Anda di halaman 1dari 13

ANC :

Oksitosin (oxytocin)
Oksitosin adalah nama generik salah satu obat yang sering digunakan dalam
induksi persalinan. Di Indonesia sendiri, oksitosin tersedia dalam berbagai merek
dagang. Namun, semuanya tersedia dalam bentuk cairan injeksi di kemasan ampul
dengan kekuatan 10 International Unit (IU) tiap mililiter.

Obat ini bekerja menstimulasi kontraksi otot polos yang ada di uterus atau rahim.
Sehingga diharapkan mulut rahim akan membuka untuk jalan lahir. Oksitosin
diberikan melalui injeksi atau infus, lewat pembuluh darah vena (intravena), dan
dapat juga diberikan lewat injeksi ke dalam otot (intramuskular). Jika oksitosin
diberikan melalui infus, maka harus digunakan suatu alat bernama infusion
pump untuk mengatur kecepatan infus sesuai yang diinginkan.

Setelah masuk ke peredaran darah lewat jalur intravena, efek rangsangan kontraksi
rahim akan terjadi dalam waktu yang sangat cepat, yaitu kurang dari 1 menit! Jadi
bersiaplah merasakan sensasi kontraksi sesaat setelah infus diberikan. Adapun jika
infus dihentikan, efek kontraksinya masih bisa terasa hingga 1 jam kemudian.
Baca juga: Fakta Menarik Seputar Obat Suntik

Selama pemberian oksitosin, tentunya ada beberapa parameter, baik dari ibu
maupun janin, yang akan dipantau secara berkala, yaitu denyut jantung janin serta
frekuensi dan durasi kontraksi yang dialami oleh ibu.

Pada saat saya mengalami induksi persalinan, oksitosin inilah yang digunakan
sebagai obat induksi. Selama pemberian infus berlangsung, setiap beberapa saat
bidan yang mendampingi akan mengecek denyut jantung janin saya dengan suatu
alat, serta menanyakan seberapa sering saya merasakan kontraksi. Selain itu,
dilakukan juga pemeriksaan dalam untuk mengetahui kondisi bukaan mulut rahim.

Pada beberapa jam awal pemberian infus, kontraksi yang saya rasakan masih
ringan. Namun memasuki jam keempat pemberiannya, kontraksi yang terjadi
makin meningkat intensitas nyerinya, serta dengan frekuensi yang semakin sering
pula.

Saya sih merasakan nyeri kontraksi yang terjadi seperti nyeri kram saat sedang
menstruasi, namun dengan intensitas yang berlipat-lipat ganda! Meskipun malu
mengakuinya, tapi saya memang sampai berteriak saking merasakan sakitnya!

Sebaiknya Mums jangan mengikuti saya, ya. Lebih baik Mums mengatur napas
untuk mengatasi kontraksi yang datang, ketimbang berteriak kesakitan karena
akan menghabiskan energi!

Selain digunakan untuk menginduksi persalinan, oksitosin juga digunakan pada


periode postpartum atau setelah kelahiran terjadi, untuk mengurangi perdarahan
yang terjadi.

Misoprostol
Obat lain yang sering digunakan dalam menginduksi persalinan adalah
misoprostol. Sebenarnya, misoprostol adalah obat yang digunakan untuk
mengatasi ulkus (luka) pada lambung dan usus dua belas jari akibat efek samping
penggunaan obat golongan anti inflamasi non-steroid (NSAID). Namun karena
misoprostol juga memiliki efek merangsang kontraksi rahim atau uterus, maka
banyak digunakan off labeldalam induksi persalinan.

Berbeda dengan oksitosin yang berbentuk injeksi dan harus disuntik, misoprostol
tersedia dalam bentuk tablet dan dapat diberikan melalui mulut (diminum)
ataupun ditempatkan di vagina. Pada penggunaan misoprostol, juga akan dipantau
denyut jantung janin secara berkala serta frekuensi kontraksi yang terjadi.

Misoprostol tidak dapat diberikan sebagai induktor persalinan pada ibu hamil yang
sebelumnya pernah melahirkan melalui operasi Caesar, karena penggunaan
misoprostol pada kondisi ini dapat menyebabkan uterine rupture.
Baca juga: Manakah yang Lebih Baik, Persalinan Normal atau
Caesar?

Itulah 2 obat yang digunakan dalam induksi persalinan, yaitu oksitosin dan
misoprostol. Masing-masing obat memiliki karakter masing-masing, sehingga
pemilihan obat yang akan digunakan serta dosisnya akan sangat bergantung pada
kondisi masing-masing pasien. Namun keduanya memiliki tujuan yang hampir
sama, yakni merangsang terjadinya kontraksi rahim dan pematangan mulut rahim
agar persalinan dapat terjadi. Bila Mums suatu saat melakukan induksi persalinan,
selalu bicarakan dengan dokter atau bidan yang menangani mengenai opsi yang
akan diambil dalam menginduksi. Salam sehat!

Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan

1. 1. Teaching Team Asuhan Kebidanan Dalam Kehamilan Akademi Kebidanan


Sari Mulia
2. 2. penurunan konsentrasi obat, peningkatan ekskresi pada ginjal Keadaan ini
mempengaruhi efektifitas dosisA. Konsep Pemberian Obat dalam Kehamilan
Perubahan yang paling drastis : motilitas usus dan bertambahnya volume
plasma darah Peningkatan volume plasma darah
3. 3. Obat yang diberikan pada wanita hamil akan dialirkan ke dalam peredaran
darah janin melalui placenta Beberapa jenis obat memberikan efek
negatif/teratogenik pada janin Sebagian cacat lahir pada bayi disebabkan
salah satunya penggunaan obat-obatan
4. 4. WASPADA PENGGUNAAN OBAT SELAMA HAMIL!!!
5. 5. PRINSIP PENGGUNAAN OBAT-OBATAN PADA PERIODE KEHAMILAN
ADALAH Memberikan manfaat yang optimal pada ibu dan memberikan risiko
atau efek samping minimal pada janin. Penggunaan obat dalam kehamilan
harus dibawah supervisi nakes
6. 6. tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin tetapi belum ada studi
terkontrol pada ibu hamil menunjukkan efek samping Tidak terdapat bukti
adanya resiko pada trisemester selanjutnya.Food Drug Administration (FDA)
1979, menyusun daftar panduan penggunaan obat bagi ibu hamil Kategori A:
Studi terkontrol tidak memperlihatkan resiko bagi janin pada trisemester
pertama kehamilan. Tidak ada bukti mengenai resiko pada trisemester kedua
dan ketiga. Kemungkinan adanya bahaya terhadap janin sangat rendah.
Kategori B: Studi terhadap binatang percobaan
7. 7. ada efek samping pada janin (teratogenik). Obat dalam kategori ini hanya
boleh diberikan kepada ibu hamil jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari
resiko yang mungkin terjadi pada janin. Kategori D: Adanya bukti resiko
terhadap janin manusia. Obat ini hanya diberikan bila manfaat pemberian
jauh lebih besar dibandingkan resiko yang akan terjadi. (situasi mengancam
jiwa ibu hamil, dalam hal mana obat lain tidak dapat digunakan/ tidak
efektif).Kategori C: Pada binatang percobaan
8. 8. Kategori X: Studi pada binatang percobaan atau manusia telah
memperlihatkan adanya kelainan janin (abnormalitas) atau terbukti beresiko
terhadap janin. Resiko penggunaan obat pada wanita hamil jelas lebih besar
dari manfaat yang diperoleh. Obat kategori X merupakan kontra indikasi bagi
wanita hamil
9. 9. Kesimpulan Obat yang dapat digunakan ibu hamil adalah kategori A-C
Obat kategori D harus waspada dan perlu perhatian khusus Obat kategori X
merupakan kontraindikasi
10. 10. Terjadinya persalinan prematur mengurangi aliran darah ke janin Obat
mempengaruhi janin melalui beberapa cara: Langsung menyebabkan
kerusakan pada janin Plasenta menjadi lebih sempit, membatasi pertukaran
oksigen dan zat gizi diantara janin dan ibu Otot rahim berkontraksi
11. 11. Prinsip menggunakan obat kala hamil 1. Pertimbangkan mengatasi
penyakit tanpa menggunakan obat, terutama pada 3 bulan pertama
kehamilan. 2. Obat digunakan bila manfaat yang diperoleh ibu lebih besar
dibandingkan kemungkinan resiko yang bakal terjadi pada janin. 3. Apabila
harus menggunakan obat, pilihlah obat yang telah dipakai secara luas selama
kehamilan.
12. 12. 4. Hindari penggunaan obat polifarmasi – menelan berjenis-jenis obat (4
atau 5 jenis) 5. Cari tahu apakah obat yang akan digunakan aman sesuai
kategori dunia pengobatan.
13. 13. Periode pada 2 minggu pertama “ALL OR NOTHING EFFECT”
Maksudnya apabila terjadi kerusakan pada periode ini hanya 2 kemungkinan,
kehilangan seluruh hasil konsepsi (abortus) atau tidak menimbulkan pengaruh
bermakna sehingga terus tumbuh menjadi embrio Pajanan teratogen pada
fase embrio disebut embriopati (2-8 minggu) Sedangkan pajanan pada fase
fetus disebut fetopati (minggu ke-9 hingga menjelang melahirkan)
14. 14. Jika tidak memperbaiki kondisi : Probiotik, 2 cara memperbaiki
ketidakseimbangan flora normal (dysbiosis) dan menurunkan pH colon
Laxative (pencahar) jangan sering hanya diperlukan saja sehingga tidak
terjadi dehidrasi dan chatartic colonPenatalaksanaan Awal : tingkatkan
konsumsi serat, cairan, aktivitas fisik (senam) Konstipasi
15. 15. faktor risiko terjadinya abortus (TI) dan toxisitas (TIII)Sakit Kepala
Umumnya OAINS (Obat antiinflamasi nonsteroid contohnya Ibuprofen,
Naproxen), aspirin, pct (acetomenophen), atau kombinasi analgetik (pct, asp,
caffein) Aspirin merupakan obat kategori C-D HATI-HATI penggunaan OAINS
nonaspirin
16. 16. LeKeupkutoiharneyang membutuhkan pengobatan jika patologi 40%
infeksi vagina pada bumil adalah BV (bakterial vaginosis), penyebab kelahiran
prematur, KPD, chorioamnitis, endometritis postpartum Pengobatan :
Clindamycin phospate vaginal cream 2% 5gr 2x sehari, selama 5 hari tingkat
penyembuhan 82-96% Metronidazole 0.75% 2x sehari, selama 5 hari tingkat
penyembuhan 75-81%
17. 17. Heartburn Heartburn atau regurgitas adalah gejala dari GER (gastro-
esophageal- reflux)
18. 18. Metoclopramid, 10 mg 3x sehari Sucralfate, 1gr 3x sehari  Antacid,
contohnya Liquid Gaviscon 10-20 ml perhari hingga 4minggu 
medikamentosa Jika tidak berkurang  Posisi kepala lebih tinggi saat tidur 
Hindari : Porsi makan besar, makan di tengah malam, menyunyah permen
karet, alkohol, rokok Penatalaksanaan Awal : ubah pola harian  fisiologis,
akibat dari peningkatan progesteron pd periode kehamilan Heartburn 
19. 19. Mual Muntah Insidensi : Mual (nausea) 70%; Muntah (vomiting) 60%
Rekomendasi Bidan di Kanada : Gunakan Domperidon Dapat juga
menggunakan : Ondansentron, Pyridoxine (vit B6), Jahe
20. 20. Nyeri Selama KehamilaDapat menggunakan : Aspirin Acetomenophen
(pct) OAINS (ibuprofen, ketoprofen, naproxen)Nyeri akibat perubahan
anatomis seperti nyeri punggung, nyeri perut bawah, nyeri ulu hati. Normal
jika hilang setelah relaksasi. n
21. 21. OBAT YANG DILARANG UNTUK DIGUNAKAN OLEH IBU HAMIL OBAT
ANTI-KANKER Jaringan janin tumbuh dengan kecepatan tinggi, karena itu
sel-selnya yang membelah dengan cepat sangat rentan terhadap obat anti-
kanker. Bersifat teratogen, yaitu dapat menyebabkan cacat bawaan seperti:
IUGR (intra uterine growth retardation), Rahang bawah yang kurang
berkembang Celah langi-langit mulut , Kelainan tulang tengkorak , Clubfoot
(kelainan bentuk kaki) , Keterbelakangan mental. TALIDOMID Talidomid
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1956 di Eropa sebagai obat influenza
dan obat penenang. Pada tahun 1962, talidomid yang diminum oleh wanita
hamil pada saat organ tubuh janinnya sedang terbentuk,
ternyatamenyebabkan cacat bawaan berupa lengan dan tungkai yang
terbentuk secara tidak sempurna, kelainan usus, jantung dan pembuluh
darah.
22. 22. PENGOBATAN KULIT Isotretinoin mengobati jerawat yang berat, &
psoriasis. Efek sering terjadi adalah kelainan jantung, telinga yang kecil dan
hidrosefalus (kepala yang besar). Resiko terjadinya cacat bawaan adalah
sebesar 25%. Etretinat disimpan di dalam lemak dibawah kulit dan dilepaskan
secara perlahan, sehingga efeknya masih bertahan sampai 6 bulan atau lebih
setelah pemakaian obat dihentikan. Karena itu seorang wanita yang memakai
obat ini dan merencanakan untuk hamil, sebaiknya menunggu paling tidak
selama 1 tahun setelah pemakaian obat dihentikan.
23. 23. HORMON SEKSUAL Hormon androgenik yang digunakan untuk
mengobati berbagai kelainan darah dan progestin sintetis yang diminum pada
12 minggu pertama setelah pembuahan, bisa menyebabkan terjadinya
maskulinisasi pada kelamin janin perempuan. Klitoris bisa membesar dan
labia minora menutup. Efek tersebut tidak ditemukan pada pemakaian pil KB
karena kandungan progestinnya hanya sedikit. Dietilstilbestrol (DES, suatu
estrogen sintetis) bisa menyebabkan kanker pada anak perempuan yang
ibunya memakai obat ini selama hamil. Anak perempuan ini di kemudian hari
akan: - memiliki kelainan dalam rongga rahim - mengalami gangguan
menstruasi - memiliki serviks (leher rahim) yang lemah sehingga bisa
mengalami keguguran - memiliki resiko menderita kehamilan ektopik -
memiliki bayi yang meninggal sesaat sebelum atau sesaat sesudah
dilahirkan. Jika ibu hamil yang memakai DES melahirkan anak laki-laki, maka
kelak dia akan memiliki kelainan pada penisnya
24. 24. Selama hamil, penderita epilepsi diberikan obat anti-kejang dengan dosis
yang paling kecil tetapi efektif dan dipantau secara ketat.Bisa dicegah bila
selama 1 bulan sebelum persalinan, setiap hari ibunya mengkonsumsi vitamin
K atau segera setelah lahir diberikan suntikan vitamin K kepada bayinya. 
kekurangan vitamin K  BBL phenitoin dan phenobarbital, mudah mengalami
perdarahan Menyebabkan terjadinya celah langit-langit mulut, kelainan
jantung, wajah, tengkorak, tangan dan organ perut pada bayinya. Bayi yang
dilahirkan juga bisa mengalami keterbelakangan mental. OBAT ANTI-
KEJANG
25. 25. VAKSIN Vaksin yang terbuat dari virus yang hidup tidak diberikan kepada
wanita hamil, kecuali jika sangat mendesak. Vaksin rubella (suatu vaksin
dengan virus hidup) bisa menyebabkan infeksi pada plasenta dan janin.
Vaksin virus hidup (misalnya campak, gondongan, polio, cacar air dan
demam kuning) dan vaksin lainnya (misalnya kolera, hepatitis A dan B,
influensa, plag, rabies, difteri dan tifoid) diberikan kepada wanita hamil hanya
jika dia memiliki resiko tinggi terinfeksi oleh salah satu mikroorganismenya.
26. 26. OBAT TIROID Yodium radioaktif untuk mengobati hipertiroidisme
(kelenjar tiroid yang terlalu aktif) bisa melewati plasenta dan menghancurkan
kelenjar tiroid janin atau menyebabkan hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang
kurang aktif) yang berat. OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL menurunkan kadar
gula darah pada penderita diabetes, tetapi seringkali gagal mengatasi
diabetes pada wanita hamil dan bisa menyebabkan bayi yang baru lahir
memiliki kadar gula darah yang sangat rendah (hipoglikemia). Karena itu
untuk mengobati diabetes pada wanita hamil lebih baik digunakan insulin.
27. 27. NARKOTIKA & OBAT ANTI PERADANGAN NON-STEROID Bayi yang
lahir dari ibu pecandu narkotika bisa mengalami kecanduan sebelum
dilahirkan dan menunjukkan gejala putus obat dalam waktu 6 jam - 8 hari
setelah dilahirkan. Konsumsi Aspirin atau OAINS selama hamil, bisa
memperlambat saat persalinan dan juga bisa menyebabkan tertutupnya
hubungan antara aorta dan arteri pulmoner sebelum lahir. Jika digunakan
pada akhir kehamilan, obat anti peradangan non-steroid bisa menyebabkan
berkurangnya jumlah cairan ketuban. Aspirin dosis tinggi bisa menyebabkan
perdarahan pada ibu maupun bayinya. Aspirin atau asam salisilat lainnya bisa
menyebabkan peningkatan kadar bilirubin dalam darah janin sehingga terjadi
jaundice (sakit kuning) dan kadang kerusakan otak.
28. 28. ANTIBIOTIK Tetracyclin melewati plasenta dan disimpan di dalam tulang
serta gigi janin. Pertumbuhan tulang menjadi lambat, gigi bayi berwarna
kuning dan emailnya lunak rentan karies. Risiko besar jika tetrasiklin diminum
pada pertengahan sampai akhir kehamilan. Streptomycin atau Canamycin
bisa menyebabkan kerusakan pada telinga bagian tengah janin (ketulian)
Chloramphenicol tidak berbahaya bagi janin tetapi bisa menyebabkan
penyakit yang serius pada bayi baru lahir, yaitu sindroma bayi abu-abu.
Ciprofloxacin menyebabkan kelainan sendi pada hewan percobaan. Penicillin
aman diberikan kepada wanita hamil. Kebanyakan antibiotik golongan sulfa
yang diminum di akhir kehamilan bisa menyebabkan jaundice pada bayi baru
lahir, yang bisa menyebabkan kerusakan otak.
29. 29. Berikut beberapa contoh antibiotik yang dinyatakan aman digunakan
selama kehamilan: Amoxicillin Ampicillin Clindamycin Erythromycin Penicillin
30. 30. OBAT ANTIKOAGULAN Obat anti pembekuan :warfarin. Cacat bawaan
terjadi pada 25% bayi.Bbisa terjadi perdarahan abnormal pada ibu maupun
janin. Lebih baik diberikan heparin. Tetapi pemakaian jangka panjang selama
kehamilan bisa menyebabkan penurunan jumlah trombosit atau
pengeroposan tulang (osteoporosis) pada ibu. OBAT-OBAT UNTUK
PENYAKIT JANTUNG & PEMBULUH DARAH Mempengaruhi fungsi plasenta
dan digunakan secara sangat hati-hati untuk mencegah kelainan pada janin.
Biasanya, kelainan timbul karena penurunan tekanan darah ibu berlangsung
terlalu cepat dan menyebabkan berkurangnya aliran darah ke plasenta. ACE
inhibitor dan thiazide biasanya tidak digunakan selama kehamilan karena bisa
menyebabkan masalah yang serius pada janin.
31. 31. OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN SELAMA PERSALINAN Karena itu,
jika selama proses persalinan diperlukan obat-obatan, maka diberikan efek
terkecil yang masih efektif dan diberikan selambat-lambatnya agar tidak
sempat sampai ke janin yang masih berada dalam rahim.
32. 32. GAYA HIDUP Merokok selama hamil berbahaya. Berat badan lahir rata-
rata dari bayi yang ibunya perokok adalah 170 gram lebih rendah dari bayi
yang ibunya tidak merokok. Keguguran, kelahiran mati, lahir prematur dan
sindroma kematian bayi mendadak lebih sering ditemukan pada bayi yang
ibunya merokok selama hamil. Meminum alkohol selama hamil bisa
menyebabkan cacat bawaan. Bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi
alkohol dalam jumlah besar bisa mengalami sindroma alkohol. Bayi ini kecil,
seringkali memiliki kepala yang kecil (mikrosefalus), kelainan wajah dan
kelainan mental. Kadang terjadi kelainan sendi dan kelainan jantung. Bayi ini
tidak berkembang dan kemungkinan akan meninggal sesaat setelah
dilahirkan.
33. 33. Efek : terjadi perubahan warna pada feses dan urineSebaiknya
berbarengan dengan daging, ikan, vit C, yang dapat menstimulasi as.lambung
Tidak dikonsumsi bersama : teh, kopi, susu, karena menurunkan absorbsi.
Direkomendasikan oleh WHO setiap bumil konsumsi suplementasi Fe
60mg/hari selama 6 bulan; (bila kurang dari 6 bulan 120 mg perhari),
lanjutkan hingga 3 bulan postpartum Kebutuhan ibu hamil akan zat besi
meningkat dari 18mg/hari menjadi 27mg/hari. Anemia pada wanita hamil
50% karena Defisiensi zat besi. Rekomendasi Suplemen dalam Kehamilan
Fe (Zat Besi)
34. 34. ASAM FOLAT As.Folat atau vit B9 selama hamil 600ug/hari Defisiensi :
abnormalitas pada ibu (anemia, neuropati perifer) janin (ab.kongenital, NTB)
menurunkan risiko persalinan prematur dan BBLR As. Folat Tidak boleh
diberikan secara berlebihan. Terutama pada pengobatan epilepsi.
35. 35. VITAMIN B12 (CYANOCOBALAMIN) Rekomendasi 6 mcg/hari Defisiensi
Vit B12 (jarang terjadi) menyebabkan anemia megaloblastik,
hyperhomocysteinemia : vaskulopati plasenta
36. 36. Suplementasi pyridoxin selama kehamilan menurunkan risiko terjadinya
depresi postpartum. Kebutuhan riboflavin meningkat 7% dari saat kondisi
tidak hamil  B2, B6, B9, B12, VITAMIN B KOMPLEKS
37. 37. VITAMIN A Suplementasi Vit A mengurangi AKI, AKB, dan mencegah
terjadinya night-blindness Gunakan jenis Beta Karoten.
38. 38. Suplemen diberikan 75mcg (usia ibu 14-18 th), dan 90mcg (usia ≥ 19
th)Diberikan TIII untuk mencegah kolestasis VITAMIN K
39. 39. VITAMIN D Terdiri dari 2 jenis, D3 (cholecalciferol: salmon, makarel, tuna,
sarden); D4 (ergocalciferol: jamur) Kebutuhan tubuh akan vitamin D adalah
5μg/hari Ibu hamil dianjurkan berjemur pada sinar matahari setidaknya 5-15
menit setiap hari Membantu pemenuhan vit.D dengan konsumsi susu
40. 40. KALSIUM Dosis yang direkomendasikan 1000mg/hari; hanya pada ibu
yang tidak dapat mengonsumsi susu (misal intoleransi laktose) dan konsumsi
makanan alternatif lain (susu kedelai berkalsium) Untuk mencegah hipertensi
Kalsium menghambat penyerapan iron/fe, untuk memaksimalkan penyerapan
keduanya, beri jarak untuk mengkonsumsi.
41. 41. Terdapat riwayat kretinisme/hipotiroid neonatal pada kehamilan Ibu
tinggal di daerah prevalensi dengan defisiensi iodine menengah dan berat
IODINE Defisiensi Iodine : Kretinisme, retardasi mental, deaf mutism,
keterbatasan syaraf motorik, gangguan pertumbuhan dan hipotiroid Konsumsi
150 μg iodine perhari awal kehamilan hanya pada :
42. 42. Peran vit C efektif pada pencegahan PROM (Premature Rupture of
Chorionic Membran), penurunan risiko Preeklampsia, mengurangi risiko
alergi, meningkatkan penyerapan zat besi non heme (pada tumbuhan)Vit C
dikonsumsi 60mg/hari (recommended diary intake/RDI) Jika kondisi tubuh
normal, tidak selalu dibutuhkan suplementasi vit C, karena dapat dipenuhi
oleh sumber makanan. Makanan dan buah sumber vit C: buah asam
(citrus), tomat, kentang, daun hijau, brokoli, strawberry, blewah VITAMIN C
43. 43. memperbaiki fungsi membran sel perkembangan otak dan retina.
Akumulasi DHA+EPA pada otak dan penglihatan janin memaksimalkan
pertumbuhan dan fungsinya.OMEGA 3 Asam Lemak poliunsaturated : inilah
asal Omega3 dan Omega6 Omega3 : EPA, DHA, ALA Omega6 : LA
EPA+DHA
44. 44. FOS-GOS Memperbaiki produksi Mikrobiota usus ibu Meningkatkan
laktobasilus dan bakteri bifidus di usus ibu Bermanfaat pada proses
pencernaan makanan dan pembentukan mekanisme pertahanan tubuh alami
dari bakteri patogen
45. 45. Permenkes RI 1464 tahun 2010 : Penyelenggaraan Praktik Bidan
disebutkan bahwa kewenangan bidan dalam memberikan obat dan suplemen
adalah pemberian tablet Fe (Pasal 10 ayat 3d) Selebihnya Bidan menjalankan
program pemerintah berwenang melakukan pelayanan kesehatan meliputi
ANC terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu dilakukan
dibawah supervisi dokter
46. 46. Peraturan jelas mengatur bahwa Bidan secara mandiri tidak memiliki
kewenangan melakukan upaya kuratif Bidan masih berwenang utnuk upaya
promotif preventif penggunaan obat-obatan dan NAPZA(Pasal 13 ayat 1h dan
2) dengan memberikan PENKES Aturan di luar Indonesia berbeda, Ontario
(Kanada) dan Auckland bidan diperbolehkan memberika resep beberapa jenis
obat misalnya antibiotik dan antiemetik.
KB :

Alat kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi hormonal umumnya mengandung kombinasi dari progestin & estrogen,


atau progesteron saja. Alat kontrasepsi ini tersedia dalam berbagai bentuk, pil
KB, suntik KB, implan, patch, dan cincin vagina.

1. Pil KB kombinasi progestin dan estrogen

Kelebihan:

 Mengurangi perdarahan saat menstruasi


 Mengurangi gejala PMS
 Membuat siklus haid lebih teratur
 Meningkatkan kepadatan tulang
 Mengurangi risiko penyakit kanker ovarium & endometrium, stroke, salphingitis,
rematik

Kekurangan:

 Meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular


 Peningkatan berat badan
 Dapat mengganggu produksi ASI
 Tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual

Metode yang menggunakan kombinasi hormon adalah pil, suntik, patch, cincin
vagina. Apa saja kelebihan dan kekurangannya masing-masing?

 Pil KB: harus diminum setiap hari, tidak mengganggu kenyamanan hubungan seks.
 Suntik KB: penyuntikan sekali tiap bulannya.
 Patch KB: mudah digunakan, tahan air, tidak mengganggu kenyamanan hubungan
seks, bisa timbul iritasi kulit.
 Cincin vagina: pemakaian mudah, diganti sekali tiap bulan, relatif lebih mahal, bisa
timbul efek samping seperti peradangan atau keputihan.

2. Pil KB progestin

Kelebihan:

 Tidak menimbulkan efek samping hipertensi dan penyakit kardiovaskular


 Tidak mengganggu produksi ASI

Kekurangan:
 Peningkatan berat badan
 Siklus menstruasi tidak teratur
 Tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual

Metode yang menggunakan progestin adalah pil, suntik, implan. Apa saja kelebihan
dan kekurangannya?

 Pil: harus diminum pada jam yang sama setiap harinya.


 Suntik: penyuntikan setiap 3 bulan sekali.
 Implan: efektif untuk jangka waktu panjang, bisa timbul nyeri di tempat
pemasangan.

3. Alat KB IUD (Intra-Uterine Device)

IUD merupakan alat berbentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim,
terkadang menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi IUD. Ada
2 jenis IUD, yaitu IUD berisi tembaga dan hormon. IUD tembaga bisa digunakan
sampai 10 tahun, sedangkan IUD hormon hanya sampai 5 tahun, beberapa wanita
merasakan kram perut pada penggunaan IUD tembaga.

Kelebihan:

 Merupakan metode “use and forget”. Mudah digunakan, dan setelah pemasangan
wanita tidak perlu repot untuk sehari-harinya seperti pada penggunaan pil KB
 Merupakan metode jangka panjang.
 Tidak mengganggu kesuburan, setelah dilepas, kesuburan dapat kembali dengan
cepat.

Kekurangan:

 Posisi IUD dapat bergeser.


 Tidak nyaman bagi wanita, terkadan juga bagi pria saat berhubungan karena ada
benang sisa IUD.
 Dapat timbul efek samping seperti kram dan perdarahan saat menstruasi yang lebih
banyak.

Metode kontrasepsi penghalang fisik

1. Kondom

Kondom bisa digunakan pada pria dan wanita. Efektivitas kondom dalam mencegah
kehamilan meningkat terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di kondom.

Kelebihan:

 Dapat mencegah penularan penyakit kelamin


 Praktis dan mudah digunakan

Kekurangan:
 Pada beberapa orang, dapat timbul alergi karena bahan pembuat kondom
 Hanya dapat digunakan sekali
 Pemakaian harus tepat karena dapat timbul risiko terlepas

2. Spermisida

Spermisida adalah zat kimia yang dapat merusak sperma. Spermisida dapat
berbentuk krim, jeli, busa atau supositori.

Kelebihan:

 Alternatif bagi wanita yang menginginkan proteksi sementara.


 Bisa didapatkan dengan mudah.

Kekurangan:

 Masa perlindungan yang singkat, efektivitasnya berkurang apabila melebihi


satu jam pemakaian.
 Tidak mencegah penularan penyakit kelamin.

3. Diafragma

Diafragma biasanya terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk melingkar seperti
kubah dan berfungsi mencegah sperma masuk ke dalam rahim.

Kelebihan:

 Dapat digunakan dengan spermisida untuk meningkatkan efektivitasnya.


 Bisa dipakai berulang kali.

Kekurangan:

 Diafragma yang terlalu besar bisa membuat rasa yang tidak nyaman,
sedangkan yang terlalu kecil bisa berisiko lepas atau pindah posisi.
 Dapat menimbulkan iritasi.

Alat kontrasepsi alami

Beberapa pasangan tidak menggunakan metode kontrasepsi di atas dikarenakan


berbagai faktor, seperti agama, budaya, atau keluarga. Metode pilihan yang dapat
dilakukan antara lain:

1. Sistem KB kalender

Metode ini menggunakan penghitungan masa subur wanita, dan menghindari


berhubungan seks pada masa subur tersebut.

Kelebihan:

 Murah.
 Tidak menggunakan alat atau hormon.

Kekurangan: Kurang efektif, kegagalan metode ini pada tahun pertama mencapai
20%.

2. Menyusui

Pada ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif, pembuahan tidak dapat terjadi
selama 10 minggu pertama, sehingga kehamilan dapat dicegah.

Kelebihan: Sama seperti sistem kalender.

Kekurangan: Kurang efektif. Biasanya pasangan yang menggunakan metode ini


menunggu haid pertama setelah melahirkan untuk berhenti berhubungan seks,
padahal masa pembuahan terjadi sebelum adanya menstruasi.

Kontrasepsi permanen

Kontrasepsi permanen atau sterilisasi merupakan pilihan bagi pasangan yang tidak
ingin memiliki anak lagi. Pada wanita, teknik yang dapat dilakukan adalah tubektomi,
ligasi tuba, implan tuba, dan elektrokoagulasi tuba. Sedangkan pada pria dapat
dilakukan vasektomi.

Kelebihan:

 Efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan


 Tidak memerlukan alat atau hormon tambahan lagi

Kekurangan:

 Biaya relatif lebih mahal dibanding metode lain


 Risiko komplikasi tindakan berupa perdarahan atau infeksi
 Tidak menurunkan risiko penularan penyakit kelamin

Pemilihan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan merupakan pilihan yang harus


diputuskan bersama dengan pasangan. Perlu dipertimbangkan apakah pasangan
masih ingin memiliki anak atau tidak, kapan pasangan ingin memiliki anak lagi,
apakah ibu sedang menyusui atau tidak, atau adakah penyakit tertentu pada wanita
yang bisa diperburuk dengan kontrasepsi. Selain itu pertimbangkan pula harga dan
kepraktisan dari setiap metode.

BBL

Tindakan dan prosedur yang segera


dilakukan pada bayi baru lahir
1. Sedot lendir
Saat bayi baru lahir, dokter atau tim medis akan segera menyedot atau
mengisap mulut serta hidungnya menggunakan alat khusus untuk membersihkan lendir
dan cairan ketuban agar ia dapat bernapas sendiri.

Setelah itu, tubuh bayi juga akan dibersihkan dari sisa-sisa lendir yang menempel di
tubuhnya dan dikeringkan menggunakan kain lembut. Bayi yang baru lahir tidak memiliki
kemampuan untuk mengendalikan suhu tubuh mereka dengan baik, jadi sangat penting
untuk memastikan bayi Anda tetap hangat dan kering.

2. Tes APGAR

Bersamaan dengan proses pengisapan dan pengeringan bayi, dilakukan pula tes APGAR.
Tes ini dilakukan guna menilai keadaan bayi pada menit pertama dan menit kelima
setelah tali pusat dipotong. Penilaian dilakukan berdasarkan denyut jantung, pernapasan,
tonus otot, refleks gerak, dan warna kulit.

Nilai APGAR berkisar dari 0 sampai 10. Bayi yang mendapatkan nilai di atas 7, umumnya
bayi dianggap sehat. Sebagian besar bayi mendapat nilai 8 atau 9. Jika bayi Anda baik-baik
saja, bayi akan ditunjukkan sebentar pada sang ibu dan kemudian dokter akan dilakukan
perawatan lanjutan untuknya. Namun, jika bayi Anda mendapatkan hasil tes APGAR yang
rendah, dokter akan segera mencari tahu penyebabnya akan segera dilakukan pengujian
lebih lanjut hingga masalah bisa teratasi.

3. Ditimbang dan diukur panjangnya

Kurang dari setengah jam pasca dilahirkan, bayi umumnya akan segera ditimbang berat
badannya. Ini dilakukan guna mencegah pengukuran yang tidak tepat akibat penguapan
cairan pada tubuh bayi yang terjadi karena perubahan suhu.

Berbeda dengan pengukuran berat badan lahir yang harus dilakukan segera, pengukuran
tinggi badan dan lingkar kepala justru tidak harus dilakukan pada saat itu juga. Jadi, tenaga
ahli medis mungkin dapat mengukur tinggi badan serta lingkar kepala bayi beberapa jam
kemudian.

4. Inisiasi menyusu dini

Setelah memastikan keadaan bayi baik-baik saja, proses selanjutnya adalah inisiasi
menyusu dini (IMD). IMD adalah pemberian ASI segera setelah bayi dilahirkan, biasanya
dalam waktu 30 menit sampai satu jam setelah bayi lahir. Prosedur ini dilakukan dengan
cara meletakkan bayi di dada ibu di mana bayi dibiarkan dalam keadaan telanjang sehingga
terjadi interaksi dari kulit ke kulit atau skin to skin contact. Kemudian, bayi dibiarkan mencari
sendiri dan mendekati puting susu ibu untuk melakukan proses menyusui pertama kali.

Selama proses ini berlangsung, disarankan untuk tidak membantu bayi, atau sengaja
mendorong bayi mendekati puting ibu. Biarkan keseluruhan proses interaksi antara ibu dan
bayi yang baru lahir berjalan secara alami. Proses inisiasi menyusui dini dapat berlangsung
selama bayi masih mengisap puting ibu dan akan selesai sendiri ketika bayi melepaskan
isapan dari puting ibu.

5. Dioleskan salep mata


Bayi Anda juga umumnya akan diberikan salep mata antibiotik untuk mencegah infeksi mata
dari jalan lahir. Prosedur ini umumnya dapat ditunda hingga satu jam, sehingga Anda punya
kesempatan untuk menyusui terlebih dahulu. Dulu salep mata yang digunakan mengandung
zat perak nitrat. Sayangnya, salep mata dengan kandungan senyawa tersebut justru
membuat mata bayi panas.

Sebagai gantinya, dokter menggunakan eritromisin yang jauh lebih aman dibanding perak
nitrat. Meski untuk mencegah terjadinya infeksi di jalan lahir, prosedur ini juga biasanya
dilakukan pada bayi yang lahir dari operasi caesar.

6. Pemberian vitamin K1 dan vaksin hepatitis B

Sistem pembekuan darah bayi yang baru lahir masih belum sempurna sehingga
meningkatkan risiko mengalami perdarahan setelah dilahirkan. Nah, untuk mencegah
terjadinya hal tersebut, maka pada semua bayi baru lahir, apalagi bayi dengan berat badan
rendah akan diberikan suntikan vitamin K1. Biasanya prosedur ini diberikan setelah IMD
atau sebelum mendapat imunisasi hepatitis B.

7. Dimandikan

Setelah suhu bayi Anda tetap stabil setidaknya selama beberapa jam, seorang perawat
akan memandikan bayi Anda menggunakan air hangat suam-suam kuku. Biasanya, proses
memandikan bayi ini akan memakan waktu yang sedikit agak lama karena bekas lapisan
lemak yang menempel pada kulit bayi sulit untuk dibersihkan. Terutama apabila lapisan
lemaknya cukup tebal. Bayi kemudian akan dikeringkan dan dipakaikan pakaian
serta dibedong guna memastikan tubuhnya hangat.

8. Cap telapak kaki

Sebelum si kecil keluar dari ruang bersalin, perawat akan melakukan cap telapak kaki
sebagai identitas bayi Anda, agar tidak tertukar. Sebagian besar rumah sakit dan klinik
bersalin akan membuat dua salinan cap telapak kaki. Satu untuk arsip rumah sakit dan yang
lainnya untuk dokumen pribadi keluarga.

Baca Juga:

 Yang Harus Dilakukan Ketika Bayi Jatuh dari Tempat Tidur (Kapan Harus ke Dokter?)
 3 Tanda Utama Bayi Lahir Albino yang Ortu Wajib Tahu
 Manfaat ASI untuk Kesehatan Bayi (Baik untuk Ibu Juga, Lho!)

Anda mungkin juga menyukai