Anda di halaman 1dari 21

HUBUNGAN PARADIGMA

DENGAN TEORI KEPERAWATAN


Oleh :
Yulliana, S.Kep., Ns., M.Kep
Paradigma dan teori keperawatan dapat
dijadikan dalam satu kelompok berdasarkan
hierarki ilmu pengetahuan, yaitu :
1. Metaparadigma (orang, lingkungan,
kesehatan dan keperawatan)
2. Philosopy (konsep dari Nightingle)
3. Model konseptual (konsep Betty Neuman
sistem model)
4. Teori (grand teori, middle range teori dan
micro teori)
Filosofi keperawatan menurut Alligood (2005)
adalah makna umum dari keperawatan dan
juga menjelaskan fenomena keperawatan
melalui penalaran dan logika.

Model konsep Florence Nightingale dimana


konsep ini memposisikan lingkungan sebagai
focus asuhan keperawatan dan perawat tidak
perlu memahami seluruh proses penyakit.
Model konsep ini adalah upaya memisahkan
antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Model konseptual disebut juga paradigma atau
kerangka kerja, yaitu framework atau
kerangka yang strukturnya dapat
dikembangkan menjadi sebuah teori.

Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman


adalah konsep Health Care System, yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas
keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara
fleksibel atau normal maupun resisten,
dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
GRAND THEORY
Grand theory adalah setiap teori yang dicoba
dari penjelasan keseluruhan dari kehidupan
sosial, sejarah atau pengalaman manusia.

Grand theory istilah yang diciptakan oleh C.


Wright Mills dalam The Sociological
Imagination (1959) yang berkenaan dengan
bentuk abstrak tertinggi suatu peneorian
yang tersusun atas konsep-konsep yang
diprioritaskan agar dapat mengerti dunia
sosial.
Kesimpulan :

Grand theory adalah teori keseluruhan atau


yang secara garis besar berusaha
menjelaskan suatu permasalahan atau kasus.
Middle Range Theory
Middle range theory dikemukakan oleh sosiolog
Amerika Robert Merton dalam Social Theory and
Social Structure (1957).

Middle range theory didefinisikan sebagai


serangkaian ide/gagasan yang saling
berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi
terbatas yaitu pada realita keperawatan (Smith
dan Liehr, 2008).

Middle range theory digunakan sebagai hipotesis


yang patut diuji.
Kelebihan middle range theory dibandingkan
dengan grand theory :
1. Ruang lingkupnya lebih sempit.
2. Lebih konkrit, fenomena yang disajikan lebih
spesifik.
3. Terdiri dari konsep dan proposisi yang lebih
sedikit.
4. Mempresentasikan bidang keperawatan yang
lebih spesifik/terbatas.
5. Lebih dapat diuji secara empiris,
6. Lebih dapat diaplikasikan secara langsung
dalam tatanan praktik.
Pengelompokkan Middle Range Theory
1. Menurut Peterson & Bredow (2004)
Berdasarkan tipe :
- Tipe fisiologis
- Tipe kognitif
- Tipe emosional
- Tipe sosial
- Tipe integrative
2. Menurut Tomey & Alligood tahun dua ribu
enam
Berdasarkan tema masing-masing teori :
- Perjalanan penyakit/illnes trajectory
(Wiener & Dodd, 1993)
- Tidal model/model pemulihan (Phil Barker,
2001)
- Kenyamanan/comfort (Kolcaba, 1992)
- Peacefull end of life (Ruland & More, 1998)
Ciri Middle Range Theory
1. Menurut Mc. Kenna h.p. (1997)
 Bisa digunakan secara umum pada berbagai

situasi.
 Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam

teori.
 Tanpa indikator pengukuran.
 Masih cukup abstrak.
 Konsep dan proposisi yang terukur.
 Inklusif.
 Memiliki sedikit konsep dan variabel.
 Dalam bentuk yang mudah diuji.
 Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan

praktik.
 Dapat dikembangkan secara deduktif,

retroduktif. Lebih sering secara induktif


menggunakan studi kualitatif.
 Mudah diaplikasikan ke dalam praktik dan

bagian yang abstrak merupakan hal ilmiah


yang menarik.
 Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian

perawat.
 Beberapa diantaranya memiliki dasar dari

grand teori.
 Middle range theory tumbuh langsung dari

praktik.
2. Menurut Meleis, A. I. (1997)
 Ruang lingkup terbatas.
 Memiliki sedukit abstrak.
 Membahas fenomena atau konsep yang lebih
spesifik.
 Merupakan cerminan praktik (administrasi,
klinik, pengajaran).
3. Menurut Whali tahun seribu sembilan ratus
sembilan puluh enam
 Konsep dan proposisi spesifik tentang
keperawatan.
 Mudah diterapkan.
 Bisa diterapkan pada berbagai situasi.
 Proposisi bisa berada dalam suatu rentang
hubungan sebab akibat.
Penggunaan Middle Range Theory

Middle range theory telah digunakan dalam


bidang praktik dan penelitian. Teori ini
mampu menstimulasi dan mengembangkan
pemikiran rasional dari penelitian serta
membimbing dalam pemilihan variabel dan
pertanyaan penelitian (Lenz, 1998). Middle
range theory dapat membantu praktik
dengan memfasilitasi pemahaman terhadap
perilaku klien dan memungkinkan untuk
menjelaskan beberapa efektifitas dari
intervensi.
Kesimpulan :

Middle range theory adalah pembahasan yang


lebih fokus dan mendetail atas suatu grand
theory.

Middle range theory meramalkan sekelompok


kejadian berdasarkan variabel yang telah
diidentifikasi dan ditetapkan.
Paradigma merupakan suatu cara pandang
atau menyikapi sesuatu.

Paradigma memberikan arah pandang dalam


menyikapi, memberi makna dan memilih
tindakan yang akan kita lakukan terhadap
fenomena di sekeliling kita.
Hubungan Metaparadigma dengan Teori
Keperawatan
 Paradigma berasal dari sebuah asumsi bahwa

terdapat sebuah realitas yang mana dapat


diverifikasi melalui indera. Disini pengetahuan
didirikan dengan mengontrol keadaan di
sekitar variabel untuk menentukan
hubungannya.
 Paradigma berkontribusi pada penelitian

keperawatan yang mana paradigma ini


memfasilitasi perkembangan dan pengujian
hipotesis, membandingkan intervensi dan
mendirikan hubungan antara variabel.
 Paradigma memungkinkan untuk
memprediksi tipe teori yang dapat
dikembangkan dari setiap paradigma
keperawatan, berdasarkan pandangan dunia
terhadap kehadiran paradigma tersebut.
Hakekat Paradigma Keperawatan
 Suatu pelayanan esensial yang diberikan oleh
perawat yang berdasarkan cinta kasih kepada
individu, keluarga, dan masyarakat baik yang
sehat maupun sakit yang khususnya
mempunyai masalah kesehatan dalam upaya
mencapai derajat kesehatan semaksimal
mungkin yang meliputi upaya-upaya
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif
dengan potensi yang ada padanya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai