DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUBANG
Jl. Brigjen Katamso No. 37 Subang Telp. (0260) 411421 fax. (0260) 412031
Website : www.rsusubang.com Email : rsu_subang@yahoo.co.id
SUBANG 41212
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUBANG
Nomor :
TENTANG
KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PANDUAN EARLY WARNING SYSTEM (EWS)
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUBANG
Ditetapkan di Subang
Pada tanggal
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUBANG
PANDUAN PELAKSANAAN
EARLY WARNING SYSTEM (EWS)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Pelaksanaan
Early Warning System Rumah Sakit Umum Daerah Subang ini dapat selesai
disusun. Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak dalam
memberikan pelayanan pasien RSUD Subang.
Dalam panduan ini diuraikan tentang pengertian, ruang lingkup, tata laksana, dan
pendokumentasian terkait Panduan Pelaksanaan Early Warning System di RSUD
Subang. Penyusun menyampaikan terima kasih atas bantuan semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan panduan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini yang dapat
diartikan sebagai rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari
deteksi awal, dan pengambilan keputusan selanjutnya. Diteksi dini
merupakan gambaran dan isyarat terjadinya gangguan funsi tubuh yang
buruk atau ketidakstabilitas fisik pasien sehingga dapat menjadi kode dan
atau mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya,
penilaian untuk mengukur peringatan dini ini menggunakan Early Warning
Score.
2. National Early Warning Score (NEWS) adalah sebuah pendekatan
sistematis yang menggunakan skoring untuk mengidentifikasi perubahan
kondisi sesorang sekaligus menentukan langkah selanjutnya yang harus
dikerjakan. Penilaian ini dilakukan pada orang dewasa (berusia lebih dari 16
tahun), tidak untuk anak-anak dan ibu hamil. Sistem ini dikembangkan oleh
Royal College of Physicians, the Royal College of Nursing, the National
Outreach Forum and NHS Training for Innovatio, London tahun 2012.
3. Sistem skoring NEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 7
(tujuh) parameter fisiologis yaitu tekanan darah sistolik, nadi, suhu, saturasi
oksigen, kebutuhan alat bantu O2 dan status kesadaran untuk mendeteksi
terjadinya perburukan/ kegawatan kondisi pasien yang tujuannya adalah
mencegah hilanya nyawa seseorang dan mengurangi dampak yang lebih
parah dari sebelumnya.
4. Pediatric Early Warning System (PEWS) adalah penggunaan skor
peringatan dini dan penerapan perubahan kompleks yang diperlukan untuk
pengenalan dini terhadap pasien anak di rumah sakit.
5. Sistem skoring PEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 10
(sepuluh) parameter fisiologis yaitu warna kulit, upaya respirasi,
penggunaan alat bantu O2, denyut jantung, waktu pengisian capillary refill,
tekanan darah sistolik, tingkat kesadaran dan suhu kesadaran untuk
mendeteksi terjadinya perburukan/ kegawatan kondisi pasien yang
tujuannya adalah mencegah hilangnya nyawa seseorang dan mengurangi
dampak yang lebih parah dari sebelumnya.
A. Early Warning System (EWS)
Sistem ini dirancang untuk identifikasi tepat waktu terhadap resiko
perburukan suatu penyakit. Early Warning Score didefinisikan sebagai proses
sistematik untuk mengevaluasi dan mengukur resiko awal untuk mengambil
langkah-langkah preventif untuk meminimalkan dampak pada sistem tubuh
(Georgaka & Vitis, 2012).
Early Warning Score (EWS) sebagai prosedur tertentu untuk deteksi dini dari
setiap yang berpatokan pada frekuensi normal klinis atau reaktor penyakit
tertentu memantau sampel dari populasi yang beresiko ( Georgaka & Vitos,
2012).
Kyariaco & Jordan (2011), medefenisikan Early Warning Score (EWS) adalah
sebuah sistem penilaian sederhana yang bergunakan di berbagai tingkat rumah
sakit berdasarkan pengukuran fisiologis yang rutin dilaksanakan seperti denyut
jantung, tekanan darah, laju pernapasan, suhu dan tingkat kesadaran dengan
masing-masing skor atas dan bawah dari 0-3 poin dan dihitung nilai totalnya.
National Cilincial Effectiveness Committee (2013), mendefinisikan Early
Warning Score (EWS) adalah sebuah sistem skoring fisiologis (tanda-tanda vital)
yang umumnya digunakan di unit 1tatist bedah sebelum pasien mengalami
kondisi kegawatan. Skoring EWS disertai dengan algoritme tindakan
berdasarkan hasil skoring dari pengkajian pasien. EWS melengkapi sistem Tim
Medik Reaksi Cepat dalam menangani kondisi kegawatan pada pasien serta
berfokus ke mendeteksi kegawatan sebelum hal tersebut terjadi.
E. Variasi EWS
Untuk mengukur parameter fisologis sederhana pada semua pasien untuk
memungkinkan identifikasi awal pasien yang mengalami penyakit akut atau
kondisi perburukan. Parametrik sederhana yang dikemukakan oleh (Morgan,
1997) dalam Early Warning Score (EWS) yaitu :
Tekanan Darah Sitolik
Sirkulasi yang tidak adekuat biasa disebabkan secara primer oleh adanya
gangguan sistem kardiovaskural, atau secara sekunder akibat adanya
gangguan metabolic seperti pada sepsis ataupun pengaruh obat-obatan.
Frekuensi pernapasan
Pola pernapasan akan sangat membantu dalam mengidentifikasi adanya
abnormalitas pada pasien. Pola pernapasan yang cepat dan dalam
(Kusmaul) merupakan gambaran pernapasan pada gangguan asidosis 7
tatistic berat. Pola pernapasan 7 tatisti (Cheyene-Stokes) mengambarkan
ada gangguan pada batang otak atau adannya gangguan fungsi jantung.
Suhu Tubuh
Suhu tubuh dihasilkan oleh reaksi kimia akibat metabolisme sel.
Peningkatan suhu tubuh ditimbulkan oleh peningkatan produksi panas
tubuh akibat peningkatan metabolisme sel seperti pada aktifitas fisik,
tirotoksikosis, trauma, peradangan, dan infeksi.
Tingkat Kesadaraan, yang dilakukan saat pasien dilakukan pemantauan.
Menurut penelitian (So et al., 2015). Bahwa parameter kuat dalam EWS
adalah frekuensi pernapasan, Frekuensi pernapasan dapat membedakan pasien
yang stabil dan pasien yang beresiko adanya perburukan.
Table : Parameter Fisologis Penilaian Early Warning score (EWS)
Keterangan :
1-4: Rendah
5-6 : Sedang
>7 : Tinggi
Pasien dilakukan pemeriksaan saat pertama kali 8tatis atau saat monitoring
pasien sesuai 8tatistic parameter fisiologis, hasil kemudian di masukan dalam
8tati sesuai keadaan yang didapat, pada orang yang menggunakan oksigen
disesuaikan dengan apakah dia termasuk skala 1 atau skala 2.
Untuk penilaian kesadaran yang sebelumnya normal tiba-tiba terjadi
perubahan dalam menanggapi pertanyaan dengan koheren (nyambung), tidak
bingung atau disorientasi. Kondisi ini akan mendapatkan skor 3 sebanding
dengan penilaian GCS yang mendapatkan skor 4 bukan 5 dalam respon verbal.
Penilaian dengan skor yang didapatkan dari masing-masing 9tatistic
dikumpulkan menjadi satu kemudian ditotal untuk menuntun ke respon atau
intervensi yang sesuai. Bila dalam penilaian didapatkan skor 3 pada salah satu
9tatistic parameter fisiologis, maka penderita diperlakukan dalam kategori
merah
F. Prosedur EWS
Nilai Skor EWS pasien pada assessment awal dengan kondisi penyulit aktif dan
pemantauan secara berkala pada semua pasien resiko tinggi yang akan
berkembang menjadi kritis selama berada di rumah sakit.
1. Pemantauan rutin pada semua pasien minimal 1 kali dalam satu shift
dinas perawat
2. Ukuran score EWS sesuai dengan parameter
3. Laporan skor EWS ke dokter DPJP sesuai skor
4. Dokumentasikan hasil perhitungan EWS
5. Parameter Early Warning Sistem
5-12 5 tahun –
tahun 12 tahun
12+ tahun 12 tahun –
16 tahun
Parameter 3 2 1 0 1 2 3
Pernafasan ≤10 11-15 16-29 30-39 40-49 ≥50
Retraksi Normal ringan Sedang Parah
dinding dada
Alat bantu No ≤2L >2L
O2
Saturasi ≤85 86- 90-93 >94
89
oksigen
Denyut ≤50 50-69 70-110 110-129 130-149 ≥150
jantung
Kapilla reffil ≤2 >2
Tekanan ≤80 80-89 90-119 120-129 130-139 >140
sistolik
Tingkat A V P/ U
kesadaran
Suhu ≤35◦ 36◦-37◦ >38.5◦
TOTAL :
Keterangan :
0-2 : skor normal (hijau), penialain setiap 4 jam.
3 : skor rendah (hijau), penilaian setiap 1-2 jam
4 : skor menengah (orange) penilaian setiap 1 jam
≥ 5 : skor tinggi (merah) penilaian setiap 30 menit.
c. Parameter tambahan PEWS
Parameter
Tambahan
1. Saturasi Oksigen Parameter tambahan dapat digunakan
2. Kapilla reffil (waktu) sebagai penilaian tambahan dan
3. Tekanan sistolik tindaklajut dari tindak klinik yang
disesuaikan pada tiap
4. Warna kulit individu anak.
5. Suhu
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUBANG