Anda di halaman 1dari 13

TEORI KEPERAWATAN PAMELA G REED

Disusun Oleh :

1. Herna Puspita (1711014)


2. Siti Hari Setianingrum (1711030)
3. Vivi Febriani (1711035)
4. Allifah Istiqfarin (1711038)
5. Aprlia Anggitasari (1711040)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

PRODI S-1 KEPERAWATAN

2017

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunianya,serta doa restu dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya tugas
penulisan makalah ini dapat diselesaikan.

Penulisan ini disusun guna melengkapi tugas untuk mata kuliah di Stikes
Hang Tuah Surabaya.

Selama penulisan ini mengalami beberapa kesulitan . Untuk itu penulis


mengucapkan terima kasih kepada :

1. Para dosen dan staf pengajar STIKES Hang Tuah Surabaya yang telah
membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan .

Penulis menyadari bahwa hasil makalah ini mungkin masih jauh dari
kesempurnaan , karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh
kami . Oleh sebab itu kami mengharap kritik dan saran yang positif demi
kesempurnaan makalah FALSAFAH selanjutnya.

Kami berharap semoga makalah ini berguna bagi perkembangan dunia


pendidikan pada umumnya dan kemajuan STIKES Hang Tuah Surabaya.

Surabaya , 4 Oktober 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI.................................................................................................3
2.1 Konsep Teori Pamela G Reed...................................................................3
2.1.1 Vulnerability......................................................................................3
2.1.2 Self Transcendence............................................................................3
2.1.3 Well-Being.........................................................................................3
2.1.4 Moderating-Mediating Factors..........................................................4
2.1.5 Point of Intervention..........................................................................4
2.2 Asumsi Mayor...........................................................................................4
2.2 Konsep Teoritis.........................................................................................5
2.3 Aplikasi Teori pada Pemberian Asuhan Keperawatan..............................6
BAB 3......................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
3.1 Simpulan....................................................................................................8
3.2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan sebagai profesi adalah unik karena keperawatan
ditujukan ke berbagai respon individu dan keluarga terhadap masalah
kesehatan yang dihadapinya. Perawat memiliki berbagai peran seperti
pemberi perawatan, sebagai perawat primer, pengambil keputusan klinik,
advokat, peneliti dan pendidik. Perawat seringkali harus melakukan berbagai
peran lebih dari satu dalam waktu yang bersamaa, sehingga dalam
menjalankan tugas tersebut perawata harus memiliki kerangka berpikir yang
sama.
Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli
keperawatan tentang keperawatan. Model konseptual keperawatan diharapkan
dapaat menjadi kerangka berpikir perawata. Sehingga perawat perlu
memahami beberapa konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan
asuhan keperawatan dalam praktik keperawatan.
Salah satu ahli dalam keperawatanadalah Pamela G. Reed yang
termasuk ke dalaam teori Middle Range dengan teorinya self transcendence.
Teori ini mengatakan bahwa perkembangan konsep diri dibatasi secara multi
dimemsi yaitu inwardly (batiniah), outwardly (lahiriah), dan temporally
(duniawi). Berdasarkan teori transedensi diri, terdapat dua poin intervensi.
Tindakan keperawatan secara langsung berfokus pada sumber-sumber yang
berasal dari dalam diri seseorang terhadap trandensi atau berfokus pada
beberapa faktor personal dan kontekstual yang mempengaruhi hubungan
antara transedensi diri dan vulnerable, hubungan antar transedensi diri dan
keadaan baik atau sehat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep teori keperawatan yang dikembangkan Pamela G
Reed?
2. Bagaimana aplikasi teori self transcedence dalam pemberian asuhan
keperawatan ?

1
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan teori self transcendence yang dikembangkan oleh Pamela G.
Reed
2. Mengaplikasikan teori self transcen

2
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Teori Pamela G Reed

2.1.1 Vulnerability
Kesadaran seseorang akan adanya kematian. Diartikan sebagai kontek
bagi perkembangan atau kematangan di usia senja atau pada akhir kehidupan.
Konsep vulnerable meningkatkan kesadaran akan situasi mendekati kematian
termasuk di dalamnya adalah keadaan gawat seperti disabilitas, penyakit
kronik, kelahiran, dan pengasuhan.

2.1.2 Self Transcendence


Transedensi diri berarti suatu gerak melampaui apa yang telah dicapai,
suatu gerak dari yang kurang baik menjadi baik dan dari baik menjadi lebih
baik.

Menurut Pamela G Reed, self transcendence didefinisikan sebagai


pengembangan konsep diri dibatasi secara multidimensi yaitu :

1. Inwardly (batiniah) : melakukan refleksi introspeksi diri terhadap


pengalaman-pengalaman yang telah dialami.

2. Outwardly (lahiriah) : diartikan pentingnya berinteraksi dengan


lingkungan.

3. Temporally (duniawi) : menggunakan pengalaman masa lalu sebagai


pelajaran untuk mencapai tujuan masa depan.

2.1.3 Well-Being
Didefiniskan sebagai perasaan sehat secara menyeluruh baik fisik,
psikologis, sosial, budaya dan spiritual yang menunjukkan suatu
kesejahteraan dan keadan yang baik.

3
2.1.4 Moderating-Mediating Factors
Variabel kontekstual dan personal dan interaksinya bisa
mempengaruhi proses transendensi diri yang berkontribusi terhadap kondisi
yang baik. Contoh dari variabel tersebut adalah usia, jenis kelamin,
kemampuan kognitif, pengalaman hidup, persepsi spiritual, lingkungan sosial,
dan riwayat masa lalu. Variable kontekstual dan personal dapat memperkuat
dan memperlemah hubungan vulnerabilities dan transendensi diri dan antara
transendensi diri dan keadaan baik / sejahtera (well being).

2.1.5 Point of Intervention


Berdasarkan teori transendensi diri, terdapat dua poin intervensi :
1. Tindakan keperawatan secara langsung berfokus pada sumber-sumber
yang berasal dari dalam diri seseorang terhadap transendensi diri
2. Tindakan yang  berfokus pada beberapa faktor personal dan kontekstual
yang mempengaruhi hubungan antara transendensi diri dan vulnerabel ;
hubungan antar transendensi diri dan keadaan baik/sehat.

2.2 Asumsi Mayor


1. Health
Sehat, didefinisikan secara mutlak sebagai proses kehidupan dari
dua hal yaitu pengalaman negatif dan positif,  dimana individu
menciptakan lingkungan dan nilai-nilai unik yang mendukung
kesejahteraan (well- being).
2. Nursing
Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang
(persons) melalui proses interpersonal dan manajemen terapeutik pada
lingkungannya dengan membutuhkan keterampilan untuk mendukung
kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being).
3. Person
Dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam
berinteraksi dengan orang lain dan perubahan lingkungan yang kompleks
yang dapat berkontribusi secara positif dan negative terhadap kesehatan
dan keadaan baik.

4
4. Environment
Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah
lingkungan yang secara signifikan berkontribusi pada proses kesehatan
dimana perawat mempengaruhinya dengan mengatur interaksi yang
terapeutik antara individu dan aktivitas keperawatan.

2.2 Konsep Teoritis


Model teori self transcendence mengusulkan tiga macam hubungan :

1. Peningkatan vulnerability dihubungkan dengan peningkatan self


transcendence.
2. Self transcendence berhubungan secara positif dengan kesejahteraan
(well-being).
3. Faktor-faktor personal dan eksternal bisa mempengaruhi hubungan
antara vulnerability dengan self transcendence dan antara self
transcendence dan well- being.

Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, bahwa ada tiga


konsep utama dari teori self transcendence yaitu vulnerabel, transendens
diri, dan kesejahteraan. Terdapat 3 teori yang berkembang menggunakan
tiga konsep dasar di atas :

5
a. Teori Pertama, self transcendence merupakan kehebatan seseorang saat
menghadapi akhir dari kehidupan dibanding ia tidak mengalaminya,
atau dengan pengalaman-pengalaman lain yang meningkatkan
kesadaran akan kematian.
b. Teori yang kedua yaitu batasan-batasan konseptual yang dihubungkan
dengan kesejahteraan (well-being), yang secara  fluktuasi akan
mempengaruhi secara positif atau negatif well being sepanjang masa
kehidupan.
c. Teori yang ketiga adalah proses person dengan lingkungan, yang
berfungsi sebagai korelasi, moderator, atau mediator yang
menghubungkan antara vulnerable, transendensi diri dan keadaan
sejahtera (well being)

2.3 Aplikasi Teori pada Pemberian Asuhan Keperawatan


Teori Pamela.G.Reed menitikberatkan pada konsep self
transcendence yang terdiri atas konsep kunci yaitu vulnerabel, transendensi
diri, sejahtera/sehat, moderating-mediating factors, dan inti intervensi. Dalam
pemberian asuhan keperawatan, berdasarkan teori self transcendence maka
yang perlu dilakukan oleh perawat dalam menyelesaikan permasalahan
dengan menerapkan konsep-konsep kunci dari Pamela yaitu :
1. Vurnerabel yaitu meningkatkan kesadaran klien bahwa kematian adalah
merupakan hal yang akan dialami oleh setiap orang yang masih hidup dan
akan disertai kesedihan serta kedukaan berlanjut sampai berbulan-bulan
setelah masa kehilangan tersebut. Bagaimana jika seandainya keadaan
menjadi terbalik, pengalaman yang sama terjadi pada dirinya sedangkan
Suaminya sendiri yang mengalami hal yang saat ini dia alami, akan sangat
berbeda dan bahkan lebih sulit bagi Suaminya untuk menerima hal
tersebut. Sehingga, perawat akan membantu klien untuk melakukan
refleksi terhadap dirinya dan terhadap pengalaman tersebut. Refleksi dan
instrospeksi yang dilakukan oleh klien adalah merupakan inti dari self
transcendence.
2. Dari segi inwardly (batiniah), perawat menekankan adanya proses
introspeksi terhadap pengalaman masa lalu yang dialami oleh klien yang

6
kemudian dapat menjadi fasilitas memperoleh kepulihan dan
kesehatannya kembali. Introspeksi diri bisa meliputi menggali kembali
kepercayaan dan keyakinan dalam diri, nilai-nilai pribadi, dan mimpi-
mimpi yang ingin dicapai yang nantinya akan menjadi penyemangat atau
motivator untuk mencapai kondisi yang sehat secara utuh (well being).
3. Segi outwardly (lahiriah), perawat memberikan dorongan untuk memulai
kembali hubungannya dengan dunia luar termasuk berinteraksi dengan
anak dan keluarga, lingkungan sosial dan kembali beraktivitas serta dapat
menikmati masa tuanya dengan penuh kebahagian. Dengan menghabiskan
waktu bersama cucu-cucunya, anak dan menantunya akan lebih
membuatnya menikmati kebahagiaan dan kesenangan. Selain itu, dengan
cara tersebut, klien akan merasa puas telah membantu anak dan
menantunya menjaga anak-anaknya. Bila kebahagiaan dan kesenangan
telah terbangun, masalah fisik, nafsu makan, perasaan kesepian, dan
perasaan berduka yang dialaminya selama ini berangsur-angsur akan
hilang, sehingga akan memperoleh kesehatannya kembali
4. Dari segi temporally (duniawi/saat ini), dari hasil refleksi dan introspeksi
dari pengalaman masa lalu klien bisa menggunakan pengetahuan dan
keterampilannya di masa lalu itu untuk mencapai apa yang dia harapkan
di masa yang akan datang dengan melakukan/menerapkannya pada masa
kini.

7
BAB 3
PENUTUP

3.1 Simpulan
Konsep vulnerable meningkatkan kesadaran akan situasi mendekati
kematian termasuk di dalamnya adalah keadaan gawat seperti disabilitas,
penyakit kronik, kelahiran, dan pengasuhan. Menurut Pamela G Reed, self
transcendence didefinisikan sebagai pengembangan konsep diri dibatasi secara
multidimensi yaitu :

1. Inwardly (batiniah) : melakukan refleksi introspeksi diri terhadap


pengalaman-pengalaman yang telah dialami.

2. Outwardly (lahiriah) : diartikan pentingnya berinteraksi dengan


lingkungan.

3. Temporally (duniawi) : menggunakan pengalaman masa lalu sebagai


pelajaran untuk mencapai tujuan masa depan.

Berdasarkan teori transendensi diri, terdapat dua poin intervensi :


1. Tindakan keperawatan secara langsung berfokus pada sumber-sumber
yang berasal dari dalam diri seseorang terhadap transendensi diri
2. Tindakan yang  berfokus pada beberapa faktor personal dan
kontekstual yang mempengaruhi hubungan antara transendensi diri dan
vulnerabel ; hubungan antar transendensi diri dan keadaan baik/sehat.
Di dalam teori self transcendence tiga macam hubungan yang saling berkaitan :

1. Peningkatan vulnerability dihubungkan dengan peningkatan self


transcendence.
2. Self transcendence berhubungan secara positif dengan kesejahteraan
(well-being).
3. Faktor-faktor personal dan eksternal bisa mempengaruhi hubungan
antara vulnerability dengan self transcendence dan antara self
transcendence dan well- being.

8
3.2 Saran
Bagi tenaga kesehatan hendaknya dalam melaksanakan asuhan
keperawatan melibatkan klien dan keluarga serta keja sama perawat yang baik
dalam program pengobatan sangat memebantu dalam proses penyembuhan
untuk itu perlu ditingkatkan.

Kepada rekan-rekan mahasiswa bila merawat klien harus dapat


memberikan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan dan prioritas masalah klien

Kepada staf pustaka institusi kesehatan untuk dapat meningkatkan jumlah


buku dengan referensi terbaru.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sarah wall. 1995. Nurses “ engagement with feminist/postructuralist Theory :Im)


posiblility, fear, and hope 28 september
2017 .http://www.thirdspaceca/journal/articel/viewFile/wall/183

Kaiser, Leland R. whats is self transcendence, 28 september 2017.


http://kaiser.net/seriesdetail.cfm?articel-1d=457

Saur, wilhelmus.” Self-trancendense”, sebuah pencarian keontetikan diri. Di


akases pada tanggal 28 september 2017

Tomey and alligood. Nursing theoritist, utilization ad application. Mosby :


Elsevier. 2006

McKenna H.P, (1997) nursing models and theories .28 september 2017
http://www.sandiego.edu/ACADEMICS/nursing/theory/midrange/midrange.htm

10

Anda mungkin juga menyukai