Anda di halaman 1dari 34

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO

PENGGUNAAN
OBAT PADA
IBU HAMIL DAN
MENYUSUI
Apt. Arya Dibyo Adisaputra, M.Farm.
Kehamilan adalah istilah
yang biasa digunakan
untuk perkembangan
janin di dalam rahim
perempuan dan merujuk
pada masa tumbuh
kembang janin dalam
kandungan pada manusia.
PENDAHULUAN

Pemberian obat pada ibu hamil harus dipikirkan


efek obat pada ibu dan janin yang dikandungnya
karena obat dapat melalui sawar plasenta.

Pemberian obat pada ibu menyusui harus


dipikirkan efek obat pada bayi dan bayi karena
obat dapat masuk ke dalam air susu ibu
Penggolongan Kehamilan:

Trimeste Trimeste
r Trimeste r Ketiga
Pertama r Kedua 28 – 42 minggu
0 – 14 minggu
14 – 28 minggu

Prematur Post
< 37 minggu
Natal
Terjadi setelah
kelahiran
Hal penting Terapi pada masa kehamilan
• Obat hanya diR/ pada wanita hamil bila manfaat yg diperoleh ibu
diharapkan lbh besar dibanding risiko janin.
• Sedapat mungkin dihindari penggunaan jenis obat pada trimester
pertama kehamilan.
• Bila menggunakan obat saat hamil, maka harus dipilih obat yg paling
aman.
• Diskusikan pengobatan untuk penyakit kronis saat merencanakan
kehamilan.
Hal penting Terapi pada masa menyusui
• Sedapat mungkin menghindari penggunaan obat pd wanita yg
menyusui atau menghentikan pemberian ASI jika pemakaian obat
harus dilanjutkan.
• Jika penggunaan obat diperlukan, pakai yg ES teraman, terutama
obat2 yg memiliki ijin unt digunakan pd bayi
• Apabila menggunakan obat selama menyusui, maka bayi harus
dipantau secara cermat trhdp efek samping yg mgkn terjadi
• Anjurkan ibu meminum obat segera stlh menyusui.
Farmakoepidemiologi
• Wanita hamil rata” minum 3 jenis obat atau lebih
• Gejala penyakit saat hamil: nyeri, mual, muntah,
oedema, masuk angin, serta penyakit lain seperti :
DM, infeksi atau hipertensi
• 35 % wanita hamil gunakan obat jangka pendek
• 40 % wanita hamil gunakan obat pd trimester
pertama
• Perlu edukasi pd wanita hamil & menyusui
TRAGEDI THALIDOMIDE

Pada tahun 1960-an digunakan obat


thalidomide (nausea vomiting)

Pada akhirnya obat ini diketahui menimbulkan


cacat bawaan pada janin berupa phocomelia
Drugs Use
in Pregnancy
Teratogenesis
• Teratogen adalah bahan apapun yang diberikan
pada wanita hamil yg dpt menyebabkan atau
berpengaruh terhadap malformasi atau kelainan
fisiologis atau perkembangan jiwa janin atau pada
anak saat lahir, kematian janin
• Hanya 3 % obat terbukti teratogenik
• Teratogen bisa karena infeksi, obat/bahan kimia,
kemoterapi, bahan atau sentuhan fisik (radiasi
ionic dosis tinggi)
Transfer Obat melalui Plasenta
• Sebagian besar obat berdifusi secara mudah ke dlm
janin melewati plasenta
• Obat yg lipofilik-tdk ter-ionkan lbh mudah melewati
placenta daripada obat yg polar
• Obat yg bersifat basa lemah “terjebak” dlm sirkulasi
janin (pH janin sedikit < pH ibu)
• Obat dgn Bobot Molekul besar agak sulit melewati
placenta (heparin, insulin)
Efek Obat terhadap Janin...
• Obat yg lewat placenta dpt berefek langsung
pd janin (dosis > 10 mg prednisolon per hari
sebabkn supresi adrenal janin)

• Beberapa obat efeknya tak dapat diprediksi


& tdk berhubungan dengan dosis, tp krn Rx
kompleks dlm janin yg pengaruhi ekspresi
genetik janin (idiosinkrasi)
Efek Obat terhadap Janin…
• Efek tergantung waktu (trimester) pemberian, misal:
phenobarbital
 trimester III  perdarahan neonatus
 trimester I  anomali congenital,
 NSAID Trimester III  persalinan sulit
• Expos obat pada fase
 Pre-embryonik Respon “All-or-No thing” kematian
janin;
 Embryonik  dismorfogenesis/gangguan organogenesis
atau cacat congenital
Perubahan Farmakokinetika
• Klirens  bbrp minggu kehamilan GFR meningkat
50 %, shg:
 Klirens obat yg ekskresi utama lewat ginjal (lithium,
bbrp -lactam) me-,
 Dosis rumatan harus ditingkatkan
• Metabolisme meningkat akibat induksi enzim oleh
progesteron  tapi efek individual bervariasi &
sulit diprediksi
 Metab.methadone & phenytoin me pd trimester III,
shg dosis perlu di; Tapi metabolisme theophyllin
me,dosis perlu di
Perubahan Farmakokinetika
• Volume distribusi wanita hamil , sehingga loading
dose perlu di  bila
Dibutuhkan efek obat yg cepat, atau
Efek obat tgt kadar obat puncak dlm plasma
• Protein Plasma (Albumin & acid -glycoprotein) ,
obat bebas 
Phenytoin bebas , tapi metabolisme ; kadar obat dlm
plasma bervariasi  kontrol gejala klinis kejang
FDA Category for Drug Use in Pregnancy
• Kategori A : Studi kontrol pada wanita tidak
memperlihatkan adanya resiko terhadap janin
pada kehamilan trimester I (dan tidak ada bukti
mengenai resiko pada trimester selanjutnya), dan
sangat rendah kemungkinannya untuk
membahayakan janin.
• Contoh : Vitamin C, asam folat, vitamin B6, zinc.
Kebanyakan golongan obat yang masuk dalam
kategori ini adalah golongan vitamin, meski
demikian terdapat beberapa antibiotik yang masuk
dalam Ketegori A ini
• Kategori B : Studi pada sistem reproduksi binatang percobaan tidak
memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol
terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan.
• Atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan
adanya efek samping obat (selain penurunan fertilitas) yang tidak
diperlihatkan pada studi terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan
tidak ada bukti mengenai resiko pada trimester berikutnya).
• Contoh : acarbose, acyclovir, amiloride, amoxicillin, ampicillin,
azithromycine, bisacodyl, buspirone, caffeine, cefaclor, cefadroxil,
cefepime, cefixime,
• Kategori C : Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek
samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau
studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan.
Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi
besarnya resiko yang mungkin timbul pada janin.
• Contoh : acetazolamide, albendazole, albumin, allopurinol,
aminophylin, amitriptyline, aspirin, astemizol,
• Kategori D : Terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia,
tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita
hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk
mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana
obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).
• Contoh: alprazolam, amikacin, amiodarone, atenolol, bleomycin,
carbamazepine, chlordiazepoxide, cisplatin, clonazepam,
• Kategori X : Studi pada binatang percobaan atau manusia telah
memperlihatkan adanya abnormalitas janin dan besarnya resiko
obat ini pada wanita hamil jelas-jelas melebihi manfaatnya.
• Dikontraindikasikan bagi wanita hamil atau wanita usia subur.
• Contoh : alkohol dalam jumlah banyak dan pemakaian jangka
panjang, amlodipin + atorvastatin, atorvastatin, caffeine +
ergotamine, chenodeoxycholic, clomifene, coumarin, danazol,
desogestrel + ethinyl estradiol, dihydroergotamine, ergometrine,
estradiol, (+ norethisterone), fluorouracil, flurazepam,
misoprostol, oxytocin, simvastatin, warfarin.
Beberapa ESO Pada Janin

OBAT ESO
STREPTOMISIN Otoksisitas
KLORAMFENIKOL Gray Baby Syndrom
OPIOID Depresi Nafas Pada Neonatus
ASPIRIN Penutupan ductus arterious dalam kandungan dan hipertensi pulmonal persisten
pada neonatus
Drugs and
Lactation
Transfer of Drugs into Milk
• Semua obat terdistribusi ke dalam ASI, difusi pasif;
• Yg penting  perkiraan jml obat yg msk dlm ASI
• Faktor yg pengaruhi laju difusi: Farmakokinetika ibu, Sifat fisiologis
ASI, Sifat fisikokimiawi obat;
• ASI berbeda dengan plasma ibu: pH lebih rendah, kapasitas ikatan PP
lebih rendah, kandungan lipid yg tinggi
• Obat basa lemah  “terjebak” dlm ASI;
• Obat dengan ikatan PP tinggi  “terjebak” dlm Plasma
• Obat lipofilik  kadar dlm ASI tinggi
Pendekatan utk Meminimalisasi Expos bayi

1. Tidak Minum Obat; bbrp jenis obat spt: sakit kepala,


obat flu, dpt dihindari dg kerjasama ibu.
2. Tunda Pemberian Obat; jika ibu ada rencana utk
menyapih ASI, maka penggunaan obat/pembedah-an
elektif dapat ditunda terlebih dahulu.
3. Pilih obat yg sedikit diekskresikan dlm ASI; utk klas
terapi yg sama dpt dipilih yg paling sedikit melewati ASI.
4. Pilih alternatif rute pemberian lainnya; utk ku-rangi
konst.obat dlm darah ibu maka digunakan sediaan lokal
(mis. Kortikosteroid inhalasi, dll)
Pendekatan utk Meminimalisasi Expos bayi

5. Tidak menyusui bayi pd saat konstr. obat dlm ASI maksimal; scr
umum konstr.obat dlm ASI capai maks.: 1-3 jam setelah dosis oral
sang ibu, menyusui tepat sebelum minum obat dpt kurangi expos
obat thd bayi,hanya u/ obat dg waktu paruh pendek, tdk utk obat
slow release. Juga, jadwal bayi minum ASI sulit utk diatur scr tetap.
6. Minum obat sebelum bayi tidur lama; berguna utk obat long acting
yg diminum sekali sehari.
7. Berhenti menyusui; bila demi kesehatan ibu & utk obat yg sangat
toksis (khemoterapi kanker).
Pendekatan utk Meminimalisasi Expos bayi

8. Tidak menyusui bayi utk sementara waktu; bila


digunakan obat jangka pendek stl prosedur
operasi/prwtn gigi, sblm tind.medis-ASI dipompa utk
dpt diberikan pd bayi. Memompa ASI (tapi tdk diberikan
kpd bayi) selama terapi obat tetap dilakukan utk
menjaga aliran ASI. ASI dpt diberi kan lagi segera setelah
1-2 x t½ eliminasi obat (50-75% tereliminasi). Utk obat
yg sangat toksis meski dlm dosis kecil, pemberian
kembali ASI setelah 4-5 kali t½ eliminasi obat (94-97%
obat telah tereliminasi
Beberapa ESO Pada Ibu Menyusui

OBAT ESO
EFEDRIN Gangguan tidur pada bayi
ASPIRIN Sindrom Reye pada bayi
TETRASIKLIN Diskolorasi gigi dan hambatan pertumbuhan tulang pada bayi
NIKOTIN Menurunkan Produk ASI dan gemetar pada bayi
Drugs Contraindicated during Breastfeeding

-Amiodarone -Heroin
-Amphetamine -Isotretinoin
-Bromocriptine -Lithium
-Coccaine -Marijuana
-Cyclophosphamide -Methotrexate
-Cyclosporine -Nicotine (smooking)
-Doxorubicin -Phenylcyclidine
-Ergotamine
Drugs to be Use with Caution during Breastfeeding
- Acebutolol - Clemastine
- Alcohol (large amounts) - Gold Salts
- Alluminium antacids - Indomethacin
- Amantadine - Methadone (>20 mg/day)
- Antidepresant:amytriptilin, amoxa- - Metoclopramide
pine,desipramine, domipramin, - Methimazole
doxapin,fluoxetin,fluvoxamin, - Metronidazol
imipramin trazodone
- Nalidixic acid
- Antipsychotic:chlorproma-
- Nitrofurantoin
zine,haloperidol,mezoridha
zine,perphenazine - Phenobarbital
- Atenolol - Primidone
- Chloramphenicol - Phenytoin
- Benzodiazepin: diazepam,lora- - Salicylates
zepam,midazolam,prazepam, - Sulfonamide
quazepam,temazepam - Sulfasalazine
Drugs that Affect Milk
Production
-Bromokriptin -Combined Oral
-Cabergoline Contra septiveuse
-Thiazide progestin
diuretic -Ergotamine

Should be avoided in the breast-feeding


Wanita Menyusui..(key point)
• Sedapat mungkin hindari gunakan obat pd wanita
menyusui atau hentikan pmberian ASI bila obat
akan lanjut
• Pilih obat dg ESO teraman terutama obat yg telah
direkomendasikan aman utk ibu menyusui
• Bila minum obat pantau ESO
• Waktu minum obat segera setelah menyusui
Drug Safety & Selection
Drug Class During Pregnancy
During Lactation
Analgesic Acetaminophen
Acetaminophen
Anticoagulant Heparin, LMWH
Heparin, Warfarin
Anticonvulsant Phenobarbital
Carbamazepin/Etho-
suximide/Valproic
Antidiabetic Insulin Insulin,Tolbutamide
Antihypertensi Methyldopa ACEI/Ca-antagonist
Anti-infection Penicillin/Cephalo- Penicillin/Cephalo-
sporin sporin

LMWH = low molecular weight heparin; ACEI = Angiotensin Conver-ting Enzyme Inhibitor
Drug Safety & Selection
Drug Class During Pregnancy During Lactation
Corticosteroids Prednisone Prednisolone
Decongestan Oxymetholazide Oxymetholazide
drop/spray drop/spray
GI protection MgOH, AlOH,Ca- Sucralfate,famotidin
carbonat,ranitidin,
sucralfate

Laxative/Stool Psyllium/docusate Psyllium/docusate


Softener

MgOH= Magnesium Hydroxida; AlOH= Aluminium Hydroxida

Anda mungkin juga menyukai