“DEMAM”
Dosen Praktikum :
Reguler 2 18H
Disusun Oleh :
I. PENDAHULUAN
Pengobatan sendiri atau swamedikasi adalah tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah kesehatan dengan menggunakan obat-obatan yang dapat dikonsumsi
tanpa pengawasan dari dokter. Obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan sendiri
atau swamedikasi biasa disebut dengan obat bebas atau obat bebas terbatas (obat tanpa
resep dokter). Beberapa penyakit yang pengobatannya swamedikasi seperti : flu, sakit
kepala, pilek, batuk dan demam.
Demam adalah gejala berupa naiknya suhu tubuh melebihi normal (temperature
normal tubuh berkisar antara 36 - 38°C) sebagai respon normal tubuh terhadap suatu
gangguan. Infeksi merupakan penyebab terbanyak demam pada anak-anak. Infeksi
adalah keadaan tubuh yang dimasuki kuman penyebab penyakit, bisa virus, bakteri, atau
parasit. Suhu tubuh dikendalikan oleh suatu bagian dari otak yang disebut Hipotalamus.
Hipotlamus berusaha agar suhu tubuh tetap hangat (36,5 – 37,5°C) meskipun
lingkungan luar tubuh berubah-ubah. Hipotalamus mengatur suhu dengan cara
menyeimbangkan antara produksi panas pada otot dan hati, dan pengeluaran panas pada
kulit dan paru-paru.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Demam
Demam adalah salah satu dari tanda-tanda klinis yang paling umum dan
ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas normal yang memicu peningkatan
tonus otot serta menggigil. Rata-rata suhu tubuh normal yang diukur secara oral
adalah 36,7°C sampai 37°C. Arti demam juga dikenal dengan pireksia, merupakan
tanda bahwa sesuatu yang luar biasa sedang terjadi dalam tubuh, untuk orang yang
dewasa, demam biasanya tidak berbahaya kecuali mencapai 39,4°C atau lebih
tinggi. Untuk demam pada anak-anak yang sangat muda dan bayi, suhu sedikit
lebih tinggi dapat mengindikasikan adanya suatu infeksi serius.
Tingkat demam tidak selalu menunjukkan keseriusan kondisi yang
mendasarinya. Suatu penyakit ringan dapat menyebabkan demam tinggi, dan
penyakit yang lebih serius dapat menyebabkan demam rendah. Demam sering
dikonotasikan negative, demam memainkan peran kunci dalam membantu tubuh
melawan sejumlah infeksi, yang disebut dengan homeostatis. Homeostatis adalah
kemmapuan dari tubuh kita dalam mengatur dan menjaga keseimbangan
lingkungan internal (dalam tubuh) yang ideal dan stabil ketika berhadapan dengan
perubahan eksternal (di luar). Temperatur homeostatis di kendalikan di
hipotalamus, tepatnya di bagian anterior, yang mana ia akan menjadi pusat
pengatur suhu tubuh sesuai target.
B. Penyebab
Demam dapat disebabkan karena infeksi dan non-infeksi,
1. Penyebab infeksi antara lain :
a. Virus, misalnya flu, salesma.
b. Bakteri, misalnya radang telinga, radang tenggorokan, tifus.
c. Parasit, misalnya malaria, infeksi dengan parasite selalu diiringi dengan
demam tinggi.
Pada demam karena infeksi kemungkinan dapat disertai menggigil. Namun,
menggigil itu sendiri bukan merupakan suatu gejala infeksi karena menggigil
dapat juga terjadi karena demam yang disebabkan alergi dll. Keringat yang
berlebihan umumnya terjadi pada saat temperature tubuh turun secara tiba –
tiba dan sering terjadi pada dini hari.
2. Penyebab non-infeksi antara lain : dehidrasi pada anak dan orang dewasa,
alergi, kanker, stress, trauma, luka-luka besar, luka-luka bakar.
C. Gejala
1. Menggigil
2. Nyeri kepala, otot dan sendi
3. Berkeringat ketika suhu menurun
4. Denyut jantung meningkat
5. Mengantuk dan lemah
6. Nafsu makan berkurang
7. Saat kencing terasa panas
D. Terapi Non-Farmakologi
a. Banyak minum
b. Kompres dingin seringkali memberikan rasa nyaman dan dapat menurunkan
suhu tubuh yang meningkat
c. Memakai pakaian yang tipis selagi tidur. Pakaian yang tebal dapat membuat
panas tubuh menjadi tertahan (tidak turun) dan menyebabkan tubuh semakin
tidak nyaman.
E. Obat-obat tersendiri
1. Parasetamol
a. Nama dagang :
Sanmol, Pamol, Alphamol, Betamol, Tempra atau Tempra Forte, panadol,
Fasidol, Mirasic, dll.
b. Cara Kerja Obat :
Dengan cara menekan prostaglandin, semacam zat yang dikeluarkan oleh
tubuh yang sedang mengalami peradangan. Prostaglandin ini merupakan
penyebab timbulnya panas.
c. Aturan Pakai :
a) Dewasa : 325 mg atau 500 – 600 mg setiap 4 sampai 6 jam
b) Anak-anak : 0 - 1 tahun : 60 – 120 mg setiap 4 jam atau 6 jam
1 – 5 tahun : 120 – 150 mg setiap 4 jam atau 6 jam
6 – 12 tahun : 250 – 500 mg setiap 4 jam atau 6 jam
d. Hal yang perlu diperhatikan :
a) Dosis harus tepat, jangan berlebihan karena dapat menimbulkan
gangguan fungsi hati dan ginjal
b) Hindari penggunaan campuran obat demam karena dapat
menimbulkan over dosis
c) Hindari penggunaan bersama alcohol karena meningkatkan resiko
gangguan hati
e. Kegunaan Obat :
a) Mengurangi rasa sakit, misalnya : sakit gigi, sakit kepala, nyeri haid
b) Menurunkan demam, misalnya : demam setelah imunisasi, dll
2. Asetosal
3. Ibuprofen
Pada suatu sore, ada seorang ibu yang dating ke Apotek STIKES IKIFA, lalu si ibu bertanya
kepada salah satu Tenaga Teknis Kefarmasian yang tengah berjaga sore itu,
Apt.Fifi : “Selamat sore ibu, sebelumnya perkenalkan saya Fifi, saya Apoteker
Penanggung jawab di Apotek STIKES IKIFA, ada yang bisa saya bantu?”
Bu Mardha : “Oh iya, salam kenal ya mba Apoteker. Begini, anak saya dari kemarin sore
demamnya naik turun, saya kesini mau cari obat demam yang cocok untuk
anak saya mba”
Apt.Fifi : “Baik, anak ibu usia berapa tahun ya bu?”
Bu Mardha : “Usia anak saya baru 4 tahun mba”
Apt. Fifi : “Sebelumnya sudah di berikan obat penurun panas?”
Bu Mardha : “Belum mba”
Apt.Fifi : “Sudah sempat cek suhu nya?”
Bu Mardha : “Sudah mba, saya cek 2X, kemarin malam dan tadi sebelum saya kesini”
Apt.Fifi : “Berapa suhu nya bu?”
Bu Mardha : “37,5°C mba, semalam hanya 37°C, pagi hari saya nggak cek karena
suhunya turun, tiba-tiba sore ini suhu nya naik lagi, dan lebih tinggi dari
sebelumnya”
Apt.Fifi : “Ada gejala lain selain demam?”
Bu Mardha : “ Nggak ada si mba, Cuma agak rewel dan susah di suruh makan”
“Oh iya mba, saya baru ingat kalo kemaren pagi itu saya baru pulang dari
kampung halaman saya, mungkin anak saya masuk angin kali ya mba atau
kecapean”
Apt.Fifi : “Naaah,,bisa jadi karena itu bu. Sebentar saya ambil obatnya dulu ya bu ya”
Bu Mardha : “Baik mba”
Apt.Fifi : “Disini kami punya Sanmol sirup ibu, tapi sebelumnya saya mau tanya, ada
obat demam yang biasa di gunakan anaknya ketika demam nggak bu?
Soalnya kadang kalo rasanya nggak sesuai sama yang biasa dia konsumsi, si
anak nggak akan mau untuk konsumsi obatnya”
Bu Mardha : “Biasanya anak saya pake tempra si mba, cuma agak susah kalo di suruh
minum, saya mau coba yang lain aja mba, siapa tau anak saya suka”
Apt.Fifi : “Baik, kalau begitu saya kasih sanmol sirup saja ya bu ya. Untuk sekarang,
karena suhunya masih berada di kisaran normal, cukup konsumsi 3X sehari
5ml atau satu sendok takar saja ya bu. (Apoteker menunjukkan tanda batas
5ml pada sendok takar) jika suhunya semakin naik atau mecapai 38°C, ibu
bisa berikan tiap 4 jam. Faham sampai sini bu?”
Bu Mardha : “Faham mba” (sembari menganggukan kepala tanda mengerti)
Apt.Fifi : “Jika suhunya turun, obatnya tidak perlu di berikan lagi, berikan hanya saat
demam saja. Setelah dibuka maksimal penyimpanan 1-2 bulan ya bu,
dengan catatan disimpan ditempat yang aman, terlindung dari cahaya
matahari, jauhkan dari jangkauan anak-anak. Kalau punya kotak obat atau
lemari khusus obat-obatan, bisa disimpan disitu ya bu. Tapi jika selama 3
hari demam si anak tidak kunjung turun, langsung bawa saja ke Rumah
Sakit terdekat atau jika ada klinik, boleh di bawa ke klinik yang ada praktek
dokternya.”
Bu Mardha : “Baik mba”
Apt.Fifi : “Untuk membantu menurunkan demam si anak, ibu bisa sambil kompres
anaknya ketika dia tidur atau bisa gunakan bye-bye fever biar lebih praktis,
makan dan minumnya di jaga, usahakan agar nutrisi anak tercukupi, agar
imunnya bagus.”
Bu Mardha : “Baik mba. Oh iya bye-bye fever saya mau beli juga deh mba”
Apt.Fifi : “Baik, ada yang mau di tanyakan lagi?”
Bu Mardha : “Tidak mba, sudah cukup”
Apt.Fifi : “Untuk pembayarannya silahkan ke kasir ya bu, dan semoga anaknya lekas
sehat kembali”
Bu Mardha : “Baik mba, terimakasih ya mba”
Apt.Fifi : “Sama-sama ibu”