KELOMPOK 7
FARMAKOTERAPI INFEKSI & KANKER
Anggota:
PMNs
Bakteri akut Rendah tinggi
sering> 300/mm ³
mononuklear
Virus akut Normal normal atau tinggi
<300/mm ³
Berkenaan dgn mononuklear dan
Rendah tinggi
penyakit TBC PMNs, <300/mm ³
biasanya
Ganas Rendah tinggi
mononuklear
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
leher kaku, sakit kepala parah, dan demam.
pembengkakan di mata, yang menunjukkan tekanan
intrakranial meningkat, dan ruam kulit.
kernig’s dan Brundzinsky positif
Tes darah
Computed tomography (CT scan) atau magnetic
resonance imaging (MRI scan) dari otak
Spinal tap yaitu pengambilan Liquor Spinalis
Tujuan terapi
Menghilangkan infeksi dengan menurunkan tanda-
tanda dan gejala
Mencegah kerusakan neurologik seperti kejang, tuli,
koma, dan kematian
Algoritma Terapi Bayi dan Anak-anak
Terapi Meningitis
Terapi meningitis bacterial
terapi antibiotik yang digunakan harus dapat menembus sawar darah
otak, contohnya rifampicin, chloramphenicol, dan quinolones
(konsentrasi serum sekitar 30%-50%)
Terapi antibiotik diberikan secepatnya setelah didapatkan hasil kultur.
Pada orang dewasa, Benzyl penicillin G dengan dosis 1-2 juta unit
diberikan secara intravena setiap 2 jam.
Pada anak dengan berat badan 10-20 kg. Diberikan 8 juta unit/hari,
anak dengan berat badan kurang dari 10 kg diberikan 4 juta unit/hari.
Ampicillin dapat ditambahkan dengan dosis 300-400 mg/KgBB/hari
untuk dewasa dan 100-200 mg/KgBB/ untuk anak-anak.
Untuk pasien yang alergi terhadap penicillin, dapat diberikan sampai
5 hari bebas panas.
Terapi meningitis TB
diberikan prednison 1-2 mg/kgBB/hari selama 4 minggu kemudian penurunan dosis
(tapering-off) selama 8 minggu sehingga pemberian prednison keseluruhan tidak
lebih dari 2 bulan.
Terapi meningitis viral
diberi anti emetik seperti ondansetron dosis dewasa 4-8 mg IV tiap 8jam, dosis
pediatrik 0,1 mg/kg IV lambat max 4 mg/dosis dan dapat diulang tiap 12 jam
diberi antiviral seperti acyclovir, diberikan secepatnya ketika didiagnosis herpetic
meningoencephalitis, dosis dewasa 30 mg/kg IV tiap 8 jam
Terapi meningitis jamur
Meningitis kriptokokus diobati dengan obat antijamur. Dapat digunakan :
Flukonazol, obat ini tersedia dengan bentuk pil atau infus
Jika pasien intoleran dengan flukonazol dapat digunakan dengan amfoterisin B dan
kapsul flusitosin. Mempunyai efek samping besar pada amfoterisin B, dapat diatasi
dengan pemberian ibuprofen setengah jam sebelum amfoterisin B dipakai.
Terapi suportive
memelihara status hidrasi dengan larutan infuse elektrolit dan
oksigenasi
Direkomendasikan pemberian heparin 5000-10.000 unit diberikan
dengan pemberian cepat secara intravena dan dipertahankan pada dosis
yang cukup untuk memperpanjang clotting time dan partial
thromboplastin time menjadi 2 atau 3 kali harga normal.
Untuk mengontrol kejang diberikan antikonvulsan, contohnya Fenitoin
5 mg/kg/24 jam, 3 kali sehari.
Jika demam diberikan Antipiretika : parasetamol atau salisilat 10
mg/kg/dosis
Pada udem cerebri dapat diberikan osmotik diuretik atau corticosteroid,
tetapi hanya bila didapatkan tanda awal dari impending herniasi.
rekomendasi untuk terapi antimikroba empiris untuk meningitis purulen
berdasarkan usia pasien dan kondisi spesifik predisposisi
dosis yang direkomendasikan untuk terapi antimikroba dengan bakteri meningitis
TERIMA KASIH