Anda di halaman 1dari 10

Nama : Hafni Urbach Rabbani Deane

NIM : P17324123455

Kelas : RPL Sarja Terapan

Mata Kuliah : Farmakologi

Studi Kasus

Pertemuan 11

Topik: Tokolitik dan Uterotonika

Kasus 1

Seorang perempuan, umur 27 tahun, hamil kedua usia kehamilan 30 minggu

mendapatkan terapi tokolitik di RS karena adanya kontraksi premature. Pagi ini ia

diperbolehkan untuk pulang karena kondisinya membaik dan dokter melanjutkan

terapi berupa Histolan 4x 10 mg untuk 4 hari.

Lakukan analisis terhadap pemberian obat tersebut:

a. Bagaimana kategori obat tersebut dalam kehamilan?

Jawab:

Kategori obat histolan dalam kehamilan yaitu termasuk kategori C.

yaitu obat yang beresiko menyebabkan gangguan kehamilan maka dari itu

perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.


b. Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut?

Jawab:

Histolan merupakan obat yang didalamnya mengandung zat aktif

Isoxsuprin, yang dimana Isoxsuprin bekerja dengan cara melebarkan

pembuluh darah, sehingga dapat mengalir dengan lebih lancar ke jaringan

tubuh, termasuk tangan, kaki, maupun otak. Isoxsuprin juga memiliki efek

relaksasi pada otot Rahim. Maka dari itu obat ini dapat digunakan untuk

mengurangi kontraksi rahim pada kehamilan dengan resiko persalinan

premature.

c. Apa kondisi yang perlu diperhatikan pada pasien terkait pemberian obat

tersebut (indikasi, kontraindikasi, efek samping, interaksi obat)?

Jawab:

 Indikasi

- Penyakit serebrovaskular, mulut dan pembuluh darah perifer

 Kontraindikasi

- perdarahan arteri baru-baru ini

 Efek samping

- Signifikan :Ruam parah

- Gugup :Gemetar, Gugup, Lemah, Pusing

- CV :Palpitasi Takikardia Nyeri dada Hipotensi

Kemerahan

- GI :Gangguan perut, Mual, Muntah, Distensi usus.


 Interaksi Obat

Intervensi penting untuk menghentikan persalinan prematur adalah

penggunaan agen tokolitik, yang mengendurkan miometrium uterus dan

menghambat kontraksi uterus melalui berbagai mekanisme yang

menyebabkan terhentinya persalinan prematur. selain itu, obat ini

menunda persalinan prematur, memberikan waktu untuk pemberian

kortikosteroid antenatal, yang menyebabkan kematangan paru janin.

Kelas obat yang berbeda seperti β-agonis digunakan sebagai tokolitik

dalam penatalaksanaan persalinan prematur. Obat-obatan tersebut

cenderung menurunkan ketersediaan ion kalsium intraseluler melalui

berbagai mekanisme, menyebabkan penghambatan interaksi antara aktin

dan miosin.

Diantaranya, isoxsuprine melemaskan otot polos rahim dan

menghentikan persalinan prematur. Penelitian sebelumnya telah

menunjukkan bahwa isoxsuprine, bila diberikan secara intravena bersama

dengan terapi pemeliharaan (pemberian oral), efektif dalam perpanjangan

kehamilan pada wanita yang berisiko melahirkan prematur. Penelitian

telah menunjukkan bahwa nifedipine menekan persalinan prematur

dengan efek samping minimal pada janin dan ibu. Pemberiannya

dikaitkan dengan penurunan aliran darah di rahim, menyebabkan hipoksia

dan asidosis janin, jantung berdebar pada ibu, dan sakit kepala, serta data

keselamatan belum ditetapkan dengan baik.


Adapula potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan

dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai

akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan

menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Hystolan tablet dapat meningkatkan efek obat-obat agen

vasodilator/hipotensi lainnya. Oleh karena itu, hati-hati jika

menggunakan obat ini bersamaan dengan obat hipertensi seperti

captopril, enalapril, dan lain-lain.

Kasus 2

Seorang perempuan, umur 25 tahun, P3A0 memeriksakan kondisinya ke dokter

pasca melahirkan hari ketujuh. Ia mengatakan darahnya masih banyak dan masih

merasakan mules. Hasil pemeriksaan terdapat sedikit sisa plasenta. Dokter

memberikan terapi gastrul 3x1 tablet selama 7 hari.

Lakukan analisis terhadap pemberian obat tersebut:

a. Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut?

Jawab:

Misoprostol adalah analog prostaglandin E1 sintetik yang

menghambat sekresi asam lambung basal dan nokturnal melalui

stimulasi langsung reseptor prostaglandin E1 pada sel parietal di

lambung. Tindakan ini menghambat sekresi asam lambung akibat

rangsangan dari makanan, alkohol, NSAID, histamin, kafein, dll. Efek ini
cenderung memiliki hubungan yang bergantung pada dosis.

Misoprostol menginduksi sekresi mukus dan bikarbonat serta

edema pada mukosa dan submukosa, yang menyebabkan penebalan

lapisan ganda mukosa, yang mengakibatkan berkurangnya aliran balik

ion hidrogen dan peningkatan regulasi aliran darah mukosa, yang pada

akhirnya mengarah pada pelestarian kemampuan mukosa. untuk

menghasilkan sel-sel baru.

Efek uterotonika disebabkan oleh pengikatan prostaglandin pada

sel otot polos di lapisan rahim; Hal ini bertanggung jawab atas sifat

aborsi, serta kemampuannya untuk mendorong persalinan dan

pematangan serviks. Pelebaran serviks terjadi terutama melalui

degradasi kolagen pada jaringan ikat stroma dan penurunan tonus

serviks akibat peningkatan amplitudo dan frekuensi kontraksi. Sifat

uterotonikanya juga berguna untuk membantu mengurangi perdarahan

pasca melahirkan.

Sakit perut dan diare tampaknya disebabkan oleh paparan asam

misoprostolik yang dilepaskan selama metabolisme, karena gejalanya

tampaknya berkorelasi dengan konsentrasi plasma puncak asam

misoprostolat.

b. Apa kondisi yang perlu diperhatikan pada pasien terkait pemberian obat

tersebut (indikasi, kontraindikasi, efek samping, interaksi obat)?

Jawab:
 Indikasi

- Induksi partus aterm

- Induksi kehamilan < 20 minggu (sesuai indikasi, misal kematian

janin)

- Mengontrol perdarahan dan atonia uteri pasca persalinan

- Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus lainnya.

- Induksi abortus

 Kontraindikasi

- Pada yang memiliki reaksi alergi / hipersensitifitas pada

prostaglandin

- Yang berisiko terkena tukak lambung akibat penggunaaan NSAID

dan sedang hamil sebaiknya tidak menggunakan misoprostol

karena adanya efek buruk yang dilaporkan selama kehamilan.

- Yang pernah menjalankan operasi caesar sebaikanya tidak

menggunakan misoprostol untuk menginduksi aborsi medis.

 Efek samping

- Dapat menyebabkan kontraksi uterus berlebih

- Diare dilaporkan terjadi dalm 2 minggu pada terapi inisiasi dalam

14-40 % pasien dengan AINS yang menerima 800mg/ hari. Diare

biasanya akan membaik dalam kurang lebih satu minggu terapi.

Wanita-wanita yang menggunakan misoprostol kadang-kadang


mengalami gangguan ginekologi termasuk kram atau perdarahan

vagina.

- Risiko rupture uteri

 Interaksi Obat

Potensi interaksi obat dapat terjadi ketika digunakan bersamaan

dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai

akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja,

atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan

tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang

Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.

Beberapa jenis obat diketahui dapat berinteraksi dengan Gastrul,

di antaranya:

- Obat antasid yang mengandung magnesium dapat memperparah

diare yang disebabkan oleh Gastrul.

- Dapat berakibat fatal jika digunakan besamaan dengan obat yang

mengandung oksitosin atau obat untuk menginduksi persalinan.

- Penggunaan obat dinoprostone bersamaan dengan obat ini dapat

menyebabkan pendarahan dan kram berat.

c. Bagaimanakah pengaruh obat tersebut terhadap laktasi?

Jawab:

Diperkirakan bahwa jumlah obat yang masuk ke dalam ASI sangat

minim. Tidak ada laporan kekhawatiran terkait penggunaan misoprostol


selama menyusui bayi. Selain itu, tidak ada efek samping yang dilaporkan

pada bayi setelah terpapar misoprostol melalui ASI. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa penggunaan obat ini tidak berdampak pada laktasi.

d. Apabila dibandingkan dengan metergin, menurut anda bagaimana pengaruh

obat-obatan tersebut terhadap laktasi, jelaskan mekanisme efek yang

ditimbulkan oleh kedua obat tersebut?

Jawab:

 Pengaruh obat terhadap laktasi

- Gastrul

Penggunaan misoprostol saat menyusui bayi tidak menimbulkan

laporan kekhawatiran, dan tidak ada efek samping yang dilaporkan

pada bayi setelah terpapar misoprostol melalui ASI. Oleh karena itu,

dapat disimpulkan bahwa obat ini tidak berdampak pada laktasi.

- Metergin

Metergin memiliki kemampuan untuk mengurangi kadar prolaktin

dalam darah dan mungkin mempengaruhi jumlah produksi dan

lamanya masa menyusui, terutama jika digunakan segera setelah

kelahiran. Pengaruhnya sepertinya berkaitan dengan dosis dan cara

pemberian, di mana dosis yang diberikan melalui suntikan memiliki

dampak yang lebih signifikan dibandingkan dengan dosis yang

diberikan secara oral. Pemberian obat dalam jangka pendek setelah

kelahiran tidak nampaknya membawa dampak negatif terhadap

laktasi.
 Mekanisme efek yang ditimbulkan

- Gastrul

Misoprostol cepat mengalami metabolisme dalam tubuh ibu menjadi

asam misoprostol, yang memiliki aktivitas biologis, dan kemudian

diekskresikan melalui ASI. Hingga saat ini, belum ada laporan yang

dipublikasikan mengenai dampak negatif misoprostol pada bayi yang

sedang disusui oleh ibu yang menggunakan misoprostol.

- Metergin

Selama penggunaan Metergin dalam beberapa hari, beberapa gejala

berikut dapat muncul selama terapi dan menghilang setelah obat

dihentikan: bradikardia, takikardia, muntah, diare, serta sensasi tidak

nyaman atau kram kronik.

Referensi:

Ray N, Kshirsagar N. Oral nifedipine and parenteral isoxsuprine in arresting preterm

labor: A comparative study. J Family Med Prim Care. 2022 May;11(5):1845-

1850. doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc_1696_20. Epub 2022 May 14. PMID:

35800477; PMCID: PMC9254824.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9254824/

The Monthly Index of Medical Specialities (MIMS). (2023). Isoxuprine. Diakses di:

https://www.mims.com/indonesia/drug/info/isoxsuprine

The Monthly Index of Medical Specialities (MIMS). (2023). Gastrul Misoprostol.

Diakses di: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/gastrul?


type=brief&lang=id

Food & drug Administration (FDA). (2017). CYTOTEC MISOPROSTOL

TABLETS.

https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/019268s051lbl.pd

National Library of Medicine. (2023). StatPearls : Misoprostol.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539873/

National Library of Medicine. (2022). Mother to Baby|Fact Sheets : Misoprostol

(Cytotec).https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK583257/

National Library of Medicine. (2018). Drugs and Lactation Database:

Methylergonovine https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501342/

Anda mungkin juga menyukai