal.
 Obat & Pengobatan
Bagaimana brucellosis didiagnosis?
Dokter biasanya mengonfirmasi diagnosis brucellosis dengan menguji
sampel darah atau sumsum tulang untuk melihat bakteri brucella atau
tes darah untuk melihat antibodi terhadap bakteri. Untuk membantu
mendeteksi komplikasi brucellosis, Anda mungkin dapat menjalani
beberapa tes lain, seperti:
 Tes pencitraan: tes-tes ini dapat menunjukkan gambar dalam
tubuh Anda, seperti X-ray, CT scan dan MRI.
 Kultur cairan cerebrospinal: memeriksa sampel cairan yang
mengelilingi otak dan saraf tulang belakang untuk melihat infeksi.
 Echocardiography: tes ini menggunakan gelombang suara untuk
menciptakan gambar jantung untuk melihat tanda-tanda infeksi
atau kerusakan pada jantung.
 Apa saja pengobatan untuk brucellosis?
Anda akan diberikan antibiotik selama setidaknya 6 minggu, dan
gejala Anda mungkin tidak akan hilang secara sempurna selama
beberapa bulan. Penyakit ini dapat kembali dan menjadi penyakit
kronis.
 Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi brucellosis?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat
membantu Anda mengatasi brucellosis:
 Hindari makanan yang tidak terpasteurisasi.
 Batasi kontak langsung: jika Anda seorang dokter hewan, petani,
pemburu atau pekerja di pemotongan daging, Anda harus
mengenakan sarung tangan karet saat menyentuh hewan yang
sakit atau mati, atau produk-produk hewani.
 Vaksinasi hewan peliharaan: vaksinasi adalah cara yang efektif
untuk mencegah terinfeksinya hewan.
a. A23.0 Brucellosis Due To Brucella Melitensis
b. A23.1 Brucellosis Due To Brucella Abortus
c. A23.2 Brucellosis Due To Brucella Suis
d. A23.3 Brucellosis Due To Brucella Canis
e. A23.8 Other Brucellosis
Kondisi penyakit brucellosis lain
f. A23.9 Brucellosis, Unspecified
Penyakit brucellosis yang tidak spesifik

Anda mungkin juga menyukai