Anda di halaman 1dari 20

DEMAM

Astri Novia
Dita Annisa
Foda Faronadeges Siregar
Kriston Nababan
Muhammad Rizki
Raudhatul Jannah
Selvia Wiliantari
Syukria Rahmayani
DEFINISI
 Demam (Febris) adalah kenaikan suhu tubuh normal
sebagai akibat adanya perubahan pada termoregulasi
yang terletak dalam hipotalamus anterior (Isselbacher,
1999)
 Bukan suatu penyakit, tetapi merupakan salah satu gejala
munculnya infeksi atau penyakit.
 Suhu tubuh normal ±37°C. Dikatakan demam bila suhu
tubuh >37,2°C pada pagi hari dan > 37,7°C pada sore
hari. Kenaikan suhu 38°C bisa menimbulkan kejang
pada anak <5 tahun (Donna L.Wong, 2003).
GEJALA-GEJALA DEMAM
 Suhu lebih dari 37,8°C - 40°C.
 Kepala, leher dan tubuh akan terasa panas, sedang
tangan dan kaki dingin.
 Kulit kemerahan, kedinginan dan menggigil bila suhu
meningkat dengan cepat.
 Nyeri dan sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit
kepala vertigo), keletihan, kelemahan dan berkeringat
(Isselbacher, 1999).
MACAM DEMAM
1. Demam Septik:
Pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada
malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertai
keluhan menggigil dan berkeringat.

2. Demam Remiten:
Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah
mencapai suhu badan normal.

3. Demam Intermiten:
Pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa
jam dalam satu hari.

4. Demam Kontinyu:
Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu
derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

5. Demam Siklik:
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti
oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu
seperti semula.
PENYEBAB
1. Infeksi
Penyebab infeksi antara lain kuman, virus, parasit atau
mikroorganisme lain.

2. Non Infeksi
Penyebab non infeksi antara lain dehidrasi pada anak
dan lansia, alergi, stres, trauma, dll.
TERAPI DEMAM

TERAPI NON FARMAKOLOGI


 Istirahat cukup
 Banyak minum air putih

 Usahakan makan seperti biasa, meskipun nafsu makan


berkurang
 Kompres dengan air hangat atau dengan produk penurun
panas di pasaran, mis bye bye fever
 Hubungi dokter bila suhu sangat tinggi (>38°C),
terutama pada anak-anak.
KAPAN HARUS KE DOKTER?

 Bila suhu sangat tinggi (>38°C), terutama pada anak-


anak.
 Bila seorang bayi menderita panas

 Bila demam >39°C dan tidak bisa turun dengan


parasetamol dan kompres.
 Bila demam tidak berkurang setelah 2 hari.

 Bila demam disertai kaku leher.

 Bila disertai dengan gejala-gejala lain yang berhubungan


dengan demam: ruam kulit, sakit tenggorokan berat,
sakit telinga, sakit perut, diare, kejang, pingsan dll.
 Bila terjadi demam setelah melahirkan atau keguguran.
TERAPI DEMAM
TERAPI FARMAKOLOGI
Obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan demam
yaitu:

Parasetamol/Asetaminofen → sering digunakan


 Kegunaan: menurunkan demam, mengurangi rasa sakit
 Hal yang harus disampaikan pada pasien:

1. Sebaiknya diminum setelah makan

2. Jangan menggunakan jenis obat demam lain karena bisa


menimbulkan overdosis.
3. Hindari penggunaan bersama dengan alkohol

4. Konsultasi lanjutan dengan dokter untuk penderita gagal ginjal


 Kontra indikasi: penderita gangguan fungsi hati, alergi
parasetamol dan pecandu alkohol.
 Bentuk sediaan: tablet 100 dan 500 mg, sirup 120
mg/5ml.
 Aturan pakai:
 Dewasa: 1 tablet (500 mg) 3-4 kali sehari (tiap 4-6 jam)
 Anak: 0-1 tahun: ½ -1 sendok the sirup, 3-4 kali sehari. 1-5
tahun: 1-1 ½ sendok the sirup, 3-4 kali sehari. 6-12 tahun: 1/2
-1 tablet (250-500 mg), 3-4 kali sehari
Asetosal (Aspirin)

 Kegunaan: mengurangi rasa sakit, menurunkan demam,


antiradang.
 Hal yang harus disampaikan pada pasien:

1. Diminum bersama atau setelah makan untuk mencegah nyeri dan


pendarahan lambung.
2. Jangan diminum bersama dengan alkohol

3. Konsultasi lanjutan ke dokter bagi penderita yang menggunakan


obat hipoglikemik, metotreksat, heparin, kumarin, antikoagulan,
kortikosteroid, penisilin dan vitamin C
 Kontraindikasi: penderita alergi, asma, hemofilia/trombositopenia

 Bentuk sediaan: tablet 100 dan 500 mg.


 Efek samping:
 Nyerilambung, mual, muntah
 Pemakaian dalam waktu lama bisa menimbulkan tukak dan
pendarahan lambung.
 Aturan pakai:
 Dewasa: 500 mg setiap 4 jam (maks selama 4 hari)
 Anak:
 2-3 tahun: ½-1 ½ tablet 100 mg, setiap 4 jam
 4-5 tahun: 1 ½-2 tablet 100 mg, setiap 4 jam

 6-8 tahun: ½-3/4 tablet 500 mg, setiap 4 jam

 9-11 tahun: ¾-1 tablet 500 mg, setiap 4 jam

 >11 tahun: 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam


Ibuprofen

 Kegunaan: menekan rasa nyeri.


 Hal yang harus disampaikan kepada pasien:

1. Jangan diminum bersama alkohol

2. Konsultasi lanjutan pada dokter bila menggunkan obat


hipoglikemik,metotreksat, heparin, kumarin,
antikoagulan, kortikosteroid, penisilin dan vitamin C.
 Kontraindikasi: penderita tukak lambung dan
duodenum, alergi asetosal dan ibuprofen, penderita polip
hidung, kehamilan tiga bulan terakir
 Bentuk sediaan: tablet 200 dan 400 mg.

 Ibuprofen tidak boleh diberikan untuk anak yang


memiliki berat <7 kg.
 Efek samping:
 Gangguan saluran pencernaan
 Ruam kulit
 Penurunan ketajaman penglihatan, dan sembuh bila obat dihentikan
 Gangguan fungsi hati
 Alergi
 Anemia zat besi

 Aturan pakai:
 Dewasa: 1 tablet 200 mg, 2-4 kali sehari. Setelah makan
 Anak:
 1-2 tahun: ¼ tablet 200 mg, 3-4 kali sehari
 3-7 tahun: ¼ tablet 500 mg, 3-4 kali sehari

 8-12 tahun: 1 tablet 500 mg, 3-4 kali sehari


PAMOL®
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung:
Paracetamol     500 mg

INDIKASI:
Untuk meringankan:
-     Rasa sakit atau nyeri.
-     Demam misalnya karena imunisasi.

KONTRA INDIKASI:
-     Penderita yang hipersensitif terhadap Paracetamol, Gangguan fungsi hati berat.

EFEK SAMPING:
-     Jarang terjadi, efek samping yang tidak spesifik pada pemakaian Paracetamol perlu dilaporkan.
-     Mual, muntah, diare, diaforesis, pallor dan sakit perut.
-     Pada dosis besar dan pemakaian lama dapat menyebabkan kerusakan hati.

PERINGATAN/PERHATIAN:
-     Hati-hati bila digunakan pada pasien dengan penyakit ginjal menghilang, segera hubungi dokter atau Unit
Pelayanan   Kesehatan.
-     Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.

ATURAN PAKAI:
Dewasa     :     1-2   tablet, 3-4 kali sehari.
6-12 tahun :    1/2-1 tablet, 3-4 kali sehari.
Atau menurut petunjuk dokter.
PRORIS®
 KOMPOSISI
Proris Suspensi : Tiap 5 ml mengandung ibuprofen 100 mg.
Proris Forte Suspensi : Tiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung ibuprofen 200 mg.
 INDIKASI
Menurunkan demam pada anak-anak dan meringankan nyeri ringan sampai sedang.
 Dosis yang direkomendasikan : 20 mg/kgBB sehari dalam dosis terbagi :
1 – 2 tahun : sehari 3 – 4 kali 50 mg
3 – 7 tahun : sehari 3 – 4 kali 100 mg
8 – 12 tahun : sehari 3 – 4 kali 200 mg
Harus diminum setelah makan.
 PERINGATAN DAN PERHATIAN
Proris (ibuprofen) tidak direkomendasikan pada anak-anak di bawah usia 1 tahun.
Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan. Sebelum menggunakan obat ini agar
dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter
BYE BYE FEVER®

 Kegunaan Bye Bye Fever dirancang untuk meringankan


rasa tidak nyaman yang disebabkan karena demam
dengan efek pendinginan yang cepat. Rasa dingin dapat
tahan hingga 10 jam, lembut di kulit, daya lekat yang
kuat, dan juga aman digunakan bersamaan dengan obat.
Sampaikan pada pasien
swamedikasi untuk
menghentikan pemakaian
obat bila sudah tidak
demam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai