Anda di halaman 1dari 10

TEORI KEPERAWATAN

Dosen: Tara Indra D, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Nama: Nazmi Nurmaya

NIM: 32722001D22074

Prodi: D3 keperawatan, 1b

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI 2022


Pengertian Teori dan Model Konseptual Keperawatan

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau
definisiyang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-
gejala atau fenomena- fenomena dengan menentukan hubungan spesifik
antara konsep-konsep tersebut denganmaksud untuk menguraikan,
menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori
dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian.

Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual
keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan
informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa
yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.

Komponen dan Kerangka Teori Keperawatan

Komponen teori keperawatan


1.Fenomena
Fenomena adalah suatu fakta atau peristiwa yang dapat diamati dan merupakan
aspek- aspek yang dapat dirasakan atau dialami. Dalam keperawatan, fenomena
merefleksikan praktik keperawatan karena teori keperawatan berfokus pada
asuhankeperawatan. Contoh fenomena keperawatan; pelayanan keperawatan,
interaksisosial, dan respons klien terhadap tekanan.
 2.Konsep
Konsep merupakan rancangan atau ide yang sederhana atau kompleks
dan berhubungan dengan objek atau kejadian yang berasal dari pengalaman nyataindi
vidu. Konsep juga membantu untuk menjelaskan fenomena. Konsep berisiformulasi
tentang obyek atau kejadian yang dapat diamati atau dirasakan. Karenakonsep itu
abstrak, maka harus dijabarkan dalam bentuk variabel. Variabel merupakan konsep
yang bisa diukur atau dianalisis. Contoh: Konsep- konsep dalamteori pencapaian
tujuan King : Interaksi, Persepsi, Komunikasi, Transaksi, Peran,Stress, Tumbuh
kembang, Waktu dan ruang.
3.Asumsi
Asumsi merupakan pernyataan yang menjelaskan sifat konsep, definisi,
tujuan,hubungan, dan struktur teori. Asumsi merupakan suatu kenyataan, diterima
sebagaisuatu kebenaran. Contoh: King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka
kerjakonseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem
terbukayang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya, meliputi
sosial, perasaan, rasional, reaksi,kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada
waktu.
4.Definisi
Definisi berhubungan dengan arti umum konsep. Definisi menggambarkan
ktivitas penting untuk mengukur konsep, hubungan, atau variable dalam sebuah teori.
ContohKing memperkenalkan suatu model konseptual yang terdiri atas tiga sistem
yangsaling berinteraksi. Model keperawatan menurut King memadukan tiga
sisteminteraksi yang dinamis yaitu personal, interpersonal, dan sosial.

Kerangka Teori
Tujuan Teori Keperawatan

Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu


lain danbertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan dan
mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.

Tingkatan Teori Keperawatan

1. Meta-Theory         
Level ke empat dari teori tersebut (metatheory) adalah teori dengan level
tertinggi dan dijelaskan dengan prefix “meta”, yang berarti “perubahan pada posisi”,
“diluar”, pada level tertinggi, atau “melebihi” dan merujuk pada body of knowledge
tentang body of knowledge atau tentang suatu bidang pembelajaran seperti
metamatematika (Krippendorf 1986 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004).
2. Grand Theory
Level ke tiga dari teori keperawatan adalah grand theory yang menegaskan
fokus global dengan board perspective dari praktik keperawatan dan pandangan
keperawatan yang berbeda terhadap sebuah fenomena keperawatan. 
Fawcett (1995 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004) mendefinisikan grand
theory sebagai teori yang memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak dibanding
model konseptual tetapi tersusun atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan
hubungannya tidak dapat di uji secara empiris. Contohnya yaitu “Science of Unitary 
3. Middle-Range Theory
Ciri Middle Range Theory menurut Mc. Kenna h.p. (1997) :
1.         Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi
2.         Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori
3.         Tanpa indikator pengukuran
4.         Masih cukup abstrak
5.         Konsep dan proposisi yang terukur
6.         Inklusif 
7.         Memiliki sedikit konsep dan variabel 
8.         Dalam bentuk yang lebih mudah diuji 
9.         Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik
10.       Dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering secara induktif
menggunakan studi kualitatif
11.      Mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang abstrak merupakan hal
ilmiah yang menarik
12.      Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat. 
13.      Beberapa di antaranya memiliki dasar dari grand teori, salah satu contohnya
adalah:
middle range theory dari “self care deficit” diturunkan dari grand theory “self
care”
oleh Orem.
14.       Mid-range theory  tumbuh langsung dari praktik. Misalnya, “caring in perinatal
nursing” dari Swansons 

Chinn and Kramer (1995) menyatakan bahwa ada 8 mid-range theory yaitu teori


perawatan mentruasi, teori “family care-giving”, theory of relapse among ex-
smokers (kekambuhan di antara mantan perokok), a theory of uncertainty in
illness (ketidakpastian saat sakit), a theory of the peri-menopausal process (proses
menopause), a theory of self-transcendence, a theory of personal risking and a
theory of illness trajectory
4. Micro Range Theory
            Mikro range theory merupakan teori yang paling informal dibandingkan
dengan yang lain. Teori ini paling konkrit dan dapat diaplikasikan. Mikro range teori
juga sering disebut sebagai praktikal teori. Teori ini memiliki 2 level:
1.      Level I: menghubungkan dengan middle range theory
2.      Level II: mendesain sebuah hipotesa
Macam macam Teori Keperawatan

Florence Nightingale
 Pencetus perkembangan dunia keperawatan moderen dan penemu teori
lingkungan “Environmental Theory“.
 Mendefinisikan keperawatan sebagai tindakan memanfaatkan lingkungan
pasien untuk membantunya dalam pemulihan.
 Keperawatan harus memperhatikan lingkungan perawatan pasien seperti udara
segar, cahaya, suhu, kebersihan, dan ketenangan untuk meningkatkan
pemulihan
 Mengidentifikasi bahwa ada 5 faktor lingkungan: udara segar, air bersih,
drainase yang efisien, kebersihan atau sanitasi, dan cahaya atau sinar matahari
langsung.
Hildegard E. Peplau
 Penemu teori hubungan interpersonal (Theory of Interpersonal Relations)
 Teori ini menekankan pada hubungan perawat-klien sebagai dasar praktik
keperawatan.
 Mendefinisikan keperawatan sebagai “proses interpersonal dari interaksi
terapeutik antara individu yang sakit atau membutuhkan layanan kesehatan
dan perawat dididik untuk mengenali dan merespon kebutuhan bantuan
kepada individu”
 Membantu perawat dan pelayanan kesehatan untuk mengembangkan lebih
banyak intervensi terapeutik dalam menajamen klinis
Virginia Henderson
 Mengembangkan teori keperawatan kebutuhan dasar
 Peran perawat untuk membantu individu yang sakit atau sehat dalam
memperoleh kemandirian dalam memenuhi 14 kebutuhan dasar.
 Berfokus pada pentingnya meningkatkan kemandirian pasien untuk
mempercepat proses penyembuhan di rumah sakit’
 Menekankan kebutuhan dasar manusia dan bagaimana perawat dapat
membantu memenuhi kebutuhan tersebut.
 “Perawat diharapkan melaksanakan rencana terapeutik medis, namun tindakan
keperawatan mandiri adalah hasil kreativitas perawat dalam merencanakan
perawatan”
Faye Gelnn Abdellah
 Mengembangkan teori 21 masalah keperawatan (Typology of 21 Nursing
Problems)
 Mengubah fokus keperawatan dari berpusat pada penyakit (disease-centered)
menjadi berpusat pada pasien (patient-centered), serta memasukan keluarga
dan lansia dalam asuhan keperawatan.
 “Keperawatan didasarkan pada seni (art) dan science (sains) yang membentuk
sikap, kompetensi, dan keterampilan dari masing-masing perawat untuk
membantu individu yang sakit atau sehat dan mengatasi masalah kesehatan
mereka.
Ida Jean Orlando
 Mengembangkan teori proses keperawatan (Nursing Process Theory)
 Teori ini memungkinkan perawat untuk merumuskan rencana asuhan
keperawatan yang efektif, dengan mudah dapat diterapkan kepada pasien.
 Menurut Orlando, seorang menjadi pasien ketika ia tidak dapat memenuhi
kebutuhannya secara mandiri karena keterbatasan fisik, reaksi negatif
terhadap lingkungan, atau memiliki pengalaman yang menghalangi merekan
untuk mengomunikasikan kebutuhannya.
 Peran seorang perawat adalah untuk mencari tahu dan memenuhi kebutuhan
mendesak / dasar yang mengalami gangguan.
 “Pasien memiliki interpretasi mereka sendiri atas situasi dan seorang perawat
harus memvalidasi dan menganalisis sebelum menarik kesimpulan.”
Dorothy E. Johnson
 Menemukan Model Sistem Perilaku (Behavioral System Model).
 Teori ini mendefinisikan keperawatan sebagai regulasi eksternal yang
bertindak untuk menjaga integrasi perilaku pasien pada tingkat yang optimal
dalam kondisi di mana perlaku tersebut merupakan ancaman terhadap
kesehatan fisik atau sosial.
 Menganjurkan pembinaan fungsi perilaku yang efisien dan efektif pada pasien
untuk mencegah penyakit dan menekankan pentingnya pengetahuan berbasis
penelitian tentang pengaruh asuhan keperawatan pada pasien.
 Menjelaskan seseorang sebagai sistem perilaku dengan tujuh subsistem:
pencapaian (achievement), afiliasi (attachment-affiliative), perlindungan
agresif (aggressive-protective), ketergantungan (dependency), makanan
(ingestive), eliminasi (eliminative) dan subsistem seksual (sexual subsystem).
Martha Rogers
 Dalam teorinya Theory of Human Beings didefinisikan keperawatan sebagai
seni dan sains yang humanistik dan kemanusiaan (humanistic and
humanitarian)
 Seorang pasien tidak dapat dipisahkan dari lingkungan kesehatan dan
pengobatan.
Dorothea E. Orem
 Self-Care Theory, Rogers menejelaskan bahwa keperawatan sebagai tindakan
membantu orang lain dalam penyediaan dan pengelolaan perawatan diri untuk
mempertahankan.
 Berfokus pada kemampuan setiap individu untuk melakukan perawatan diri
(self-care).
 Dalam teorinya terdiri dari tiga teori yang saling terkait yakni teori perawatan
diri (self-care theory), defisit perawat diri (self-care deficit theory), dan teori
sistem keperawatan (theory of nursing systems).
Imogene King’s
 Conceptual system and middle-range theory of goal attainment.
 Keperawatan adalah tindakan reaksi dan interaksi di mana perawat dan klien
saling berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi keperawatan.
 Berfokus pada proses hubungan perawat-pasien untuk mencapai tujuan
menuju kesehatan yang baik.
 Perawat dan pasien harus bekerja sama dalam mengomunikasikan informasi,
menetapkan tujuan bersama, dan kemudian mengambil tindakan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Betty Neuman
 Neuman’s System Model mendefinisikan keperawatan sebagai profesi unik
yang berkaitan dengan semua variabel yang mempengaruhi respons individu
terhadap stres.
 Pengurangan stres adalah tujuan dari model sistem praktik keperawatan.
 Fokus teori in adalah klien sebagai sebuah sistem (individu, keluarga,
kelompok, atau komunitas) merespon terhadap stressor (penyebab stres).
 Klien meliputi lima variabel yakni fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual.

Anda mungkin juga menyukai