Radang paru
Sepsis
PMNs,
Bakteri akut Rendah tinggi
sering> 300/mm ³
mononuklear
Virus akut Normal normal atau tinggi
<300/mm ³
Berkenaan dgn mononuklear dan
Rendah tinggi
penyakit TBC PMNs, <300/mm ³
biasanya
Ganas Rendah tinggi
mononuklear
KOMPLIKASI
Peningkatan tekanan intrakranial
Hydrosephalus
Infark serebral
Ensepalitis
Kejang
Endikarditis
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
leher kaku, sakit kepala parah, dan demam.
pembengkakan di mata, yang menunjukkan tekanan
intrakranial meningkat, dan ruam kulit.
Tes darah
Computed tomography (CT scan) atau magnetic
resonance imaging (MRI scan) dari otak
Spinal tap
Pemeriksaan laboratorium yang khas pada
meningitis adalah analisa cairan otak.
Meningitis bacterial: tekanan meningkat, cairan
keruh/berkabut, leukosit dan protein meningkat,
glukosa menurun, kultur posistif terhadap
beberapa jenis bakteri.
Meningitis virus : tekanan bervariasi, CSF
jernih, leukositosis, glukosa dan protein normal,
kultur biasanya negative.
TUJUAN TERAPI
Menghilangkan infeksi dengan menurunkan
tanda-tanda dan gejala
Mencegah kerusakan neurologik seperti kejang,
tuli, koma, dan kematian
PENATALAKSANAAN
Farmakologis
Obat anti inflamasi
Pengobatan simtomatis
Pengobatan suportif :
Perawatan
Pada waktu kejang
1) Longgarkan pakaian, bila perlu dibuka.
2) Hisap lender
3) Kosongkan lambung untuk menghindari muntah dan aspirasi.
4) Hindarkan penderita dari rodapaksa (misalnya jatuh).
Pemantauan ketat.
1) TTV
2) Produksi air kemih
3) Faal hemostasis untuk mengetahui secara dini adanya DC.
TERAPI MENINGITIS
Terapi meningitis bacterial
Terapi antibiotik yang digunakan harus dapat menembus
sawar darah otak, contohnya rifampicin, chloramphenicol,
dan quinolones (konsentrasi serum sekitar 30%-50%)
Terapi antibiotik diberikan secepatnya setelah didapatkan
hasil kultur.
Pada orang dewasa, Benzyl penicillin G dengan dosis 1-2
juta unit diberikan secara intravena setiap 2 jam.
Pada anak dengan berat badan 10-20 kg. Diberikan 8 juta
unit/hari, anak dengan berat badan kurang dari 10 kg
diberikan 4 juta unit/hari.
Ampicillin dapat ditambahkan dengan dosis 300-400
mg/KgBB/hari untuk dewasa dan 100-200 mg/KgBB/ untuk
anak-anak.
Untuk pasien yang alergi terhadap penicillin, dapat
diberikan sampai 5 hari bebas panas.
Terapi meningitis TB
diberikan prednison 1-2 mg/kgBB/hari selama 4 minggu kemudian
penurunan dosis (tapering-off) selama 8 minggu sehingga pemberian
prednison keseluruhan tidak lebih dari 2 bulan.
Terapi meningitis viral
diberi anti emetik seperti ondansetron dosis dewasa 4-8 mg IV tiap 8jam,
dosis pediatrik 0,1 mg/kg IV lambat max 4 mg/dosis dan dapat diulang tiap
12 jam
diberi antiviral seperti acyclovir, diberikan secepatnya ketika didiagnosis
herpetic meningoencephalitis, dosis dewasa 30 mg/kg IV tiap 8 jam
Terapi meningitis jamur
Meningitis kriptokokus diobati dengan obat antijamur. Dapat digunakan :
Flukonazol, obat ini tersedia dengan bentuk pil atau infus
Jika pasien intoleran dengan flukonazol dapat digunakan dengan
amfoterisin B dan kapsul flusitosin. Mempunyai efek samping besar pada
amfoterisin B, dapat diatasi dengan pemberian ibuprofen setengah jam
sebelum amfoterisin B dipakai.
Terapi suportive
memelihara status hidrasi dengan larutan infuse elektrolit
dan oksigenasi
Direkomendasikan pemberian heparin 5000-10.000 unit
diberikan dengan pemberian cepat secara intravena dan
dipertahankan pada dosis yang cukup untuk
memperpanjang clotting time dan partial thromboplastin
time menjadi 2 atau 3 kali harga normal.
Untuk mengontrol kejang diberikan antikonvulsan,
contohnya Fenitoin 5 mg/kg/24 jam, 3 kali sehari.
Jika demam diberikan Antipiretika : parasetamol atau
salisilat 10 mg/kg/dosis
Pada udem cerebri dapat diberikan osmotik diuretik atau
corticosteroid, tetapi hanya bila didapatkan tanda awal
dari impending herniasi.
REKOMENDASI UNTUK TERAPI ANTIMIKROBA EMPIRIS UNTUK
MENINGITIS PURULEN BERDASARKAN USIA PASIEN DAN KONDISI
SPESIFIK PREDISPOSISI
DOSIS YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK TERAPI ANTIMIKROBA DENGAN
BAKTERI MENINGITIS
MONITORING
Tekanan darah
Glukosa
Respirasi
RR dan HR
Ensefalitis Virus
Riketsiosis Serebri
Arbovirus
Muntah
Retardasi mental
Kejang
Demensia
Paralisis
Kebutaan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan serologis
Pemeriksaan darah
EEG/ Electroencephalography
CT scan
PENANGANAN
Terapi antimikroba :
Ensefalitis virus
Pengobatan simptomatis:
Pengobatan antivirus