Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“STRES”

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Konseling Traumatik

Dosen Pengampu : Syafdina Ismi, M.Psi

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Destya Aulia : 0303213121


2. Nurhayati Harahap : 0303213085
3. Siti Hajar : 0303212064

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA MEDAN

2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya,
sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “STRES”.
Dan juga pemakalah tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Konseling Traumatik, ibu Syafdina Ismi, M.Psi yang telah memberikan
tugas ini sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

Pemakalah menyadari bahwa masih banyak kesalahan, kekurangan, dan


kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik tetap
diharapkan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Terima kasih.

Wassalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan, September 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. Pengertian Stres ................................................................................. 2


B. Faktor Penyebab Stres ....................................................................... 3
C. Gejala-gejala Stres ............................................................................. 5
D. Jenis-jenis Stres ................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8

A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................... 8

Daftar Pustaka ................................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas dengan apa yang telah
dimilikinya.Adanya keinginan dan impian-impian yang berkembang di dalam
diri manusiamenyebabkan masing-masing individu akan melakukan segala
cara untuk mencapaimimpi yang ditargetkan.
Namun, seringkali dalam usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu
gagalditengah jalan. Kegagalan ini seringkali menyebabkan munculnya suatu
tekanan di dalam diri individu yang merasa terbebani oleh kegagalan tersebut.
Stress seringkali memicu tindakan yang akan merugikan diri sendiri dan
lingkungan sekitar.
Berdasarkan kenyataan tersebut dapat digambarkan bahwa berbagai kondisi
yang tidak sesuai dengan harapan dapat memicu ketegangan dan
mengakibatkan stress. Lalu,apa saja hal-hal yang dapat memicu stress itu?
Adakah cara menyelesaikan atau mengatasi stress tersebut? Maka, makalah ini
akan membahas berbagai hal yang berhubungan dengan stress.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari stres?
2. Apa faktor penyebab stres?
3. Apa saja gejala-gejala stres?
4. Apa saja jenis-jenis stres?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian stres.
2. Mengetahui faktor penyebab stres.
3. Mengetahui gejala-gejala stres.
4. Mengetahui jenis-jenis stres.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Stres
Stres menjadi istilah yang digunakan oleh para ahli untuk menyatakan
kondisi akan suatu ketegangan pada tubuh atau objek. Kata stres berasal dari
bahasa Inggris "stress" yang berarti kesulitan dan "estrece" dari bahasa
Perancis yang berarti penindasan. Stres sering dikaitkan dengan hal yang
dianggap negatif dibandingkan dengan hal positif, oleh karena itu stres perlu
dikelola dengan baik. Stres merupakan mekanisme untuk bertahan hidup untuk
meningkatkan kesadaran diri akan adanya bahaya dan mengubah sumber daya
tubuh ke tingkat kesiapan yang lebih tinggi.
Stres telah didefinisikan dalam berbagai cara, tetapi sebagian besar definisi
mengatakan bahwa stres disebabkan oleh rangsangan, yang dapat berupa fisik
atau psikologis dan individu merespons rangsangan dengan berbagai cara.
Stres merupakan respons adaptif seseorang terhadap rangsangan yang
menempatkan tuntutan psikologis atau fisik yang berlebihan pada orang itu.
Dapat disimpulkan bahwa stres disebabkan oleh adanya rangsangan berupa
fisik maupun psikologis yang berlebihan sebagai bentuk respons adaptif
terhadap rangsangan. Kedua definisi di atas menguraikan stres sebagai sebuah
proses yang terjadi dimulai dari adanya rangsangan dapat berupa rangsangan
fisik maupun psikologis kemudian memicu terjadinya reaksi berupa respons
yang adaptif (mampu beradaptasi) sesuai dengan rangsangan yang diterima.
Stres adalah kondisi dinamik di mana seorang individu dikonfrontasikan
dengan suatu peluang, kendala, atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang
sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan
penting. Dapat disimpulkan bahwa stres sebagai suatu kondisi yang
dikonfrontasikan dengan peluang, kendala, maupun tuntutan apa yang sangat
diinginkannya dan dipersepsikan sebagai sesuatu yang tidak pasti dan penting.
Definisi stres menekankan bahwa stres adalah sebuah kondisi dinamis
bergantung pada persepsi individu terhadap situasi yang sedang dialaminya.

2
Ivancevich et al. (2014) mendefinisikan stres sebagai "interaksi individu
dengan lingkungan", tetapi kemudian mereka memberikan definisi yang lebih
rinci, sebagai berikut: "respons adaptif yang dimediasi oleh perbedaan individu
dan/atau proses psikologi, yang merupakan konsekuensi dari setiap tindakan,
situasi, atau peristiwa eksternal (lingkungan) yang menempatkan tuntutan
psikologis dan/atau fisik yang berlebihan pada seseorang". Jadi stres
merupakan interaksi atas respons adaptif dimediasi oleh perbedaan individu
dan proses psikologi sebagai konsekuensi atas setiap tindakan, situasi, maupun
peristiwa eksternal sebagai tuntutan psikologis dan fisik yang berlebihan.
Pengertian stres oleh Schuler (1980) yang menjadikan individu sebagai faktor
mediasi dari stres, kemudian mereka menambahkan bahwa stres terjadi karena
adanya tuntutan yang berlebihan baik berupa psikologis maupun fisik.1

B. Faktor Penyebab Stres


Salah satu situs online Psychologist World yang khusus melakukan
publikasi terkait psikologi, setidaknya menjabarkan faktor-faktor umum
penyebab terjadinya stres pada manusia, yakni sebagai berikut :2
1. Stresor Kerja
Kita terkadang menghabiskan banyak waktu untuk hidup di tempat kerja
atau menghabiskan waktu menyelesaikan tugas-tugas diluar waktu kerja,
jadi mungkin tidak mengherankan bahwa tempat kerja adalah sumber
utama stres. Ketegangan dapat berdampak pada individu yang
bersangkutan, tetapi juga dapat merugikan perusahaan karena berdampak
pada absensi. Memisahkan tugas dengan pekerjaan dari waktu luang dan
keluarga, seperti menahan keinginan untuk mengejar email di malam hari,
dapat membantu mencegah stres di tempat kerja.
2. Penampilan Pribadi

1
Armanu,dkk, STRES: DI ERA TURBULENSI, (Malang: UB Press,2021), hal. 3-4.
2
Lalu muhammad saleh, dkk, MANAJEMEN STRES KERJA (SEBUAH KAJIAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA DARI ASPEK PSIKOLOGIS PADA ATC), (Yogyakarta:
DEEPUBLISH,2020), hal. 33-35.

3
Kekhawatiran atas penampilan pribadi dapat memiliki efek berlebihan pada
kepercayaan diri orang lain dan citra diri mereka, seperti kekhawatiran atas
berat badan.
3. Kompetisi
Dalam olahraga kompetitif, eustres dapat mendorong atlet untuk fokus
pada pelatihan untuk menghadapi pertandingan dan berkomitmen untuk
berlatih dengan tekun. Kita semua mengalaminya dalam tingkat tertentu
dalam bentuk tekanan kehidupan sehari-hari, seperti kebutuhan untuk lulus
ujian disekolah.
4. Kekhawatiran Kesehatan
Ketakutan akan kesehatan seseorang atau kesejahteraan kerabat atau teman
adalah penyebab umum stres pula. Pengalaman atas suatu penyakit, dan
hilangnya kendali atas peristiwa-peristiwa, dapat menyebabkan
kekhawatiran yang terus-menerus tentang situasi saat ini dan di masa
mendatang. Paradoksnya, stres yang disebabkan oleh kekhawatiran
kesehatan itu sendiri dapat menyebabkan masalah dan reaksi tubuh
terhadap stres.
5. Kehidupan Berubah
Secara umum, setiap situasi yang membutuhkan perubahan, positif atau
negatif, mengharuskan kita untuk beradaptasi dengan keadaan baru.
Namun hal ini terkadang dapat menjadi sumber stres. Peristiwa semacam
ini termasuk dalam meninggalkan rumah, memulai pekerjaan baru, dan
memulai keluarga.
6. Kekhawatiran Keuangan
Skala kerumitan Kanner menemukan bahwa perasaan tidak mampu
membayar tagihan dan hidup dengan nyaman serta beban mendukung
orang lain secara finansial menjadi tekanan utama dalam kehidupan sehari-
hari. Sementara pengelolaan uang yang lebih baik dapat mengurangi
tekanan finansial, situasi unik setiap individu membuat solusi satu ukuran
untuk semua sumber stres ini menjadi mustahil. Namun, jika tidak
ditangani, kekhawatiran finansial dapat memiliki efek signifikan pada

4
kehidupan kita dan dapat berdampak pada hubungan dengan teman dekat
dan keluarga.
7. Hubungan
Bahkan hubungan yang paling bahagia pun bisa menjadi sumber stres bagi
kedua belah pihak yang terlibat. Hubungan baik dengan mitra dan teman
sebagai dua faktor paling signifikan yang dapat membantu meningkatkan
kesejahteraan kita dan menangkal tekanan hidup.
8. Kehilangan
Kehilangan orang yang dicintai bisa menjadi salah satu pengalaman paling
menyakitkan yang bisa dialami seseorang. Kekuatiran akan kehilangan
seorang teman atau kerabat dapat menyebabkan stres.
9. Peristiwa terdahulu
Peristiwa masa lalu yang bisa mempengaruhi mereka selama bertahun-
tahun sesudahnya dapat menjadi sumber utama stres. Departemen Urusan
Veteran AS memperkirakan bahwa sekitar 50% wanita mengalami
peristiwa traumatis setidaknya sekali dalam hidup mereka, dan lebih rentan
menjadi korban kekerasan seksual daripada pria. Namun, 60% pria juga
mengalami trauma, di mana suatu perbedaan yang dikaitkan dengan pria
yang lebih mungkin adalah peristiwa kecelakaan (Psychologist World).

C. Gejala-gejala Stres
Stres sifatnya universiality, yaitu umum semua orang sama dapat
merasakannya, tetapi cara pengungkapannya yang berbeda atau diversity.
Sesuai dengan karakteristik individu, maka responnya berbeda-beda untuk
setiap orang. Seseorang yang mengalami stres dapat mengalami perubahan-
perubahan yang terjadi. Cary Cooper dan Alison Straw mengemukakan gejala
stres dapat berupa tanda-tanda berikut ini :

1. Fisik, yaitu nafas memburu, mulut dan tenggorokan kering, tangan lembab,
merasa panas, otot-otot tegang, pencernaan terganggu, sembelit, letih yang
tidak beralasan, sakit kepala, salah urat dan gelisah.

5
2. Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas, sedih, jengkel, salah paham, tidak
berdaya, gelisah, gagal, tidak menarik, kehilangan semangat, susah
konsentrasi, dan sebagainya.
3. Watak dan kepribadian, yaitu sikap hati-hati yang berlebihan, menjadi lekas
panik, kurang percaya diri, penjengkel.

Selanjutnya, Menurut braham (dalam Anto, 2015), gejala stres dapat berupa
tanda-tanda, sebagai berikut :

1. Fisik, yaitu sulit tidur atau tidak dapat tidur teratur, sakit kepala, sulit buang
air besar,
2. Emosional, yaitu marah-marah, mudah tersinggung, terlalu sensitif, gelisah
dancemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, mudah menangis.
3. Intelektual, yaitu mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit
berkonsentrasi, suka melamun, pikiran hanya dipenuhi satu pikiran saja.
4. Interpersonal, yaitu acuh, kurang percaya kepada orang lain, sering
mengingkari janji-janji, suka mencari kesalahan orang lain, menutup diri,
mudah menyalahkan orang lain.3

D. Jenis-jenis Stres
Menurut Sri Kusmiati dan Desminiarti, berdasarkan penyebabnya stress
dapat digolongkan menjadi:4
a) Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau
rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus
listrik.
b) Stres kimiawi, disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat beracun,
hormone, atau gas. Stres mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri,
atau parasit yang menimbulkan penyakit.
c) Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ,
atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal. Stres

3
Anto, Tasry. 2015 “Makalah Stress”. (online)
https://www.academia.edu/10151231/Makalah_stress. Diakses pada 10 November 2018
4
Musradinur, STRES DAN CARA MENGATASINYA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI,
Jurnal Edukasi, 2(2), 2016, hal. 196.

6
proses pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh gangguan
pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Stres sebagai suatu kondisi yang dikonfrontasikan dengan peluang, kendala,
maupun tuntutan apa yang sangat diinginkannya dan dipersepsikan sebagai
sesuatu yang tidak pasti dan penting. Definisi stres menekankan bahwa stres
adalah sebuah kondisi dinamis bergantung pada persepsi individu terhadap
situasi yang sedang dialaminya.

Faktor-faktor umum penyebab terjadinya stres pada manusia, yakni Stresor


Kerja, Penampilan Pribadi, Kompetisi, Kekhawatiran Kesehatan, Kehidupan
Berubah, Kekhawatiran Keuangan, Hubungan, Kehilangan, Peristiwa
terdahulu.

Cary Cooper dan Alison Straw mengemukakan gejala stres dapat berupa
tanda-tanda seperti :

1. Fisik, yaitu nafas memburu, mulut dan tenggorokan kering, tangan lembab,
merasa panas, otot-otot tegang, pencernaan terganggu, sembelit, letih yang
tidak beralasan, sakit kepala, salah urat dan gelisah.
2. Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas, sedih, jengkel, salah paham, tidak
berdaya, gelisah, gagal, tidak menarik, kehilangan semangat, susah
konsentrasi, dan sebagainya.
3. Watak dan kepribadian, yaitu sikap hati-hati yang berlebihan, menjadi lekas
panik, kurang percaya diri, penjengkel.

B. Saran
Di dalam penyusunan makalah ini, pemakalah menyadari masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, pemakalah sangat mengharapkan pembaca
lebih banyak membaca buku-buku atau jurnal-jurnal terkait, sehingga lebih
banyak menambah ilmu dan wawasan tentang materi tersebut. Kritik dan saran
juga kami harapkan dari pembaca, untuk membuat makalah berikutnya agar
lebih baik lagi kedepannya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Anto,Tasry.2015.“MakalahStress”.(online)https://www.academia.edu/10151231/
Makalah_stress. Diakses pada 10 November 2018.

Armanu,dkk. 2021. STRES: DI ERA TURBULENSI. Malang: UB Press.

Masradinur. STRES DAN CARA MENGATASINYA DALAM PERSPEKTIF


PSIKOLOGI. Jurnal Edukasi. 2(2), 2016.

Saleh, Lalu Muhammad. 2020. MANAJEMEN STRES KERJA (SEBUAH KAJIAN


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DARI ASPEK PSIKOLOGIS
PADA ATC). Yogyakarta: DEEPUBLISH

Anda mungkin juga menyukai