Anda di halaman 1dari 8

Apa itu Demam: Gejala, Penyebab,

Diagnosis, dan Cara Mengobati


Definisi & Ringkasan
Demam adalah reaksi alami tubuh yang berusaha untuk melawan virus atau infeksi. Demam
tidak dianggap sebagai sebuah penyakit tetapi biasanya merupakan gejala dari sebuah
gangguan kesehatan atau infeksi. Bagian dari otak yang disebut hipotalamus berfungsi untuk
mengontrol suhu tubuh kita. Saat tubuh menghadapi penyakit atau virus tertentu, maka
hipotalamus akan meningkatkan suhu tubuh untuk meningkatkan kemampuan sistem
kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.

Apa Yang Dimaksud Dengan Suhu Tubuh Normal?


Pada orang dewasa yang sehat, suhu normal dapat dikenali melalui empat bagian tubuh:
rektum atau anus/dubur, mulut (oral), telinga (otik), atau ketiak (aksila). Berbagai suhu dubur
yang normal adalah 34,4-37,8C sedangkan suhu mulut yang normal adalah 33,2-38,2C. Di
sisi lain, suhu telinga yang normal adalah 35,4-37,8C, dan suhu ketiak yang normal adalah
35,5-37,0C.

Namun penting untuk dicatat bahwa suhu tubuh normal bergantung pada faktor-faktor lain
seperti jenis kelamin, umur, tingkat kegiatan, dan hal-hal lainnya. Suhu tinggi tidak selalu
berarti demam. Misalnya, ketika seseorang berolahraga, suhu tubuh memiliki kecenderungan
naik tetapi akan tetap dianggap normal. Namun, pada beberapa orang, bahkan rentang suhu
normal sudah dapat dianggap sebagai demam. Dengan demikian, penting untuk dicatat suhu
dasar seseorang sebelum disebut demam.

Golongan Demam
Demam dapat digolongkan ke dalam kategori yang berbeda sesuai dengan lama atau tingkat
suhu. Kategori umum demam adalah sebagai berikut:

Hiperpireksia: Bila suhu tubuh mencapai atau melebihi 41,5 C. Kasus tersebut
dianggap darurat.
Demam kronis: Bila demam berlangsung selama lebih dari tiga hari atau sering
terjadi.
Demam antara (intermitten): Ketika suhu tubuh naik dan turun ke tingkat normal
kembali dalam 1-3 hari.
Remiten: digunakan untuk menggambarkan demam yang berulang secara berkala.
Demam Tetap: Menjelaskan demam ringan yang tidak meningkat atau menurun lebih
dari satu derajat dalam waktu 24 jam.

Penyebab
Demam yang tidak berhubungan dengan kondisi kesehatan yang serius biasanya disebabkan
oleh:
Infeksi virus
Kelelahan karena panas
Infeksi bakteri
Terkena Sengatan Panas Matahari
Kondisi radang
Imunisasi atau suntikan vaksin
Obat-obatan tertentu dan antibiotik yang digunakan untuk mengobati kejang dan
tekanan darah tinggi

Kapan Sebaiknya Anda Mencari Bantuan Kesehatan?


Penting untuk diingat bahwa demam adalah gejala dari kondisi kesehatan, seperti infeksi
bakteri atau virus, serta penyakit dan kondisi lainnya yang mengancam jiwa. Dalam
kebanyakan kasus, demam itu sendiri tidak memerlukan pengobatan, tetapi diperlukan
pengobatan bagi kondisi yang melatarbelakanginya. Namun, jika demam mengganggu fungsi
tubuh normal, jalan yang terbaik adalah mencari bantuan dokter segera. Misalnya dalam
kasus-kasus dibawah ini, namun tidak terbatas pada:

Kesulitan Bernapas
Sering Muntah
Sakit Perut
Buang Air Besar Berdarah
Nyeri Dada
Sakit Kepala Parah
Ruam
Kenaikan Suhu Badan (Hipertermia)
Jika pasien tidak bereaksi
Jika pasien merasa gelisah atau bingung tanpa alasan

Setibanya di rumah sakit, dokter akan meminta informasi terperinci agar dapat membuat
diagnosa yang tepat. Anda akan ditanya kapan demam mulai, apakah Anda memiliki alergi,
atau apakah Anda sedang mengkonsumsi obat. Dokter mungkin juga bertanya tentang gejala
lain atau penyakit lain yang diderita. Tergantung pada hasil tersebut, kemudian dokter akan
melakukan pemeriksaan dan tes laboratorium yang berbeda untuk menentukan masalah yang
tepat.

Pengobatan dan Perawatan di Rumah


Jika demam tidak mengakibatkan situasi yang dijelaskan di atas, beberapa obat tanpa resep
dapat membantu menurunkan suhu seseorang. Ibuprofen dan acetaminophen keduanya efektif
dalam mengurangi demam. Beberapa orang mungkin masih memiliki aspirin di rumah
mereka, tapi ini bukanlah obat pilihan untuk mengobati demam. Aspirin tidak boleh diberikan
kepada anak-anak atau remaja karena telah terbukti dapat menyebabkan gangguan.

Jika Anda kembali demam setelah meminum obat, jalan yang terbaik adalah mencari bantuan
dokter untuk mengenali penyebab demam secara benar. Meminum ibuprofen dan
acetaminophen dalam jangka waktu yang lama dapat memiliki efek samping dan
menyebabkan gagal hati.
Secara umum, orang-orang dengan penyakit yang sudah diketahui sebelumnya, harus
berkonsultasi dengan dokter daripada mencoba pengobatan rumah, karena demam tersebut
mungkin merupakan tanda dari kondisi yang memburuk.

Jika demam disebabkan oleh hipertermia, serangan karena panas, atau kelelahan karena
panas, tak satu pun dari obat-obatan tersebut yang dapat menyembuhkan. Pasien perlu
didinginkan segera dengan menjauhkannya dari lingkungan yang panas terlebih dahulu,
melepas pakaiannya, dan kemudian menggunakan spons basah ke tubuhnya untuk
menurunkan suhu. Hal ini akan membantu dalam keadaan darurat, tetapi bantuan dokter tetap
harus segera dilakukan.

Kekurangan cairan juga dapat menyebabkan demam. Dalam hal ini, pasien perlu diberikan
cairan secepatnya. Pendinginan pasien dengan spons basah juga dapat memperburuk situasi
karena tidak hanya membuat pasien merasa tidak nyaman, tetapi teknik ini juga dapat
menyebabkan pasien menggigil dan bahkan dapat meningkatkan suhu tubuh jika penyebab
demamnya adalah infeksi.
Artikel Kedokteran, Blog, Social Media, Tutorial dan Berita

DEMAM : Arti & patofisiologi demam


(tubuh panas menggigil)
Pengertian Demam
Definisi demam adalah salah satu dari tanda-tanda klinis yang paling umum dan ditandai
dengan peningkatan suhu tubuh di atas normal yang memicu peningkatan tonus otot serta
menggigil. Rata-rata suhu tubuh normal yang diukur secara oral adalah 36,7C sampai 37C.
Arti demam juga dikenal dengan istilah pireksia, merupakan tanda bahwa sesuatu yang luar
biasa sedang terjadi dalam tubuh Anda, bagi orang dewasa, demam mungkin tidak nyaman,
tetapi demam biasanya tidak berbahaya kecuali mencapai 39,4C atau lebih tinggi. Untuk
demam pada anak-anak yang sangat muda dan bayi, suhu sedikit lebih tinggi dapat
mengindikasikan adanya suatu infeksi serius.

Tingkat demam tidak selalu menunjukkan keseriusan kondisi yang mendasarinya. Suatu
penyakit ringan dapat menyebabkan demam tinggi, dan penyakit yang lebih serius dapat
menyebabkan demam rendah. Sejumlah obat demam tersedia, yang berfungsi untuk
menurunkan demam dan biasanya demam akan hilang dalam beberapa hari. Walaupun
demam sering dikonotasikan negatif, demam tampaknya memainkan peran kunci dalam
membantu tubuh Anda melawan sejumlah infeksi, inilah yang juga disebut dengan
homeostasis. Homeostasis adalah kemampuan dari tubuh kita dalam mengatur dan menjaga
keseimbangan lingkungan internal (di dalam) yang ideal dan stabil ketika berhadapan dengan
perubahan eksternal (di luar). Temperatur homeostasis dikendalikan di hipotalamus,
tepatnya di bagian anterior, yang mana ia akan menjadi pusat pengatur suhu tubuh sesuai
target.

Patofisologi Demam
Mekanisme demam terjadi ketika pembuluh darah disekitar hipotalamus terkena pirogen
eksogen tertentu (seperti bakteri) atau pirogen endogen (Interleukin-1, interleukin-6, tumor
necrosis factor) sebagai penyebab demam, maka metabolit asam arakidonat dilepaskan dari
endotel sel jaringan pembuluh darah. Metabolit seperti prostaglandin E2, akan melintasi
barrier darah-otak dan menyebar ke dalam pusat pengaturan suhu di hipotalamus, yang
kemudian memberikan respon dengan meningkatkan suhu. Dengan titik suhu yang telah
ditentukan, hipotalamus akan mengirimkan sinyal simpatis ke pembuluh darah perifer.
Pembuluh darah perifer akan berespon dengan melakukan vasokonstriksi yang menyebabkan
penurunan heat loss melalui kulit.

Peningkatan aktivitas simpatis juga akan menimbulkan piloerection. Jika penyesuaian ini
tidak cukup menyelamatkan panas dengan mencocokkan titik suhu yang baru, maka akan
timbul menggigil yang dipicu melalui spinal dan supraspinal motor system, yang bertujuan
agar tubuh mencapai titik suhu yang baru.

Ketika demam terjadi, banyak rekasi fisiologis berlangsung, termasuk konsumsi oksigen
meningkat sebagai respon terhadap metabolisme sel meningkat, peningkatan denyut jantung,
peningkatan cardiac output, jumlah leukosit meningkat, dan peningkatan level C-reactive
protein. Konsumsi oksigen meningkat sebesar 13% untuk setiap kenaikan 1C suhu tubuh,
asalkan menggigil tidak terjadi. Jika menggigil ada, konsumsi oksigen dapat meningkat 100%
sampai 200%. Beberapa sitokin dilepaskan selama keadaan demam yang akan menginduksi
fisiologis stres (tegang). Sitokin ini dapat memicu percepatan katabolisme otot dengan
menyebabkan penurunan berat badan, kehilangan kekuatan, dan keseimbangan negatif
nitrogen negatif. Fisiologis stres diwujudkan dengan ketajaman mental menurun, delirium,
dan kejang demam, yang lebih sering terjadi pada anak-anak.

Pada tahap akhir jika demam turun, penurunan suhu badan sampai ke suhu normal, maka
akan ditandai dengan kemerahan, diaforesis, dan tubuh akan merasa hangat.

Hasil penelitian dengan model berbagai hewan menunjukkan bahwa demam memiliki
beberapa efek respons tubuh menguntungkan terhadap infeksi. Heat shock proteins (HSP)
adalah salah satu penelitian fever-responsive proteins yang baru-baru dipelajari. Protein ini
diproduksi selama keadaan demam dan sangat penting untuk kelangsungan hidup sel selama
stres. Studi menunjukkan bahwa protein ini mungkin memiliki efek anti-inflamasi dengan
menurunkan kadar sitokin pro inflamasi. Demam juga memicu efek menguntungkan lainnya,
termasuk peningkatan aktivitas fagositik dan bacteriocidal neutrofil serta meningkatkan efek
sitotoksik limfosit. Beberapa bakteri menjadi kurang ganas dan tumbuh lebih lambat pada
suhu lebih tinggi yang berhubungan dengan demam. Peningkatan kadar C-reactive protein
mendorong fagosit lebih patuh untuk menyerang organisme, memodulasi radang, dan
mendorong perbaikan jaringan.

Itulah sekilas gambaran tentang arti atau pengertian demam dan bagaimana patofisiologi
demam yang terjadi pada tubuh dengan tanda panas dan menggigil. Dengan mengetahui
mekanisme demam dan penyebab yang mendasarinya, Anda tentu tidak perlu berpikiran
buruk terhadap demam, karena itulah salah satu tanda kompensasi tubuh untuk mengatasi dan
melindungi agar kesehatan Anda tetap stabil.

HarianSehat.Com 8 Jenis Sakit Demam yang Harus Diwaspadai, Demam dapat diketahui
cara penyembuhannya dengan cara melakukan identifikasi pada gejala sakit demam yang
terjadi. Faktor yang menjadi penyebab terjadinya demam pada umumnya karena seseorang
terinfeksi oleh virus tertentu. Bahkan beberapa virus penyebab demam terjadi dapat
berbahaya seseorang, seperti virus penyebab demam berdarah dan juga malaria. Maka dari
itu harus dilakukan penanganan yang cepat dan tepat agar dapat segera ditangani.

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang tekena demam, termasuk diantaranya flu dan
juga infeksi. Beberapa demam sangat berbahaya apabila tidak segera ditangani dengan baik.
Bahkan beberapa faktor demam tertentu memilki tingkat yang cukup berbahaya. Meskipun
saat ini, kasus mening9al yang diakibatkan oleh demam semakin jarang, namun kewaspadaan
tentu saja harus diutamakan, karena pada saat dulu, sebelum parasetamol ditemukan, banyak
orang yang meninggal diakibatkan oleh demam.

Waspadai 8 Jenis Sakit Demam ini!

Gambar Ilustrasi

Dibawah ini merupakan beberapa jenis demam yang perlu diwaspadai oleh Anda, simak
uraiannya dibawah ini yang dilansir dari situs Boldsky!

1.) Demam Viral


Demam viral merupakan sebauh demam yang muncul akibat dari infeksi virus. Jenis demam
seperti ini pada umumnya terjadi dalam waktu 9 hari, selain itu demam jenis ini biasanya
disertai dengan infeksi yang terjadi pada tenggorokan.

2.) Demam Berdarah Dengue


Salahsatu jenis demam yang berbahaya adalah demam berdarah dengue atau banyak juga
yang menyebutnya dengan DBD. Demam berdarah dapat terjadi diakibatkan oleh nyamuk
yang menggigit, selain itu penderita merasakan sekujur tubuhnya nyeri. Penderita Penyakit
DBD biasanya mengalami demam yang cukup tinggi dan juga menggigil. Jika kondisi
penderita lebih parah, DBD bisa memicu terjadinya pendarahan internal.

3.) Malaria
Selain DBD, demam yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk adalah malaria. Demam yang
diakibatkan oleh nyamuk malaria juga perlu diwaspadai karena berbahaya bagi seseorang.
Biasanya malaria berada di daerah tropis, beberapa orang yang ada di daerah tropis ada yang
meninggal akibat demam malaria ini. Ciri khas dari demam yang diakibatkan oleh malaria
adalah keadaan penderita menggigil dan juga demam cukup tinggi. Dalam kondisi yang lebih
parah demam menjadi lebih berbahaya. Maka dari itu perlu penanganan yang tepat.

4.) Chicken Guinea


Meskipun nama dari demam ini mengandung kata chicken namun demam jenis ini tidak ada
hubungannya dengan ayam. Jenis demam ini juga dibawa dan disebarkan oleh nyamuk. Jenis
demam ini memiliki gejala yang hampir sama dengan DBD dan Malaria, namun tidak begitu
berbahaya seperti DBD dan Malaria. Meskipun begitu penanganan yang tepat tentu saja
diperlukan.

5.) Tifus
Penderita tifus juga biasanya mengalami demam yang diakibatkan oleh adanya infeksi yang
terjadi didalam perut. Bakteri jenis ini dapat membuat seseorang terkena demam yang tinggi,
selain itu ditambah dengan munculnya sakit kepala dan diare yang cukup parah.

6.) Meningitis
Penyakit meningitis merupakan radang pada bagian otak yang bisa berpengaruh pada
jaringan yang ada pada sistem otak dan juga sistem saraf. Meningitis juga bisa menyebabkan
demam dan merusak organ otak. Biasanya penderita mengalami sakit kepala dan juga kejang.

7.) Infeksi Saluran Kemih


Demam juga kadang-kadang bisa terjadi pada seseorang yang menderita infeksi saluran
kemih. Demam yang muncul bukanlah demam tinggi, namun berbarengan dengan rasa nyeri
pada bagian perut bawah dan perasaan terbakar ketika Anda buang air kecil.

8.) HIV
Demam yang ringan namun dalam waktu yang terus menerus merupakan salahsatu tanda dari
terjadinya infeksi HIV. Keadaan ini bisa diatasi dengan menggunakan 0bat tertentu namun di
lain waktu gejala bisa muncul kembali. Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter
apabila Anda mengalami demam ringan dalam waktu seminggu lebih, terlebih apabila Anda
memiliki riwayat pengguna 0bat-0bat terlaran9 atau pernah melakukan hub ungan bebas.

Diatas merupakan beberapa demam yang harus Anda waspadai, karena apabila tidak
ditangani dengan tepat akan berdampak pada kesehatan tubuh Anda. Selain itu langkah
pencegah agar tidak terjadi demam yaitu dengan mencegah berbagai faktor yang bisa memicu
demam tersebut muncul. Misalnya pada kasus DBD, pencegahan yang bisa dilakukan yaitu
dengan melakukan langkah 3 M, yaitu menguras, menutup dan juga mengubur. Pada kasus
demam lain tentu saja faktor pencegahan yang dilakukan berbeda, namun usahakan untuk
selalu mencegah daripada mengobati

Baca juga : Makanan dan Minuman bagi Penderita Penyakit Demam Berdarah

Apabila faktor-faktor penyebab tersebut dapat dicegah dengan baik, maka resiko dari
terserangnya berbagai penyakit dapat dikurangi dengan signifikan. Mari mulai peduli
lingkungan dan juga kesehatan tubuh dengan membiasakan diri melakukan berbagai macam
gaya hidup yang dapat mendukung kesehatan kita bersama.

Terimakasih telah membaca artikel berjudul Waspadai 8 Jenis Sakit Demam ini. Mari mulai
peduli kesehatan, dan salam sehat!

Anda mungkin juga menyukai