Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HUMANIORA

“Konsep Sikap dalam Pelayanan Kebidanan”


Dosen Pengampu : Linda K Telaumbanua,SST.,M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok IV

NAMA MAHASISWA NPM


Neng Yana Rosiana 201560411021
Yuri Zuliani 201560411035

PROGRAM STUDI S1-KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis diberi kemudahan dalam menyusunan makalah ini dan
mampu menyelesaikan dengan tepat pada waktunya. Tidak lupa juga shalawat serta salam
atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw. serta kepada keluarga, saudara, sahabat dan
kerabatnya.
Dalam penyusunan makalah ini kami selaku  penulis banyak mendapatkan bantuan,
dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan kali ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah
ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kesalahan yang
dilakukan. Oleh karena itu, penulis meminta saran dan kritik yang membangun sehingga
kedepannya penulis akan lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
menambah pengetahuan pembaca dan kita semua.

Bekasi, 04 Maret 2023

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................................I


KATA PENGANTAR ....................................................................................................................II
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulis .............................................................................................................4
1.3 Manfaat Penulis ...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................5
A. Definisi Sikap ............................................................................................................5
B. Komunikasi Bidan.............................................................................................................5
C. Proses Pembentukan Sikap........................................................................................5
D. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap........................................6
E. Teknik Merubah Sikap...............................................................................................7
F. Determinan Sikap dalam Kasus Kebidanan...............................................................8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................10
3.2 Saran .............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan dengan individu lainnya.
Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam psikologi sosial yang
membahasunsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok. Banyak kajian dilakukan
untuk merumuskan pengertian sikap, proses terbentuknya sikap, maupun perubahan.
Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap kaitannya dengan efek dan
perannya dalam pembentukan karakter dan sistem hubungan antar kelompok.
Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan kecenderungan
individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam
lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk mendekat atau
menghindar, posotitif atau negative terhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi,
pribadi, situasi,ide, konsep dan sebagainya. Oleh karena itu kami akan membahas lebih
spesifik lagi mengenai sikap. Untuk itu dalam makalah ini penulis akan menguraikan
mengenai pengertian sikap, proses dankomponen sikap, faktor - faktor yang
mempengaruhi sikap, teori - teori tentang sikap danhubungan sikap dengan perilaku
1.2. Rumusan Masalah
1. Dapat mengetahui apa itu definisi sikap
2. Dapat mengetahui proses pembentukan sikap
3. Dapat mengetahhui teknik merubah sikap
4. Dapat mengetahui determinal sikap dalam kasus kebidanan
1.3. Manfaat Penulis
Makalah ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan data dasar bagi makalah berikutnya
terutama terkait dengan topik “Konsep Sikap dalam Pelayanan Kebidanan” dalam mata
kuliah Humaniora

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Sikap
Setiap orang memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap sesuatu hal tertentu
(objek tertentu). Sikap menunjukkan penilaian, perasaan, serta tindakan terhadap
suatu objek. Sikap yang berbeda-beda terjadi karena adanya pemahaman,
pengalaman, dan pertimbangan yang sudah pernah dialami seseorang dalam suatu
objek. Maka dari itu hasil sikap terhadap suatu objek ada yang bersifat positif
(menerima) dan negatif (tidak menerima). Sikap menurut Prijaksono (2002)
merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan khususnya pelayanan ANC. Sikap adalah reaksi atau respon
yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulasi atau objek (Notoatmodjo,2007).
Selain keterampilan dan pengetahuan, seorang bidan yang mengemban misi
kemanusiaan harus mempunyai jiwa yang humanis dan berkepribadian ramah. Hal ini
penting karena yang dihadapi adalah wajah-wajah cemas menantikan kelahiran
seorang anggota keluarga baru.
B. Komunikasi Bidan
Menurut Saifuddin (2008), komunikasi yang baik antara bidan dengan ibu hamil
sangat mempengaruhi kepuasan ibu dalam memperoleh pelayanan kesehatan oleh
bidan, sehingga terbina rasa saling percaya antara bidan dengan ibu hamil. Rasa saling
percaya ini, akan memberi dampak perubahan sikap baik bagi pemberi pelayanan
maupun penerima layanan. Sesuai dengan penelitian Rambe (2013), yaitu terdapat
hubungan antara komunikasi verbal dan non-verbal oleh bidan dengan tingkat
kepuasan pasien, serta penelitian Erabka (2012), yaitu terdapat hubungan antara sikap
dan komunikasi bidan dengan tingkat kepuasan ibu hamil dalam Antenatal care.
C. Proses Pembentukan Sikap
Sikap dapat terbentuk atau berubah melalui empat macam hal yaitu:
1. Adopsi adalah kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang-
ulang dan terus-menerus, lama-kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri
individu dan memengaruhi terbentuknya sikap
2. Diferensiasi yaitu dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya
pengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya

5
dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Dari objek
tersebut, sikap dapat terbentuk dengan sendirinya
3. Integrasi adalah pembentukan sikap disii terjadi secara bertahap, dimulai dengan
berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal yang akhirnya terbentuk
sikap mengenai hal tersebut,
4. Trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang meninggalkan
kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman-pengalaman
yang traumatis juga dapat menyebabkan terbentuknya sikap.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap
Sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menentukan perubahan sikap.
Saifuddin Azwar 2005: 30
Mengemukakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap adalah:
1. Pengalaman Pribadi, Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman
pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Hal tersebut melibatkan keadaan
emosional agar penghayatan akan pengalaman lebih mendalam dan lebih lama
membekas. Namun dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu
pengalaman tunggal yang jarang sekali menjadi dasar pembentukan sikap.
Pengalaman yang pahit sekalipun jarang untuk dapat terlepas dari ingatan
seseorang meskipun terdapat suatu kesan manis dari pengalaman itu sendiri.
2. Kebudayaan, Kebudayaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pembentukan sikap seseorang. Tanpa kita sadari kebudayaan telah menanamkan
garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan juga telah
mewarnai sikap dan memberi corak pengalaman kepada individu yang menjadi
anggota masyarakat asuhannya. Hanya kepribadian individu yang telah mapan
dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan
sikap individu.
3. Orang lain yang dianggap penting, Orang lain di sekitar kita merupakan salah
satu di antara komponen sosial yang ikut memepengaruhi sikap kita. Seseorang
akan meniru dan bersikap sama seperti orang lain jika orang tersebut dianggap
memang pantas untuk dijadikan panutan.
4. Media Massa, Pengaruh media massa tidaklah terlalu besar dalam interaksi
individu secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan
sikap, peranan media massa tidak kecil artinya. Dalam penyampaian informasi

6
sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi
sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.
5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama, Lembaga pendidikan serta lembaga
agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap
dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
individu. Konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistem kepercayaan
maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian konsep tersebut
ikut berperan dalam menentukan sikap individu.
6. Pengaruh Faktor Emosi, Suatu pembentukan sikap seseorang tidaklah ditentukan
oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang namun suatu sikap
merupakan pernyataan yang didasari suatu emosi yang berfungsi sebagai
semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
Suatu sikap yang didasari emosional adalah prasangka yaitu sikap yang tidak
toleran terhadap sekelompok orang.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembentukan sikap dapat


dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu Komponen kognitif komponen perseptual,
Komponen afektif komponen emosional, Komponen konatif. Faktor-faktor tersebut
mempunyai kekuatan tersendiri untuk mempengaruhi seseorang dalam bersikap.
Faktor tersebut juga yang mendasari untuk menilai sikap seseorang.

E. Teknik Merubah Sikap


1. Kurangi sikap menyalahkan
Sering kali kita berpikir terhadap sesuatu hal dengan cara pandang yang sempit.
Pola pikir yang seperti ini membuat kita cenderung menyalahkan apa yang bisa
disalahkan ketika sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita terjadi.
2. Membicarakan hal positif pada diri sendiri
Apabila Anda selalu berbicara secara negatif kepada diri sendiri, otomatis sikap
Anda juga negatif. Karena itu upayakan untuk selalu berbicara positif pada diri
sendiri untuk membangkitkan semangat Anda untuk diri sendiri. Pernyataan yang
positif akan menolong Anda untuk berkonsentrasi pada kekuatan Anda, bukan
pada kelemahan Anda.
3. Jadilah agen perubahan
Menjadi agen perubahan berarti secara aktif terlibat dalam berbuat sesuatu.
Jangan jadikan diri Anda sebagai korban yang membuat Anda selalu pasif.

7
Sebaliknya, Anda adalah agen yang dapat mengubah diri sendiri. Apabila Anda
secara aktif membuat perubahan dalam diri Anda, respons Anda akan kehidupan
akan berubah juga.
4. Berani bermimpi besar dengan ekspetasi yang realistis
Anda boleh bermimpi besar terhadap masa depan Anda. Akan tetapi jangan lupa
membuat ekspektasi yang realistis. Sikap yang negatif sering timbul dari
ekpektasi yang tidak sesuai dengan kenyataan. Kendali pikiran Anda ada di
tangan Anda sendiri, pastikan untuk mengontrolnya dengan bijaksana.
5. Ubah pikiran negatif dan menjadi pertanyaan
Jika Anda memiliki pikiran negatif, cobalah untuk mengubahnya menjadi
pertanyaan. Hal ini akan menolong Anda untuk berpikir lebih terbuka untuk
menjawab pertanyaan Anda sendiri. Misalnya, ketika Anda berpikir “pasti ada
yang salah dalam diriku”, ubah menjadi “langkah apa yang harus kutempuh untuk
memperbaiki diri?” atau “saya benci melakukan pekerjaan ini,” ubah menjadi
“bagaimana caranya agar pekerjaan ini cepat selesai.”
6. Tertawalah
Kita akan bersikap dan bertindak lebih negatif ketika kita marah dan sedih.
Karena itu cobalah untuk mengendalikan diri Anda dengan lebih banyak tertawa
dan merasa senang. Bertemu dengan orang yang lucu, menonton siaran komedi,
dan lain-lain dapat Anda lakukan untuk memperbaiki suasana hati.
7. Kontrol emosi
Emosi Anda bukanlah ilusi yang bisa Anda abaikan. Jika Anda merasakan emosi
tertentu, ekspresikanlah! Tetapi jangan lupa untuk mengontrolnya sebaik
mungkin. Ingat, mengontrol bukan berarti menyembunyikan emosi atau menutupi
perasaan Anda.
8. Pikirkan dan lakukan hal – hal baik
Pikiran dan emosi yang terkontrol dengan baik akan menciptakan polanya sendiri
dalam diri Anda. Setelah itu Anda akan terbiasa untuk memikirkan dan
melakukan hal-hal yang baik demi diri Anda sendiri. Kelilingi diri Anda dengan
orang-orang baik, kegiatan yang baik, dan kebiasaan yang membangun.
F. Determinan Sikap dalam Kasus Kebidanan
a. Determinan Sikap
Bila dilihat mengenai apa yang menjadi determinan sikap cukup banyak. Menurut
Bimo Walgito 2003: 130 determinan sikap yang dianggap penting yaitu :

8
1. Faktor Fisiologis, seseorang akan ikut menentukan bagaimana sikap
seseorang. Berkaitan dengan ini ialah faktor umur dan kesehatan. Pada
umumnya orang muda sikapnya lebih radikal dari pada sikap orang yang telah
tua, sedangkan pada orang dewasa sikapnya lebih moderat.
2. Faktor Pengalaman Langsung Terhadap Objek Sikap, Misalnya orang yang
mengalami peperangan yang sangat mengerikan, akan mempunyai sikap yang
berbeda dengan orang yang tidak mengalami peperangan terhadap objek sikap
peperangan. Orang itu akan mempunyai sikap yang negatif terhadap
peperangan atas dasar pengalaman.
3. Faktor Kerangka Acuan, merupakan faktor yang penting dalam sikap
seseorang, karena kerangka acuan ini akan berperan terhadap objek sikap. Bila
kerangka acuan ini tidak sesuai dengan objek sikap, maka orang akan
mempunyai sikap yang negatif terhadap objek sikap.
4. Faktor Komunikasi Sosial, Komunikasi sosial sangat jelas menjadi determinan
sikap seseorang dan faktor ini yang banyak diteliti. Komunikasi sosial yang
berwujud informasi dari seseorang kepada orang lain dapat menyebabkan
perubahan sikap yang ada pada diri orang yang bersangkutan.
b. Determinan Sikap dalam Kasus Pelayanan Kebidanan
Kasus : Determinan Prilaku Bidan Dalam Penerapan Kewaspadaan Standar Pada
Pelayanan Kontrasepsi Implant di Kabupaten Karawang
Penerapan Bidan : Penerapan layanan keluarga berencana oleh bidan adalah
mengambil tindakan untuk untuk mencegah infeksi dengan tujuan memenuhi
prasyarat untuk layanan keluarga berencana yang berkualitas, mencegah infeksi
silang dalam prosedur layanan keluarga berencana terutama untuk IUD dan
kontrasepsi implant, dan mengurangi resiko penularan penyakit menular seperti
Hepatitis B dan HIV. Penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi yang harus
dilakukan secara rutin untuk semua pasien dan di semua fasilitas perawatan
kesehatan.

9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sikap adalah penilaian positif atau negatif terhadap isu, ide, orang, kelompok sosial,
benda dan lain sebagainya, Sikap dibentuk sepanjang perkembangan individu yang
bersangkutan, dalam hal ini ada dua factor yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor internal meliputi fisiologis dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal meliputi
pengalaman, situasi, norma-norma, hambatan, dan pendorong. Sikap yang baik juga
harus dimiliki oleh seorang bidan kepada pasien dalam melakukan pelayanan dan
bertanggung jawab dengan pekerjannya sebagai bidan. Selain itu bidan juga harus
mampu berkomunikasi dengan baik kepada pasien, contohnya dengan ibu hamil
dimana sangat mempengaruhi kepuasan ibu dalam memperoleh pelayanan kesehatan
oleh bidan, sehingga terbina rasa saling percaya antara bidan dengan ibu hamil. Rasa
saling percaya ini, akan memberi dampak perubahan sikap baik bagi pemberi
pelayanan maupun penerima layanan.
Saran
Kita sebagai bidan harus menerapkan sikap yang baik kepada pasien tidak boleh
membeda -bedakan antara pasien , jika melakukan kesalahan perlu dinamakan
evaluasi dari peristiwa-peristiwa sebelumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rudy.2020”Bidan Dituntut Humanis dan Ramah”


https://jatengprov.go.id/beritadaerah/bidan-dituntut-humanis-dan-ramah
diakses pada tanggal 03 Maret 2023 puku 09.43
“Determinan sikap Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembentukan Sikap”
https://text-id.123dok.com/document/6qmk1p37z-determinan-sikap-faktor-
faktor-yang-mempengaruhi-pembentukan-sikap.html dikases pada tanggal 04
Maret 2023 pukul 14.16
Warliana.2019.”Determinan Perilaku Bidan Dalam Penerapan Kewaspadaan
Standar Pada Pelayanan Kontrasepsi Implan di Kabupaten Karawang” Jurnal
Ilmiah Bidan IV (02)

11

Anda mungkin juga menyukai