Anda di halaman 1dari 50

Teaching Team

Asuhan Kebidanan Dalam Kehamilan


Akademi Kebidanan Sari Mulia
A. Konsep Pemberian Obat dalam
Kehamilan
Perubahan yang paling drastis : motilitas usus dan
bertambahnya volume plasma darah
Peningkatan volume plasma darah  penurunan
konsentrasi obat, peningkatan ekskresi pada ginjal
Keadaan ini mempengaruhi efektifitas dosis
Obat yang diberikan pada wanita hamil akan dialirkan
ke dalam peredaran darah janin melalui placenta
Beberapa jenis obat memberikan efek
negatif/teratogenik pada janin
Sebagian cacat lahir pada bayi disebabkan salah
satunya penggunaan obat-obatan
WASPADA
PENGGUNAAN
OBAT SELAMA
HAMIL!!!
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
PADA PERIODE KEHAMILAN ADALAH
Memberikan manfaat yang optimal pada ibu dan
memberikan risiko atau efek samping minimal pada
janin.
Penggunaan obat dalam kehamilan harus dibawah
supervisi nakes
Food Drug Administration (FDA) 1979, menyusun
daftar panduan penggunaan obat bagi ibu hamil
Kategori A:
Studi terkontrol tidak memperlihatkan resiko bagi janin pada
trisemester pertama kehamilan. Tidak ada bukti mengenai
resiko pada trisemester kedua dan ketiga. Kemungkinan adanya
bahaya terhadap janin sangat rendah.

Kategori B:
Studi terhadap binatang percobaan  tidak memperlihatkan
adanya resiko terhadap janin tetapi belum ada studi terkontrol
pada ibu hamil menunjukkan efek samping
Tidak terdapat bukti adanya resiko pada trisemester selanjutnya.
Kategori C:
Pada binatang percobaan  ada efek samping pada
janin (teratogenik). Obat dalam kategori ini hanya
boleh diberikan kepada ibu hamil jika manfaat yang
diperoleh lebih besar dari resiko yang mungkin
terjadi pada janin.

Kategori D:
Adanya bukti resiko terhadap janin manusia. Obat ini
hanya diberikan bila manfaat pemberian jauh lebih
besar dibandingkan resiko yang akan terjadi. (situasi
mengancam jiwa ibu hamil, dalam hal mana obat lain
tidak dapat digunakan/ tidak efektif).
Kategori X:
Studi pada binatang percobaan atau manusia telah
memperlihatkan adanya kelainan janin
(abnormalitas) atau terbukti beresiko terhadap
janin. Resiko penggunaan obat pada wanita hamil
jelas lebih besar dari manfaat yang diperoleh. Obat
kategori X merupakan kontra indikasi bagi wanita
hamil
Kesimpulan

Obat yang dapat digunakan ibu hamil adalah kategori


A-C
Obat kategori D harus waspada dan perlu perhatian
khusus
Obat kategori X merupakan kontraindikasi
Obat mempengaruhi janin melalui beberapa
cara:
Langsung menyebabkan kerusakan pada janin
Plasenta menjadi lebih sempit, membatasi pertukaran
oksigen dan zat gizi diantara janin dan ibu
Otot rahim berkontraksi  mengurangi aliran darah
ke janin  Terjadinya persalinan prematur
Prinsip menggunakan obat kala
hamil
1. Pertimbangkan mengatasi penyakit tanpa
menggunakan obat, terutama pada 3 bulan pertama
kehamilan.
2. Obat digunakan bila manfaat yang diperoleh ibu
lebih besar dibandingkan kemungkinan resiko yang
bakal terjadi pada janin.
3. Apabila harus menggunakan obat, pilihlah obat yang
telah dipakai secara luas selama kehamilan.
4. Hindari penggunaan obat polifarmasi – menelan
berjenis-jenis obat (4 atau 5 jenis)
5. Cari tahu apakah obat yang akan digunakan aman
sesuai kategori dunia pengobatan.
Periode pada 2 minggu pertama “ALL OR NOTHING
EFFECT”
Maksudnya apabila terjadi kerusakan pada periode ini
hanya 2 kemungkinan, kehilangan seluruh hasil
konsepsi (abortus) atau tidak menimbulkan pengaruh
bermakna sehingga terus tumbuh menjadi embrio
Pajanan teratogen pada fase embrio disebut
embriopati (2-8 minggu)
Sedangkan pajanan pada fase fetus disebut fetopati
(minggu ke-9 hingga menjelang melahirkan)
Konstipasi
Penatalaksanaan Awal : tingkatkan konsumsi serat,
cairan, aktivitas fisik (senam)
Jika tidak memperbaiki kondisi :
Probiotik, 2 cara memperbaiki ketidakseimbangan
flora normal (dysbiosis) dan menurunkan pH colon
Laxative (pencahar) jangan sering hanya diperlukan
saja sehingga tidak terjadi dehidrasi dan chatartic
colon
Sakit Kepala
Umumnya OAINS (Obat antiinflamasi nonsteroid
contohnya Ibuprofen, Naproxen), aspirin, pct
(acetomenophen), atau kombinasi analgetik (pct, asp,
caffein)
Aspirin merupakan obat kategori C-D
HATI-HATI penggunaan OAINS nonaspirin  faktor
risiko terjadinya abortus (TI) dan toxisitas (TIII)
Leukore
Keputihan yang membutuhkan pengobatan jika
patologi
40% infeksi vagina pada bumil adalah BV (bakterial
vaginosis), penyebab kelahiran prematur, KPD,
chorioamnitis, endometritis postpartum
Pengobatan :
Clindamycin phospate vaginal cream 2% 5gr 2x sehari,
selama 5 hari tingkat penyembuhan 82-96%
Metronidazole 0.75% 2x sehari, selama 5 hari tingkat
penyembuhan 75-81%
Heartburn
Heartburn atau
regurgitas adalah gejala
dari GER (gastro-
esophageal-reflux)
 Heartburn  fisiologis, akibat dari peningkatan
progesteron pd periode kehamilan
 Penatalaksanaan Awal : ubah pola harian
 Hindari : Porsi makan besar, makan di tengah malam,
menyunyah permen karet, alkohol, rokok
 Posisi kepala lebih tinggi saat tidur
 Jika tidak berkurang  medikamentosa
 Antacid, contohnya Liquid Gaviscon 10-20 ml perhari
hingga 4minggu
 Sucralfate, 1gr 3x sehari
 Metoclopramid, 10 mg 3x sehari
Mual Muntah
Insidensi : Mual (nausea) 70%; Muntah (vomiting)
60%
Rekomendasi Bidan di Kanada : Gunakan
Domperidon
Dapat juga menggunakan : Ondansentron, Pyridoxine
(vit B6), Jahe
Nyeri Selama Kehamilan
Nyeri akibat perubahan anatomis seperti nyeri
punggung, nyeri perut bawah, nyeri ulu hati. Normal
jika hilang setelah relaksasi.
Dapat menggunakan :
Aspirin
Acetomenophen (pct)
OAINS (ibuprofen, ketoprofen, naproxen)
OBAT YANG DILARANG UNTUK
DIGUNAKAN OLEH IBU HAMIL
OBAT ANTI-KANKER
Jaringan janin tumbuh dengan kecepatan tinggi, karena itu sel-selnya
yang membelah dengan cepat sangat rentan terhadap obat anti-kanker.
Bersifat teratogen, yaitu dapat menyebabkan cacat bawaan seperti:
IUGR (intra uterine growth retardation), Rahang bawah yang kurang
berkembang
Celah langi-langit mulut , Kelainan tulang tengkorak , Clubfoot (kelainan
bentuk kaki) , Keterbelakangan mental.
TALIDOMID
Talidomid pertama kali diperkenalkan pada tahun 1956 di Eropa sebagai
obat influenza dan obat penenang.
Pada tahun 1962, talidomid yang diminum oleh wanita hamil pada saat
organ tubuh janinnya sedang terbentuk, ternyata menyebabkan cacat
bawaan berupa lengan dan tungkai yang terbentuk secara tidak
sempurna, kelainan usus, jantung dan pembuluh darah.
PENGOBATAN KULIT
Isotretinoin mengobati jerawat yang berat, & psoriasis.

Efek sering terjadi adalah kelainan jantung, telinga yang


kecil dan hidrosefalus (kepala yang besar). Resiko
terjadinya cacat bawaan adalah sebesar 25%.

Etretinat disimpan di dalam lemak dibawah kulit dan


dilepaskan secara perlahan, sehingga efeknya masih
bertahan sampai 6 bulan atau lebih setelah pemakaian
obat dihentikan.

Karena itu seorang wanita yang memakai obat ini dan


merencanakan untuk hamil, sebaiknya menunggu
paling tidak selama 1 tahun setelah pemakaian obat
dihentikan.
HORMON SEKSUAL
Hormon androgenik yang digunakan untuk mengobati berbagai kelainan
darah dan progestin sintetis yang diminum pada 12 minggu pertama
setelah pembuahan, bisa menyebabkan terjadinya maskulinisasi pada
kelamin janin perempuan.
Klitoris bisa membesar dan labia minora menutup.
Efek tersebut tidak ditemukan pada pemakaian pil KB karena kandungan
progestinnya hanya sedikit.
Dietilstilbestrol (DES, suatu estrogen sintetis) bisa menyebabkan kanker
pada anak perempuan yang ibunya memakai obat ini selama hamil.
Anak perempuan ini di kemudian hari akan:
- memiliki kelainan dalam rongga rahim
- mengalami gangguan menstruasi
- memiliki serviks (leher rahim) yang lemah sehingga bisa mengalami
keguguran
- memiliki resiko menderita kehamilan ektopik
- memiliki bayi yang meninggal sesaat sebelum atau sesaat sesudah
dilahirkan.
Jika ibu hamil yang memakai DES melahirkan anak laki-laki, maka kelak
dia akan memiliki kelainan pada penisnya
OBAT ANTI-KEJANG
Menyebabkan terjadinya celah langit-langit mulut, kelainan
jantung, wajah, tengkorak, tangan dan organ perut pada bayinya.
Bayi yang dilahirkan juga bisa mengalami keterbelakangan mental.
 BBL phenitoin dan phenobarbital, mudah mengalami
perdarahan  kekurangan vitamin K
Bisa dicegah bila selama 1 bulan sebelum persalinan, setiap hari
ibunya mengkonsumsi vitamin K atau segera setelah lahir
diberikan suntikan vitamin K kepada bayinya.
Selama hamil, penderita epilepsi diberikan obat anti-kejang
dengan dosis yang paling kecil tetapi efektif dan dipantau secara
ketat.
VAKSIN
Vaksin yang terbuat dari virus yang hidup tidak
diberikan kepada wanita hamil, kecuali jika sangat
mendesak.
Vaksin rubella (suatu vaksin dengan virus hidup) bisa
menyebabkan infeksi pada plasenta dan janin.

Vaksin virus hidup (misalnya campak, gondongan,


polio, cacar air dan demam kuning) dan vaksin lainnya
(misalnya kolera, hepatitis A dan B, influensa, plag,
rabies, difteri dan tifoid) diberikan kepada wanita
hamil hanya jika dia memiliki resiko tinggi terinfeksi
oleh salah satu mikroorganismenya.
OBAT TIROID
Yodium radioaktif untuk mengobati hipertiroidisme
(kelenjar tiroid yang terlalu aktif) bisa melewati plasenta
dan menghancurkan kelenjar tiroid janin atau
menyebabkan hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang
kurang aktif) yang berat.

OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL


menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes,
tetapi seringkali gagal mengatasi diabetes pada wanita
hamil dan bisa menyebabkan bayi yang baru lahir
memiliki kadar gula darah yang sangat rendah
(hipoglikemia). Karena itu untuk mengobati diabetes
pada wanita hamil lebih baik digunakan insulin.
NARKOTIKA & OBAT ANTI PERADANGAN
NON-STEROID
Bayi yang lahir dari ibu pecandu narkotika bisa mengalami kecanduan
sebelum dilahirkan dan menunjukkan gejala putus obat dalam waktu 6
jam - 8 hari setelah dilahirkan.

Konsumsi Aspirin atau OAINS selama hamil, bisa memperlambat saat


persalinan dan juga bisa menyebabkan tertutupnya hubungan antara
aorta dan arteri pulmoner sebelum lahir.

Jika digunakan pada akhir kehamilan, obat anti peradangan non-steroid


bisa menyebabkan berkurangnya jumlah cairan ketuban.
Aspirin dosis tinggi bisa menyebabkan perdarahan pada ibu maupun
bayinya.
Aspirin atau asam salisilat lainnya bisa menyebabkan peningkatan kadar
bilirubin dalam darah janin sehingga terjadi jaundice (sakit kuning) dan
kadang kerusakan otak.
ANTIBIOTIK
Tetracyclin melewati plasenta dan disimpan di dalam tulang serta gigi
janin. Pertumbuhan tulang menjadi lambat, gigi bayi berwarna kuning
dan emailnya lunak rentan karies. Risiko besar jika tetrasiklin diminum
pada pertengahan sampai akhir kehamilan.
Streptomycin atau Canamycin bisa menyebabkan kerusakan pada
telinga bagian tengah janin (ketulian)
Chloramphenicol tidak berbahaya bagi janin tetapi bisa menyebabkan
penyakit yang serius pada bayi baru lahir, yaitu sindroma bayi abu-abu.
Ciprofloxacin menyebabkan kelainan sendi pada hewan percobaan.
Penicillin aman diberikan kepada wanita hamil.
Kebanyakan antibiotik golongan sulfa yang diminum di akhir kehamilan
bisa menyebabkan jaundice pada bayi baru lahir, yang bisa menyebabkan
kerusakan otak.
Berikut beberapa contoh antibiotik yang
dinyatakan aman digunakan selama
kehamilan:
Amoxicillin
Ampicillin
Clindamycin
Erythromycin
Penicillin
OBAT ANTIKOAGULAN
Obat anti pembekuan :warfarin. Cacat bawaan terjadi pada 25%
bayi.Bbisa terjadi perdarahan abnormal pada ibu maupun janin.
Lebih baik diberikan heparin. Tetapi pemakaian jangka panjang selama
kehamilan bisa menyebabkan penurunan jumlah trombosit atau
pengeroposan tulang (osteoporosis) pada ibu.

OBAT-OBAT UNTUK PENYAKIT JANTUNG & PEMBULUH DARAH


Mempengaruhi fungsi plasenta dan digunakan secara sangat hati-hati
untuk mencegah kelainan pada janin.
Biasanya, kelainan timbul karena penurunan tekanan darah ibu
berlangsung terlalu cepat dan menyebabkan berkurangnya aliran darah
ke plasenta.
ACE inhibitor dan thiazide biasanya tidak digunakan selama kehamilan
karena bisa menyebabkan masalah yang serius pada janin.
OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN SELAMA
PERSALINAN
Karena itu, jika selama proses persalinan diperlukan
obat-obatan, maka diberikan efek terkecil yang masih
efektif dan diberikan selambat-lambatnya agar tidak
sempat sampai ke janin yang masih berada dalam rahim.
GAYA HIDUP
Merokok selama hamil berbahaya.
Berat badan lahir rata-rata dari bayi yang ibunya perokok adalah
170 gram lebih rendah dari bayi yang ibunya tidak merokok.
Keguguran, kelahiran mati, lahir prematur dan sindroma kematian
bayi mendadak lebih sering ditemukan pada bayi yang ibunya
merokok selama hamil.

Meminum alkohol selama hamil bisa menyebabkan cacat bawaan.


Bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah
besar bisa mengalami sindroma alkohol. Bayi ini kecil, seringkali
memiliki kepala yang kecil (mikrosefalus), kelainan wajah dan
kelainan mental. Kadang terjadi kelainan sendi dan kelainan
jantung. Bayi ini tidak berkembang dan kemungkinan akan
meninggal sesaat setelah dilahirkan.
Rekomendasi Suplemen dalam
Kehamilan
Fe (Zat Besi)
 Anemia pada wanita hamil 50% karena Defisiensi zat besi.
 Kebutuhan ibu hamil akan zat besi meningkat dari
18mg/hari menjadi 27mg/hari.
 Direkomendasikan oleh WHO setiap bumil konsumsi
suplementasi Fe 60mg/hari selama 6 bulan; (bila kurang
dari 6 bulan 120 mg perhari), lanjutkan hingga 3 bulan
postpartum
 Tidak dikonsumsi bersama : teh, kopi, susu, karena
menurunkan absorbsi.
 Sebaiknya berbarengan dengan daging, ikan, vit C, yang
dapat menstimulasi as.lambung
 Efek : terjadi perubahan warna pada feses dan urine
ASAM FOLAT
As.Folat atau vit B9 selama hamil 600ug/hari
Defisiensi : abnormalitas pada ibu (anemia, neuropati
perifer) janin (ab.kongenital, NTB) menurunkan risiko
persalinan prematur dan BBLR
As. Folat Tidak boleh diberikan secara berlebihan.
Terutama pada pengobatan epilepsi.
VITAMIN B12 (CYANOCOBALAMIN)
Rekomendasi 6 mcg/hari
Defisiensi Vit B12 (jarang terjadi) menyebabkan
anemia megaloblastik, hyperhomocysteinemia :
vaskulopati plasenta
VITAMIN B KOMPLEKS
 B2, B6, B9, B12,
 Kebutuhan riboflavin meningkat 7% dari saat
kondisi tidak hamil
 Suplementasi pyridoxin selama kehamilan
menurunkan risiko terjadinya depresi
postpartum.
VITAMIN A
Suplementasi Vit A mengurangi AKI, AKB, dan
mencegah terjadinya night-blindness
Gunakan jenis Beta Karoten.
VITAMIN K
Diberikan TIII untuk mencegah kolestasis
Suplemen diberikan 75mcg (usia ibu 14-18 th), dan
90mcg (usia ≥ 19 th)
VITAMIN D
Terdiri dari 2 jenis, D3 (cholecalciferol: salmon,
makarel, tuna, sarden); D4 (ergocalciferol: jamur)
Kebutuhan tubuh akan vitamin D adalah 5µg/hari
Ibu hamil dianjurkan berjemur pada sinar matahari
setidaknya 5-15 menit setiap hari
Membantu pemenuhan vit.D dengan konsumsi susu
KALSIUM
Dosis yang direkomendasikan 1000mg/hari; hanya
pada ibu yang tidak dapat mengonsumsi susu (misal
intoleransi laktose) dan konsumsi makanan alternatif
lain (susu kedelai berkalsium)
Untuk mencegah hipertensi
Kalsium menghambat penyerapan iron/fe, untuk
memaksimalkan penyerapan keduanya, beri jarak untuk
mengkonsumsi.
IODINE
Defisiensi Iodine : Kretinisme, retardasi mental, deaf
mutism, keterbatasan syaraf motorik, gangguan
pertumbuhan dan hipotiroid
Konsumsi 150 µg iodine perhari awal kehamilan
hanya pada :
 Ibu tinggal di daerah prevalensi dengan defisiensi
iodine menengah dan berat
 Terdapat riwayat kretinisme/hipotiroid neonatal
pada kehamilan
VITAMIN C
Makanan dan buah sumber vit C: buah asam (citrus),
tomat, kentang, daun hijau, brokoli, strawberry, blewah
Jika kondisi tubuh normal, tidak selalu dibutuhkan
suplementasi vit C, karena dapat dipenuhi oleh sumber
makanan.
Vit C dikonsumsi 60mg/hari (recommended diary
intake/RDI)
Peran vit C efektif pada pencegahan PROM (Premature
Rupture of Chorionic Membran), penurunan risiko
Preeklampsia, mengurangi risiko alergi, meningkatkan
penyerapan zat besi non heme (pada tumbuhan)
OMEGA 3
Asam Lemak poliunsaturated : inilah asal Omega3 dan
Omega6
Omega3 : EPA, DHA, ALA
Omega6 : LA
EPA+DHA  memperbaiki fungsi membran sel
perkembangan otak dan retina.
Akumulasi DHA+EPA pada otak dan penglihatan janin
memaksimalkan pertumbuhan dan fungsinya.
FOS-GOS
Memperbaiki produksi Mikrobiota usus ibu
Meningkatkan laktobasilus dan bakteri bifidus di usus
ibu
Bermanfaat pada proses pencernaan makanan dan
pembentukan mekanisme pertahanan tubuh alami
dari bakteri patogen
Permenkes RI 1464 tahun 2010 :
Penyelenggaraan Praktik Bidan disebutkan bahwa
kewenangan bidan dalam memberikan obat dan
suplemen adalah pemberian tablet Fe (Pasal 10 ayat
3d)
Selebihnya Bidan menjalankan program pemerintah
berwenang melakukan pelayanan kesehatan meliputi
ANC terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit
kronis tertentu dilakukan dibawah supervisi dokter
Peraturan jelas mengatur bahwa Bidan secara mandiri
tidak memiliki kewenangan melakukan upaya kuratif
Bidan masih berwenang utnuk upaya promotif
preventif penggunaan obat-obatan dan NAPZA(Pasal
13 ayat 1h dan 2) dengan memberikan PENKES
Aturan di luar Indonesia berbeda, Ontario (Kanada)
dan Auckland bidan diperbolehkan memberika resep
beberapa jenis obat misalnya antibiotik dan
antiemetik.

Anda mungkin juga menyukai