Disusun Oleh :
Kelompok III
Puji dan syukur kepada Tuhan YME, oleh karena Rahmat-Nya penyusun
dapat menyelesaikan makalah Perilaku Jujur pada mata kuliah psikososial dan
budaya keperawatan.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca, jika ada
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar dapat lebih baik lagi.
Penyusun
0
Daftar Isi
Cover .................................................................................................................... i
A. Kesimpulan ...............................................................................................16
B. Saran .........................................................................................................16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia dari berbagai lapisan bisa saja mengalami ketegangan
hidup yang berakibat akan adanya tuntutan kesulitan atau ancaman terhadap
bahaya kehidupan yang semakin sulit terpecahkan. Sehingga seringkali di
dapati seorang mengalami ketegangan psikologi. Itu semua merupakan
masalah yang relatif, tergantung dari tinggi rendahnya kedewasaan
kepribadian dan bagaimana sudut pandang seseorang dalam menghadapinya.
Strees adalah penekanan pada peristiwa – peristiwa dan situasi negatif yang di
alami individu yang dapat menimbulkan efek yang tidak teratur pada
perilakunya (Lahey & Ciminero , 1998).
Stres merupakan fenomena universal. Semua orang mengalaminya.
Orang tua mengalami stres dalam membesarkan anak, pekerja membicarakan
stres yang dialami dalam pekerjaan mereka, dan pelajar tingkat apapun
membirakan mengenai stres mereka ditempat sekolah. Stres dapat memberi
stimulus terhadap perubahan dan pertumbuhan, dan dalam hal ini, suatu stres
adalah positif dan bahkan diperlukan.Stres dapat disebabkan oleh pengalaman
positif dan negatif. Namun demikian, terlalu banyak stres dapat
mengakibatkan penyesuaian yang buruk, penyakit fisik, dan ketidakmampuan
untuk mengatasi atau koping terhadap masalah
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Stres ?
2. Sumber-sumber Stres ?
3. Macam - Macam Stres ?
4. Reaksi dan respon tubuh terhadap Stres ?
5. Adaptasi terhadap Stres ?
6. Respons ?
7. Macam-macam adaptasi terhadap stress ?
2
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah psikosial dan budaya keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian stres, sumber-sumber stress dan bentuk-
bentuk stres.
b. Untuk mengetahui reaksi dan respon tuhuh terhadap stres serta
adaptasi terhadap stres.
c. Untuk mengetahui macam-macam adaptasi terhadap stress dan
mekasisme koping.
d. Untuk mengetahui peran perawat dalam mengatasi Stres.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Stres
Luthans (2000), mendefinisikan stres sebagai suatu tanggapan dalam
menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses
psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan lingkungan, situasi atau
peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik
seseorang.
4
Stres adalah reaksi atau respons psikososial (tekanan mental atau beban
kehidupan). Stres dewasa ini digunakan secara bergantian untuk menjelaskan
berbagai stimulus dengan intensitas berlebihan yang tidak disukai berupa
respons fisiologis, perilaku, dan subyektif terhadapat stres. Konteks yang
menjembatani pertemuan antara individu dengan stimulus yang membuat
stres, semuanya sebagai sistem (WHO,158)
B. Sumber-Sumber Stress
1. Catacysmic Event
2. Personal Stressor
3. Background stressor
Pertikaian atau permasalahan yang bisa terjadi setiap hari, seperti masalah
dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaan.
5
Sarafino (1998) membagi tiga jenis sumber stres yang dapat terjadi pada
kehidupan individu :
Ada dua cara stres berasal dari individu. Pertama adalah melalui
adanya penyakit. Penyakit yang diderita individu menyebabkan tekanan
biologis dan psikologis sehingga menimbulkan stres. Sejauh mana tingkat
stres yang dialami individu dengan penyakitnya dipengaruhi faktor usia
dan keparahan penyakit yang dialaminya. Cara kedua adalah melalui
terjadinya konflik.\Konflik merupakan sumber yang paling utama.
Didalam konflik individu memiliki dua kecenderungan yang berlawanan :
menjauh dan mendekat.
6
Di sisi lain, stres yang dialami oleh orang dewasa banyak diperoleh
melalui pekerjaannya dan berbagai situasi lingkungan. Stres yang diperoleh
melalui pekerjaan contohnya dikarenakan : diluar sisi kerja, kontrol yang
rendah terhadap pekerjaan yang diemban, kurangnya hubungan interpersonal
dengan sesama rekan kerja, promosi jabatan, kehilangan pekerjaan lainnya.
Stres yang diperoleh dari lingkungan juga dapat diakibatkan oleh lingkungan
yang berisik dan padat serta lingkungan yang tercemar (Sarafino, 1998).
C. Bentuk-Bentuk Stres
Berikut ini adalah beberapa jenis stres yang perlu Anda kenali agar
Anda tahu harus berbuat apa seperti yang saya kutip dari forum online,
silahkan disimak :
1. Stres Biasa
2. Distres Internal
Ini adalah tipe stres yang buruk. Distres merupakan tipe stres
negatif hasil dari pengalaman buruk, ancaman, atau perubahan situasi yang
tidak terduga dan tidak nyaman. Pada dasarnya, tubuh kita menginginkan
rasa aman sehingga apabila rasa tersebut terusik, tubuh pun mengalami
distres.
3. Distres Akut
7
terjadi ketika seseorang harus menahan stres dalam waktu yang lama.
Kedua tipe stres tadi akan memicu timbulnya hiperstres.
4. Hipostres
5. Eustres
1. Respon Fisik
a) Rambut
8
b) Mata
c) Telinga
d) Ekspresi wajah
e) Mulut
f) Kulit
9
g) Sistem Pernafasan
h) Sistem Kardiovaskuler
i) Sistem Pencernaan
10
j) Sistem Perkemihan.
Orang yang sedang menderita stres faal perkemihan (air seni) dapat
juga terganggu. Yang sering dikeluhkan orang adalah frekuensi untuk
buang air kecil lebih sering dari biasanya, meskipun ia bukan
penderita kencing manis (diabetes mellitus)
l) Sistem Endokrin
2. Respon Psikologis
3. Daya pikir
11
E. Adaptasi Terhadap Stress
Adaptasi suatu cara untuk mengatasi tekanan dari lingkungan sekitar
untuk tetap menjaga keseimbangan tubuhnya. Sehingga terjadi perubahan
anatomi, fisiologis dan psikologis di dalam diri seseorang sebagai reaksi
terhadap stress. Adaptasi pada Stress dapat meliputi :
F. Respons
Respons berasal dari kata “response” yang berarti jawaban, balasan atau
tanggapan. Jadi, respons adalah setiap tingkah laku pada hakekatnya
merupakan tanggapan/balasan (respons) terhadap rangsangan/stimulus
(Sarlito, 1995). Menurut Steven M. Caffe, respons dibagi menjadi (3) bagian
yaitu :
12
1. Kognitif
2. Afektif :
Berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai seseorang terhadap sesuatu.
Respons ini timbul ketika ada perubahan yang disenangi oleh banyak
orang.
3. Konatif :
G. Pengertian Adaptasi
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan
sekitarnya untuk bertahan hidup.
1. Adaptasi Fisiologis
13
dengan durasi dan intensitas stressor yang diterima. Indikator fisiologis
timbul dari berbagai sistem.
2. Adaptasi Psikologis
a. Ansietas
b. Depresi, kehilangan motivasi, mudah lupa
c. Kepenatan, kehilangan harga diri
d. Peningkatan penggunaan bahan kimia
e. Perubahan dalam kebiasaan makan, tidur, dan pola aktivitas.
f. Kelelahan mental, perasaan tidak adekuat, dsb.
14
3. Adaptasi Perkembangan
a. Masa Bayi, mereka mampu mengembangkan harga diri yang sehat dan
pada akhirnya belajar respons koping adaptif yang sehat (Haber et al,
1992).
b. Anak Usia Sekolah, stress ditunjukkan oleh ketidakmampuann atau
ketidakinginan untuk mengembangkan hubungan berteman.
c. Remaja, mengembangkan rasa identitas yang kuat tetapi pada waktu
yang bersamaan perlu diterima oleh teman sebaya. Tanpa sistem
pendukung sosial sering menunjukkan peningkatan masalah psikososial
(Dubos, 1992).
d. Dewasa muda berada dalam transisi dari pengalaman masa remaja ke
tanggung jawab orang dewasa. Konflik dapat berkembang antara
tanggung jawab pekerjaan dan keluarga. Stresor mencakup konflik
antara harapan dan realitas.
e. Usia setengah baya biasanya terlibat dalam membangun keluarga,
menciptakan karier yang stabil dan kemungkinan merawat orang tua
mereka. Mereka biasanya dapat mengontrol keinginan dan pada
beberapa kasus menggantikan kebutuhan pasangan, anak-anak, atau
orang tua dari kebutuhan mereka. Namun dapat timbul stress, jika
mereka merasa terlalu banyak tanggung jawab yang membebani
mereka.
f. Usia lansia biasanya menghadapi adaptasi terhadap perubahan dalam
keluarga dan kemungkinan terhadap kematian dari pasangan atau teman
hidup. Usia dewasa tua juga harus menyesuaikan terhadap perubahan
15
penampilan fisik dan fungsi fisiologis. Perubahan besar dalam
kehidupan seperti memasuki masa pensiun juga menegangkan.
5. Adaptasi Spiritual
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebenarnya stres memiliki dampak positif dan negatif. Tergantung
bagaimana kita mengatasinya dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga perlu
mengatasi stress dengan langkah –langkah diatas. Cobalah untuk menjadi
seseorang yang selalu berfikiran positif. Jadi, stress bisa berdampak positif
maupun negatif, tergantung bagaimana kita mengatasinya dalam kehidupan
kita sehari- hari. Stres tidak untuk dihindari tetapi dikelola dan dioptimalkan
dengan cara dan waktu yang tepat.
Tanamkan pada diri anda bahwa anda dapat mengatasi segala sesuatu
dengan baik daripada hanya memikirkan betapa buruknya segala sesuatu yang
terjadi. Stress sebenarnya dapat membantu ingatan, terutama pada ingatan
jangka pendek dan tidak terlalu kompleks. Stress dapat menyebabkan
peningkatan glukosa yang menuju otak, yang memberikan energi lebih pada
neuron. Hal ini, sebaliknya, meningkatkan pembentukan dan pengembalian
ingatan.
B. SARAN
Saran- saran yang dapat saya berikan yaitu :
1. Jangan terlalu menganggap hal- hal sepele menjadi hal- hal yang berat,
karena akan menambah beban pikiran bagi kita.
2. Jagalah kesehatan dengan rajin berolahraga agar tubuh tetap sehat dan
bugar.
3. Apabila anda merasa stress, hindari aktivitas yang dapat menyebabkan
kejenuhan dalam berfikir, dan sebaiknya anda harus melakukan liburan
bersama orang- orang terdekat anda.
4. Hindari mengkonsumsi obat- obatan yang dapat mempengaruhi system
kerja saraf otak yang akan menimbulkan stress
17
DAFTAR PUSTAKA
3. Girdano, L A. 2005. Controlling Stress and Tension 7th edition. San Fransisco :
Benjamin Cumming
18