Anda di halaman 1dari 16

tingkatan teori

Hera Hijriani, S.Kep.,Ners., M.Kep


• Teori dapat diklasifikasikan beberapa tingkat abstraksi dari
meta teori sampai practice theory

Perkembangan teori dapat diklasifikasikan menjadi


(Shirleey, 2000) :

1. Metha teori
2. Grand teori
3. Middle Range teori
4. Micro/Practice teori
Meta-Theory
• Level ke empat dari teori tersebut (metatheory) adalah teori
dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan prefix “meta”,
yang berarti “perubahan pada posisi”, “diluar”, pada level
tertinggi, atau “melebihi” dan merujuk pada body of knowledge
tentang suatu bidang pembelajaran seperti metamatematika
Krippendorf (1986 dalam Sell & Kalofissudis, 2004)
• Walaupun metatheory sangat abstrak dan tidak mudah
untuk diuji coba, meta theory menyediakan arti-arti, kalimat-
kalimat, situasi struktur interkoneksi, dan bahkan observasi
oleh perawat-perawat dalam skala global. Meta theory
dapat terdiri dari beberapa grand theory, middle range
theory, bahkan practice theory. Meta theory keperawatan
adalah teori tentang teori keperawatan. Meta theory dapat
dikritik, terbatas, abstrak dan sangat sulit untuk
diaplikasikan dalam praktik.
• Meta theory dalam keperawatan akan tampil sebagai
superstruktur dengan aplikasi praktik ganda dan
kesempatan tambahan untuk peneliti-peneliti guna
penemuan grand theory-grand theory, middle range theory,
paradigma yang berhubungan, serta model-model dan
mengeksplorasi bagaimana keperawatan merekonstruksi
dan direkonstruksi.
Grand Theory
• Level ke tiga dari teori keperawatan adalah grand
theory yang menegaskan fokus global dengan
board perspective dari praktik keperawatan dan
pandangan keperawatan yang berbeda terhadap
sebuah fenomena keperawatan.
• Fawcett (1995 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004)
mendefinisikan grand theory sebagai teori yang
memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak
dibanding model konseptual tetapi tersusun atas
konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan
hubungannya tidak dapat di uji secara empiris.
• Contohnya yaitu “Science of Unitary Human
Being” Martha Rogers; “Health as Expanding
Consciousness” Margaret Newman; “Theory of
Human Becoming” Rosemarie Rizzo Parse.
• Grand theory dapat menyediakan dasar bagi
middle range theory. Contohnya teori “Self care
deficit” Orem adalah middle range theory dengan
self care sebagai grand theory, dan model
adaptasi Roy dengan konsep manusia adalah
sistem adaptif sebagai middle range theory.
Middle-Range Theory
Ciri Middle Range Theory menurut Mc. Kenna h.p. (1997) :
1. Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi
2. Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori
3. Tanpa indikator pengukuran
4. Masih cukup abstrak
5. Konsep dan proposisi yang terukur
6. Inklusif
7. Memiliki sedikit konsep dan variabel
8. Dalam bentuk yang lebih mudah diuji
9. Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik
10. Dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering
secara induktif menggunakan studi kualitatif
11. Mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang abstrak
merupakan hal ilmiah yang menarik
12. Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat.
13. Beberapa di antaranya memiliki dasar dari grand teori, salah satu
contohnya adalah : middle range theory dari “self care deficit”
diturunkan dari grand theory “self care” oleh Orem.
14. Mid-range theory tumbuh langsung dari praktik. Misalnya, “caring
in perinatal nursing” dari Swansons
• Chinn and Kramer (1995) menyatakan bahwa ada 8 mid-
range theory yaitu teori perawatan mentruasi, teori “family
care-giving”, theory of relapse among ex-
smokers (kekambuhan di antara mantan perokok), a theory
of uncertainty in illness (ketidakpastian saat sakit), a theory
of the peri-menopausal process (proses menopause), a
theory of self-transcendence, a theory of personal risking
and a theory of illness trajectory
Micro Range Theory
• Micro range theory merupakan teori yang paling informal
dibandingkan dengan yang lain. Teori ini paling konkrit dan
dapat diaplikasikan. Mikro range teori juga sering disebut
sebagai praktikal teori. Teori ini memiliki 2 level:
1. Level I: menghubungkan dengan middle range theory
2. Level II: mendesain sebuah hipotesa
• Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya
dibanding middle range theory, teori pada level ini juga
didefinisikan juga sebagai prescriptive theory, situations-
spesific theory, dan micro theory.
• Practice theorymenetukan tindakan atau intervensi
keperawatan yang cocok untuk mencapai tujuan tertentu,
fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik dengan
memberikan arahan langsung pada praktek keperawatan
dan mempunyai pernyataan teoritis yang jelas, hipotesis
dengan menguraikan kejelasan fenomone.
• Practice theory menyediakan kerangka kerja untuk
intervensi keperawatan dan memprediksi hasil dan efek dari
praktek keperawatan itu sendiri (Peterson & Bredow, 2004).
• Practice theory berkembang dari middle range
theory, pengalaman praktik keperawatan dan uji empiris.
Pengalaman praktik klinis perawat dapat menjadi sumber
utama untuk pengembangan practice theory keperawatan.
• Kedalaman dan kompleksitas teori keperawatan
digambarkan dan dijelaskan melalui apresiasi
secara mendalam terhadap fenomena
keperawatan dan hubungan antara aspek pada
situasi keperawatan (McKenna, 1997).
• Contoh Practice theory yaitu bonding attachment
theory, therapeutic touch, exercise as selfcare,
caring for patient with chronic skin disease, quality
of care, dll (Peterson & Bredow, 2004).

Anda mungkin juga menyukai