EBOLA
Kemudahan transportasi
Perpindahan penduduk
Perjalanan wisata/usaha
Perlu dipikirkan :
• PENCEGAHAN
• DIAGNOSA & TERAPI DINI
Penyebab Infeksi
Bakteri
Virus
Jamur
Parasit
Prion
Gejala & Tanda Infeksi SSP
Gejala :
Penurunan kesadaran
Gangguan tingkah laku
Kejang-kejang
Kuduk kaku
Tanda :
Demam
Gejala sistemik : saluran napas/cerna
Anatomi Ruang Subarachnoid
Infeksi SSP oleh bakteria
Gambaran klinis dapat berupa :
Meningitis: radang dari cairan serebro-spinal
yang meliputi serebrum dan medulla spinalis
Abses otak: peradangan piogenik dalam
jaringan otak
Sinus tromboplebitis: peradangan dan
tromboisi dari sinus venosus intra-kranial
Myelitis : Radang dari Medula Spinalis
Meningitis bakterial
Gejala utama adalah demam, penurunan
kesadaran dan Kaku – kuduk, serta tanda
rangsangan meningeal lain seperti: Tes
Brudzinsky yang positif
Pada persangkaan Meningitis bakterial,
pemeriksaan cairan serebro-spinal wajib
Kelainan cairan-serebro-spinal berupa :
Pleositosis, peninggian kadar protein dan
penurunan kadar glukosa
Meningitis bakterial ( lanjutan )
Demam
Penurunan kesadaran
Kaku kuduk
Kejang-kejang
Bercak-bercak perdarahan
Sindroma Waterhouse Frederichsen
Pencegahan
• Vaksinasi
- Kaku Kuduk
- Hemi Paresis
- Funduskopy : Papiledema.
- LP: Xanthorhom
- Sel Ratusan
- MMN
Tata Laksana
- Dirawat
- Pengobatan :
- INH : 400 mg/hari
- Rifanpycin : 600 mh/hari
- Etambutol : 25 mg/kg/hari
Definisi :
Abses otak adalah penumpukan materi
piogenic(pus) yang terlokalisir di
dalam parenchym otak.
- Oksigenisasi.
SIMTOMATIS
Anti kejang : Diazepam
Trakeostomi (untuk laringospasme)
Propranolol (pada disotonomia)
Kompetensi PPK I :
- Diagnosa
- Penatalaksanaan Mandiri
(4A)
Infeksi virus akut pada SSP
Manifestasi utama adalah :
ENSEFALITIS : radang otak difus : demam,
penurunan kesadaran dan kejang.
MENINGITIS : Dahulu disebut aseptik
meningitis , kerena tak ditemukan bakteria, dan
virus belum dikenal
MYELITIS : radang pada medulla spinalis
Saat ini pengobatan lebih bersifat symptomatik
kerena belum banyak anti-viral yang efektif dan
tak toksik.
Untuk golongan HERPES VIRUS , acyclovir dan
derivatnya cukup effektif, tetapi tidak untuk
virus lain
Gambaran likuor pada infeksi virus
Kompetensi PPK I :
- Diagnosa
- Rujuk
- (3.B)
Japanese B Encephalitis
(JBE)
Virus RNA
Penyebab ensefalitis UTAMA di ASIA
Reservoar : bangau, itik, babi
Penyebaran : gigitan nyamuk Culex
Endemis di Thailand, Vietnam, India, Cina
Indonesia : Bali, Kal-Bar, Papua
Terapi HANYA simtomatis
Pencegahan : VAKSIN tersedia
Bila bersama Cysticercosis
kerusakan otak lebih berat
Nipah Encephalitis
Terapi :
Isolasi
Kompetensi PPK I :
- Diagnosa klinik
- Kejang berulang
- Gangguan pernafasan.
- Ikterik (jaundice)
- Pendarahan abnormal
Laboraturium :
- Apus darah tebal : Gold Standar
- Hemoglobin uria.
Hentikan kejang
- Diazepam I.V
- Midazolam
Kompetensi PPK I :
- Diagnosa
- Rujuk
(3B)
Cysticercosis cerebral
- Demam
- Penurunan kesadaran
- Kejang
Pemeriksaan penunjang :
- CT scan brain dengan kontras
- CD4
- Ig antitoxoplasma.
Pengobatan :
- Pirematamine : loading dos 200 mg, dilanjutkan
bila BB < 50 Kg 2 x 25 mg, bila BB > 50 Kg 3 x
25 mg
- + Klindamycin 4 x 600 mg. Diberikan selama 4
– 6 minggu dan dilanjutkan dengan fase rumatan
pirimetamine dan klindamycin dengan dosis ½
dari dosis fase akut atau kotrimimoksazol 2 x
480 mg – CD4 > 200.
Kompetensi PPK I :
- Diagnosa
- Rujuk.
- (3B)
Cryptococcus neoformans
• Papua
Manifestasi Klinis
Demensia H.I.V
Infeksi Oportunistik :
•Meningitis TBC
•Toxoplasmosis cereblal
•Meningitis Kriptococcus
•Neuropati sensorik
Pemeriksaan Penunjang
Serologi Virus
CD4
CT Scan/ MRI Kepala
EMG
Pengobatan