DISUSUN OLEH :
Kelompok 1/Tingkat 2A
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Konsep
Perilaku Sosial & Kultural Awaereness” tepat pada waktunya. Shalawat beriring salam
tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi semua
umat di muka bumi ini dengan cahaya kebenaran.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Khususnya kepada dosen pembimbing yang
telah membimbing dan membagi pengalamannya kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaan makalah
ini. Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Pengertian Perilaku Sosial......................................................................................5
B. Prinsip Perubahan Perilaku....................................................................................5
C. Jenis-Jenis Perilaku................................................................................................7
D. Proses Perubahan Perilaku.....................................................................................8
E. Pengertian Cultural Awareness............................................................................10
F. Tingkat Cultural Awareness Wunderle.................................................................11
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTKA.........................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pemaksaan perubahan perilaku yang diharapkan, meskipun perubahan
perilaku yang diharapkan adalah positif. Oleh karena itu cara perubahan
perilaku ini cenderung tidak efektif.
Contoh :
b.Seorang bapak yang merupakan perokok aktif sejak usia muda menderita
penyakit gangguan pernafasan dan paru- paru. Setelah beberapa kali
memeriksakan diri ke dokter dan dokter tersebut meminta agarbapak
tersebut untukt idak merokok lagi. Akan tetapi bapak tersebut tidak
mempedulikan nasehat dokter, dia tetap mengkonsumsi rokok. Ternyata
penyakitnya semakin parah denganstadium lanjut. Kemudian bapak
tersebut teringat kembali dengan saran dokter untuk berhenti merokok dan
akhirnya bapak tersebut menyadari bahwa dia memang harus berhenti
merokok. Setelah itu perlahan- lahan bapak tersebut mencoba untuk
berhenti merokok dan akhirnya berhasil dan penyakitnya mulai berkurang
6
C. Jenis-Jenis Perilaku
7
D. Proses Perubahan Perilaku
8
pembungkusan tali pusat yang membuat tali pusat semakin basah
dan tidak adanya pertukaran udara.
Hal ini justru bgi bakteri dan kuman untuk merupakan lingkungan
yang baik bagi bakteri dan kuman untuk berkembang biak dan
berpeluang besar menghakibatkan infeksi. Oleh karena itu
kebiasaan merawat tali pusat dengan membungkus dan membubuhi
tali pusat dengan betadhine ataualcohol diganti dengan perawatan
tali pusat tanpa membungkus dan membubuhi tali pusat dengan
betadhine ataupun alcohol. Kini perawatan tali pusat cukup dengan
hanya membersihkan dengan air DTT danmengeringkannya.
Sebelum diketahui betapa pentingnya Inisiasi Menyusui Dini dan
Bounding Attachment, ibu cenderung dipisahkan dengan bayinya
pasca kelahiran bayinya tersebut. Ini dimaksudkan agar sang bayi
tidak mengganggu istirahat ibu pasca persalinan yang melelahkan.
Akan tetapi, saat ini tidak lagi. Sebisa mungkin bidan atau tenaga
kesehatan lain yang menolong persalinan akan berusaha untuk
terciptanya IMD dan Bounding Attachment . Ini dilakukan karena
sangat pentingterciptanya keterikatan hubungan emosional ibu dan
bayi segera setelah persalinan dan juga menginngat betapa
besarnya keuntungan IMD bagi ibu dan bayinya.
3. Mengintrospeksi
Mengintrospeksi merupakan proses dimana seseorang membuat
penilaian mengenai apa yang sudah diraih dan apalagi yang perlu
untuk dilakukan. Di sampingitu instropeksi juga berguna untuk
mendeteksi kadar self-excusingyang bisa jadimasih tetap ada dalam
diri seseorang hanya karena lupa membuat elaborasi, analogi, atau
interpretasi dalam memahami dan melaksanakan.
Contoh:Seorang ibu yang hamil anak keduanya, dia akan
cenderung mengingat pengalaman hamil sebelumnya. Dia akan
mencoba memperbaiki perilakunya saathamil agar kehamilannya
kali ini sama dengan kehamilan sebelumnya atau lebih baik dari
sebelumnya.
9
Contoh lainnya: jika sebelumnya seorang ibu melahirkan bayi
prematur maka pada kehamilannya yang selanjutnya dia akan
mencari penyebabnya dan memperbaiki pola perilakunya saat
kehamilan ini agar anaknya lahir dengan keadaaan aterm-Dulu
penghisapan lendir rutin pada BBL sering dilakukan dengan tujuan
membantu proses pernafasan bayi. Tetapi setelah dinilai, hal
initidak efektif. Penghisapan lendir bahkan dapat membahayakan
jiwa bayi bila tidak dilakukan dengan benar.
10
(mendengarkan, menyimpulkan, berinteraksi), Kemampuan
proses(negosiasi, lobi, mediasi, fasilitasi), Kemampuan menjaga informasi
(penelitian,menulis, multimedia), Kemampuan memiliki kesadaran dalam
informasi, cara mengakses informasi, dan menggunakan informasi.
Keempat kompetensi tersebut memberikan peran penting dalam
menghadapi masyarakat yang multikultural dalam kesadaran budaya.
Berdasarkan hal di atas, pentingnya nilai-nilai yang menjadi faktor penting
dalam kehidupan manusia akan turut mempengaruhi kesadaran budaya
(terhadap nilai-nilai yang dianut) seseorang dan memaknainya. Penting
bagi kita untuk memiliki kesadaran budaya (cultural awareness) agar dapat
memiliki kemampuan untuk memahami budaya dan faktor-faktor penting
yang dapatmengembangkan nilai-nilai budayasehingga dapat terbentuk
karakter bangsa.
11
3. Cultural knowledge
Informasi dan pertimbangan yang telah dimiliki memang tidak mudah
untuk dapat diterapkan dalam pemahaman suatu budaya. Namun,
pentingnya pengetahuan budaya merupakan faktor penting bagi seseorang
untuk menghadapisituasi yangakan dihadapinya. Pengetahuan budaya
tersebut tidak hanya pengetahuan tentang budaya oranglain namun juga
penting untukmengetahui budayanya sendiri. Oleh karena itu, pengetahuan
terhadap budaya dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan khusus.
Tujuannya adalah untuk membuka pemahaman terhadap sejarah suatu
budaya.Ini termasuk pada isu-isu utama budaya seperti kelompok,
pemimpin,dinamika, keutaman budaya dan keterampilan bahasa agar dapat
memahami budaya tertertu.
4. Cultural Understanding.
Memiliki pengetahuan tentang budaya yang dianutnya dan juga budaya
oranglainmelalui berbagai aktivitas dan pelatihan penting agar dapat
memahamidinamikayang terjadi dalam suatu budaya tertentu. Oleh karena
itu, penting untuk terusmenggali pemahaman budaya melalui pelatihan
lanjutan.Adapun tujuannyaadalahuntuk lebih mengarah pada kesadaran
mendalam pada kekhususan budayayangmemberikan pemahaman hingga
pada proses berfikir, faktor-faktor yangmemotivasi,dan isu lain yang
secara langsung mendukungproses pengambilansuatu keputusan.
5. Cultural Competence
Tingkat tertinggi dari kesadaran budaya adalah kompetensi
budaya.Kompetensi budaya berfungsi untuk dapat menentukan dan
mengambil suatukeputusan dankecerdasan budaya. Kompetensi budaya
merupakan pemahamanterhadap kelenturan budaya (culture adhesive).
Dan hal ini pentingkarena dengankecerdasan budaya yang memfokuskan
pemahaman padaperencanaan dan pengambilan keputusan pada suatu
situasi tertentu.Implikasidari kompetensi budayaadalah pemahaman secara
intensif terhadapkelompoktertentu. Seperti yangdijelaskan di awal,
sesungguhnya kebudayaan itusendiri mempunyai tiga bentukdasar, yaitu
yang berwujud ide, kelakuan, danwujud fisik. Ketiga wujud
12
kebudayaantersebut ada dalam masyarakat. Hal iniyang harusnya kita
lestarikan dan kita perhatikan karena kebudayaan merupakanidentitas jati
diri kita. Maka dari itu,kesadaran budaya perlu untuk kita tumbuhdan
kembangkan sejak dini.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian materi yang dapat kami bahas dalam makalah ini, tentunya
dalam makalah ini masih banyak kesalahan karena terbatasnya pengetahuan atau
resensi yang ada hubungannya dengan makalah yang kami susun.
Oleh karena itu kami berharap kepada pembaca dan dosen untuk
memberikan saran dan kritikannya yang membangun kepada kami, demi
mencapai kesempurnaan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi kami dan khususnya pada seluruh pembaca.
14
DAFTAR PUSTKA
2019.https://pdfcoffee.com/konsep-motivasi-perilaku-sosial-dan-cultural-awareness-
disusun-oleh-pdf-free.html. diakses pada Jumat, 27 Mei 2022
2020./https://id.scribd.com/document/536910834/Makalah-Konsep-Motivasi-Perilaku-
Sosial-Dan-Kultural-Awarness. Diakses pada Jumat,27 Mei 2022
2018.https://sosiologibudaya.wordpress.com/2013/02/28/cultural-awareness/. Diakses
pada Jumat 27 Mei 2022
15