Anda di halaman 1dari 38

Ramli Effendi, S.Kep.,Ners, M.

Kep
PENDAHULUAN
 Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, misalnya
perkelahian antar pelajar, kasus gizi kurang dan
narkoba, selalu dikaitkan dengan makin kurang
berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam
memfasilitasi tumbuh kembang anak dan
menanamkan nilai-nilai luhur seperti menghormati
hak sesama, cinta kasih , toleransi dan empati. Kalau
kita amati dengan seksama, memang semakin banyak
fungsi keluarga sekarang diambil alih oleh pranata
lain di luar “rumah”. Pengambilalihan fungsi ini secara
sosiologis kerap dianggap sebagai bertanggung jawab
pada “perilaku menyimpang” anggota keluarga,
khususnya anak, atau masalah-masalah lain dalam
keluarga

 PERUBAHAN SOSIAL YG BERPENGARUH THD
KELUARGA
 Pertumbuhan penduduk → usia harapan hidup

pupolasi lansia
 Perubahan komposisi populasi: Ras dan suku
 Perubahan ekonomi dan budaya → Krisis
ekonomi & budaya
 Menurun ukuran rumah tangga, klg luas
→ klg inti, family carer menjadi masalah
 Perubahan norma gender, dgn pendidikan
wanita kesempatan kerja kekuasaannya didalam
klg

KEPERAWATAN KELUARGA MEMPUNYAI


KONTRIBUSI DALAM MENANGGULANGI
HAL
TERSEBUT
DEFINISI
 Kamus Webster (1993) A social unit consisting of
parent and the children they rear (sebuah unit
social yang terdiri dari orang tua dan anak yang
mereka
asuh);
A group of people related by ancestry or marriage
(sekelompok orang yang dihubungkan oleh
keturunan atau perkawinan)

 PP Nomor 21 than 1994 tentang Penyelenggaraan


Pembangunan Keluarga Sejahtera mengemukakan
bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau
suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya,
atau ibu dan anaknya.
 Burgess dan Locke mendefinisikan keluarga sebagai
unit social terkecil yang terdiri dari individu-individu
yang terikat oleh perkawinan (suami-istri), darah atau
adopsi (orang tua -anak); dan dalam kasus keluarga luas
terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu.

“Dengan demikian yang dimaksud dengan keluarga


adalah: 1). Keluarga terdiri dari orang orang yang disatukan
dalam
ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi;
2).Para anggotanya hidup bersama-sama dalam satu rumah
tangga;
3).Anggota kleuarga berinteraksi dan berkomunikasai satu
dengan yang lain dalam peran-peran social keluarga;
4). Keluarga menggunakan kultur yang sama.” (Fiedman, 1998)
BENTUK KELUARGA
Goldenberg (1980) :
1. Keluarga inti (nuclear family),
2. Keluarga besar (extended family),
3. Keluarga campuran (blended family),
4. Keluarga menurut hukum umum (common law family),
5. Keluarga orang tua tunggal (single parent family),
6. Keluarga hidup bersama (commune family),
7. Keluarga serial (serial family),
8. Keluarga tinggal bersama (cohabitation family),

Sussman (1974) dalam Fiedman (1998) membedakan atas dua


bentuk yakni keluarga tradisional dan keluarga non
tradisional.
FUNGSI KELUARGA
Friedman, 1998, yaitu :
1. Fungsi Afektif ( affective function),
2. Fungsi Sosialisasi dan penempatan sosial
(socialization and social placement
function),
3. Fungsi reproduksi (reproduction function),
4. Fungsi ekonomis ( economic function),
5. Fungsi perawatan kesehatan (health care
function), unstuk memenuhi kebutuhan fisik
(provision of physical necessity)
Fungsi keluarga yang dikembangkan
1. Fungsi ekonomi
2. Fungsi sosial
3. Fungsi pendidikan
4. Fungsi sosialisasi
5. Fungsi pemenuhan kesehatan
6. Fungsi religius
7. Fungsi rekreasi
8. Fungsi reproduksi
9. Fungsi afeksi
F ungsi keluarga (UU No. 10 TH. 1992 jo
PP No. 21 tahun 1994
1. Fungsi keagamaan
2. Fungsi budaya
3. Fungsi cinta kasih
4. Fungsi perlindungan
5. Fungsi reproduksi
6. Fungsi sosialisasi
7. Fungsi ekonomi
8. Fungsi kelestarian lingkungan
Keluarga Sebagai Sistem
 Sistem adalah kumpulan beberapa bagian
fungsional yg saling berhubungan dan tergantung
satu sama lain dalam waktu tertentu untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan
 Keluarga sebagai sistem, karena :
 Keluarga mempunyai subsistem : anggota, fungsi,
peran, aturan, budaya, dan lainnya yang dipelajari dan
dipertahankan dalam kehidupan keluarga
 Terdapat saling berhubungan dan ketergantungan antar
subsistem
 Merupakan unit terkecil dari masyarakat yang
dapat mempengaruhi supra sistemnya
 Komponen keluarga sebagai sistem
 Input : anggota keluarga, struktur keluarga, fungsi
keluarga, aturan dari lingkungan (masyarakat)
sekitar, budaya, agama, dan sebagainya
 Proses, merupakan proses yang terjadi
dalam melaksanakan fungsi keluarga
 Output : hasil dari suatu proses yg dapat berbentuk
perilaku keluarga: perilaku sosial, perilaku kesehatan,
perilaku keagamaan, perilaku sebagai warga negara
dan yang lain
 Feedback : sebagai pengontrol dalam masukan dan
proses yang berasal dari perilaku keluarga yang
ditampakan pada lingkungan/masyarakat di
sekitarnya
Struktur Keluarga
 Parad&Caplan (1965) dalam fiedman , 4 elemen struktur keluarga
→menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi
keluarga di masyrakat :
1. Struktur peran Keluarga → menggambrkan peran masing2
anggota keluarga dlm keluarga sendiri dan perannya di lingkunga
masyarakat atau peran formal dan informal
2. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang
dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang
berhubungan dengan kesehatan
3. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan
pola komunikasi ayah-ibu (orangtua) orang tua- anak, anak-anak,
dan anggota keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga
inti
4. Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota
keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain
untuk mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan
Lima tahap keluarga di Indonesia
1. Keluarga Prasejahtera
Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal,
yaitu kebutuhan agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan atau
keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu indikator atau lebih KS I
2. Keluarga Sejahtera I (KS I)
Keluarga yg telah dapat memenuhi keb dasar secara minimal, tetapi belum
dapa t memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya :
pendidikan, KB, interaksi dlm keluarga, interaksi dengan lingkungan
rumah, dan transportasi
3. Keluarga Sejahtera II (KS II),
Klg telah dapat memenuhi keb dasar scr minimal serta telah memenuhi
seluruh kebutuhan sosial psikologisnya tetapi belum dapat memenuhi
kebutuhan pengembangan : menabung, memeproleh informasi
4. Keluarga Sejahtera III (KS III)
Klg telah dapat memenuhi seua keb dasar, sosil psikologis, [engembangan,
tetapi belum berkontribusi secara material di masyarakat dan berperan
aktif di masyarakat
1. Keluarga Sejatera III Plus (KS III Plus)
Tugas keluarga di bidang kesehatan
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat
bagi keluarga
3. Merawat keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk
menjamin kesehatan keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
di sekitarnya bagi keluarga
TAHAP/SIKLUS KEHIDUPAN KELRG
Duvall (1977): 8 tahapan pokok dari siklus kehidupan
keluarga yaitu :
1. Tahap awal perkawinan ( newly married)
2. Tahap keluarga dengan bayi (birth of the first
child)
3. Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah
(family with preschool children)
4. Keluarga dengan anak usia sekolah ( family with
children school), anak

bersambung
SIKLUS KEHIDUPAN KELRG

5. Tahap keluarga dengan anak usia remaja (family


with teenagers) anak berumur
6. Tahapan keluarga dengan anak meninggalkan
keluarga (family as launching center)
7. Tahap orang tua usia menengah (parent alone in
middle years).
8. Tahap keluarga usia jompo (aging family member).

bersambung
KELUARGA SBG. KLIEN
1. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
dan melibatkan mayoritas penduduk.
2. Keluarga adalah satu kelompok yang
mempunyai peranan yang amat penting dalam
mengembangkan, mencegah, mengadaptasi dan
atau memperbaiki masalah kesehatan yang
ditemukan dalam keluarga.
3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling
berkaitan,
4. Keluarga adalah pusat pengambilan keputusan
kesehatan yang terpenting.
5. Keluarga merupakan wadah atau saluran yang
paling efektif
Tugas Perkembangan Keluarga
1. Keluarga baru menikah
1. Membina hubungan intim yg memuaskan
2. Membina hub. Dengan keluarga lain, teman, dan kelompok sosial
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak
2. Keluarga dengan anak baru lahir
1. Mempersiapkan menjadi orangtua
2. Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga,
hubungan seksual, dan kegiatan
3. Mempertahankan hubungan dlm rangka memuaskan pasangan
3. Keluarga dengan anak usia pra-sekolah
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga ,misal tempat
tinggal,privasi,rasa aman
2. Membantu anak bersosialisasi
3. Beradaptasi dg anak yg baru lahir, sementara kebutuhan anak yg lbh
tua jg hrs terpenuhi
4. Mempetahankan hub sehat di klg dan lingkungan
3. Keluarga dengan anak usia pra-sekolah
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak
6. Pembagian tgg jwb anggota keluarga
7. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
1. Membantu anak bersosialisasi thd lingkungan luar rumah, sekolah
dan lingkungan lebih luas
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Memenuhi kebutuhan yg meningkat, termasuk biaya kehidupan
dan kesehatan
5. Keluarga dengan anak remaja
1. Memberikan kebebasan yg seimbang dan brtgg jwb, dewasa awal
dan remaja memilki otonomi
2. Mempertahankan hub intim keluarga
3. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang
tua. Hindarkan terjadinya perdebatan, permusuhan, kecurigaan
4. Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan
(anggota) keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh
kembang anggota keluarga
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
1. Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Membantu anak untuk mandiri sbg keluarga baru di masyarakat
4. Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah
7. Keluarga usia pertengahan
1. Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
2. Mempertahankan hubungan serasi dan memuaskan dg anak-
anaknya dan sebaya
3. Meningkatnya keakraban pasangan
8. Keluarga usia tua
1. Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang
saling menyenangkan pasangannya
2. Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi;kehilangan pasangan,
kekuatan fisik, penghasilan keluarga
3. Mempertahanakan keakraban pasangan dan saling merawat
4. Melakukan life review masa lalu
CONTOH :
MEKANISME RINCI KEGIATAN PERAWAT PUSKESMAS
SELEKSI KASUS
POLI MUM KIA/KB POLI GIGI
PENDAFTARAN ASESSMEN (A.L,ANAMNESE, PEMERIKSAAN
FISIK)
DIAGNOSA KEP DAN MEMBUAT RENPRA

R. ASUHAN KEPERAWATA
N
DLM IPLEMENTASI KEPERAWATAN
GEDUNG TINDAKAN KEPERAWATAN
(individu) LANGSUNG

KUNJUNGAN
LUAR KELUARGA/KOMUNITA
RUMAH→
GEDUNG PERAWAT E
V
REN CA NA KEPIDENTIFIKASI
WTN KASUS BARU
DIAGN A
ASESSME L
O SA TINDAKAN KEPERAWATAN KONSELING
N
KEPER KEPERAWATAN U
A A
PENDIDIKAN KESEHATAN INDIVIDU/ KELUARGA
GIZI
KESLIN S
KIA DAN KB
I
KEPERAWATAN KELUARGA
Merupakan salah satu area spesialisasi
didalam keperawatan yg berfokus kepada
keluarga sbg target pelayanan

Praktik Keperawatan keluarga:


pemberian yan/askep dg
menggunakan
pendekatan proses kep kepada klg dan anggota klg
dlm situasi sehat atau sakit
FOKUS PELAYANAN KEPERAWATAN
KELUARGA
Friedman (1998) terdapat tiga tingkatan pelayanan,
yaitu

 tingkat I: Keluarga sebagai konteks;


 tingkat II: keluarga sebagai kumpulan dari anggota
keluarga;
 tingkat III; Keluarga sebagai klien.
LEVEL KEP. KELUARGA
Level I
Klien Level IIAnggota klg
individu A B

C D

Family as context Family as Sum of its part

Level III A Level IV


B
A B
C
D E D
C

Family subsystem as client Family as client


3 LEVEL PREVENSI KELUARGA
1. Prevensi primer:
Promosi kes & proteksi spesifik utk
mempertahankan kes seseorang bebas
dari penyakit dan cedera
2. Prevensi sekunder:
Deteksi dini, diagnosis & terapi → akut
3. Prevensi tersier:
Tahap penyembuhan dan rehabilitasi, utk
meminimalkan kecacatan &
memaksimalkan fungsi tubuh
PROSES KEPERAWATAN
KELUARGA
 Pengkajian
 Perumusan
diagnosis
keperawatan klg
 Rencana kep
 Implementasi
 Evaluasi
Family assessment: Individual family
- identify sociocult mem- bers assessment:
- Environment -Physical - Social
- Structure & function -Mental - Cultural
- Family stress & -Emotional -
coping Spiritual
Identification of family, family subsystem,
Individual health problem (nursing diagnoses

Plan of Care: Setting goals, identifying resour-


ces, defining alternative approaches, selecting
nursing intervention, dan priority setting

Interventions: implementation of plan and mobilizing resource

Evaluation of care
PENGKAJIAN KEP KLG
Demografi klg genogram tiga generasi
 Tipe klg
 Suku bangsa
 Agama yg dianut
 Status ekonomi
 Aktifitas rekreasi klg
Riwayat & tahap perkembangan klg
 Tahap perkembangan saat ini
 Tahap perkembangan yg belum terpenuhi
 Riwayat klg inti
 Riwayat klg sebelumnya
PENGKAJIAN KLG
(lanjutan)
Lingkungan:
 Karakteristik rumah/lingk
 Karakteristik tetangga & komunitas
 Mobilitas geografis
 Interaksi dalam masyarakat
 Sistem pendukung

Pemeriksaan fisik : Head to toe


Utk semua anggota klg
PENGKAJIAN KLG
(lanjutan)
Struktur klg:
 Pola komunikasi
 Struktur kekuatan
 Struktur peran
 Nilai dan norma/budaya
Fungsi Keluarga:
 Fungsi Afektif
 Fungsi Sosial
 Fungsi Reproduksi
 Fungsi Perawatan kesehatan
PENGKAJIAN KEP.KELUARGA
(lanjutan)
Stres & koping klg:
 Stresor jangka pendek/panjang
 Kemampuan berespons thd
stresor
 Strategi koping yg digunakan
Harapan klg thd yan kes
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
 Komponen : PE / PES

 Tipe/Jenis :
- Sehat/wellness------------Potensial
- Ancaman-----------------------Risiko
- Nyata/aktual-----------------Gangguan/
perubahan
SKORING/PEMBOBOTAN

1. Sifat masalah
2. Kemungkinan diubah
3. Potensial untuk dicegah
4. Menonjolnya masalah
PERENCANAAN KEPERAWATAN
TUJUAN:
 Tujuan Umum problem
 Tujuan Khusus etiologi
Rencana Intervensi
Terkait penyelesaian masalah
Rencana Evaluasi
Kriteria : Respons verbal/psikomotor & afektif
Standar : tolok ukur/indikator sesuai teori dan tingkat
kemampuan klg
IMPLEMENTASI & EVALUASI
 Implementasi:
Sesuai rencana &
modifikasi sesuai
masalah yg dihadapi
klg saat ini (here and
now).
 Evaluasi:
Respons verbal &
non-verbal (data
Subjektif & Objektif)
 Nama perawat, tgl
dan paraf
PERAN PERAWAT DI KELUARGA
1. Pengenal Kesehatan (Health Monitor)
2. Pemberi perawatan pada anggota keluarga
yang sakit.
3. Koordinator pelayanan kesehatan keluarga.
4. Facilitator.
5. Sebagai pendidik
6. Penasehat/Konselor
KEPUSTAKAAN
 Baillon and Maglaya ( 1978 ), FamilyHealth Nursing:
Concept and Practice, Philipines
 Deacon and Firebaugh ( 1988), Family
managemant resources,
 Friedman. ( 1998 ), Family Nursing ,teory and practice.
Apletton
 Freeman, R. and Heinrich, J. ( 1981 ),
Community Nursing Practice, Philadelphia, WB
Saunders
 Stanhope, M. and Lancaster, J., ( 1996 ), Community
Health Nursing, St. Louis, Mosby

Anda mungkin juga menyukai