Anda di halaman 1dari 2

MANAJEMEN DEMAM

1. Pengertian Demam
Demam didefinisikan sebagai setiap peninggian suhu tubuh lebih dari 38° C.
Suhu tubuh orang yang sehat berfluktuasi antara 36,1° C dan 37,8° C, dengan rata-rata
37° C. Demam bukan merupakan suatu penyakit. Ini adalah  bagian dari pertahanan
tubuh terhadap infeksi. Kebanyakan bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi
melakukannya dengan baik di tubuh suhu normal.
Demam adalah mekanisme perlawanan tubuh terhadap infeksi virus atau bakteri.
Demam biasanya tidak berbahaya, umumnya demam terjadi akibat infeksi biasa, seperti
pilek dan nyeri lambung. Infeksi ini biasanya disebabkan virus dan dapat sembuh tanpa
pengobatan. Demam karena infeksi dapat berlangsung relatif singkat. Dapat pula karena
bakteri, seperti infeksi pada telinga, paru-paru, kandung kemih atau ginjal. Infeksi karena
bakteri memerlukan antibiotik, demam dapat terjadi karena vaksinasi yang rutin dan
bukan alasan untuk menghindari vaksin yang dianjurkan (BD, yusefni, and myzed 2018).
2. Klasifikasi berdasarkan lama demam pada anak, dibagi menjadi :
1. Demam kurang dari 7 hari (demam pendek) dengan tanda local yang jelas, diagnosis
etiologic dapat ditegakkan secara anamnestic, pemeriksaan fisik, dengan atau tanpa
bantuan laboratorium seperti tonsilitis akut.
2. Demam lebih dari 7 hari, tanpa tanda local, diagnosis etiologic tidak dapat ditegakkan
secara anamnestic, pemeriksaan fisik, namun dapat ditelusuri dengan tes laboratorium
seperti demam tifoid.
3. Demam yang tidak diketahui penyebabnya, Sebagian besar adalah sindrom virus
3. Komplikasi demam
- Dehidrasi(kekurangan cairan tubuh)
Dehidrasi - karena pada saat demam, terjadi peningkatan pengeluaran cairan
tubuh sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. Ubun-ubun cekung, kencingnya sedikit
dan jarang (>6 jam), punggung tangan jika dicubit, kulitnya lambat Kembali
- Kejang demam ,
Kejang demam, tetapi kemungkinannya sangat kecil. Selain itu, kejang demam
hanya mengenai bayi usia 6 bulan sampai anak usia 3 tahun. Terjadi pada hari
pertama demam, serangan pertama jarang sekali terjadi pada usia < 6 bulan atau > 3
tahun. Gejala: anak 7 tidak sadar, kejang tampak sebagai gerakan seluruh tangan dan
kaki yang terjadi dalam waktu sangat singkat. Umumnya tidak berbahaya, tidak
menyebabkan kerusakan otak.
Hiperpireksia/suhu >41,8 C pada bayi dibawah 1 bulan pernah dilaporkan dapat
menyebabkan pendarahan otak. Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut
yang paling sering dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium. Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernapasan bagian
atas disusul infeksi saluran pencernaan.
4. Tindakan Umum Penurunan Demam
- Diusahakan agar anak tidur atau istirahat agar metabolismenya menurun.
- Cukupi cairan agar kadar elektrolit tidak meningkat saat evaporasi terjadi.
- Aliran udara yang baik misalnya dengan kipas, memaksa tubuh berkeringat,
mengalirkan hawa panas ke tempat lain sehingga demam turun. Jangan menggunakan
aliran yang terlalu kuat, karena suhu kulit dapat turun mendadak. Ventilasi / regulasi
aliran udara penting di daerah tropik.
- Buka pakaian/selimut yang tebal agar terjadi radiasi dan evaporasi.
- Lebarkan pembuluh darah perifer dengan cara menyeka kulit dengan air hangat
(tepid-sponging). Mendinginkan dengan air es atau alkohol kurang bermanfaat (justru
terjadi vasokonstriksi pembuluh darah), sehingga panas sulit disalurkan baik lewat
mekanisme evaporasi maupun radiasi. Pada hipertermi, pendinginan permukaan kulit
(surfacecooling) dapat membantu.
- Pemberian obat demam. Cara kerja obat demam adalah dengan menurunkan set-point
di otak dan membuat pembuluh darah kulit melebar sehingga pengeluaran panas
ditingkatkan. Obat yang sederhana adalah asam salisilat dan derivatnya. Rentang daya
kerja obat ini cukup panjang, aman untuk dikonsumsi umum. Beberapa golongan
antipiretik murni, dapat menurunkan suhu bila anak demam namun tidak
menyebabkan hipotermi bila tidak ada demam, seperti: asetaminofen, asetosal,
ibuprofen. Obat lain adalah obat yang bersifat antipiretik pada dosis rendah dan
menimbulkan hipotermi pada dosis tinggi seperti metamizol dan obat yang dapat
menekan pusat suhu secara langsung (chlorpromazine), mengurangi menggigil namun
dapat menyebabkan hipotermi dan hipotensi. (Dan, Demam, and Anak 2017).

5. Pencegahan pada anak demam


Untuk mencegah terjadinya demam, maka berikan nutrisi yang cukup untuk
bayi.Bayi harus mendapatkan makanan yang bisa memenuhi kebutuhan gizi sehingga
dapat kuat melawan segala bentuk bakteri, virus dan kuman penyakit.Selain itu,
imunisasi dini dapat mencegah terjadinya demam yang disebabkan oleh suatu
penyakit tertentu

DAPUS
BD, faridah, elda yusefni, and ingges dahlia myzed. 2018. “Pengaruh Pemberian Tumbukan
Bawang Merah Sebagai Penurun Suhu Tubuh Pada Balita Demam Di Puskesmas Lubuk
Buaya Kota Padang Tahun 2018.” Jik- Jurnal Ilmu Kesehatan 2(2):136–42.
Dan, Pendekatan, Tatalaksana Demam, and Pada Anak. 2017. “Penatalaksanaan Pada Demam
Anak.” Jurnal Ilmiah Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai