Disusun Oleh :
2017
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunianya,serta doa restu dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya tugas
penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Penulisan ini disusun guna melengkapi tugas untuk mata kuliah di Stikes
Hang Tuah Surabaya.
1. Para dosen dan staf pengajar STIKES Hang Tuah Surabaya yang telah
membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan .
Penulis menyadari bahwa hasil makalah ini mungkin masih jauh dari
kesempurnaan , karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh
kami . Oleh sebab itu kami mengharap kritik dan saran yang positif demi
kesempurnaan makalah FALSAFAH selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI.................................................................................................3
2.1 Konsep Teori Pamela G Reed...................................................................3
2.1.1 Vulnerability......................................................................................3
2.1.2 Self Transcendence............................................................................3
2.1.3 Well-Being.........................................................................................3
2.1.4 Moderating-Mediating Factors..........................................................4
2.1.5 Point of Intervention..........................................................................4
2.2 Asumsi Mayor...........................................................................................4
2.2 Konsep Teoritis.........................................................................................5
2.3 Aplikasi Teori pada Pemberian Asuhan Keperawatan..............................6
BAB 3......................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
3.1 Simpulan....................................................................................................8
3.2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan teori self transcendence yang dikembangkan oleh Pamela G.
Reed
2. Mengaplikasikan teori self transcen
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Vulnerability
Kesadaran seseorang akan adanya kematian. Diartikan sebagai kontek
bagi perkembangan atau kematangan di usia senja atau pada akhir kehidupan.
Konsep vulnerable meningkatkan kesadaran akan situasi mendekati kematian
termasuk di dalamnya adalah keadaan gawat seperti disabilitas, penyakit
kronik, kelahiran, dan pengasuhan.
2.1.3 Well-Being
Didefiniskan sebagai perasaan sehat secara menyeluruh baik fisik,
psikologis, sosial, budaya dan spiritual yang menunjukkan suatu
kesejahteraan dan keadan yang baik.
3
2.1.4 Moderating-Mediating Factors
Variabel kontekstual dan personal dan interaksinya bisa
mempengaruhi proses transendensi diri yang berkontribusi terhadap kondisi
yang baik. Contoh dari variabel tersebut adalah usia, jenis kelamin,
kemampuan kognitif, pengalaman hidup, persepsi spiritual, lingkungan sosial,
dan riwayat masa lalu. Variable kontekstual dan personal dapat memperkuat
dan memperlemah hubungan vulnerabilities dan transendensi diri dan antara
transendensi diri dan keadaan baik / sejahtera (well being).
4
4. Environment
Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah
lingkungan yang secara signifikan berkontribusi pada proses kesehatan
dimana perawat mempengaruhinya dengan mengatur interaksi yang
terapeutik antara individu dan aktivitas keperawatan.
5
a. Teori Pertama, self transcendence merupakan kehebatan seseorang saat
menghadapi akhir dari kehidupan dibanding ia tidak mengalaminya,
atau dengan pengalaman-pengalaman lain yang meningkatkan
kesadaran akan kematian.
b. Teori yang kedua yaitu batasan-batasan konseptual yang dihubungkan
dengan kesejahteraan (well-being), yang secara fluktuasi akan
mempengaruhi secara positif atau negatif well being sepanjang masa
kehidupan.
c. Teori yang ketiga adalah proses person dengan lingkungan, yang
berfungsi sebagai korelasi, moderator, atau mediator yang
menghubungkan antara vulnerable, transendensi diri dan keadaan
sejahtera (well being)
6
kemudian dapat menjadi fasilitas memperoleh kepulihan dan
kesehatannya kembali. Introspeksi diri bisa meliputi menggali kembali
kepercayaan dan keyakinan dalam diri, nilai-nilai pribadi, dan mimpi-
mimpi yang ingin dicapai yang nantinya akan menjadi penyemangat atau
motivator untuk mencapai kondisi yang sehat secara utuh (well being).
3. Segi outwardly (lahiriah), perawat memberikan dorongan untuk memulai
kembali hubungannya dengan dunia luar termasuk berinteraksi dengan
anak dan keluarga, lingkungan sosial dan kembali beraktivitas serta dapat
menikmati masa tuanya dengan penuh kebahagian. Dengan menghabiskan
waktu bersama cucu-cucunya, anak dan menantunya akan lebih
membuatnya menikmati kebahagiaan dan kesenangan. Selain itu, dengan
cara tersebut, klien akan merasa puas telah membantu anak dan
menantunya menjaga anak-anaknya. Bila kebahagiaan dan kesenangan
telah terbangun, masalah fisik, nafsu makan, perasaan kesepian, dan
perasaan berduka yang dialaminya selama ini berangsur-angsur akan
hilang, sehingga akan memperoleh kesehatannya kembali
4. Dari segi temporally (duniawi/saat ini), dari hasil refleksi dan introspeksi
dari pengalaman masa lalu klien bisa menggunakan pengetahuan dan
keterampilannya di masa lalu itu untuk mencapai apa yang dia harapkan
di masa yang akan datang dengan melakukan/menerapkannya pada masa
kini.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Konsep vulnerable meningkatkan kesadaran akan situasi mendekati
kematian termasuk di dalamnya adalah keadaan gawat seperti disabilitas,
penyakit kronik, kelahiran, dan pengasuhan. Menurut Pamela G Reed, self
transcendence didefinisikan sebagai pengembangan konsep diri dibatasi secara
multidimensi yaitu :
8
3.2 Saran
Bagi tenaga kesehatan hendaknya dalam melaksanakan asuhan
keperawatan melibatkan klien dan keluarga serta keja sama perawat yang baik
dalam program pengobatan sangat memebantu dalam proses penyembuhan
untuk itu perlu ditingkatkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
McKenna H.P, (1997) nursing models and theories .28 september 2017
http://www.sandiego.edu/ACADEMICS/nursing/theory/midrange/midrange.htm
10