PERILAKU KONSUMEN
Di Ajukan Untuk Memenuhi Matakuliah Perilaku Konsumen
Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“KEPRIBADIAN GAYA HIDUP DALAM PERILAKU KONSUMEN” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu
Tri Andriani, SE, MM pada mata kuliah PERILAKU KONSUMEN. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang KEPRIBADIAN
GAYA HIDUP DALAM PERILAKU KONSUMEN bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Tri Andriani SE, MM, selaku dosen
mata kuliah PERILAKU KONSUMEN yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
i
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Kepribadian
A. Pengertian Kepribadian
B. Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
C. Jenis-Jenis Kepribadian
2.2.Gaya Hidup5
A.Pengertian Gaya Hidup
B.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Hidup
C.Jenis-Jenis Gaya Hidup
2.3.Karakteristik Pribadi yang Memengaruhi Perilaku Konsumen
2.4.Manfaat Mengetahui Perilaku Konsumen
BAB III PENUTUP
3.1.Kessimpulan
3.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang yang telah dijabarkan di atas, ada beberapa rumusan
masalah yang bisa dibahas dalam penulisan makalah ini dan menjadi bahan pembahasan
yaitu:
1
5..Apa Manfaat Mengetahui Perilaku Konsumen?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah secara umum untuk mengetahui
bagaimana kepribadian dan gaya hidup mampu mempengaruhi perilaku konsumen dalam
melakukan kegiatan ekonominya dimana perilaku tersebut yang menjadi objek penggalian
informasi bagi pemasar dalam melakukan pemasaran produk mereka. Secara khusus,
penulisan makalah ini bertujuan untuk:
2.Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kepribadian dan gaya hidup
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Kepribadian
A.Pengertian Kepribadian
Menurut Sujanto et. al (2006) kepribadian berasal dari kata personality (bahasa
Inggris) dan persona (bahasa Latin) yang merupakan kedok atau topeng. Hal ini berarti dia
menutupi kelemahan yang ada pada dirinya, kepribadian merupakan suatu ciri yang khas agar
perilaku atau tindakannya diterima oleh masyarakat. Kepribadian merupakan perbedaan
karakteristik yang paling dalam pada diri manusia yang memiliki ciri-ciri unik dan
memengaruhi perilaku individu tersebut (Sumarwan, 2004). Menurut Mastuti (2005),
karakteristik di dalam diri individu yang relatif menetap, bertahan, yang mempengaruhi
penyesuaian diri individu terhadap lingkungan. Kepribadian ini dapat menunjukkan
perbedaan individu, konsistensi dan berlangsung lama, serta kepribadian yang dapat berubah
(Sumarwan, 2004). Kepribadian itu lebih mengacu kepada pola-pola normal dari perilaku
yang ditunjukkan individu, seperti atribut-atribut, sifat-sifat, dan kebiasaan yang
membedakan individu dengan individu lainnya (Churchill Jr dan Gilbert A, 2005).
Berdasarkan definisi ini maka bisa disimpulkan bahwa yang ditekankan adalah
karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai atribut, sifat, tindakan yang
membedakannya dengan orang lain. Dalam kepribadian orang tersebut terdapat nilai-nilai
positif yang selalu memberikan energi positif terhadap paradigma dalam menghadapi
tantangan dan cobaan kehidupan. Sebaliknya, seseorang dengan kepribadian yang rendah
adalah seseorang yang selalu dilingkupi dengan kegagalan. Sebab pada diri seseorang
tersebut mengalir energi-energi negatif yang terhadap paradigma dalam menghadapi
tantangan dan cobaan kehidupan.
Menurut Yusuf dan Nurihsan (2008), ada dua faktor yang mempengaruhi
perkembangan kepribadian yaitu :
3
a. Faktor Genetik (pembawaan)
Masa dalam kandungan dipandang sebagai saat yang kritis dalam perkembangan
kepribadian, sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian,
tetapi juga sebagai masa pembentukan kemapuankemampuan yang menentukan jenis
penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahiran.
b. Faktor Lingkungan
1) Keluarga
2) Faktor kebudayaan
1. Reformer / Perfeksionis
Seorang yang rasional dan sangat idealis. Punya jiwa kuat dalam membedakan benar
dan salah. Umumnya seorang guru, atau agen perubahan (agen reformasi). Ingin
selalu memperbaiki yang salah. Tapi terkadang terlalu kritis dan terlalu perfeksionis.
2. Giver / Helper
Seorang yang berjiwa merawat, peduli kepada sesamanya. Berhati lembut, tulus dan
empati kepada orang lain. Mau berkorban untuk orang lain. Suka membantu orang
lain. Namun terkadang terlalu sentimentil (perasa). Terkadang punya masalah dalam
hal menyampaikan kebutuhannya sendiri kepada orang lain. Menuntut orang lain
mengerti kebutuhannya.
Seorang yang sensitif dan introspektif (melihat kedalam diri sendiri). Kreatif, dapat
mengekspresikan diri. Terkadang emosinya berubah-ubah (moody). Terlalu menarik
diri dari pergaulan. Kurang nyaman bertemu banyak orang. Terkadang mengasihani
diri sendiri.
Seorang yang memiliki otak cerebral kuat. Punya rasa penasaran tinggi. Ingin
mengetahui sesuatu secara mendalam. Mampu berkonsentrasi terhadap keahlian-
keahlian yang rumit. Mandiri. Inovatif. Dan punya kemampuan inventif (menemukan
sesuatu). Terkadang terlalu asyik dengan konsep-konsep gagasannya sendiri. Dapat
melihat dunia dengan cara pandang yang berbeda. Terkadang terlalu memisahkan diri
dari bertemu banyak orang.
2.2.Gaya hidup
Menurut Kotler dan Keller gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktifitas, minat dan opininya. Gaya hidup menunjukan keseluruhan diri
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh
pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia.
5
Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya. Bahkan
dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan
bergerak dinamis. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola di mana orang hidup dan
menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup mencerminkan pola konsumsi yang
menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia menggunakan waktu dan uangnya.Gaya
hidup konsumen dapat berubah, akan tetapi perubahan ini bukan disebabkan oleh berubahnya
kebutuhan. Perubahan itu terjadi karena nilai-nilai yang dianut konsumen dapat berubah
akibat pengaruh lingkungan.
Konsep gaya hidup konsumen cukup berbeda dengan kepribadian. Gaya hidup (life
style) menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya,
dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Gaya hidup dan kepribadian memiliki
hubungan yang sangat erat. jika dihubungkan dengan setiap diri pribadi gaya hidup dan
kepribadian perlu dibedakan dengan dua alasan penting. Pertama secara konseptual keduanya
berbeda. Kepribadain merujuk pada karakteristik internal seseorang, sedangkan gaya hidup
merujuk pada manifestasi eksternal dari karakteristik tersebut atau bagaimana seseorang
hidup. Walaupun kedua konsep ini menguraikan individu, namun keduanya menguraikan
aspek individu yang berbeda.
Faktor internal
1) Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan
tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi
secara langsung pada perilaku
6
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat
diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang
akan dapat memperoleh pengalaman
3) Kepribadian
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan
perbedaan perilaku dari setiap individu.
4) Konsep Diri
Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri.Konsep diri sebagai inti
dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan
hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku.
5) Motif Perilaku
individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap
prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan
akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada
gaya hidup hedonis.
6) Persepsi
Faktor eksternal
1) Kelompok Referensi.
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan
pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya
dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung
adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut.
Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya
hidup tertentu.
2) Keluarga
7
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan
perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak
yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
3) Kelas Sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam
sebuah masyarakat. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam
masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya tempat
seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak- haknya serta kewajibannya.
1. Funcionalists
2. Nurturers
Muda dan berpendapatan rendah. Mereka berfokus pada membesarkan anak, baru
membangun rumahtangga dan nilai-nilai keluarga. Pendidikan diatas rata-rata.
3. Aspirers
Berfokus pada menikmati gaya hidup tinggi dengan membelanjakan sejumlah uang di
atas rata-rata untuk barang-barang berstatus, khususnya tempat tinggal. Memiliki
karakteristik Yuppie klasik. Pendidikan tinggi, pekerja kantor, menikah tanpa anak.
4. Experientials
5. Succeeders
Rumah tangga yang mapan. Berusia setengah baya dan berpendidikan tinggi.
Pendapatan tertinggi dari kesembilan kelompok.Menghabiskan banyak waktu pada
pendidikan dan kemajuan diri. Menghabiskan uang di atas rata-rata untuk hal-hal
yang berhubungan dengan pekerjaan.
8
2.3.Karakteristik Pribadi yang Memengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur
hidup pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli semasa hidupnya. Selera akan makanan,
pakaian, perabot, dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk
oleh tahap daur hidup keluarga, tahap – tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai
dengan kedewasaannya. Pemasar sering kali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap
dan daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk tiap
tahapnya. Tahap – tahap daur hidup meliputi bujangan dan pasangan muda dengan anak,
pasangan yang tidak menikah, pasangan tanpa anak, orang tua tunggal, dll.
Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerja kasar cenderung
membeli lebih banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerja kantor membeli lebih
banyak jas dan dasi. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai
minat di atas rata – rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat
melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk menurut kelompok pekerjaann tertentu.
Misalnya perusahaan perangkat lunak komputer akan merancang produk berbeda untuk
manajer merek, akuntan, insinyur, pengacara dan dokter.
Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang
terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya),
tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang ).
Kepribadian
Kepribadian merupakan kumpulan karakteristik perilaku yang dimiliki oleh individu dan
bersifat permanen.
9
2.4.Manfaat Mengetahui Perilaku Konsumen
1. Membantu mengidentifikasi produk yang dibutuhkan dan produk yang sudah usang
Tidak ada bisnis yang ingin menghabiskan banyak uang untuk memproduksi lini produk
barang yang tidak laku. Oleh karena itu memahami perilaku konsumen sangat membantu
Anda untuk mempelajari apakah produk Anda dapat memenuhi kebutuhan secara spesifik
atau mengisi ruang kosong di pasar yang sesuai dengan permintaan pasar.
2. Membantu menentukan harga yang tepat untuk suatu produk atau layanan
Tanpa menganalisis perilaku konsumen, penetapan harga pada produk akan membuat bisnis
kebingungan. Anda pasti tidak ingin memberi harga yang terlalu murah dan mendapatkan
keuntungan yang kecil. Di sisi lain, Anda tidak ingin memberikan harga yang terlalu tinggi,
yang berdampak pada larinya konsumen ke kompetitor bisnis Anda.
Setiap konsumen akan memberikan respon yang berbeda pada setiap strategi marketing.
Anda bisa memeriksa perilaku konsumen dan mencari tahu mana platform yang paling
memberikan hasil terbaik. Misalnya konsumen lebih banyak melakukan pembelian dari
Instagram, Anda bisa memaksimalkan promosi atau iklan di platform tersebut.
4. Meningkatkan pendapatan
Jika Anda masih rajin membuat konten secara konsisten, maka itu adalah hal yang baik.
Namun, jika Anda membuat konten tanpa mengetahui perilaku konsumen, Anda hanya
membuang energi dan waktu. Dengan data yang dikumpulkan dari analisis tersebut, Anda
bisa menyesuaikan konten dengan keinginan dan kebutuhan setiap pelanggan.
10
Ketika Anda berhasil mengetahui perilaku konsumen, itu berarti Anda sudah berhasil
mengidentifikasi karakteristik pelanggan yang ideal dan sesuai dengan target pasar Anda. Hal
ini akan membuat bisnis Anda lebih mudah dalam menentukan strategi marketing yang cocok
dan bisa meningkatkan kepuasan konsumen. Dengan begitu bisnis Anda akan berkembang
dengan lebih cepat dibandingkan bisnis yang tidak mengetahui perilaku
konsumennya. Qiscus hadir untuk membantu bisnis Anda memahami apa yang diinginkan
pelanggan dan menyediakan solusi yang paling tepat. Jika Anda membutuhkan solusi untuk
menyampaikan harapan pelanggan Anda melalui percakapan, datang dan katakan kepada
kami di sini.
11
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
Pembahasan materi dalam makalah ini cukup terbatas, untuk itu penulis menyarankan
kepada pembaca untuk mendapatkan referensi tambahan melalui buku, jurnal, karya tulis
ilmiah lainnya, atau internet yang relevan dan mendukung demi kesempurnaan makalah ini
dengan memberi kritik ataupun saran terkait.
12
DAFTAR PUSTAKA
Reski Amalia: 2017. "Pengaruh Kepribadian, Gaya Hidup dan Konsep Diri
Terhadap Keputusan Pembelian Online di Kota Makassar". Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Jurusan Manajemen. UIN Alauddin Makassar. Makassar.
13