Anda di halaman 1dari 8

1.

Antibiotik

A. Ceftazidime

a. Indikasi

Ceftazidime adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati bermacam-macam infeksi bakteri seperti
infeksi saluran pernapasan bawah, infeksi saluran kemih, meningitis, dan gonorrhea. Termasuk dalam
kelas antibiotik yang disebut cpehalosporins, bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.

Ceftazidime adalah obat yang tidak akan bekerja melawan infeksi virus seperti demam dan flu.
Menggunakan antibiotik saat tidak diperlukan dapat meningkatkan risiko mengalami infeksi yang
menolak pengobatan antibiotik nantinya. Hanya gunakan bila dianjurkan oleh dokter.

b. Kontraindikasi

Jangan gunakan obat ini apabila Anda memiliki alergi terhadap ceftazidime

Untuk memastikan apakah Anda dapat menggunakan ceftazidime dengan aman, beritahu dokter apabila
Anda memiliki salah satu penyakit-penyakit ini:

Penyakit ginjal

Penyakit hati

Gangguan perut atau usus seperti colitis

Diabetes

Gagal jantung bawaan

Apabila Anda memiliki alergi terhadap penisilin

Kanker

Apabila Anda kurang gizi

Apabila Anda belum lama menjalani operasi atau tindakan gawat darurat medis

c. Dosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau
apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
 Dosis Orang Dewasa untuk bacteremia : Bisa menggunakan dosis 2 g Infus tiap 8 jam selama 14
hari, tergantung dari tingkat infeksi.

 Dosis Orang Dewasa untuk Meningitis: Bisa menggunakan dosis 2 g Infus tiap 8 jam selama 14
hari, tergantung dari tingkat infeksi.

 Dosis Orang Dewasa untuk Sepsis: Bisa menggunakan dosis 2 g Infus tiap 8 jam selama 14 hari,
tergantung dari tingkat infeksi.

 Dosis Orang Dewasa untuk Endocarditis: Bisa menggunakan dosis2 g Infus tiap 8 jam.
Pengobatan mungkin perlu dilakukan selama 6 minggu atau lebih, tergantung dari tingkat
infeksi.

 Dosis Orang Dewasa untuk Endometritis : Bisa menggunakan dosis 2 g Infus atau IM tiap 8 jam.
Terapi parenteral (injeksi atau suntik) harus dilanjutkan hingga setidaknya 24 jam, setelah pasien
tetap afebrile,tidak merasa sakit, dan jumlah leukosit telah menjadi normal. Doxycline therapy
selama 14 hari disarankan apabila infeksi chlamydia masih ada pada pasien postpartum
(menyusui harus dihentikan).

 Dosis Untuk bacteremia pada anak-anak: Untuk usia 0 hingga 4 minggu, berat badan saat lahir
1199 g atau kurang, sa menggunakan dosis sebanyak 30 hingga 50 mg/kg infus tiap 12 jam.

Untuk usia 0 hingga 7 hari, berat badan saat lahir 1200 hingga 2000 g, bisa menggunakan dosis sebanyak
30 hingga 50 mg/kg infus tiap 12 jam.

Untuk usia 0 hingga 7 hari, berat badan saat lahir 2001 g atau lebih, bisa menggunakan dosis sebanyak
30 hingga 50 mg/kg infus tiap 8 hingga 12 jam.

Untuk usia 7 hari hingga 4 minggu, berat badan saat lahir 1200 g atau lebih, bisa menggunakan dosis
sebanyak 30 hingga 50 mg/kg infus tiap 8 hingga 12 jam.

Untuk usia 1 bulan hingga 12 tahun: 30 hingga 50 mg/kg infus tiap 8 jam dosis maksimal adalah 6 g/hari

Sedangkan untuk usia 13 tahun atau lebih, bisa menggunakan dosis dewasa

 Dosis Untuk cystitis pada anak-anak:

Untuk usia 0 hingga 4 minggu, berat badan saat lahir 1199 g atau kurang: 30 hingga 50 mg/kg infus tiap
12 jam

Untuk usia 0 hingga 7 hari, berat badan saat lahir 1200 hingga 2000 g: 30 hingga 50 mg/kg infus tiap 12
jam

Untuk usia 0 hingga 7 hari, berat badan saat lahir 2001 g atau lebih: 30 hingga 50 mg/kg infus tiap 8
hingga 12 jam
Untuk 7 hari hingga 4 minggu, berat badan saat lahir 1200 g atau lebih: 30 hingga 50 mg/kg infus tiap 8
hingga 12 jam

Untuk usia 1 bulan hingga 12 tahun: 30 hingga 50 mg/kg infus tiap 8 jam dosis maksimal adalah 6 g/hari

Untuk usia 13 tahun atau lebih bisa menggunakan dosis dewasa

 Dosis Untuk infeksi intraabdominal pada anak-anak:

Untuk usia 0 hingga 4 minggu, berat badan saat lahir 1199 g atau kurang bisa menggunakan dosis 30
hingga 50 mg/kg infus tiap 12 jam

Untuk usia 0 hingga 7 hari, berat badan saat lahir 1200 hingga 2000 g bisa menggunakan dosis 30 hingga
50 mg/kg infus tiap 12 jam

Untuk usia 0 hingga 7 hari, berat badan saat lahir 2001 g atau lebih bisa menggunakan dosis 30 hingga
50 mg/kg infus tiap 8 hingga 12 jam

Untuk 7 hari hingga 4 minggu, berat badan saat lahir 1200 g atau lebih bisa menggunakan dosis 30
hingga 50 mg/kg infus tiap 8 hingga 12 jam

Untuk usia 1 bulan hingga 12 tahun bisa menggunakan dosis 30 hingga 50 mg/kg INFUS tiap 8 jam dosis
maksimal adalah 6 g/hari

Usia 13 tahun atau lebih bisa menggunakan dosis dewasa.Dosis yang lebih tinggi diberikan kepada
pasien dengan meningitis, cystic fibrosis, atau pasien dengan sistem imun yang lemah.

 Apakah Ceftazidime aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.
Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum
menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B menurut US Food and
Drugs Administration (FDA)

Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :

A= Tidak berisiko

B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian

C=Mungkin berisiko

D=Ada bukti positif dari risiko

X=Kontraindikasi

N=Tidak diketahui
Dalam dosis apakah Ceftazidime tersedia?

Ceftazidime adalah obat yang tersedia dalam bentuk dosis sebagai berikut:

Cairan larutan untuk intravena (infus): 1 g, 2g

Cairan larutan untuk injeksi: 1 g, 2g, dan 6 g

d. Efek Samping

Efek samping apa yang dapat dialami karena Ceftazidime?

Segera cari pertolongan medis apabila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi pada obat ini: gatal-
gatal kesulitan bernapas pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Segera hubungi dokter apabila terjadi efek-efek samping serius seperti:

Diare yang cair atau berdarah

Pembengkakan, rasa sakit, atau iritasi di mana suntikan diberikan

Perasaan dingin, perubahan warna, atau perubahan kulit pada jari-jari Anda

Kejang

Area-area berwarna putih atau sariawan di dalam mulut atau pada bibir Anda

Warna kuning pada kulit atau mata

Reaksi kulit yang parah –demam, sakit tenggorokan, atau pembengkakan pada wajah atau lidah,
perasaan terbakar pada mata, sakit pada kulit, diikuti dengan ruam berwarna merah atau ungu yang
menyebar (khususnya pada wajah atau tubuh bagian atas) dan menyebabkan luka melepuh dan
pengelupasan

Efek-efek samping yang ringan termasuk:

Mual, muntah, diare, sakit perut

Sakit kepala, pusing

Mati rasa atau kesemutan atau

Gatal pada vagina atau keluarnya cairan dari vagina


Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak
disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah
pada dokter atau apoteker Anda.

B. Cefotaxime

a. Indikasi

Cefotaxime adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri
misalnya infeksi pernafasan bagian bawah, infeksi saluran kemih, meningitis, dan gonore. Obat ini
termasuk dalam kelas antibiotik bernama cephalosporin. Antibiotik ini bekerja dengan menghentikan
pertumbuhan bakteri.

Cefotaxime adalah obat Antibiotik yang tidak akan bekerja pada infeksi virus seperti pilek dan flu.
Menggunakan antibiotik saat tidak dibutuhkan meningkatkan risiko terkena infeksi yang kebal dengan
pengobatan antibiotik. Hanya minum sesuai dengan instruksi dokter.

Cefotaxime adalah obat antibiotik yang ampuh ketika jumlah obat di dalam tubuh dijaga dengan tingkat
yang konsisten. Maka, minum obat ini pada jangka waktu yang sesuai.

Lanjutkan menggunakan obat ini sampai habis, meskipun gejala menghilang setelah beberapa hari.
Menghentikan pengobatan terlalu dini mungkin mengizinkan bakteri untuk tetap tumbuh, yang
berakibat kambuhnya infeksi.Beritahu dokter jika kondisi Anda tidak kunjung hilang atau memburuk.

b. Kontraindikasi

Cefotaxime adalah obat yang bereaksi ada beberapa obat-obatan tertentu. Anda harus menghentikan
pengobatan ini jika Anda alergi cefotaxime

Untuk memastikan bahwa Anda bisa menggunakan cefotaxime dengan aman, beritahu dokter jika Anda
mengalami kondisi lain di bawah ini:

Alergi penisilin

Penyakit ginjal

Penyakit hati

Kelainan pada perut atau usus misalnya colitis

Diabetes atau
Kelainan ritme jantung

c. Dosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau
apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

 Dosis Biasa untuk Bacteremia: Bisa diberikan sebanyak 1 sampai 2 gram melalui infus setiap 6-8
jam

Dosis maksimal penggunaan cefotaxime adalah sebanak 2 gram suntikkan setiap 4 jam dalam
waktu 14 hari.

 Dosis Biasa untuk Operasi Caesar: Bisa diberikan sebanyak 1 gram melalui infus. Dosis kedua dan
ketiga harus diberikan sebanyak 1 gram infus atau suntikkan pada 6 dan 12 jam setelah dosis
pertama.

 Dosis Biasa untuk Endometritis: Bisa diberikan sebanyak 1-2 gram suntikkan atau infus setiap 8
jam. Durasi: Terapi parenteral harus dilanjutkan selama setidaknya 24 jam setelah pasien tidak
lagi demam dan nyeri, dan jumlah leukosit kembali normal. Terapi doxycycline selama 14 hari
disarankan jika infeksi chlamydia terjadi pasien yang telah melahirkan (aktivitas menyusui harus
dihentikan).

 Dosis Biasa untuk Osteomyelitis: Bisa diberikan sebanyak 1-2 gram suntikan atau infus setiap 6-8
jam. Dosis Maksimal: 2 g IV setiap 4 jam. Durasi: 4-6 minggu. Osteomyelitis kronis mungkin
membutuhkan terapi antibiotik oral tambahan, mungkin membutuhkan waktu sampai 6 bulan.

 Dosis Biasa untuk Pneumonia: Bisa diberikan sebanyak 1-2 gram suntikkan atau infus setiap 6-8
jam. Dosis Maksimum: 2 g IV setiap 4 jam. Dengan durasi selama 7-21 hari

 Dosis Biasa untuk Pyelonephritis: Bisa diberikan sebanyak 1-2 gram suntikkan atau infus setiap
8-12 jam. Dosis Maksimum: 2 g dalam infus setiap 4 jam. Dengan durasi selama 14 ahri

 Dosis Biasa untuk Infeksi Saluran Kemih: Bisa diberikan sebanyak 1-2 gram melalui suntikkan
atau infus setiap 12 jam. Durasi: 3-7 hari untuk infeksi ringan dan selama 2-3 minggu untuk
infeksi parah (contohnya yang berhubungan dengan kateter).

 Dosis Biasa untuk Penyakit Lyme bagi anak-anak

Penyakit Lyme tahap awal dan arthritis Lyme yang melibatkan saraf, atau neuroborreliosis tahap akhir.
Umur 1 bulan atau lebih bisa diberikan sebanyak 150-200 mg/kg per hari melalui infus dengan dosis
yang terbagi menjadi 3 atau 4. Dosis Maksimal: 6 g/hari. Durasi: 14-28 hari

Umur 13 tahun atau lebih: Gunakan dosis untuk orang dewasa.


Dosis anak-anak dengan kondisi lain belum ditentukan. Konsultasikan dengan dokter dan apoteker
Anda.

 Apakah Cefotaxime aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian memadai mengenai risiko penggunaan cefotaxime pada ibu hamil atau menyusui.
Selalu konsultasikan pada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum
menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B (tidak berisiko menurut
penelitian) menurut US Food and Drug Administration (FDA).

Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:

A=Tidak berisiko

B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian

C= Mungkin berisiko

D= Ada bukti positif dari risiko

X= Kontraindikasi

N= Tidak diketahui

Dalam dosis apakah Cefotaxime tersedia?

Cefotaxime tersedia dalam bentuk dan sediaan:

Larutan. Intravena (IV): 1g, 2g

Larutan, Suntikan: 500mg, 1g, 2g, 10g

d. Efek Samping

Cari pertolongan medis darurat jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi seperti gatal-gatal sulit
bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Hubungi dokter segera jika Anda mengalami efek samping serius seperti:

diare berair atau berdarah

ruam, memar, kesemutan, mati rasa, nyeri, otot lemah

detak jantung tidak teratur


demam, menggigil, sakit pada tubuh, gejala flu

mudah memar atau berdarah, lemah lesu tidak biasa

demam, sakit tenggorokan, dan sakit kepala dengan kulit melepuh, mengelupas, dan ruam

Kejang-kejang atau pingsan atau

mata atau kulit menguning

Efek samping yang lebih ringan mungkin meliputi:

bagian yang disuntik menjadi sakit, iritasi, atau memiliki benjolan keras

sakit perut, mual, muntah

sakit kepala atau

vagina gatal atau mengeluarkan cairan

Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak
disebutkan di atas. Bila Anda mengalami kekhawatiran mengenai efek samping tertentu,
konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Anda mungkin juga menyukai