Anda di halaman 1dari 41

MENINGITIS &

ENCEPHALITIS
Kelompok 1
OUR
TEAM
Febi Sagitaria Amelia Jamirus
(1711311013)
(1611315001)

Tian Nopita Sari Olga Citra N


(1711311001) (1711311015)

Vanny Andirozse Mutiara Yerivanda


(1711311003) (1711311017)

Feni Angraini Fiza Isolpia


(1711311005) (1711311019)

Uthari chintya Reffy Anyati


(1711311007) (1711311021)

Yesika Sisilia Sinaga Weriska Oktrivani


(1711311009) (1711311023)

Putri Rahmadani Lilian Meutia


(1711311011) (1711311027)
MENINGITI
S
DEFINISI MENINGITIS

Meningitis adalah radang pada meningen/membrane (selaput) yang


mengelilingi otak dan medulla spinalis yang disebabkan oleh virus,
bakteri atau jamur. Meningitis merupakan Infeksi akut dari meninges
yang biasanya ditimbulkan dari mikroorganisme pneuomonik,
meningokok, stafilokok, stretokok, hemophilus influenza dan bahan
aspetis.
MANISFESTAS 01. Demam
06.
I KLINIS Gangguan
02. Sakit kepala
hebat
kesadaran
berupa letargi
Pada orang sampai koma
dewasa
03. Leher kaku

07.
04. Muntah
Kadang
dijumpai
infeksi saluran
05. Kejang pernapasan
bagian atas
Lanjutan . . .
Pada bayi dan anak

Demam tinggi Mual muntah Sakit kepala

Kejang

Nafsu makan dan Gangguan Biasanya diawali dari


Leher kaku
minum berkurang kesadaran gangguan saluran
berupa apati, pernafasan pada
letargi bahkan bagian atas
koma
• Bakteri; Mycobacterium
ETIOLOGI
tuberculosa, Diplococcus
pneumoniae (pneumokok),
• Faktor maternal : ruptur MENINGITIS
membran fetal, infeksi
Neisseria meningitis maternal pada
(meningokok), mingguterakhir kehamilan.
Streptococushaemolyticuss,
dll. • Faktor imunologi :
defisiensi mekanisme imun,
• Penyebab lainnya lues, defisiensi imunoglobulin..
Virus, Toxoplasma gondhii
dan Ricketsia. • Kelainan sistem saraf pusat,
pembedahan atau injury
• Faktor predisposisi : jenis yang berhubungandengan
kelamin lakilaki lebih sistem persarafan.
sering dibandingkan
denganwanita.
PATOFISIOLOG
I
Pada kebanyakan infeksi meningitis, bakteri atau virus menyebar melalui darah.
Infeksi dapat dimulai di satu bagian tubuh, seperti tenggorokan paru-paru, sebelum
berpindah melalui jaringan dan masuk ke dalam darah.

Otak biasanya terlindung dari infeksi oleh blood brain barrier (BBB), yaitu selaput
tebal yang menyaring kotoran dari darah sebelum masuk ke otak
Lanjutan . . .

Pada beberapa orang, infeksi mampu melewati sawar darah otak dan menginfeksi
meninges (membran otak). Sistem kekebalan merespons infeksi dengan menyebabkan
meninges membengkak, dalam upaya untuk menghentikan penyebaran infeksi. Meninges
yang bengkak kemudian dapat merusak otak dan seluruh sistem saraf (saraf dan sumsum
tulang belakang.

Bakteri atau virus juga dapat menginfeksi CFS, yaitu cairan yang mengelilingi dan
mendukung otak dan sumsum tulang belakang. Infeksi CFS dapat menyebabkan
pembengkakan meninges lebih lanjut, yang menyebabkan peningkatan tekanan di
tengkorak dan menekan otak. Ini dikenal sebagai tekanan intracranial.
MENINGITIS
VIRAL
meningitis virus adalah yang paling umum, infeksi ini jarang merupakan infeksi
serius. Ini dapat disebabkan oleh sejumlah virus yang berbeda, seperti virus yang
dibawa oleh nyamuk. Tidak ada pengobatan khusus untuk jenis meningitis ini.
Pada sebagian besar kasus, penyakit sembuh dengan sendirinya dalam waktu
seminggu tanpa komplikasi .

Meningitis virus paling sering terjadi pada anak-anak dan menyebar lebih luas
selama bulan-bulan musim panas.
sejumlah virus yang dapat
menyebabkan meningitis virus

Enterovirus: sekelompok virus yang biasanya


hanya menyebabkan infeksi perut ringan, dan
dapat menyebar melalui batuk, bersin, atau
tidak mencuci tangan setelah menyentuh
permukaan yang terkontaminasi

Virus herples simplex: dapat


menyebabkan herpes genital dan
luka dingin
BAKTERI
MENINGITIS

Meningitis bakterial umumnya merupakan infeksi yang serius. Ini


disebabkan oleh tiga jenis bakteri; haemophilus influenza tipe B,
Neisseria meningitides, dan bakteri streptococcus pneumoniae.
Meningitis yang disebabkan oleh Neisseria meningitides dikenal
sebagai meningitis meningokokus. Sedangkan meningitis yang
disebabkan oleh streptococcu pneumoniae dikenal dengan nama
meningitis pneumokokus. Orang menjadi terinfeksi ketika
mereka melakukan kontak tertutup dengan kotoran dari hidung
atau tenggorokan orang yang terinfeksi
DIAGNOSTIK
MENINGITIS
Pemeriksaan diagnostik rutin pada klien meningitis , meliputi laboratorium
klinik rutin ( Hb , leukosit , LED , trombosit , retikulosit , glukosa ) .

Pemeriksaan laboratorium yang khas pada meningitis adalah analisis


cairan otak . Lumbal pungsi tidak bisa dikerjakan pada pasien dengan
peningkatan tekanan intrakranial . Analisis cairan otak diperiksa untuk
jumlah sel , protein , dan konsentrasi glukosa

Pemeriksaan lainnya diperlukan sesuai klinis klien , meliputi foto rontgen


paru , dan CT scan kepala , CT scan dilakukan untuk menentukan adanya
edema serebral atau penyakit saraf lainnya . Hasilnya biasanya normal ,
kecuali pada penyakit yang sudah sangat parah
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pemeriksaan Pemeriksaan darah Pemeriksaan


Pungsi Lumbal Radiologis
● PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
MENINGITIS
Penatalaksanaan - Pemberian cairan intravena
medis meningitis

- Pemberian diazepam apabila anak mengalami kejang

- Pemberian antibiotic yang sesuai dengan mikroorganisme


penyebab

- Penempatan pada ruang yang minimal rangsangan seperti


rangsangan suara, cahaya dan rangsangan polusi

- Pembebasan jalan napas dengan menghisap lender melalui


suction dan memposisikan anak pada posisi kepala miring
hiperekstensi
Penatalaksanaan meningitis lainnya

Obat anti inflamasi


• Meningitis tuberkulosa
• Meningitis bacterial, umur < 2 bulan
• Meningitis bacterial, umur > 2 bulan

Pengobatan
simtomatis

Pengobatan supotif
Lanjutan . . .

PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

Kontrol Pemenuhan
Pasien
hipertermi Kontrol control
diistirahatka
dengan kejang cairan dan
n/bedrest
komprs nutrisi
KOMPLIKASI MENINGITIS

Beberapa risiko komplikasi yang mungkin terjadi


adalah:

 Kejang
 Kehilangan pendengaran
 Gangguan penglihatan
 Meningkatnya tekanan pada otak
 Kerusakan otak
 Stroke
 Kematian
PENGKAJIAN MENINGITIS

Identitas pasien

Riwayat
kesehatan

Pemeriksaan
fisik
ENCEPHALITIS
DEFINISI ENCEPHALITIS
Encephalitis adalah peradangan pada jaringan otak yang disebabkan karena virus,
bakteri, jamur, dan parasite. Encephalitis dikarenakan bakteri yang dapat masuk
melalui fraktur tengkorak. Sedankan pada virus disebabkan karena gigitan
serangga, nyamuk (arbo virus) yang kemudia masuk ke susunan saraf pusat
melalui peredarah darah. Pemberia imunisasi juga berpotensi mengakibatkan
encephalitis seperti pada imunisasi polio. Encephalitis karena amuba diantaranya
amuba naegleria fowleri, acantamuba culbertsoni yang masuk melalui kulit yang
terluka
MANIFESTASI KLINIS

Perubahan
Demam tinggi Disfungsi motorik Defisit neurologi
status mental
fokal

Fotofobia (sensitive
cahaya) dan fonofobia
(sensitive kebisingan)
Kelelahan Gejala meningkat
(misalnua
penurunan LOC)
ETIOLOGI

Penyebab
encephalitis yang
Penyebab lain terpenting dan
adalah tersering ialah
keracunan virus.
Bakteria,
protozoa, cacing, arsenik dan
jamur, reaksi toksin dari
spirochaeta, dan thypoid fever,
virus. campak dan
chicken
pox/cacar air.
PATOFISILOGI

Patogenesis dari encephalitis mirip dengan pathogenesis dari viral


meningitis, yaitu virus mencapai Central Nervous System melalui darah
(hematogen) dan melalui saraf (neuronal spread) 2. Penyebaran hematogen
terjadi karena penyebaran ke otak secara langsung melalui arteri
intraserebral. Penyebaran hematogen tak langsung dapat juga dijumpai,
misalnya arteri meningeal yang terkena radang dahulu. Dari arteri tersebut
itu kuman dapat tiba di likuor dan invasi ke dalam otak dapat terjadi melalui
penerobosan dari pia mater.
PENATALAKSANAAN MEDIS
DAN KEPERAWATAN

Apabila ensehalitis
disebabkan oleh
virus (HSV), agen
antiviral acyclovir
Terapi
Isolasi secara signifikan
antimikroba
dapat menurunkan
mortalitas dan
morbiditas HSV
encephalitis.
Lanjutan

Mengurangi Mengurangi
meningkatnya meningkatnya tekanan
intrakranial : intrakranial : Kontrol kejang
manajemen edema manajemen edema
otak otak

Mempertahankan Penatalaksanaan Mengontrol perubahan


ventilasi shock septik suhu lingkungan
PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Penunjang
Enshepalitis
• EEG/
Electroencephalography • Biakan : Dari darah, Dari
• CT scan likuor serebrospinalis atau
• MRI otak dapat jaringan otak , Dari feses,
menyingkirkan kemungkinan Dari swap hidung dan
lesi dan massa dan tenggorokan
menunjukkan Edema otak.
• Pemeriksaan serologis
• Pemeriksaan darah
• Punksi lumbal
pengkajian yang dilakukan pada pasien ensefalitis

a. Pasien mengalami mual dan muntah


b. Kaku leher 
c. Demam tinggi
d. Perubahan status mental (e. G, agitasi)
e. Disfunsi motorik (e. G, dysphagia (sulit menelan)
f. Defisit neurologis (spesifik)
g. Photophobia (sensitivitas cahaya) dan phorophobia (noisesensitivitas)
h. Kelelahan
i. Meningkatnya gejala icp
Pada saat pengkajian pasien mungkin saja a. Mudah marah
mengalami :
b. Perubahan kepribadian serta perilaku
a. Lesu (khususnya disebutkan di hadapan herpes
simpleks).
b. Kaku
c. Tanda-tanda iritasi langsung termasuk
c. Koma kekakuan pada leher dan perubahan motor
yang bervariasi dari kelemahan ringan
d. Perubahan status mental lebih ekstensif hingga hemiplegia.
pada pasien dengan ensefalitis daripada
dengan meningitis. d. Pasien mungkin mengalami kejang otot,
kejang, gaitataxik (posten ephalitic
e. Perubahan mencakup kebingungan akut parkinsonism), clonic, dan meningkatnya
refleks tendon.
e. Aktivitas kejang sudah biasa. Mual,
muntah. Sakit kepala, dan vertigo mungkin
juga terjadi.
f. Amati keterkaitan saraf kranial,
EPILEPSI
DEFENISI Kejang dan Epilepsi

Kejang adalah pelepasan neuron yang abnormal, tiba-tiba, berlebihan, dan tidak
terkontrol dengan penyebab yang banyak mengakibatkan perubahan tingkat
kesadaran (LOC), kelainan motorik atau sensorik, dan / atau perilaku. kejang
tunggal dapat terjadi tanpa alasan yang diketahui. beberapa kejang disebabkan
oleh kondisi patologis otak, seperti tumor.

Epilepsi didefinisikan oleh institut nasional untuk gangguan neurologis dan


stroke sebagai dua atau lebih kejang yang dialami oleh seseorang
JENIS KEJANG

Kejang tidak
Kejang Kejang
diklasifikasi
Umum parsial
kan
ETIOLOGI

Gangguan Penyalahguna
mental Demam tinggi an obat-
obatan

Akut penarikan Penyakit


alkohol Stroke
jantung

Gangguan
elektrolit
(hiperkalemia, Cedera kepala
keracunan air,
hipoglikemia)
PENGKAJIAN

• Tanyakan kepada pasien atau keluarga • Tanyakan tentang kondisi medis lain
tentang berapa lama pasien mengalami seperti stroke atau hipertensi
kejang, dan pola kejadiannya bagaimana. sebelumnya.
• Minta pasien atau keluarga untuk • diagnosis didasarkan pada riwayat dan
mendeskripsikan kejang yang dialami pemeriksaan fisik.
pasien. Manifestasi klinis bervariasi • Berbagai tes diagnostic dilakukan untuk
tergantung pada jenis kejang yang dialami, menghilangkan penyebab lain dari
seperti yang dijelaskan sebelumnya. aktifitas kejang dan untuk memastikan
• tanyakan tentang keberadaan sebelum diagnosis epilepsi.
kejang dimulai (fase priktal). • Tes diagnostic tipikal termasuk
• Pertanyaan apakah pasien meminum obat pemindaian electroencephalogram
atau jamu yang diresepkan atau pernah (EEG), computed tomography (CT)
mengalami trauma atau demam tinggi. scan, MRI, atau scan positron emission
• Kaji riwayat alkohol dan / atau obat tomography (PET
terlarang
• Risiko cedera
terkait aktivitas
kejang • Berpotensi untuk
status epileptikus

• Koping yang tidak efektif terkait


dengan ketidakpastian kejang
DIAGNOSIS dan tingkat persepsi kontrol yang
tidak memadai

• Risiko pola pernapasan


tidak efektif terkait
dengan disfungsi
neuromuskuler
INTERVENS
I
Terapi obat adalah komponen utama dari manajemen (Bagan 44-
3) penyedia layanan kesehatan memperkenalkan satu obat
antiepilepsi (AED) pada satu waktu untuk mencapai
pengendalian kejang

• Carbamazepine (Tegretol, Tegretol-XR, • Levetiracetam (Keppra)


Carbatrol) • Oxcarbazepine (Trileptal)
• Clonazepam (Klonopin) • Fenobarbital (Barbita, luminal)
• Kalium klorazepat • phenytoin (Dilantin), Fosphenytoin
• Diazepam (Valium, apo-diazepam) (Cerebyx)
lorazepam (ativan), diastat (sistem • Primidone (Mysoline, Sertan)
pengiriman gel valium rektal) • Tiagabine (Gabitril)
• Divalproex (depakote), asam valproik • Topiramate (Topamax)
(depakene) • Valproate (Depakote), Valproate sodium
• Ethosuximide (Zaarontin) Injection (Depacon)
• Felbamate (Felbatol) • Zonisamida (zonegran)
• Gabapentin (Neurontin)
• Lamotrigine (Lamictal)
Halaman 959-965

• instruksi untuk pasien epilepsy


• Kejang: Observasi dan Dokumentasi Perawatan
• Perawatan di unit intensif untuk pemantauan dan manajemen
berkelanjutan
• Manajemen Bedah
• Pemantauan Status Neurologis
• Pemantauan untuk Komplikasi
• Perawatan Pasien Dengan masalah Sistem saraf pusat
PARKINSON
PATOFISIOLOGI
Penyakit Parkinson (PD), juga disebut sebagai penyakit Parkinson dan
kelumpuhan agitans adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang
merupakan kelainan neurologis sering terjadi nomor urut ketiga pada orang
dewasa yang lebih tua. Ini adalah penyakit yang melemahkan kemampuan
motorik dan ditandai dengan empat gejala utama yaitu tremor, kaku,
bradikinesia atau akinesia (gerakan lambat / tidak ada gerakan), dan
ketidakstabilan postural. Kebanyakan orang memiliki penyakit primer atau idio
pathic. Beberapa pasien mengalami gejala parkinson sekunder dari kondisi
seperti tumor otak dan tertentu obat antipsikotik.
Tahapan penyakit parkinson
• Tahap 1 : TAHAP AWAL
• Tahap 2 : TAHAP SAKIT
• Tahap 3 : PENYAKIT SEDANG
• Tahap 4 : CACAT TINGGI
• Tahap 5 : SELESAI
KETERGANTUNGAN ADL

RISIKO ETIOLOGI DAN GENETIK


Meskipun penyebab pasti PD tidak diketahui, kemungkinan
besar karena faktor lingkungan dan genetik.

PERTIMBANGAN GENETIK
Sejumlah bentuk penyakit yang diturunkan dikaitkan dengan
mutasi gen. Mutasi genetik telah diidentifikasi pada beberapa
keluarga dengan PD
TERIMAKASIH!
!!

Anda mungkin juga menyukai