Anda di halaman 1dari 10

Ringkasan materi mata kuliah keperawatan

keluarga untuk bimbingan UKOM 2020

Oleh Wiwi Kustio Priliana

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA

       Pengertian Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

Marilyn M. Friedmen
   

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dimana individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga.

Duvall
   

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,


adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya
yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, metal, emosional dan social dari tiap
anggota.

Bailon dan Maglaya


   

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi
satu sama lainnyadalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu
buadaya.

Dari beberapa pengertian tentang keluargamaka dapat disimpulkan bahwa


   

karakteristik keluarga adalah:


a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi.
b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika berpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain.
c.    Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dari masing-masing mempunyai peran
social: suami, istri, anak, kakak, adik.
d. Mempunyai tujuan; menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis dan social anggota.

      Tipe Keluarga Menurut Sussman dan Maclin dalam Efendi (2009)
                    A.       Tradisional

                     B.       Non Tradisional

       Tipe Tradisional


  Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak)
 Pasangan inti (suami dan istri saja)
 Keluarga dengan orang tua tunggal
 Keluarga besar yang mencakup tiga generasi
 Pasangan usia pertengahan atau pasangan lanjut usia

       Tipe Non Tradisional


 Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah
 Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah
 Keluarga homoseksual
 Keluarga komuni (keluarga dengan lebih dari 1 pasang monogamy dengan
anak secara bersama-sama menggunakan fasilitas serta sumber-sumber yang
ada).

       Peran Formal Keluarga (Efendi, 2009)

Peran sebagai ayah


      

Ayah sebagai suami dan ayah dari anak-anak berperan mencari nafkah, pendidikan,
pelindung, dan member rasa aman, sebagai kepala keluarga, anggota kelompok social,
serta anggota masyarakat dan lingkungan.

Peran sebagai ibu


      

Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya berperan untuk mengurus rumah tangga
sebagai pengasuh dan pendidik, pelindung dan salah satu anggota keluarga social,
serta sebagai anggota masyarakat dan lingkungan. Disamping itu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan keluarga.
      Peran sebagai anak

Anak melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat perkem-bangannya


baik fisik, mental, social, dan spiritual.

Fungsi Keluarga
      

Menurut Friedmen (1999) dalam Efendi (2009):


      

 Fungsi afektif (affective function)


 Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisai (socialization and social placement
function)
 Fungsi reproduksi (reproductive function)
 Fungsi ekonomi (economic function)
 Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (health care function)

 Ciri Struktur Keluarga


      

 Terorganisasi
 Keterbatasan
 Perbedaan dan kekhususan

Struktur Keluarga
      

      Dominasi Jalur Hubungan Darah

 Patrilineal
 Matrilineal

Dominasi Keberadaan Tempat Tinggal


      

 Patriokal
 Matriokal
      

Dominasi Pengambilan Keputusan


 Patriakal
 Matriakal
Nilai-Nilai Keluarga
      

 Nilai merupakan suatu system sikap dan kepercayaan yang secara sadar
atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan.
 Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan
system nilai dalam keluarga
 Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi
dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.

Sistem Keluarga
      
 Komponen: dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai sifat
interdependensi, interaktif dan mutual
 Batasan: dalam suattu keluarga pasti adanya batasan (filter) yang digunakan untuk
menyeleksi informasi yang masuk dan keluar. Batasan masing-masing keluarga
akan berbedatergantung dari beberapa faktor seperti: social, budaya, ekonomi dll.
 Keberadaan: keluarga merupakan bagian dari system yang lebih luas yaitu
masyarakat
 Terbuka (batas yang permeable) dimana didalam keluarga terjadi pertukaran antar
system
 Mempunyai: masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur yang akan
mempengaruhi fungsi yang ada dari anggotanya.

TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA :


       Tahap I. Pasangan Baru (Keluarga Baru)

      Membina hubungan intim yang memuaskan

      Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social

      Mendiskusikan rencana memiliki anak

 Tahap II. Keluarga “Child-bearing” (Kelahiran Anak Pertama)


      

      Persiapan menjadi orang tua

 Adaptasi dengan perubahan anggota kelluarga: peran, interaksi, hubungan seksual

dan kegiatan
      Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

 Tahap III. Keluarga dengan Anak Prasekolah


      

  Memenuhi kebutuhan keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa

aman.
Mambantu anak untuk bersosialisasi
      

   Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhna yang lain juga harus

terpenuhi
  Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun diluar keluarga

(keluarga lain dan lingkungan sekitar)


      Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak (tahap paling repot)

      Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

      Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.

 Tahap IV. Keluarga dengan Anak sekolah


      

      Membantu sosialisasi anak: tetangga, sekolah dan lingkungan

      Mempertahankan keintiman pasangan

   Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk

kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

 Tahap V. Keluarga dengan Anak Remaja


      

     Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja

yang sudah beertambah dewasa dan meningkat otonominya


     Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
 Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang. Hindari perdebatan,
permusuhan, dan kecurigaan
      Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

 Tahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan)


      

      Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

      Mempertahankan keintiman pasangan

      Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua

      Membantu anak untuk mandiri di masyarakat

      Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

 Tahap VII. Keluarga Usia Lanjut


      

      Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

  Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik, dan

pendapatan
      Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat

      Mempertahankan hubungan dengan anak dan social masyarakat


Melakukan life review
      

Perawatan Kesehatan Keluarga


 

Perawatan kesehatan keluarga (Family health nursing) adalah tingkat perawatan


kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
satu kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuannya dan melalui perawatan
sebagai sarannya. Dalam perawatan kesehatan masyarakat, yang menerima pelayanan
perawatan dibagi 3 tingkat, yaitu : tingkat individu, tingkat family atau keluarga dan
tingkat community atau masyarakat.

      Keluarga Sebagai Pasien atau Unit Pelayanan Perwataan


 Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga

yang menyangkut kehidupan masyarakat


  Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan

atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan yang ada dalam kelompoknya itu


sendiri
     Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan

  Dalam memelihara pasien sebagai individu, keluarga tetap berperan sebagai

pengambil keputusan dalam pemeliharaannyakeluarga merupakan perantara yang


efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat

Beban Kasus Keluarga


      

Beban kasus keluarga (family case load) adalah jumlah macam kasus dalam


keluarga yang dipelihara/dibina oleh seorang perawat dalam jangka waktu tertentu.
Pada umumnya keluarga yang ditangani perawat adalah keluarga-keluarga yang
mempunyai masalah dan kebanyakan keluarga ini adalah keluarga dengan penghasilan
yang rendah. Hal ini dapat dimengerti karaena kebutuhan akan pelayanan dan
bimbingan perawta lebih tinggi pada kalangan masyarakat yang berpenghasilan
rendah.
Tugas Kesehatan Keluarga
      

 1.Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga.

Ini ada hubungannya dengan kesanggupan keluarga untuk mengenal masalah


kesehatan pada setiap anggota keluarga

    2.Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat

  3.Memberikan perawtan kepada anggota keluarga yang sakit, yang tidak dapat
membantu diri karena cacat atau usianya terlalu muda

    4 Memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat

5 Merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan


      . 

Peran Perawat Keluarga


      

 Pendidik
      

 Koodinator
      

 Pelaksana
      

 Pengawas kesehatan
      

 Advokat
      

 Fasilitator
      

 Peneliti
      

Tingkat Kemandirian Keluarga (Depkes, 2006)


      
 Keluarga Mandiri Tingkat I
      

 Keluarga Mandiri Tingkat II


      

 Keluarga Mandiri Tingkat III


      

 Keluarga Mandiri Tingkat IV


      

Keluarga Mandiri Tingkat I


Menerima petugas perawatan kes.kom
  Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan.

  Keluarga Mandiri Tingkat II


 Menerima petugas perawatan kes.kom
 Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
 Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan.

Keluarga Mandiri Tingkat III


 Menerima petugas perawatan kes.kom
 Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
 Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan
 Memanfaatkan fasilitas yankes secara aktif
 Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif.
Keluarga Mandiri Tingkat IV
 Menerima petugas perawatan kes.kom
 Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
 Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan
 Memanfaatkan fasilitas yankes secara aktif
 Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif

Tugas Kesehatan Keluarga


 Keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga
 Keluarga mampu mengambil keputusan
 Keluarga mampu merawata anggota keluarga yang sakit
 Keluarga Mampi memodifikasi lingkungan
 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Program Puskesmas :
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pencegahan Pemberantasan penyakit
4. Kesehatan Keluarga dan Reproduksi
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Penyembuhan penyakit dan pelayanan kesehatan

Kasus kasus yang biasa muncul di soal UKOM adalah


1. Hipertensi
2. Kolesterol
3. Stroke
4. Asam Urat
5. DM
6. Arthritis
7. Diare
SELAMAT BELAJAR SEMOGA SUKSES !

Anda mungkin juga menyukai