Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PAMELA G. REED : SELF-TRANSCENDENCE THEORY

DISUSUN OLEH:

CHAROLINA NOVIANTY ABEL


GEOVANI ASTRIDUT GARUS
SITI CANTIKA WULANDARI
ANGELA S.P. PARADICE
YOHANA NENI FARINI
MELANIA INTAN
DIANA WUENG

FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ST PAULUS RUTENG
TELAAH TEORI MIDDLE RANGE PAMELA G. REED: SELF-
TRANSCENDENCE THEORY

A. RIWAYAT PENGEMBANGAN TEORI

Self-Transcendence Theory adalah salah satu middle range theory. Self-


Transcendence Theory adalah teori yang dikembangkan oleh Theorist Pamela G.
Reed yang lahir pada 13 Juni 1952 di Detroit, Michigan. Reed menikahi salah
seorang anggota band miliknya yang bernama Gary, pada tahun 1973 dan dikarunia
dua orang putri. Reed menerima gelar sarjana mudanya dari Wayne State University
di Detroit, Michigan, pada tahun 1974 dan meraih gelar MSN. dalam kesehatan jiwa
anak dan remaja dalam pendidikan keperawatan pada tahun 1976. Ia memulai studi
doktoral di institusi tersebut pada tahun 1979 dan mendapatkan gelar Ph.D pada
tahun 1982. Ia memelopori penelitian keperawatan dalam hubungannya dengan
spiritualitas yang dimulai dengan disertasinya yang berfokus pada hubungan antara
kesejahteraan dan perspektif spiritual tentang hidup dan mati pada individu baik
yang sakit parah maupun yang sehat.

Reed adalah staf pengajar fakultas keperawatan Universitas Arizona di Tucson. Ia


telah menerima berbagai penghargaan untuk pengajaran doktoral dalam filasafat
ilmu-ilmu dan praktik keperawatan, dan untuk kursus pengembangan teorinya.
Bidang utama penelitian Reed adalah spiritualitas, filosofi keperawatan, dan
dimensi etis dari akhir kehidupan dan pengasuan paliatif. Dia mengembangkan dua
instrumen penelitian yang digunakan secara luas, yaitu Skala Perspektif Spiritual
dan Skala Transendensi Diri. Penelitian studi dibiayai oleh dana intramural dan
ekstramural, yang dilaporkan dalam banyak presentasi dan publikasi.

Reed menggembangkan Self-Transcendence dengan menggunakan strategi


perumusan ulang deduktif. Strategi ini berasal dari profesor Reed, Ann Whall dan
Joyce Fitzpatrick di Wayne State University (Fitzpatrick, Whall, Johnston, et al.
1982, Shearer & Reed. 2004;Whall, 1986. Sistem deduktif di reformulasi dengan
menggunakan pengetahuan dari teori non-keperawatan yang diformulasi ulang
dengan model konseptual keperawatan dalam membangun middle-range theory.
Sumber teori non-keperawatan adalah teori rentang hidup pada kognitif sosial
dewasa dan perkembangan transpersonal (mis. Alexander & Langner, 1990:
Commons, Richards & Armon, 1984;Wilber, 1980, 1981, 1990). Prinsip-prinsip
teori masa hidup dirumuskan kembali menggunakan perspektif keperawatan dari
sistem konseptual manusia (Rogers, 1970,1980, 1990).

B. KONSEP TEORI

Teori Pamela G. Reed yaitu Self-Transcendence Theory mengatakan bahwa


pengembangan konsep diri dibatasi secara multidimensi yaitu Inwardly (batiniah),
Outwardly (lahiriah), dan Temporally (duniawi). Berikut adalah konsep utama dari
teori Self-Transcendence dari Pamela G. Reed.

1. Vulnerability
Vulnerability adalah kesadaran seorang akan adanya kematian. Hal ini diartikan
sebagai konteks bagi perkembangan atau kematangan di usia senja atau pada
akhir kehidupan. Konsep vulnerability meningkatkan kesadaran seseorang akan
situasi yang mendekati kematian termaksud keadaan gawat seperti disabilitas,
penyakit kronis, kelahiran, dan pengasuhan.

2. Self Transcendence
Bernard Lonergan, filsuf dan teolog, dalam bukunya Method in Theology
(1975) menuliskan bahwa manusia mencapai keotentikan dirinya dalam
transendensi diri (self transcendence ). Transendensi diri adalah suatu gerak
yang melampaui apa yang telah dicapai. Suatu gerak dari yang kurang baik
menjadi baik dari baik menjadi lebih baik.

Transendensi sendiri didefinisikan oleh Reed sebagai perluasan batas-batas


konsep diri secara multidimensi, yaitu:
a. Inwardly (batiniah)
Melakukan refleksi introspeksi diri terhadap pengalaman-pengalaman yang
telah dihadapi.
b. Outwardly (lahiriah)
Tampak dari luar yang diartikan sebagai pentingnya melakukan hubungan
dengan dunia luar dalam hal ini berinteraksi dengan lingkungannya.
c. Temporally (duniawi)
Mengunakan keterampilan atau pengetahuan yang diperoleh dari
pengalaman masa lalu sehingga menjadi pelajaran untuk mencapai tujuan
masa depan yang terintegrasi dengan menerapkannya pada masa sekarang.

3. Well Being
Didefinisikan sebagai perasaan sehat secara menyeluruh baik fisik, psikologis,
sosial, budaya, dan spiritual yang menunjukan suatu kesejahteraan dan keadaan
yang baik.
4. Moderating Mediating Factors
Variabel kontekstual dan personal yang interaksinya dapat mempengaruhi
proses transendensi diri yang berkontibusi pada keadaan yang baik. Contoh dari
variabel tersebut adalah usia, jenis kelamin, kemampuan kognitif, pengalaman
hidup, persepsi spiritual, lingkungan sosial, dan riwayat masa lalu. Variabel
kontekstual dan personal dapat memperkuat dan memperlemah hubungan
vulnerabilities dan transendensi diri juga kesejahteraan (well being).

C. ASUMSI TEORI DALAM PARADIGMA KEPERAWATAN

Di awal pekerjaan teoritisnya, Reed mengusul model proses untuk membangun


kerangka kerja konseptual yang akan memandu perawat dan pendidikan
keperawatan dalam spesialis klinis. Dalam model ini kesehatan diusulkan sebagai
pusat dan poros, di mana aktivitas keperawatan, individu, dan lingkungan
berkembang. Asumsi model berarti bahwa fokus disiplin keperawatan adalah
membangun dan melibatkan pengetahuan untuk mempromosikan proses kesehatan.

1. Health
Sehat, merupakan awal proses model,yang didefinisikan secara mutlak sebagai
proses kehidupan dari dua hal yaitu pengalaman negatif dan positif di mana
individu menciptakan lingkungan dan nilai-nilai unik yang mendukung
kesejahteraan (well being).

2. Nursing
Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (person) (melalui
proses interpersonal dan manajemen teraupetik pada lingkungannya) dengan
membutuhkan keterampilan untuk mendukung kesehatan (health) dan
kesejahteraan (well being).

3. Person
Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam berinteraksi
dengan orang lain dan dalam perubahan lingkungan yang kompleks dan
bersemangat yang dapat berkontribusi secara positif dan negatif terhadap
kesehatan dan keadaan baik.

4. Environment
Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah lingkungan
yang secara signifikan berkontribusi pada proses kesehatan di mana perawat
memengaruhinnya dengan mengatur interaksi yang teraupetik antara orang-
orang, objek dan aktivitas keperawatan.
D. TELAAH ARTIKEL

SELF-TRANSCENDENCE PADA VEGAN

Author Balqis, Zirah Suraya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU), 2021


Vegan adalah gaya hidup yang tidak menggunakan hewan atau apapun yang berasal
atau dihasilkan dari hewan untuk dikonsumsi, dijadikan pakaian atau barang, dan
dijadikan hiburan. Vegan tidak hanya sekedar gaya hidup, tetapi juga sebuah
pemenuhan kebutuhan spiritual, identitas, dan nilai-nilai. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan gambaran menyeluruh pengalaman self-transcendence pada
vegan menggunakan teori self-transcendence yang dikemukakan Frankl. Dalam
konteks ini, self-transcendence didefinisikan sebagai suatu dorongan yang ada
didalam diri manusia untuk melampaui dirinya sendiri (beyond the self) untuk
memberikan kontribusi kepada dunia (serving others). Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif fenomenologis yang bertujuan untuk mengungkapkan,
mempelajari, dan memahami suatu fenomena yang khas dan unik yang dialami oleh
vegan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa subjek mengalami pengalaman
self-transcendence. Seperti subjek 1 yang menjadi vegan agar tidak berkontribusi
terhadap penderitaan hewan, subjek 2 yang menjadi vegan untuk menjalani perintah
agama sehingga dirinya bisa merasakan kedekatan dan terhubung dengan Tuhan,
alam dan makhluk hidup lainnya, subjek 3 merasakan adanya suatu kekuatan yang
luar biasa yang mendorongnya untuk menjadi vegan agar bisa berkontribusi kepada
dunia, dan subjek 4 yang mengalami kejadian unik setiap kali dia tidak sengaja
termakan makanan non-vegan.
DAFTAR PUSTAKA

Balqis, Z. S. (2021). Self-Transcendence Pada Vegan.


Alligood, Martha Raile, 2014. Nurshing Theorist And Their Work Edisi 8. St louis
Missouri: Elsevier

Anda mungkin juga menyukai