Anda di halaman 1dari 51

FARMAKOKINETIK OBAT PD

PREGNANCY & LACTACY


HAMIL………?
PENDAHULUAN
 Ibu dan janin satu unit yg tak
terpisahkan
 Ibu yang sakit perlu pengobatan tapi
efek pada fetus perlu diperhatikan
 Co kasus : Meningkatnya peny. infeksi
pd wanita hamil mortalitas dan
morbiditas. Kisah thalidomide bayi
lahir cacat
Mengapa wanita hamil
menggunakan obat
 Drug absuse
 Tanpa sadar
 U/ kurangi symptom (mual,muntah)
 Wanita dengan penyakit kronis.
(dm,ht,epilepsi, aids)
Problem yang muncul :

 Kepatuhan px menurun (50 %) bahaya


pd janin
 Ketakutan dr krn informasi yg salah
 Terapi kurang optimal (regimen & obat
yg diperlukan).
Efek obat pada janin atau fetus
 Perpindahan obat “Proses difusi”
 Obat dapat mempunyai efek “Efek
teratogenik”
Teratogenesis
 gangguan pembentukan (dysgenesis)
organ fetus baik strukturalmaupun
fungsional (fungsi otak)
 Manifestasi teratogenesis : gangguan
pertumbuhan pada fetus, carcinogenesis
dan malformasi abnormalitas ini
bentuknya bervariasi dari ringan hingga
berat (tindakan operasi)
lanjutan
Teratogen adalah :senyawa yg diberikan
kpd ibu yang menyebabkan atau
berpengaruh thd malformasi atau
abnormalitasfungsi fisiologik dan atau
perkembangan mental pada janin atau
pada anak setelah lahir
Teratogenesis
 Angka kejadian
Bayi lahir cacat 2 – 5 % dari kelahiran
hidup 2-3 % nya disebabkan oleh toxic
exposure (radiasi/kimia dan obat)
Penyebab Teratogenic
 Kelainan genetic
 Lingkungan
( obat, bahan kimia, radiasi, patogen,
penyakit pada ibu )

1-6% kecacatan obat


Efek teratogenik obat pd janin
tergantung :
1. Dosis obat
2. Polifarmasi
3. Kemampuan perkembangan janin
4. Waktu pemberian obat pada masa
kehamilan (fase pre embrio, embrionik
dan fase feotal)
UJI POTENSIAL TERATOGENITAS

Sebagai informasi awal :


 Kesulitan interpretasi hasil pada manusia

-Pemilihan model hewan uji


- Placental transfer
- Perbedaan metabolisme
Lanjutan uji potensial
 Akibat dari perbedaan
- Teratogen pada beberapa spesies
mungkin hanya sangat kecil atau tidak ada
efek pada yang lain
- Teratogen menghasilkan efek yang sama
pada berbagai species, tetapi
frekwensinya berbeda-beda
- Teratogen menghasilkan jenis
abnormalitas pada tiap spesies
Lanjutan uji potensial
 Obat-obat “highly embryotoxic” pada hewan
tidak disetujui penggunaannya pada
manusia selama kehamilan
 Menghindari senyawa eksogen pada wanita
hamil
 Penggunaan obat sulit dihindarkan pada
pasien dengan kondisi medik spesifik
(hypertensi, DM atau epilepsi) dipilih obat
yang tepat
PERUBAHAN FARMAKOKINETIKA
PADA WANITA HAMIL

Distribusi :
 Peningkatan Vd (volume distribusi)

 Peningkatan kadar air dan lemak

 Diperlukan peningkatan dosis

 Penurunan albumin/protein binding

 Peningkatan kadar obat bebas dlm


plasma
PERUBAHAN FARMAKOKINETIKA
PADA WANITA HAMIL

Metabolisme :
Peningkatan metabolisme hepar
(fenitoin, metadon)
 Induksi enzim oleh progesterone
endogen
 Namun metabolisme teofilin menurun
PERUBAHAN FARMAKOKINETIKA
PADA WANITA HAMIL
Ekskresi :
 Peningkatan kliren renal obat (litium
dan b laktam
 Laju glomerulus meningkat 50 % mulai
minggu I kehamilan hingga kelahiran
 Ekskresi pada neonatus Kapsitas meng
eliminasi obat minimal
Obat dpt tertimbun dan mencapai kadar
toksik
Kategori obat pada wanita hamil
 Kategori A

Uji invivo aman trimester pertama


dan trimester berikutnya

“KEMUNGKINAN AMAN UNTUK FETUS”


Lanjut
1. Folic Acid

2. ᾇ - Tokoferol
3. Ascorbic Acid
4. Tiamin
5. Piridoxin
6. Cyanocobolamin
7. Retinol dll
 Kategori B

► Uji Invitro Tidak ada efek samping


► Hanya ada penurunan fertilitas
► Tidak ada konfirmasi secara Invivo

“ CUKUP AMAN DIGUNAKAN PADA IBU


HAMIL”
Lanjut
 Aciclovir ☺Ceftriaxon
 Bisacodil ☺Cefurexim
 Inflamid ☺CTM
 Caffein ☺Cefotaxim
 Calc ☺Ibuprofen
 Ceftacidine ☺Loratadin
 Ceftriaxon ☺Parasetamol
 Kategori C

a. Secara invitro ada efek samping pd


fetus (teratogenik)
b. Belum dibuktikan secara invivo

“OBAT INI BISA DIBERIKAN JIKA


MANFAATNYA ˃ DARI KERUGIAN PADA
FETUS”
 Aminopilin Ω Spironolacton
 Amitriptilin Ω Stavudin
 Amlodipin Ω Furosemid
 Aspirin
 Gabapentin
 Genfibrozil
 Gentamicin
 Ketorolac
 Lamivudin
 Acid Aset Sal
 Morfin
Kategori D
 adalah golongan obat yang menunjukkan
adanya resiko bagi janin. Pada keadaan
khusus obat ini digunakan jika manfaatnya
kemungkinan lebih besar dibanding
resikonya. Penggunaan obat golongan ini
terutama untuk mengatasi keadaan yang
mengancam jiwa atau jika tidak ada obat
lain yang lebih aman.
Lanjut
1. Alprazolam
2. Diazepam Tablet, Inj, Rectal
3. Phenitoin cap, inj
4. Tramadol cap, inj
5. Streptomicin inj
6. PTU
Kategori X
a. Uji invitro ada efek samping pada fetus
b. Uji invivo ada efek samping pada fetus

“OBAT GOLONGAN INI KONTRA INDIKASI


PADA IBU HAMIL”
 Ergotamin
 Estradiol
 Estasolam
 Ethinil estrtadiol
 Flurazepam
 Medroxyprogesteron
 Qinine
 Atorvastatin
 Simvastatin
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT
PADA WANITA HAMIL
 Pertimbangkan perawatan tanpa
menggunakan obat
 Hanya digunakan bila manfaat yg
diharapkan lebih besar dibanding resiko
pada janin
 Hindari pada trimester pertama

 Hindari obat-obat baru

 Hindari polypharmacy
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT
PADA WANITA HAMIL
 Gunakan dosis efektif terendah pada jangka
waktu minimal
 Px peny. kronis :

Dosis diturunkan sampai sebelum konsepsi


Obat : gejala putus obat pd janin
(antipsikotik dan antidepresan), dosis
diturunkan pd saat mencapai akhir
kehamilan
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT
PADA WANITA HAMIL
 Hindari obat teratogenik sebisa
mungkin selama masa kehamilan dan
laki2 yang ingin mejadi ayah
 Pertimbangkan penyesuaian dosis dan
pemantauan pengobatan pada
beberapa obat (fenitoin, litium)
Konseling sebelum memberikan obat
pada wanita hamil
 Tujuan : meminimalkan kelainan
bawaan
 Target : wanita yg merencanakan
kehamilan, bidan, dokter dan perawat
 Hindari pengg. obat, alcohol, merokok,
obat penenang
- Merokok : Kelahiran premature
- Alkohol : the fetal alkohol syndrom,
deffisiensi pertumbuhan pada bayi
Konseling sebelum memberikan obat
pada wanita hamil
 Supplemen folic acid (sebelum
konsepsi dan 12 minggu sesudahnya
menurunkan cacat pada perkembangan
saluran syaraf.
 Hubungi dokter,Apoteker bagi
penderita penyakit kronis (epilepsy,
diabetes, asma, hipertensi, TBC)
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT
PADA WANITA HAMIL
 Pertimbangkan perawatan tanpa
menggunakan obat
 Hanya digunakan bila manfaat yg
diharapkan lebih besar disbanding resiko
pada janin
 Hindari pada trimester pertama

 Hindari obat-obat baru

 Hindari polypharmacy
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT
PADA WANITA HAMIL
 Gunakan dosis efektif terendah pada jangka
waktu minimal
 Px peny. kronis :

Dosis diturunkan sampai sebelum konsepsi


Obat : gejala putus obat pd janin
(antipsikotik dan antidepresan), dosis
diturunkan pd saat mencapai akhir
kehamilan
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT
PADA WANITA HAMIL
 Hindari obat teratogenik sebisa
mungkin selama masa kehamilan dan
laki2 yang ingin mejadi ayah

 Pertimbangkan penyesuaian dosis dan


pemantauan pengobatan pada
beberapa obat (fenitoin, litium)
Konseling sebelum memberikan obat
pada wanita hamil
 Tujuan : meminimalkan kelainan
bawaan
 Target : wanita yg merencanakan
kehamilan, bidan, dokter dan perawat
 Hindari pengg. obat, alcohol, merokok,
obat penenang
- Merokok : Kelahiran premature
- Alkohol : the fetal alkohol syndrom,
deffisiensi pertumbuhan pada bayi
Konseling sebelum memberikan obat
pada wanita hamil
 Supplemen folic acid (sebelum
konsepsi dan 12 minggu sesudahnya
menurunkan cacat pada perkembangan
saluran syaraf.
 Hubungi dokter bagi penderita
penyakit kronis (epilepsy, diabetes,
asma, hipertensi, TBC)
PENGGUNAAN OBAT PADA
WANITA MENYUSUI
EFEK OBAT TERHADAP LAKTASI

Menghambat atau menstimulasi laktasi


(prolaktin)
Menghambat ASI :
 Etinil estradiol (diane, gracial, gynera,
lyndiol, lynoral, marvelon, mercilon,
microgynon, mikrodiol, triquilar dll)

 Diuretika tiazid
Antagonis serotonin

(siproheptadin, alphahist, alprocyn, erladryl,


esprocy, heptasan, lexahist, operma, poncohist,
procydin, pronicy, pronimax, remasip, sinapdin)

Agonis reseptor dopamine

Bromokriptin (in parkinson, hiperprolactinemia)


Elkrip
Parlodel
EFEK OBAT TERHADAP LAKTASI
Menstimulasi :
Antagonis dopamine (metoklopramid)
Damaben
Metolon Sotatic
Opram Topram
Piralen Varlomid
Primadol Vomitrol
Primperan
Efek obat pada neonatus
 Efek toksisitas (hub. dg dosis)
 Antidepresan: mengantuk

Lebih disukai golongan SSRI (amitriptilin,


meclobamida )
 Reaksi alergi (tidak tergantung pada
dosis)
 Antibiotik : efek samping antibiotik
menyebabkan diare pada bayi.
 Faktor mempengaruhi paparan obat pd
neonatus :
 Factor obat (sifat fisika dan kimia) half life of
the drug
 Faktor ibu (farmakokinetika ibu, jumlah ASI)

the route of administration.


 Faktor neonatus (age and maturity level,
frequency and volume feeding)
Perpindahan obat melalui ASI
Difusi pasif, dipengaruhi oleh :
 Obat bersifat asam dg ikatan protein
tinggi, lipofilisitas rendah banyak di
plasma ibu Co. diklofenak, AINS
 Obat bersifat basa, lipofilisitas tinggi,
dg ikatan protein rendah banyak
tedapat dlm ASI Co betabloker satolol
Klasifikasi keamanan obat pada
laktasi
 A : Relatif Aman
 B : Membutuhkan perhatian
 C : Tidak diketahui
 D : Kontra indikasi
PEDOMAN UNTUK PENGOBATAN DAN PEMBERIAN ASI

KATEGORI
PENGOBATAN A B C D CATATAN
Asetaminofen V       Anelgetik non narkotika yang dipakai postpartum
Asiklovir V       di gunakan untuk herpes, konsentrasi rendah di ASI
Alprazolam     V   gunakan obat pengganti, risiko akumulasi.
Aminofilin V       observasi adanya iritabilitas dan insomnia pada bayi
Amoksisilin V       masuk ke dalam ASI secara lambat
Ampisilin V       konsentrasi dalam ASI rendah
Amitriptilin V       tidak terdeteksi dalam urin bayi
Aspirin V       Dosis analgetik 300 - 600 mg biasanya aman, obat atritis.
Atenolol   V     dilaporkan adanya bayi yang mengalami bradikardia
Azitromisin V       Cocok untuk laktasi
Kaffein V       Jika dosis terlalu tinggi bayi menjadi lemah
Kaptopril V       Jumlahnya sedikit dalam ASI
Karbamazepin V       Antikonvulsan, akumulasi tidak terlihat
Semua sefalosporin V       sedikit dalam ASI, umumnya dianggap aman
Klorpromazin     V   Evaluasi pada bayi
Simetidin   V     menurunkan produksi asam
Kodein V       Aman untuk bayi untuk pemakaian singkat

Kortikosteroid   V     Gunakan untuk waktu yang singkat dan dosis yg rendah

Diazepam     V   gunakan obat pengganti, risiko akumulasi.

Digoxin V       paparan pada bayi hampir tidak bermakna

Ergotamin     V   obat migrein, menekan suplei ASI

Eritromisin V       Tidak baleh diberikan pada bayi < 1 bln, karna radang hati

Flukonasol V       Aman untuk bayi dan anak-anak

Insulin V       Tidak diekresikan melalui ASI

Isoniazid   V     sampai saat ini tidak dilaporkan efek merugikan pada bayi

Magnesium sulfat V       dapat menghambat masuknya ASI

Metoklopramid V       digunakan untuk meningkatkan ASI, 3x10 mg


dosis rendah mengobati penyempitan pemb. darah
Nifedipin V       diputing
Prinsip penggunaan obat
pada laktasi
 Penggunaan obat hanya jika diperlukan
Risk and benefit perspective
 Jika memungkinkan,tunda penggunaan
obat hingga bayi lebih besar
 Gunakan obat yg telah diketahui aman
pada bayi
 Pemilihan rute pemberian obat jumlah
kadar obat terkecil pada bayi
Prinsip penggunaan obat
pada laktasi
 Bayi dipantau secara cermat terhadap efek
samping
 Hindari obat baru

 Hindari atau hentikan sementara menyusui bila :

- Obat diketahui berbahaya bagi bayi yang


menyusui.
- Obat sangat poten
- Ibu mengalami ggn ginjal dan hepar
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai