Anda di halaman 1dari 18

Tren dan issu keperawatan

keluarga di Indonesia
Oleh :
H. ADE TEDI IRAWAN, SKM., S.Kep., Ners M.Kes
STIKes YPIB Majalengka
Sedangkan isu
adalah suatu
peristiwa atau Jadi, trend dan isu
kejadian yang keperawatan
dapat diperkirakan keluarga
terjadi atau tidak merupakan sesuatu
Trend adalah
terjadi di masa yang booming,
sesuatu yang
mendatang, actual, dan sedang
sedang booming,
menyangkut hangat
actual, dan sedang
ekonomi, moneter, diperbincangkan
hangat
sosial, politik, serta desas-desus
diperbincangkan.
hukum, dalam ruang
pembangunan lingkup
nasional, bencana keperawatan
alam, kematian, keluarga.
ataupun tentang
krisis.
Isu Terbaru Dalam Keperawatan Keluarga Menurut Friedman
dkk (2013,hal. 41-42)
Berdasarkan kajian kami terhadap literatur dan diskusi profesional dengan kolega di
bidang keperawatan keluarga, isu penting dalam keperawatan keluarga saat ini:

Isu
Isu Pendidika
Isu Isu
Praktik n
Penelitian kebijakan
Keluarga sebagai fokus sentral
pelayanan keperawatan
Keluarga menjadi tempat sentral bagi
pertumbuhan dan perkembangan individu,
sehingga keluarga menjadi salah satu aspek
terpenting dari keperawatan. Keluarga bersama
dengan individu, kelompok dan komunitas adalah
klien atau resipien keperawatan (Friedman,
Bowden & Jones,
Perawatan kesehatan keluarga (Family Health
Nursing) adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan
pada keluarga sebagai unit atau satu
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai
tujuannya dan melalui perawatan sebagai
sarannya (Balion & Maglaya, 1997).
Dalam perawatan kesehatan masyarakat, yang
menerima pelayanan perawatan dibagi tiga
tingkat, yaitu:
1. tingkat individu
2. tingkat family atau keluarga
3. tingkat community atau masyarakat.
Keluarga Sebagai Pasien atau Unit
Pelayanan Perawatan
Friedman, Bowden & Jones (2003) memberikan beberapa alasan atau
pertimbangan keluarga sebagai unit pelayanan keperawatan di
masyarakat.
• Keluarga merupakan unit utama dari masyarakat dan merupakan
lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
• Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan yang ada
dalam kelompoknya itu sendiri.
• Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan satu sama lainnya.
• Dalam memelihara pasien sebagai individu, maka keluarga tetap
berperan sebagai pengambil keputusan dalam pemeliharaannya.
• Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk
berbagai usaha- usaha kesehatan masyarakat.
Sifat – Sifat Keluarga Sebagai Sistem

Keluarga tidak dipandang dari jumlah anggotanya.


Keluarga sebagai kelompok, maka keluarga memiliki
reaksi dan cara yang unik menghadapi masalahnya.
Cara berkomunikasi, mengambil keputusan, sikap dan
nila, cita-cita, hubungannya dengan masyarakat dan
gaya hidupnya, semuanya ini berbeda-beda bagi setiap
keluarga (Firedman, Bowden & Jones, 2003).
Beban Kasus Keluarga
Beban kasus keluarga (Family Case Load) adalah
jumlah macam kasus dalam keluarga yang dipelihara/
dibina oleh seorang perawat dalam jangka waktu
tertentu. Pada umunya keluarga yang ditangani oleh
perawat adalah keluarga-keluarga yang mempunyai
masalah dan kebanyakan keluarga ini adalah
keluarga dengan penghasilan yang rendah. Hal ini
dapat dimengerti karena kebutuhan akan pelayanan
dan bimbingan perawatan lebih tinggi pada kalangan
masyarakat yang berpenghasilan rendah (Bailon &
Maglaya, 1997).
Dalam pemberian perawatan keluarga
pengambilan keputusan tetap pada keluarga.
Perawat hanya membantu keluarga dalam
mendaptkan keterangan dan pandangan yang
realistis terhadap masalah keunggulan dan
kelemahan tiap tindakan yang keluarga hadapi,
sehingga semua penentuan kebijakan dan
keputusan adalah menjadi hak, kewajiban, dan
tanggungjawab keluarga, sehingga perawat hanya
memfasilitasinya.
Beberapa alasan yang menjadikan keluarga sebagai
fokus sentral asuhan keperawatan

• Keluarga dapat menjadi suatu sumber daya kritis untuk membawa


pesan-pesan kesehatan diantara masing-masing anggota keluarga.
• Keluarga merupakan suatu unit, sehingga ada disfungsi didalam suatu
keluarga (misalnya: penyakit, cidera, atau perpisahan) maka akan
dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lainnya.
• Keluarga memiliki hubungan yang kuat antara keluarga dengan status
kesehatan anggotanya.
• Keluarga dapat dijadikan sebagai upaya penemuan kasus melalui key
entry permasalahan yang dialami oleh salah satu anggota keluarganya.
• Keluarga dapat dipahami yang lebih jelas terhadap individu dan
fungsinya apabila individu-individu tersebut dipandang dalam konteks
keluarga.
• Keluarga merupakan suatu sistem pendukung yang vital bagi
anggotanya
Batasan keluarga

Keluarga bagian bagian sub system


Keluarga adalah kumpulan dua orang
didalam masyarakat memiliki
atau lebih yang bergabung karena
karakteristik yang unik dalam
hubungan darah, perkawinan, atau
kehidupan keluarga tersebut. Banyak
adopsi, hidup dalam satu rumah
ahli menguraikan pengertian keluarga
tangga, saling berinteraksi satu sama
sesuai dengan perkembangan social
lainnya dalam perannya dan
masyarakat. Berikut akan
menciptakan dan mempertahankan
dikemukakan beberapa pengertian
suatu budaya.
keluarga.
Stanhope dan Lancester (1996)
Baulon dan Maglaya (1997)
Praktek pelayanan keperawatan keluarga
Beberapa karakteristik praktik keperawatan keluarga adalah sebagai
berikut:
• Praktik keperawatan keluarga di tekankan pada pengenalan dan
integrasi konsep keluarga
• Praktik keperawatan keluarga mencoba mengaplikasikan
persepektif yang lebih luas seperti yang teridentifikasi
dalampendekatan perawat terhadap asuhan keperawatan terutama
dalam melakukan pengkajian keluarga.
• Praktik keperawatan keluarga difokuskan pada interaksi keluarga
dan dinamika keluarga.
• Praktik keperawatan keluarga melibatkan anggota keluarga dalam
asuhan, terutama dalam mengambil keputusan dan pemberian
asuhan
Tingkatan praktik keperawatan keluarga

 Tingkat 1 :Keluarga sebagai konteks


 Tingkat 2: Keluarga sebagai penjumlah
anggotanya
 Tingkat 3: Subsistem keluarga sebagai
klien
 Tingkat 4: Keluarga sebagai klien
Karakteristik dari sistem keluarga
(sistem terbuka)
1. Komponen : dalam suatu keluarga masing-masing
anggota mempunyai sifat interdependensi; interaktif dan
mutual.
2. Batasan : dalam suatu keluarga pasti adanya batasan
(filter) yang digunakan untuk menyeleksi informasi yang
masuk dan yang keluar. Batasan masing-masing
keluarga akan berbeda tergantung dari beberapa faktor
seperti : sosial, budaya, ekonomi, spiritual dll
3. Keberadaan : keluarga merupakan bagian dari sistem
yang lebih luas yaitu masyarakat terbuka (batas yang
permiabel) dimana di dalam keluarga terjadi pertukaran
antar system.
Proses dan strategi koping
keluarga
tiga strategi untuk adaptasi menurut White
(dalam Friedman, Bowden, & Jones (2003),
yaitu:
 Mekanisme pertahanan
 Strategi koping
 Penguasaan
Dampak Stressor
Dampak stressor tergantung pada kualitas dan kuantitasnya
sehingga Holmes dan Rahe membuat skala-skala dari kejadian
hidup yang dapat menimbulkan stress, sesuai urutan yang paling
membuat stres adalah:
1. kematian pasangan
2. perceraian
3. perpisahan perkawinan
4. lamanya dipenjara
5. kematian anggota keluarga dekat
6. sakit pribadi
HATURNUHUN

Anda mungkin juga menyukai