Anda di halaman 1dari 11

METODE PEMECAHAN MASALAH

DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Setiawati, SST.,M.Kes
A. Program Menjaga Mutu (Quality Assurance)
dalam Pelayanan Kebidanan
• Program menjaga mutu atau jaminan mutu (Quality Assurance) adalah suatu proses yang
dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, objektif, dan terpadu dalam
menetapkan masalah maupun penyebab masalah mutu layanan kesehatan berdasarkan
yang telah ditetapkan. Dengan tujuan :
– Menetapkan masalah mutu dan penyebab berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
– Menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang
tersedia.
– Menilai hasil yang dicapai.
– Menyusun rencana tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu layanan kesehatan

• Berdasarkan waktu pelaksanaan kegiatan menjaga mutu ada 3 Macam :


1. Program menjaga mutu prospektif (Prospective
quality assurance)
• Program menjaga mutu prospektif adalah program menjaga mutu yang
dilaksanakan sebelum pelayanan kesehatan diselengarakan (azrul azwar,
1996:56). Pada bentuk ini ditujukan pada unsur masukan serta lingkungan.
Untuk menjamin terselenggaranya pelayanan kesehartan yang bermutu,
dilakukan pemantauan dan penilaian terhadap tenaga pelaksana, dana,
sarana, kebijakan organisasi serta manajemen institusi kesehatan
• Prinsip pokok program menjaga mutu prospektif sering dimanfaatkan dan
tercantum dalam banyak peraturan perundang-undangan, di antaranya :
Standardisasi, perizinan, Sertifikasi, dan akreditasi.
2. Program menjaga mutu konkuren(concurrent
quality assurance)
• Program menjaga mutu konkuren adalah program menjaga mutu yang dilaksanakan
bersamaan dengan pelayanan kesehatan.
• Pada bentuk ini, lebih ditujukan pada unsur proses, yakni memantau dan menilai tindakan
medis dan non medis yang dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dengan
standar yang ditetapkan, maka pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kurang bermutu.
• Program menjaga mutu konkuren ini paling sulit dilaksanakan karena faktor tenggang rasa
kejawatan. Kecuali apabila dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dalam satu tim
kerja apabila telah terbentuk kelompok kesejawatan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan program menjaga mutu di institusi kesehatan masing – masin
3. Program menjaga mutu retrrospektif(retrospektif
quality assurance)
• Program menjaga mutu retrrospektif adalah adalah menjaga mutu yang dilaksanakan
setelah pelayanan kesehatan.
• Pada bentuk ini, perhatian utama lebih ditujukan pada  unsur keluaran/hasil, yakni
memantau dan menilai penampilan pelayanan kesehatan. Jika penampilan tersebut berada
di bawah standar yang telah ditetapkan, berarti pelayanan yang diselenggarakan kurang
bermutu.
• Oleh karena program pelayanan mutu retrospektif ini dilaksanakan setelah pelayanan
kesehatan, objek yang dipantau dan dinilai bersifat tidak langsung. Dapat berupa hasil kerja
pelaksana pelayanan, atau pandangan pemakai jasa pelayanan kesehatan.
• contoh program mutu retrospektif antara lain
– Tinjauan rekam medik (record review)
– Tinjauan jaringan
• Pada tinjauan jaringan penampilan pelayanan kesehatan misalnya kasus bedah yang dinilai dari jaringan pembedahan yang
dilakukan
– Survei klien
• contoh program mutu retrospektif antara lain
– Tinjauan rekam medik (record review)
• Tinjauan rekam medik dapat dibedakan menjadi beberapa macam, bergantung pada
masalah ingin dipantau atau dinilai. Misalnya tinjauan penggunaan obat yang dinilai
adalah masalah penggunaan obat, atau tindakan kasus bedah maka yang dinilai
adalah pelayanan pembedahan
– Tinjauan jaringan
• Pada tinjauan jaringan penampilan pelayanan kesehatan misalnya kasus bedah yang
dinilai dari jaringan pembedahan yang dilakukan. Jika gambaran patologi anatomi
yang diangkat sesuai dengan diagnosis yang telah ditegakkan, maka berarti
pelayanan bedah tersebut adalah pelayanan kesehatan yang bermutu
– Survei klien
• Penampilan kesehatan yang dinilai dari pandang pemakai jasa pelayanan, survei
klien dapat dilakukan secara informal, yaitu melangsungkan tanya jawab setelah
pelayanan selesai, atau secara formal dengan persiapan secara khusus
Program menjaga mutu Berdasarkan lingkup
kegiatan menjaga mutu ada 2 :
1. Program Menjaga Mutu Internal
– Pada bentuk ini kedudukan organisasi yang bertanggung jawab terhadap program menjaga mutu
berada di dalam institusi yang menyeleggarakan pelayanan kesehatan. secara umum dapat
dibedakan menjadi dua macam :
• Para pelaksana program menjaga mutu adalah para ahli yang terlibat di dalam pelayanan
kesehatan(expert group)yang secara khusus diberikan wewenang dan tanggung jawab
menyeleggarakan program menjaga mutu.
• Para pelaksana program menjaga mutu adalah mereka yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan (team based), jadi semacam gugus kendali mutu, sebagaimana yang banyak dibentuk di
dunia industri.
2. Program Menjaga Mutu Eksternal
– Pada bentuk ini kedudukan organisasiyang bertanggung jawab terhadap program menjaga mutu
lingkupnya berada diluar institusi yang menyelenggarakan pelayanan
B. Pengorganisasian Qualiti Assurance
• Penilaian terhadap pengorganisasian Quality Assurance mencakup 4 (empat) hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
– Mencakup area status pelayanan asuhan kesehatan, dimana perbaikan status kesehatan adalah
outcome yang dapat dilihat dari suatu Rumah Sakit.
– Suksesnya institusi;
– Peran dari CEO;
– Keterampilan manajemen
1. Posisi CEO Rumah Sakit

• Pelaksanaan pengorgnisasian Quality Assurance, tidak lepas dari peran Chief Executive Officer (CEO) atau Hospital Chief
Executive, ACHA (1976).
• Peran ini diuraikan dalam tujuh kegiatan, yaitu:
– Perencanaan dan pengorganisasian;
– Pencapaian tujuan dan sasaran Rumah Sakit
– Kualitas pelayanan Rumah Sakit;
– Alokasi pelayanan Rumah Sakit;
– Menyelesaikan masalah atau krisis;
– Kepatuhan pada peraturan;
– Promosi Rumah Sakit.
• Apa yang disebut di atas, selain dipergunakan untuk mengevaluasi penampilan CEO,
• digunakan pula dalam manajemen lain disemua tingkat.
• Pelaksanaannya, dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui program
• QA, peran dan tanggung jawab para manajer kesehatan terdiri dari monitoring, supporting
• dan intervening
2. Monitoring (pemantauan)

• Akan diperoleh informasi tahunan tentang penampilan


Puskesmas/RS dalam empat bidang yang terkait mutu,
yaitu:
– Kepatuhan terhadap standar (compliance with standard);
– Pengetahuan pasien (patient knowledge);
– Kepuasan pasien (patient satisfaction);
– Kelangsungan berobat (continuation rates, keteraturan
berobat).
Contoh Struktur organisasi

General Manager

Manager Manager Manager Quality


Manager
Engineering Manufaktur Control
Pemasaran

Direktur RS

Wadir Wadir Wadir

Komite TQC
SMF SMF

Anda mungkin juga menyukai