ILMU KESEHATAN
Meningitis suatu peradangan yang mengenai piameter (lapisan dalam selaput otak)
dan arakhnoid yang membungkus jaringan otak dan medula spinalis. Kejadian tertinggi
meningitis adalah antara kelahiran sampai berumur 2 tahun, dengan risiko terbesar
setelah lahir pada 3-8 bulan.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Meningitis Viral
• Merupakan peradangan dari meningen yang menyebabkan terjadinya
gejala perangsangan meningen.
• Patofisiologi Meningitis Viral
Patogen virus dapat mencapai akses SSP melalui 2 jalur utama:
hematogen atau neural.
Hematogen merupakan jalur tersering dari viral patogen yang
diketahui
Penetrasi neural menunjukkan penyebaran disepanjang saraf dan
biasanya terbatas pada herpes viruses (HSV-1, HSV-2, dan varicella
zoster virus [VZV] B virus), dan kemungkinan beberapa enterovirus
Respon inflamasi terlihat dalam bentuk pleocytosis; polymorphonuclear
leukocytes (PMNs) menyebabkan perbedaan jumlah sel pada 24-48 jam
pertama, diikuti kemudian dengan penambahan jumlah monosit dan
limfosit. Limfosit CSF telag dikenali sebagai sel T, meskipun imunitas sel
B juga merupakan pertahanan dalam melawan beberapa virus.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Meningitis Bakterial
Merupakan suatu peradangan selaput otak, ditandai dengan peningkatan jumlah
sel polimorfonuklear dalam cairan serebrospinal dan terbukti adanya bakteri
penyebab infeksi dalam cairan serebrospinal.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Meningitis Bakterial
Bakteri akan
bereplikasi secara tidak
terkendali dan
merangsang kaskade
inflamasi meningen
menginvasi
submukosa dengan
menghindari
pertahanan inang
Meningitis Tuberkulosis
• Merupakan radang selaput otak akibat komplikasi tuberkulosis primer.
• Infeksi primer di paru → menyebar secara limfogen dan hematogen ke
luar paru: perikardium, usus, kulit, tulang, sendi, dan selaput otak.
Penegakan Diagnosis
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
GEJALA MENINGITIS TB
Stadium II : Intermediate
Stadium I : Stadium awal (stadium transisional/fase
meningitik)
• Prodromal, berlangsung 1-3
• Rangsangan pada selaput
minggu
otak/meningen. Gejala: sakit
• Gejala tidak khas, timbul
kepala berat dan muntah.
perlahan-lahan, kelainan
• Peradangan/penyempitan arteri
neurologis (-)
di otak: disorientasi, bingung,
• Gejala prodromal non tremor,
spesifik: apatis, iritabilitas, hemibalismus/hemikorea.
nyeri kepala, malaise, demam, • Kelainan neurologik:
anoreksia hemiparesis, paresis saraf
kranialis, gerakan involunter.
• Mengantuk, kejang
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
TATALAKSANA
• Pemberian antipiretika (paracetamol,metamizole) sesuai dengan
kebutuhan penderita
• Penatalaksanaan kejang dengan anti konvulsan sesuai indikasi
• Apabila didapatkan tanda-tanda tekanan intracranial yang meningkat
maka dapat diberikan manitol 20%, diberikan dengan dosis awal 1-1,5
g/kg berat badan selama 20 menit, dilanjutkan dosis 0,25-0,5 g/kg berat
badan setiap 4-6 jam atau dengan menggunakan cairan hypertonic saline
NaCl 3% 2 ml/KgBB selama 30 menit atau Natrium - laktat 1.2 ml/kgBB
selama 15 menit
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
• Meningitis Virus
1. Acyclovir 10 mg/kgBB tiap 8 jam selama 10 hari
2. ARA-A ( vidarabine ) 15 mg/kgBB/hr/iv 12 jam selama 10 hari
• Meningitis Bakterial
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Meningitis TB
• TRIAS ENSEFALITIS
1. Demam
2. Penurunan Kesadaran
3. Kejang
• TANDA PENINGKATAN TIK : pada funduskopi tampak adanya edem papil. Adanya
defisit neurologis tergantung pada lokasi dan luas abses, ditandi adanya deficit nervi
kraniales pada pemeriksaan n.cranialis, hemiparesis, reflex tendon meningkat, kaku
kuduk, afasia, hemianopia, nistagmus, ataksia.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
TATALAKSANA
1. Ensefalitis supurativa
- Ampisillin 4 x 3-4 g per oral selama 10 hari.
- Cloramphenicol 4 x 1g/24 jam intra vena selama 10 hari.
2. Ensefalitis syphilis
- Penisillin G 12-24 juta unit/hari dibagi 6 dosis selama 14 hari
- Penisillin prokain G 2,4 juta unit/hari intra muskulat + probenesid 4 x
500mg oral selama 14 hari.
- Bila alergi penicillin : Tetrasiklin 4 x 500 mg per oral selama 30 hari,
Eritromisin 4 x 500 mg per oral selama 30 hari - Kloramfenikol 4 x 1 g intra
vena selama 6 minggu, Ceftriaxon 2 g intra vena/intra muscular selama 14
hari.
.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
3. Ensefalitis virus
- Pengobatan simptomatis Analgetik dan antipiretik
- Anticonvulsi : Phenitoin 50 mg/ml intravena 2 x sehari
- Pengobatan antivirus diberikan pada ensefalitis virus dengan penyebab
herpes zoster-varicella.
Dewasa : Asiclovir 10 mg/kgBB intra vena 3 x sehari selama 14- 21 hari
atau 200 mg peroral tiap 4 jam selama 10 hari.
Anak : Asiclovir 10-15 mg/kgBB intra vena 3 x sehari
4. Ensefalitis parasit
- Malaria serebral :Kinin 10 mg/KgBB dalam infuse selama 4 jam, setiap 8 jam
hingga tampak perbaikan
- Amebiasis Rifampicin 8 mg/KgBB/hari.
- Standar terapi ensefalitis toksoplasma ET
− Fase akut (4-6 minggu):
• Pirimetamin loading 200 mg, lalu dilanjutkan, jika BB <50 kg: 2x25 mg per
hari per oral dan jika BB >50 kg: 3x25 mg per hari per oral
• Klindamisin 4x600 mg
− Fase rumatan:
• Pirimetamin dan klindamisin dengan dosis ½ dari dosis fase akut atau
menggunakan kotrimoksazol 2x480 mg.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
TATALAKSANA
• Kortikosteroid digunakan deksametason untuk anti inflammatory yang
digunakan post infeksi ensefalitis dan acute disseminated ensefalitis.
• Diuretik digunakan furosemid atau manitol pada pasien hidrosefalus dan
kenaikan TIK.
• Antikonvulsan dapat digunakan lorazepam jika terjadi kejang.
• Antiedema : Manitol sesuai indikasi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN ABSES CEREBRI
Manifestasi Klinis
• Pada stadium awal gambaran klinik abses otak tidak khas, terdapat gejala-gejala
demam, malaise, anoreksia dan gejala-gejala peninggian tekanan intrakranial
berupa muntah, sakit kepala dan kejang.
• Kriteria terdapat gejala infeksi seperti demam; peningkatan tanda TIK (sakit kepala
yang semakin memberat, muntah proyektil, penurunan kesadaran), dan tanda
neurologis fokal.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN ABSES CEREBRI
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN ABSES CEREBRI
Tatalaksana
• Terapi empirik
1. Sefalosporin generasi III intravena (Ceftriaxone 2 g/12 jam iv atau Cefotaxime 2 g/8
jam iv)
2. Metronidazole 500 mg/8 jam IV
Terapi empirik diberikan hingga didapatkan antibiotik yang sesuai dengan hasil tes
ensitivitas kuman yang diisolasi dari abses atau dari sumber infeksi. Jika hasil isolasi
tidak ditemukan kuman penyebab, maka terapi empirik dapat dilanjutkan hingga 6-8
minggu.
1. Starke RJ. Mycobacterial Infections. in : Handbook of Clinical Neurology, Vol 96 (3rd series) Bacterial infections.
Elsevier B.V., 2010. Pp. 159 – 177.
2. Perdossi. 2016. Acuan Praktik Klinis Neurologi. Perdossi 2016 : 175-195
3. Prof Dr. A. Raka Sudewi dr. Sp.S (K), Paulus Sugiarto dr. Sp.s, Kiking Ritawan dr. Sp.S(K).2011. Infeksi Pada
Sistem saraf. Suravaya : Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
TERIMA KASIH