Anda di halaman 1dari 12

MIDDLE RANGE THEORY KEPERAWATAN

Oleh:
AMILIA CANDRASARI
226170101111011

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2022

Definisi Middle Range Theory


Middle range theory dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/ gagasan
yang saling berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada
realitas keperawatan (Smith, 2015).

Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep yang saling berhubungan dan
dapat digambarkan dalam suatu model.  Middle range theories dapat
dikembangakan pada tatanan praktek dan riset untuk menyediakan pedoman
dalam praktik dan riset/penelitian yang berbasis pada disiplin ilmu keperawatan.

Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta
theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory. Teori-teori tersebut
diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai dari meta theory
sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit.

Beberapa penulis keperawatan mengemukakan middle range theory jika


dibandingkan dengan grand theory:

1 Ruang lingkupnya lebih sempit


2 Lebih konkrit, fenomena yang disajikan lebih spesifik
3 Terdiri dari konsep dan proposisi yang lebih sedikit
4 Merepresentasikan bidang keperawatan yang lebih spesifik/
terbatas
5 Lebih dapat diuji secara empiris
6 Lebih dapat diaplikasikan secara langsung dalam tatanan
praktik

Contoh Middle Range Theory


• Theory of Comfort Kolcaba
• Theory of Caring Swanson
• Theory of Self Transcendence Pamela Reed
• Theory Maternal Role Attainment- Becoming A Mother Ramona Mercer
• Peaceful End of Life Theory Ruland & Moore
1.1. Tokoh-tokoh Middle Range Theory
1.1.1. Ramona T. Mercer
Ramona T. Mercer mengembangkan salah satu model konseptual
keperawatan yang mendasari keperawatan meternitas yaitu Maternal Role
Attainment-Becoming a Mother. Fokus utama dari teori ini adalah
gambaran proses pencapaian peran ibu dan proses menjadi seorang ibu
dengan berbagai asumsi yang mendasarinya. Model ini juga menjadi
pedoman bagi perawat dalam melakukan pengkajian pada bayi dan
lingkungannya, digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan bayi,
memberikan bantuan terhadap bayi dengan pendidikan dan dukungan,
memberikan pelayanan pada bayi yang tidak mampu untuk melakukan
perawatan secara mandiri dan mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Konsep teori Mercer ini dapat diaplikasikan dalam perawatan bayi
baru lahir terutama pada kondisi psikososial dan emosional bayi baru lahir
masih sering terabaikan. Model konseptual Mercer memandang bahwa
sifat bayi berdampak pada identitas peran ibu. Respon perkembangan bayi
baru lahir yang berinteraksi dengan perkembangan identitas peran ibu
dapat diamati dari pola perilaku bayi.
Model pencapaian peran maternal yang dikemukakan oleh Mercer
dengan menggunakan konsep Bronfenbrenner’s (1979) memperlihatkan
bagaimana lingkungan berpengaruh terhadap pencapaian peran ibu.

1.1.2. Katharine Kolcaba


Kolcaba mengembangkan Teori Kenyamanan melalui tiga jenis
pemikiran logis antara lain:
Induksi Induksi terjadi ketika penyamarataan dibangun dari suatu
kejadian yang diamati secara spesifik. Di mana perawat dengan
sungguh-sungguh melakukan praktek dan dengan sungguh-
sungguh menerapkan keperawatan sebagai disiplin, sehingga
mereka menjadi terbiasa dengan konsep Implisit atau eksplisit,
terminologi, dalil, dan asumsi pendukung praktek mereka.
Deduksi Deduksi adalah suatu format dari pemikiran logis di mana
kesimpulan spesifik berasal dari prinsip atau pendapat yang
lebih umum; prosesnya dari yang umum ke yang spesifik.
Retroduksi Retroduksi adalah suatu format pemikiran untuk memulai ide.
Bermanfaat untuk memilih suatu fenomena yang dapat
dikembangkan lebih lanjut dan diuji. Pemikiran jenis ini
diterapkan di (dalam) bidang di mana tersedia sedikit teori.
Teori ini melibatkan semua aspek (holistik) yang meliputi fisik,
psikospiritual, lingkungan dan sosial kultural. Namun untuk
menilai semua aspek tersebut dibutuhkan komitmen tinggi dan
kemampuan perawat yang trampil dalam hal melakukan asuhan
keperawatan berfokus kenyamanan (pengkajian hingga
evaluasi), yang di dalamnya dibutuhkan teknik problem
solving yang tepat.

1.1.3. Pamela G.Reed (Teori Self Transendensi)


Vulnerability Kesadaran seseorang akan adanya kematian,
Konsep vulnerable meningkatkan kesadaran akan situasi
mendekati kematian termasuk di dalamnya adalah
keadaan gawat seperti disabilitas, penyakit kronik,
kelahiran, dan pengasuhan.
Self- Transendensi diri berarti suatu gerak melampaui apa
Transcendenc yang telah dicapai, suatu gerak dari yang kurang baik
e menjadi baik dan dari yang baik menjadi lebih baik.
Well-Being Didefiniskan sebagai perasaan sehat secara menyeluruh
baik fisik, psikologis, sosial, budaya dan spiritual yang
menunjukkan suatu kesejahteraan dan keadan yang baik.
Moderating- Faktor-faktor yang mempengaruhi proses transendensi
Mediating diri yang berkontribusi terhadap kondisi yang baik,
Factors misalnya: usia, jenis kelamin, kemamapuan kognitif,
pengalaman hidup, persepsi spiritual, lingkungan sosial,
dan riwayat masa lalu.
Point of Berdasarkan teori transendensi diri, terdapat dua poin
Intervention intervensi.

Tindakan keperawatan secara langsung berfokus pada


sumber-sumber yang berasal dari dalam diri seseorang
terhadap transendensi diri.

Tindakan yang berfokus pada beberapa faktor personal


dan kontekstual yang mempengaruhi hubungan antara
transendensi diri dan vulnerabel hubungan antar
transendensi diri dan keadaan baik/sehat.

4. Carolyn L Wiener

Hidup disituasikan dalam konteks biografi,konsepsi diri berakar


pada kondisi fisik dan diformulasikan berdasarkan kemampuan menerima
untuk membentuk kebiasaan atau aktifitas yang diharapkan dalam
mencapai tujuan dari aturan yang berbeda.Interaksi dengan orang lain
adalah pengaruh utama (major influence) untuk membentuk suatu konsep
diri. Sebagai ragam peran perilaku,seseorang memonotor reaksi orang lain
dan merasakan dirinya merupakan bagian yang terintegrasi dari proses
yang dibentuk/dihasilkan.

Pengalaman tentang sakit selalu ditempatkan alam konteks biografi


oleh karena itu kondisi sakit adalah pengalaman yang masih
berlanjut.Domain dari kondisi sakit adalah berhubungan dengan
ketidakpastian bervariasi dalam dominasi di lintasan penyakit (table 30.1)
melalui aliran dinamis dari persepsi tentang diri dan interaksi dengan
orang lain. Aktifitas dari hidup dan kehidupan seseorang dalam kondisi
sakit merupakan bentuk kerja .Lingkungan dari kerja termasuk individu
dan yang lainnya dengan semua interaksi,termasuk keluarga dan
pelayanan kesehatan. Semua komponen yang berperan tersebut disebut
total organisasi. Seorang yang sakit (pasien) merupakan pekerja utama
namun semua pekerjaan yang diambil didalamnya dipengaruhi oleh total
organisasi.

5. Cheryl Tatano Beck, DNSc, CNM, FAAN


Teori Depresi Postpartum/ Postpartum Depression Theory. Depresi
Postpartum adalah gangguan mood yang secara historis sering diabaikan
dalam perawatan kesehatan, membiarkan ibu menderita dalam ketakutan,
kebingungan, dan keheningan. Jika hal ini tidak terdiagnosa, dapat
mempengaruhi hubungan ibu-bayi dan menyebabkan masalah emosional
jangka panjang bagi anak. Teori ini membedakan depresi postpartum dari
gangguan mood dan kecemasan postpartum lainnya dan aspek-aspek
depresi postpartum: gejala, prevalensi, faktor risiko, intervensi, dan efek
pada hubungan dan perkembangan anak. Juga dibahas tentang Instrumen
yang tersedia yang digunakan untuk skrining depresi postpartum. Cheryl
menegaskan bahwa depresi merupakan hasil dari kombinasi stres
fisiologis, psikologis, dan lingkungan dan bahwa gejala bervariasi dan
kemungkinan akan muncul beberapa gejala.

Cheryl memperkenalkan NURSE program untuk menangani


depresi postpartum. NURSE program ini meliputi 5 aspek perawatan yang
diperlukan untuk menyembuhkan depresi postpartum, yaitu: Nourishment
and needs (nutrisi dan kebutuhan lain), Understanding (pemahaman), Rest
and relaxation (istirahat dan relaksasi), Spirituality (spiritualitas), Exercise
(latihan). Masing-masing aspek didiskusikan secara terpisah dan
dikolaborasikan dengan ibu yg bersangkutan. Mereka seringkali hanya
bisa berfokus pada satu atau dua aspek dalam satu waktu, namun program
ini harus diselesaikan dalam setiap tahap penyembuhan mereka.

6. Merle Helaine Mishel

Teori Keraguan terhadap penyakit/ Uncertainty in Illness Theory.


Teori ini menjelaskan bahwa keraguan dapat mempengaruhi kemampuan
pasien untuk beradaptasi pada suatu penyakit. Keraguan terhadap penyakit
berhubungan dengan penyesuaian yang buruk, dan sering perlu dinilai
sebagai ancaman yang memiliki efek merusak. Dalam populasi sakit,
keraguan terhadap penyakit terkait dengan kepekaan yang meningkat
terhadap nyeri dan toleransi yang menurun terhadap rangsangan nyeri.
Keraguan terhadap penyakit juga terkait dengan koping maladaptif,
distress psikologis yang lebih tinggi, dan penurunan kualitas hidup.

7. Phil Barker

Tidal model adalah sebuah model pemulihan untuk promosi


kesehatan mental yang dikembangkan oleh Profesor Phil Barker, Poppy
Buchanan-Barker dan rekan-rekan mereka. Tidal model berfokus pada
proses perubahan yang ada pada semua orang. Model ini berusaha untuk
mengungkapkan arti dari pengalaman seseorang, menekankan pentingnya
suara mereka sendiri dan kebijaksanaan melalui kekuatan metafora. Ini
bertujuan untuk memberdayakan seseorang untuk memimpin
pemulihannya sendiri bukannya diarahkan oleh para profesional. Nilai
Tidal model dapat diringkas menjadi sepuluh komitmen yang perlu
diperhatikan:

1 Value the voice (menghargai suara). Mendengarkan cerita seseorang


adalah yang hal yang terpenting.
Respect the language (hormati bahasa). Memungkinkan orang untuk
2 mengekspresikan, menggambarkan, dan mendeskripsikan pengalaman
hidup mereka menggunakan cara dan bahasa mereka sendiri.
Develop genuine curiosity (mengembangkan rasa ingin tahu).
3 Menunjukkan ketertarikan dan rasa ingin tahu tentang cerita orang
tersebut.
Become the apprentice (menjadi apprentice). Menempatkan diri dalam
4 cerita tersebut dan belajar serta mengambil hikmah dari cerita orang
yang anda bantu (klien).
Reveal personal wisdom (mengungkapkan kebijaksanaan). Pada
dasarnya setiap orang memiliki sikap bijaksana dalam menghadapi
5 setiap pengalaman hidupnya. Praktisi atau tenaga penolong mempunyai
tugas untuk membantunya mengungkapkan kebijaksanaan tersebut yang
akan membantu dalam proses pemulihannya.
Be transparent (jadilah transparan atau terbuka). Baik klien maupun
praktisi atau tenaga penolong profesional berada dalam posisi istimewa
6 dan harus menjadi model yang percaya diri, dengan cara setiap saat
menjadi transparan atau terbuka dan membantu untuk memastikan klien
tersebut memahami apa yang sebenarnya sedang dilakukannya.
7 Use the available toolkit (gunakan sumberdaya yang ada). Cerita
seseorang berisi informasi yang berharga untuk mengetahui sumberdaya
mana yang dapat digunakan untuk membantu proses pemulihan dan
mana yang tidak dapat digunakan.
Craft the step beyond (menentukan langkah). Praktisi atau tenaga
8 penolong bersama-sama dengan klien membangun sebuah apresiasi dan
menentukan langkah apa yang harus dilakukan "sekarang" karena
langkah awal merupakan langkah yang penting.
Give the gift of time (berikan waktu). Tidak ada yang lebih berharga
daripada waktu yang dihabiskan praktisi dan klien bersama-sama.
9 Pertanyaan yang harus ditanyakan bukan “Berapa banyak waktu yang
masih kita punya?” melainkan "Bagaimana kita menggunakan waktu
yang ada saat ini?".
10 Know that change is constant (ketahuilah bahwa perubahan adalah
konstan). Hal ini merupakan pengalaman umum bagi semua orang.

Tidal model berawal dari empat poin penting, yaitu:


1 Fokus terapeutik yang utama dalam kesehatan jiwa ialah dalam komunitas.
Manusia hidup di “lautan pengalaman” dan krisis kejiwaan hanyalah satu
dari sekian banyak hal yang dapat “menenggalamkan” mereka. Tujuan
keperawatan atau asuhan kesehatan jiwa ialah untuk mengembalikan mereka
ke “lautan pengalaman” tersebut sehingga mereka dapat melanjutkan
perjalanan hidup mereka.
2 Perubahan merupakan proses yang terus berjalan dan konstan. Manusia akan
terus berubah, namun kadang mereka tidak menyadarinya. Salah satu tujuan
utama intervensi yang dilakukan ialah untuk membantu klien membangun
kesadaran bahwa sekecil apapun perubahan itu akan membawa dampak yang
besar bagi hidupnya.
3 Kekuatan terletak pada proses asuhan. Perawat membantu klien untuk
mengidentifikasi bagaimana ia dapat lebih berperan ddalam hidupnya dan
mengontrol hidupnya serta pengalaman yang didapatnya.
4 Perawat dan klien adalah satu, tidak dapat dipisahkan seperti penari dalam
sebuah tarian.

8. Kristen Swanson
Theory of Caring Oleh Kristen Swanson. Asal teori Swanson dapat
ditemukan dalam wawancara yang dilakukannya pada wanita yang
mengalami keguguran, orangtua yang memiliki anak di unit perawatan
intensif, dan ibu yang secara sosial berisiko dan telah melalui system
untuk menerima berbagai macam bentuk perawatan kesehatan (Potter et
al. 2005).

Melalui wawancara ini, Swanson mampu memahami ruang


lingkup caring secara keseluruhan dan pada saat yang sama menguraikan
dimensi spesifik dari apa yang diperlukan seorang perawat untuk merawat
pasien. Salah satu hal paling penting yang memberikan kontribusi pada
teori keperawatan dalam hal ini, yaitu argumen bahwa pasien seharusnya
tidak hanya dilihat sebagai individu yang terpisah, melainkan sebagai
manusia seutuhnya, yang saat ia menulis "berada di tengah-tengah dan
yang menjadi keutuhan dibuat nyata dalam pikiran, perasaan dan perilaku
"(Swanson, 1993). Hal yang menarik tentang pengertian pasien ini adalah
bahwa Swanson selalu menempatkan peran perawat dalam
proses becoming tersebut. Jadi dalam aspek kesehatan becoming tersebut,
perawat tidak hanya menjadi dispenser pengobatan medis, tetapi juga
merupakan mitra dalam membantu pasien lebih dekat dengan
tujuannya (well-being).

Konsep Mayor dan Definisi

1 Caring adalah cara mengasihi orang lain dengan adanya komitmen dan
tanggungjawab terhadap orang tersebut (Swanson1991).
2 Knowing dalam hal ini dimaksudkan memahami arti sebuah peristiwa
yang terjadi dalam hidup orang lain menghindari asumsi-asumsi berfokus
pada orang yang dirawat / pasien mengkaji serta melibatkan orang yang
memberi asuhan dan orang yang diberi asuhan dalam proses “knowing”
atau pengenalan (Swanson1991).
3 Being with dalam hal ini dimaksudkan mendukung orang lain secara
emosional termasuk keberadaannya untuk orang lain dan berbagi
kesedihan dengan orang tersebut (Swanson1991).
4 Doing for yang dimaksud adalah melakukan sesuatu demi kepentingan
orang lain termasuk memenuhi kebutuhan kenyamanan dan melindungi
orang tersebut (Swanson1991).
5 Enabling yaitu memfasilitasi orang lain untuk melalui masa-masa transisi
dalam hidupnya dan melewati setiap peristiwa hidupnya dengan berfokus
pada peristiwa tersebut mendukungnya memberi penjelasan memvalidasi
apa yang dirasakan menemukan alternatif penyelesaian dan memberikan
feedback / umpan balik (Swanson1991).
6 Maintaining belief yaitu menumbuhkan keyakinan seseorang dalam
melalui setiap peristiwa hidup dan masa-masa transisi kehidupnya serta
menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan meyakini kemampuan
orang lain menumbuhkan sikap optimis menemukan arti atau mengambil
hikmah dari setiap peristiwa dan selalu ada untuk orang lain pada situasi
apa pun.

9. Shirly M. More

Teori Hidup damai di akhir. Akhir Hidup Damai (EOL). Teori ini
adalah informasi oleh sejumlah kerangka teoritis. Hal ini didasarkan
terutama pada model klasik Donabedians struktur, proses dan hasil (Ruland
& Moore, 1998) yang sebagian, dikembangkan dari teori besar pengaruh
systems. Dalam teori EOL, pengaturan struktur adalah sistem keluarga
(pasien sakit parah dan semua orang lain yang signifikan) yang menerima
perawatan dari profesional pada unit rumah sakit perawatan akut.

Proses didefinisikan sebagai tindakan-tindakan (intervensi


keperawatan) yang dirancang untuk mempromosikan positif hasil dari:
bebas dari rasa sakit, mendapatkan penghiburan, mendapatkan martabat dan
rasa hormat, berada dalam kedamaian, mengalami kedekatan kepada orang
lain yang signifikan dan mereka yang peduli
Teori EOL damai didasarkan pada bukti empiris yang berasal dari
kedua pengalaman langsung dari perawat ahli dan mengkaji secara
menyeluruh literatur menangani beberapa komponen teori. Para standart
perawatan terdiri dari praktek terbaik berdasarkan bukti penelitian yang
diturunkan di bidang nyeri, kenyamanan gizi manajemen, dan teori
preskriptif relaxation.

10. Georgene Gaskill Eakes

Para NCRCS (The Nursing Consurtium For Research on Chronic


Sorrow) berdasarkan berbagai Middle Range Theory kesedihan Cronic pada
dua sumber utama. Karya Olshansky pada tahun 1962 dikutip sebagai dasar
dari konsep asli kesedihan kronis (Eakes, Burke & Hainsworth, 1998).
Lazarus dan Folksmans (1984) model stres dan adaptasi membentuk dasar
bagi konseptualisasi tentang bagaimana orang mengatasi kesedihan kronis.

Konsep kesedihan kronis berasal karya Olshansky Tahun 1962


(Lindgren, Burke, Hainsworth, & Eakes, 1992). Para ahli teori NCRCS
mengutip pengamatan Olshanskys, orang tua mengalami kesedihan berulang
dan kesedihan kronis panjang. Konsep aslinya digambarkan secara luas
sebagai deskripsi sederhana reaksi psikologis untuk situasi tragis "(Lindgren
et al, 1992).

Selama 1980 peneliti lain mulai meneliti pengalaman orang tua dari
anak-anak  baik secara fisik atau cacat mental. Karya ini divalidasi
kesedihan yang berulang dan sifat tidak pernah berakhir duka yang dialami
oleh orang tua. Sebelumnya untuk pekerjaan ini, duka dikonseptualisasikan
sebagai proses yang menyelesaikan dari waktu ke waktu dan jika belum
terselesaikan, kesedihan yang abnormal menurut Bowlby dan Lindemans
(Lindgren et al, 1992). Berbeda dengan konseptualisasi terikat waktu, yang
melekat dalam konsep kesedihan kronis adalah bahwa kesedihan berulang
merupakan pengalaman normal, menurut Wikler, Wasow, dan Hatfiled
(Lindgren et al, 1992). Burke dalam studinya anak-anak dengan spina bifida,
kesedihan kronis didefinisikan sebagai kesedihan luas yang bersifat
permanen, periodik dan progresif di alam '(hainsworth, Eakes, Burke 1994).

NCRCS tidak membatasi teori mereka adanya kesedihan kronis


tetapi berusaha untuk memeriksa respon terhadap duka. Mereka
memasukkan Lazarus dan Folksmans 1984 bekerja pada stres dan adaptasi
sebagai dasar untuk metode manajemen yang efektif yang dijelaskan dalam
model mereka (Eakes et al, 1998) Kesenjangan ditemui dan respon untuk
kembali kesedihan merangsang mekanisme koping individu. Ada kategori
mengatasi gaya atau manajemen. Strategi koping internal meliputi tindakan
berorientasi kognitif penilaian kembali dan perilaku interpersonal. Dengan
demikian berbagai Middle Range Theory kesedihan kronis diperpanjang
dasar teoritis kesedihan kronis dalam situasi tertentu tetapi juga tanggapan
berupaya untuk fenomena tersebut.

Sumber:

Novieastari, E., Ibrahim, K., Deswani, & Ramdaniati, S. (2020). Dasar- dasar
keperawatan. Volume 1 Edisi Indonesia ke- 9. Singapore: Elsevier Singapore
Pte.Ltd.

Smith, M. C., & Parker, M. E. (2015). Nursing theories and nursing practice.
Philadelphia: F. A. Davis Company.

Thomas, J. E. (2017). Scholarly views on theory: Its nature, practical application,


and relation to world view in business research. International Journal of
Business and Management, 12(9), 1-10

Anda mungkin juga menyukai