Disusun oleh:
TAHUN 2022
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Kata Pengantar ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Definisi Stres 3
B. Definisi Adaptasi 10
C. Teori Stres dan Adaptasi 16
D. Mekanisme Koping 29
A. Kesimpulan 34
B. Saran 34
Daftar Pustaka 36
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Rasa Syukur Alhamdulillah yang sedalam-dalamnya kita panjatkan kehadirat
Allah Yang Maha Kuasa karena hanya dengan rahmat dan petunjuk-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tentang “Konsep Stres dan
Adaptasi” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan penulis. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang
penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon
kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Ferdinand Alfairuz
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
A.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Stres
1. Pengertian Stres
Stres merupakan reaksi tertentu yang muncul pada tubuh yang bisa
disebabkan oleh berbagai tuntutan, misalnya ketika manusia menghadapi
tantangan yang penting, ketika dihadapkan pada ancaman, atau ketika
harus berusaha mengatasi harapan-harapan yang tidak realistis dari
lingkungannya (Nasir dan Muhith, 2011).
3
a. Internal merupakan faktor stres yang bersumber dari diri sendiri.
Stresor individual dapat muncul dari pekerjaan, ketidak puasan
dengan kondisi fisik tubuh, penyakit yang dialami, pubertas, dan
sebagainya.
4
Menurut Nasir dan Muhith, (2011) stres dapat menghasilkan
berbagai respon. Respons stres dapat terlihat dalam berbagai aspek
yaitu :
2. Klasifikasi Stres
a. Stres ringan
b. Stres sedang
c. Stres berat
5
Pada tingkat ini lahan persepsi individu sangat menurun dan
cenderung memusatkan perhatian pada hal-hal lain. Semua perilaku
ditujukan untuk mengurangi stres. Individu tersebut mencoba
memusatkan perhatian pada lahan lain dan memerlukan banyak
pengarahan.
6
Konflik timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih
macam-macam keinginan, kebutuhan atau tujuan. Ada 3 jenis konflik,
yaitu :
7
Krisis yaitu keadaan mendadak yang menimbulkan stres pada
individu, misalnya kematian orang yang disayangi, kecelakaan dan
penyakit yang harus segera dioperasi.
4. Penggolongan Stres
a. Kognisi
8
kognitif pada anak-anak. Kognisi juga dapat berpengaruh dalam
stres.
b. Emosi
c. Perilaku sosial
a. Kecemasan
9
Perasaan jengkel sebagai respons terhadap kecemasan yang
dirasakan sebagai ancaman. Merupakan reaksi umum lain terhadap
situasi stres yang mungkin dapat menyebabkan agresi.
c. Depresi
a. Individu
2) Turunkan kecemasan
4) Persiapan diri
b. Dukungan sosial
10
8. Kiat mengedalikan stres menurut Grand Brech (2005), diantaranya
sebagai berikut:
1) Kemampuan menyadari
e. Relaksasi
f. Visualisasi
B. Definisi Adaptasi
1. Pengertian adapatasi
2. Tujuan Adaptasi
11
b. Menghadapi tuntutan keadaan secara realistik
3. Macam-Macam Adaptasi
a. Adaptasi fisiologis
12
c) Respons bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus.
13
I. Fase alarm
b. Adaptasi psikologis
14
Perilaku adaptasi psikologi membantu kemampuan seseorang
untuk menghadapi stresor, diarahkan pada penatalaksanaan stres dan
didapatkan melalui pembelajaran dan pengalaman sejalan dengan
pengidentifikasian perilaku yang dapat diterima dan berhasil.
15
c) Perilaku kompromi adalah mengubah metode yang biasa
digunakan, mengganti tujuan atau menghilangkan kepuasan
terhadap kebutuhan untuk memenuhi lain atau untuk
menghindari stres.
I. Kompensasi langsung
16
h) Displacement : Memindahkan perasaan emosional dari obyek
sebenarnya kepada obyek pengganti.
c. Adaptasi perkembangan
17
Anak-anak usia sekolah biasanya mengembangkan rasa
kecukupan. Mereka mulai menyadari bahwa akumulasi pengetahuan
dan penguasaan keterampilan dapat membantu mereka mencapai
tujuan, dan harga diri berkembang melalui hubungan berteman dan
saling berbagi diantara teman. Pada tahap ini, stres ditunjukan oleh
ketidakmampuan atau ketidakinginan untuk mengembangkan
hubungan berteman.
18
interaksi sosial yang ada. Stresor pada keluarga dapat menimbulkan
efek disfungsi yang mempengaruhi klien atau keluarga secara
keseluruhan (Reis & Heppner, 2003).
e. Adaptasi spiritual
19
keyakinan, terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan
derajat kesehatan.
Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada
tahun 1976-1977 menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model
adaptasi. Perkembangan model adaptasi keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang Roy dan profesionalismenya. Secara filosofi Roy mempercayai
kemampuan bawaan, tujuan,, dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya
telah membantu perkembangan kepercayaannya itu dalam keselarasan dari
tubuh manausia dan spirit. Keyakinan filosofi Roy lebih jelas dalam kerjanya
yang baru pada model adaptasi keperawatan.
1. Sistem adalah kesatuan dari beberapa unit yang saling berhubungan dan
membentuk satu kesatuan yang utuh dengan ditandai adanya input,
control, proses, output, dan umpan balik.
20
3. Problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak adekuat
terhadap penurunan atau peningkatan kebutuhan.
12. Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan yang dianut individu
dalam satu waktu berbentuk : persepsi, partisipasi, terhadap reaksi orang
21
lain dan tingkah laku langsung. Termasuk pandangan terhadap fisiknya
(body image dan sensasi diri) Kepribadian yang menghasilkan
konsistensi diri, ideal diri, atau harapan diri, moral dan etika pribadi.
1. Manusia
22
manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antar
unit fungsional secara keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk
beberapa tujuan. Sebagai suatu sistem manusia juga dapat digambarkan
dengan istilah input, proses control dan umpan balik serta output.
23
mengganti jaringan yang injuri. (Servonsky, 1984 dalam Roy
1991).
24
9) Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran horman
sesuai dengan fungsi neurologis, untuk menyatukan dan
mengkoordinasi fungsi tubuh. Aktivitas endokrin mempunyai
peran yang signifikan dalam respon stress dan merupakan dari
regulator koping mekanisme ( Howard & Valentine dalam
Roy,1991).
25
d. Mode Interdependensi
2. Lingkungan
26
Lingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luar
manusia. Lingkungan merupakan masukan (input) bagi manusia sebagai
sistem yang adaptif sama halnya lingkungan sebagai stimulus eksternal
dan internal. Lebih lanjut stimulus itu dikoelompokkan menjadi tiga
jenis stimulus yaitu : fokal, konstektual, dan residual. Lebih luas lagi
lingkungan didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan disekitar dan
mempengaruhi keadaan, perkembangan dan perilaku manusia sebagai
individu ata kelompok.
3. Kesehatan
27
dari dua proses. Bagian pertama dari proses ini dimulai dengan
pperubahan dalam lingkungan internal dan eksternal yan gmembutuhkan
sebuah respon. Perubahan – perubahan itu adalah stressor atau stimulus
fokal dan ditengahi oleh factor-faktor konstektual dan residual. Bagian-
bagian stressor menghasilkan interaksi yang biasanya disebut stress.
Bagian kedua adalah mekanisme koping yang merangsang untuk
menghasilkan respon adaptif dan inefektif.
4. Keperawatan
28
keperawatan menggambarkan lebih spesifik perkembangan ilmu
keperawatan dan praktek keperawatan yang berdasarkan ilmu
keperawatan tersebut. Dalam model tersebut, keperawatan terdiri dari
tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan.
29
Tujuan dari adaptasi adalah membantu perkembangan aktivitas
keperawatan yang digunakan pada proses keperawatan meliputi :
pengkajian, diagnosa keperawatan , tujuan, intervensi dan evaluasi.
Adaptasi model keperawatan menetapkan “data apa yang dikumpulkan,
bagaimana mengidentifikasi masalah dan tujuan utama. Pendekatan apa
yang dipakai dan bagaiman mengevaluasi efektifitas proses
keperawatan”.
30
ketergantungan. Perawat menggunkan wawancara, observsi dan
pengukuran untuk mengkaji perilaku klien sekarang dan setiap
mode. Berdasarkan pengkajian ini perawat menganalisis apakah
perilaku ini adaptif, maladaptive atau potensial maladaptive.
31
Menurut Martinez, 1976 dalam Roy 1989, faktor
kontekstual yang mempengaruhi mode adaptif adalah genetic,
sex, tahap perkembangan, obat, alkohol, tembakau, konsep diri,
peran fungsi, interdependensi, pola interaksi sosial, koping
mekanisme, stress emosi dan fisik religi, dan lingkungan fisik.
Diagnosa keperawatan
Penentuan Tujuan
32
diharapkan setelah dilakukan manipulasi terhadap stimulus focal, konteksual
dan residual.
Intervensi
Evaluasi
D. Mekanisme Koping
33
mekanisme pertahanan yang digunakan untuk melindungi diri.
Mekanisme koping pada dasarnya adalah mekanisme pertahanan diri
terhadap perubahan bahan yang terjadi baik dalam diri maupun dari luar
diri (Stuart, 2009).
2. Sumber koping
34
c. Mekanisme koping berfokus pada emosi, dimana pasien berorientasi
pada tekanan emosional moderat. Contohnya termasuk penggunaan
mekanisme pertahanan ego seperti penyangkalan, denial, supresi,
dan proyeksi.
35
walaupun sudah dengan usaha yang maksimal, terkadang
masalah belum ditemukan titik temu, oleh sebab itu seberat
apapun masalah yang dihadapi manusia harus tetap berfikir
positif dan dapat diambil hikmah dari setiap masalah. Pada fase
ini diharapkan manusia mampu menerima kenyataan sebagai
sebuah ujian dan cobaan yang harus dihadapi selalu berusaha
menyelesaikan masalah tanpa menurunkan semangat motivasi.
5. Respon koping
36
dievaluasi dalam suatu rentang yaitu adaptif atau maladaptif (Stuart,
2009).
37
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
38
diperlukan untuk membangun spirit hidup, terapi psikologis yang paling
sederhana dapat dilakukan dengan cara selalu berpikir positif. Berpikir
positif akan selalu membawa manusia kepada hal-hal yang menjurus kepada
keberhasilan dan sikap optimisme, selain itu berpikir positif juga dapat
mengurangi dampak stress pada diri seseorang.
39
DAFTAR PUSTAKA
40