Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Nora Adi Anna Harahap, S.Psi, M.Psi

Disusun Oleh

KELOMPOK I
Indri Ariani : 0303212044
Raisya Nafilah Lubis : 0303212052
Yohana Fransisca : 0303212108

PRODI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT,karena berkat nikmat dan Rahmat-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini,dan tidak lupa sholawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad
SWA yang telah membebaskan kita dari zaman kebodohan.
Dalam makalah ini penulis membahas tentang “pengertian,cabang,dan pendekatan psikologi”.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi yang membutuhkan baik dunia
pendidikan ataupun para akademis yang ingin meningkatkan pengetahuannya. Apabila ada
kesalahan dalam makalah ini penyusun minta maaf.Karena kealpaan dan kekhilafan itu adalah sifat
manusia yang nyata di dunia. Apabila ada kritik dan saran membangun dalam maupun dalam
pembahasan makalah ini demi kemajuan pendidikan,sangat diharapkan.
Akhir kata dari pemakalah mengucapkan terima kasih banyak.

Medan

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iii
BAB I ..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...........................................................................................................................1
A.Latar Belakang .........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah .......................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI ..................................................................................................2
B. CABANG-CABANG ILMU PSIKOLOGI .............................................................................3
C. PENDEKATAN DALAM ILMU PSIKOLOGI .......................................................................5
BAB III ...........................................................................................................................................8
PENUTUP.......................................................................................................................................8
KESIMPULAN ...........................................................................................................................8
SARAN .......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Ilmu jiwa atau psikologi adalah suatu cabang dari ilmu pengetahuan yang mempelajari,
menyelidiki atau membahas fungsi-fungsi kejiwaan dari orang yang sehat. Atau dengan perkataan
lain psikologi mempelajari aktivitas kehidupan kejiwaan dari orang yang normal. Sejarah
psikologi berawal dari berkembangnya ilmu filsafat yang membahas tentang “jiwa”. Sejak zaman
filsuf-filsuf besar seperti Socrates (469-399 SM) telah berkembang filsafat mental yang membahas
secara jelas persoalan "jiwaraga”. Kemudian ada Renc Descartes (1596-1650) mengemukakan
bahwa manusia memiliki dimensi jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan.
Di dalam lapangan ilmu jiwa atau psikologi sendiri terdapat bermacam-macam definisi tentang
ilmu jiwa. Mulai dari tokoh-tokoh psikologi yang mereka berusaha mengartikan psikologi sesuai
dengan cara pandang dan pikiran mereka masing-masing hingga lahimya berbagai aliran dalam
psikologi. Semua itu tidak terlepas dari adanya usaha dalam mengartikan psikologi secara spesifik
agar lebih mudah dipahami khalayak umum.
Karena begitu luasnya jangkauan pembahasan tentang psikologi itu sendiri,maka dalam makalah
ini akan kita bahas secara khusus tentang psikologi yang mencakup: pengertian psikologi, cabang
cabang psikologi,dan pendekatan psikologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian psikologi?
2. Apa cabang-cabang psikologi?
3. Apa saja pendekatan psikologi?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian psikologi
2. Mengetahui cabang-cabang psikologi
3. Mengetahui pendekatan psikologi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI
Psikologi berasal dari kata Yunani “Psyche” yang artinya “jiwa” dan “Logos” artinya “ilmu
pengetahuan”. Jadi secara harfiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Secara etimologi
psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa baik mengenai macam-macam gejalanya,
prosesnya maupun latar belakannya.1

Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala perilaku
yang dapat diamatinya. Menurut Zakiah Drajat perilaku perilaku seseorang yang tampak lahiriah
terjadi karena dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya. Seseorang ketika berjumpa saling
mengucapkan salam, hormat kepada kedua orang tua, kepada guru, menutup aurat, rela berkorban
untuk kebenaran,dan sebagainya merupakan gejala-gejala keagamaan yang dapat dijelaskan
melalui ilmu jiwa agama.

Dalam ajaran agama banyak kita jumpai istilah-istilah yang menggambarkan sikap batin
seseorang. Misalnya sikap beriman dan bertakwakepada Allah SWT, sebagai orang shaleh, orang
yang berbuat baik, orang yang shidiq (jujur), dan sebagainya. Semua itu adalah gejala-gejala
kejiwaan yang berkaitan dengan agama.2

Menurut Robert H. Thoules, psikologi sekarang dipergunakan secara umum untuk ilmu tentang
tingkah laku dan pengalaman manusia. Namun dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh
para ilmuan psikologi, secara umum psikologi mencoba meneliti dan mempelajari sikap dan
tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala-gejala kejiwaan yang berada di belakangnya.
Karena jiwa itu sendiri bersifat abstrak, maka untuk mempelajari kehidupan kejiwaan manusia
hanya mungkin dilihat dari gejala yang tampak, yaitu pada sikap dan tingkah laku yang
ditampilkannya.3

Sobur (2011) mengemukakan secara ringkas berikut ini dapat dipaparkan beberapa pengertian
psikologi yang dikemukakan para ahli, antara lain:
1. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya
sampai akhir (Plato dan Aristoteles).
2. Psikologi bertugas menyelidiki apa yang kita sebut pengalaman bagian dalam sensasi dan
perasaan kita sendiri, pikiran serta kehendak kita yang bertolak belakang dengan setiap objek
pengalaman luar yang melahirkan pokok permasalahan ilmu alam (Wundt, 1829).

1
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial. (Jakarta Rineka Cipta, 2007). Hal 1.
2
Abuddin Nata,Metodologi Studi Islam. (Jakatra PT Raja Grafindo Persada, 2013). Hal 50.
3
Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta Raja Grafindo Persada, 2010). Hal 10-11

2
3. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari adanya jiwa dan kehidupan jiwa (Bigot, Kohnstamm,
dan Palland, 1954).
4. Psikologi adalah suatu studi sistematik tentang tingkah laku (Garret, 1961).
5. Psikologi adalah studi ilmiah tentang kegiatan-kegiatan individu hubungannya dengan
lingkungan (Woodworth & Marquis, 1961).
6. Psikologi adalah suatu ilmu tentang tingkah laku organisme (Zimbardo, 1971).
7. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan proses mental (Hilgard, Atkinson,
dan Atkinson, 1975).
8. Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku manusia yang meliputi penerapannya kepada
manusia (Morgan, King, Robinson, 1979).
9. Psikologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu sejak dalam kandungan
sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar (Woodworth dan Marquis).
10. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari secara sistematis tentang pengalaman dan tingkah
laku manusia dan hewan, normal dan abnormal, individu dan sosial (Knight dan Knight).
11. Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang amnesia, oleh karena itu berhubungan
dengan ilmu-ilmu lainnya, sebagaimana berhubungan dengan sosiologi dan biologi (Ruch).
12. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap
lingkungannya (Garden Murphy).4
Pengertian psikologi diatas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi.
Perbedaan tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat para ahli dalam
mempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini. Dan dari pengertian tersebut
paling tidak dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan
dari lingkungannya.

B. CABANG-CABANG ILMU PSIKOLOGI


Cabang Cabang Psikologi sangatlah banyak, ada berbagai bidang ilmu psikologi yang
dipelajari di masyarakat. Psikologi merupakan salah satu dari kajian ilmu yang mempelajari
tentang kondisi manusia. Bahasan psikologi sebenarnya sangat luas karena memang manusia
memiliki banyak aspek. Psikologi terbagi ke dalam dua bagian yaitu psikologi umum (general
phsychology) yang mengkaji perilaku pada umumnya. Psikologi umum mengkaji sejarah dan
definisi psikologi, manusia, fungsi-fungsi psikis, kehkususan individual, interaksi sosial, dan
gangguan mental.5
Psikologi khusus yang mengkaji perilaku individu dalam situasi khusus, diantaranya:
1. Psikologi Perkembangan
Mengkaji perilaku individu yang berada dalam proses perkembangan mulai dari masa konsepsi
sampai dengan akhir hayat.
Menurut Drs. Zulkifli L, mengatakakan berdasarkan usaha memahami psikologi perkembangan
ada baiknya kita ketahui apa yang dimaksud dengan perkembangan.

4
Nurussakinah Daulay,pengantar psikologi&pandangan Al-Qur’an (jakarta,prenadamedia
Group,2014) hlm.14
5
Sarlito W.Sarwono, Pengantar Psikologi Umum (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009), h.278.

3
Mulanya kata perkembangan berasal dari biologi, kemudian pada abad ke-20 ini kata
perkembangan dipergunakan oleh psikologi. Karena penggunaannya pertama-tama dalam biologi,
pada masa berikutnya ada ahli-ahli yang menyebut pertumbuhan disamping kata perkembangan,
bahkan ada orang yang menyebut kedua istilah itu untuk maksud yang sama. Dalam perjalanan
hidupnya menjadi dewasa, perkembangan rohani itu tidak lepas dari pengaruh keturunan dan
pengaruh dunia lingkungan tempat seseorang hidup dan dibesarkan.
Lester D.Crow dan Arthur T. Jersild telah mengemukakan tentang perkembangan rohani yang
lebih dini, yaitu perkembangan sebelum lahir. Mereka menyebut masa itu dengan prenatal atau
masa konsepsi.6

2. Psikologi Kepribadian
Mengkaji perilaku individu khusus dilihat dari aspek-aspek kepribadiannya. Kepribadian
(personality) merupakan salah satu kajian. Menurut Yusuf dan Nurihsan menjelaskan bahwa kata
kepribadian adalah terjemahan dari bahasa Inggris yang berarti personality. Kata personality
sendiri berasal dari bahasa latin yaitu persona yang berarti topeng yang digunakan oleh para aktor
dalam suatu permainan atau pertunjukkan. Para artis bertingkah laku sesuai dengan ekspresi
topeng yang dipakainya, seolah-olah topeng itu mewakili ciri kepribadian tertentu. Sehingga,
konsep awal dari pengertian personality (pada masyarakat awam) adalah tingkah laku yang
ditampakkan ke lingkungan sosial, kesan mengenai diri yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh
lingkungan social.7

3. Psikologi Klinis
Mengkaji perilaku individu untuk keperluan penyembuhan (klinis). Dalam Psikologi klinis
mempelajari kesulitan dan rintangan emosional manusia baik dalam kondisi abnormal maupun
subnormal, dengan menekankan pada asas-asas psikologi pada diagnosis dan perawatan masalah
emosi dan perilaku.8

4. Psikologi Abnormal
Mengkaji perilaku individu yang tergolong abnormal. Istilah ini memiliki makna yang bermacam
macam.Terkakandang dipakai untuk menunjukkan aspek bathiniah kepribadian, aspek perilaku
yang dapat langsung diamati, atau keduanya. Kadang-kadang yang dimaksud hanyalah perilaku
spesifik tertentu seperti fobia atau kategori perilaku yang yang lebih kompleks seperti skizofrenia.
Kadang diartikan sebagai problem atau masalah yang bersifat kronik berkepanjangan atau hanya
berupa simtom seperti pengaruh obat-obatan tertentu yang bersifat akut dan temporer cepat hilang.
Secara kasar sama artinya dengan gangguan mental.9

6
zulkifli L.Psikologi Perkembangan. Bandung,(PT.Remaja Rosdakarya,2006),h.4
7
Yusuf dan Nurihsan, Teori Kepribadia, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2007), h.3
8
Veithzal Rivai Zainal, The Economic of Education, Mengelolola Pendidikan Secara Profesional untuk
Meraih Mutu dengan Pendekatan Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014) h. 203.
9
Supratiknya, Mengenal Perilaku abnormal, (Yogyakarta: Kanisius, 2001) h.15

4
5. Psikologi Industri
Mengkaji perilaku individu dalam kaitannya dengan dunia industry. Lebih detailnya psikologi
industry adalah suatu studi ilmiah tentang perilaku, kognisi, emosi, dan motivasi serta proses
mental manusia yang ada dalam industri yang berorientasi pada system kegiatan yang
terkoordinasi dari suatu kelompok orang yang bekerja secara kooperatif untuk mencapai suatu
tujuan yang sama dibawah otoritas dan kepemimpinan tertentu. Psikologi industry ini member
perhatian utama pada dua kategori, yaitu psikologi eksperiman dan psikologi terapan pada
persoalan yang dihadapi manusia dalam organisasi. 10

6. Psikologi Pendidikan
Mengkaji perilaku individu dalam situasi pendidikan. Menurut Santrock psikologi pendidikan
adalah cabang psikologi dengan kekhususan dalam pemahaman belajar mengajar dilingkungan
pendidikan. Sedangkan menurut Reynolds dan Miller mendefinisikan secara akademis bahwa
psikologi adalah kajian tentang seorang belajar, prosedur pembelajaran, dan proses
pengajaran.11

C. PENDEKATAN DALAM ILMU PSIKOLOGI


Psikologi merupakan keilmuan dengan cakupan yang sangat luas sehingga dalam mempelajari
psikologi digunakan berbagai pendekatan untuk lebih memudahkan. Pendekatan-pendekatan
tersebut antara lain neurobiologi, perilaku, kognitif, psikoanalitik dan fenomenologi.
1. Pendekatan Neurobiologis
Pendekatan neurobiologis merupakan pendekatan psikologi dengan pemahaman bahwa tingkah
laku manusia didasarkan pada system syaraf dan aktivitas otak. Menggunakan pendekatan
neurobiologis berarti menghubungkan perilaku yang Nampak dengan reaksi kimia dan impuls
listrik yang terjadi didalam tubuh. Proses neurobiologi mendasari timbulnya perilaku dan proses
mental. Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem
syaraf.Pendekatan neurobiologis berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls
listrik dan kimia yang terjadi didalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari
perilaku dan proses mental.12
Pandangan bahwa faktor biologis memainkan peran penting dalam perilaku sosial datang dari
psikologi evoluisioner yang menyatakan bahwa manusia, seperti makhluk lainnya di planet Bumi
ini, telah mengalami proses evolusi biologis selama sejarah keberadaannya, Dan hasil dari proses
ini adalah kita sekarang memiliki sejumlah besar mekanisme psikologis yang merupakan hasil
evolusi yang membantu kita untuk tetap hidup atau mempertahankan keberadaan kita. 13

10
Sutarto Wijono, Psikologi Industri Dan Organisasi:Dalam suatu Bidang Gerak Psikologi
Sumber Daaya Manusia,( Jakarta: Prenadamedia Group, 2010) h.2
11
Faizah, dkk, Psikologi Pendidikan: Aplikasi Teori di Indonesia (Malang:UB Press,2017),h.6
12
Mohammad Ali, Ilmu dan aplikasi pendidikan, (Bandung: PT IMTIMA, 2007),h.127
13
Robert A. Baron dkk, Psikologi sosial, (Jakarta: Erlangga,2003),h.12

5
2. Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku bedasarkan pemahaman bahwan tingkah laku merupakan suatu respon dari
stimulus yang datang. Pendekatan perilaku dapat digambarkan dengan model S-R atau kaitan antara
Stimulus – Respon. Pendekatan ini menunjukkan bahwa tingkah laku merupakan reflek dan
proses mental tidak mempengaruhi perilaku. Pendekatan perilaku dipelopori oleh J.B Watson,
yang kemudian banyak dikembangkan oleh ahli seperti B.F.Skinner. Pendekatan perilaku
kemudian menghasilkan banyak sub-aliran psikologi.
Menurut Watson pentingnya menekankan pendidikan tingkah laku. Ia percaya bahwa dengan
memberikan kondioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat membantu seseorang
anak memmpunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan memebrikan statemen yang sangat ekstrim untuk
mendukung pendapatnya tersebut, dengan mengatakan, “ Berikan kepada saya sepuluh anak, maka
saya akan jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya.”14
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hal-hal yang mempengaruhi perilaku seseorang
sebagian terletak dalam diri individu sendiri yang disebut juga faktor internal sebagian lagi terletak
di luar dirinya atau disebut dengan faktor eksternal yaitu factor lingkungan.
Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo perubahan perilaku dikelompokkan
menjadi 3 (tiga), yaitu :
1) Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang dikarenakan perubahan pada
lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana dia hidup dan beraktifitas
2) Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini terjadi, karena memang
direncanakan sendiri oleh subjek.
3) Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness to change), ialah perubahan yang
terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau program-program baru, maka yang terjadi adalah
sebagian orang cepat mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini
disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda

3. Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa perilaku adalah hasil dari proses mental. Pendekatan
kognitif menjelaskan bahwa individu aktif dalam menangkap, menilai dan menanggapi stimulus.
Hal ini dilakukan individu sebelum memunculkan reaksi. Secara singkat, pendekatan kognitif
memahami bahwa setelah menerima stimulus, individu melakukan suatu proses mental dan tahap
terakhir adalah memberi reaksi atas stimulus yang datang.15
Kognisi adalah cara manusia berfikir. Sedangkan psikologi kognitif adalah ilmuan yang
mempelajari cara berfikir manusia. Jadi psikologi kogniitif adalah sebuah bidang studi tentang
bagaimana manusia memahami, belajar, mengingat dan berfikir tentang suatu imformasi16

14
Husamah dkk, Belajar dan Pembelajaran,(Malang:UMM Pres, 2018 ),h.47
15
Prof. Bimo Walsito, pengantar psikologi (yagyakarta:andi.2004),h.81
16
Robert J. sternbrg psikologi kognitif, (Yogyakarta: pusataka pelajar. 2006) h.2

6
Aspek-aspek kognitif dalam psikologi adalah sebagai berikut :
a. Kematangan, yaitu Semakin bertambahnya usia, maka semakin matang atau bijaksana
seseorang dalam menghadapi rutinitas dan masalah yang dihadapinya.
b. Pengalaman merupakan hasil interaksi antar individu dengan orang lain.
c. Transmisi sosial adalah hubungan sosial dan komunikasi yang sesuai dengan lingkungan.
d. Equilibrasi adalah perpaduan dari pengalaman dan proses transmisi sosial.

4. Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli bernama Sigmund
Freud.Freud meyakini bahwa segala hal tentang kehidupan individu didasarkan dan dikuasai oleh
Alam bawah sadar. Perilaku individu sebagian besar dipengaruhi oleh hal yang tidak disadari
Individu seperti impuls, kehendak dan dorongan. Keingin dan dorongan ditekan dan tetap berada
Dalam alam bawah sadar dan dapat menuntut kepuasan sewaktu-waktu. Perilaku yang
Dimunculkan memang didasarkan alam bawah sadar, namun individu juga melihat norma yang
berlaku. Psikoanalisis Freud dapat dianggap sebagai suatu ilmu baru tentang manusia.
Psikoanalisis dibagi menjadi dua sudut pandang yang berbeda tetapi sangat berkaitan. Pertama,
psikoanalisis menunjukan suatu penelitian terhadap proses psikis. Di mana membahas mengenai
kepribadian yang mencakup struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian. Kedua,
psikoanalisis merupakan teknik mengobati gangguan kesehatan mental yang dialami pasien. Dua
penjelasan tersebut berujung pada pengetahuan psikologi. Artinya keduanya saling terintegrasi,
pemahaman terhadap kepribadian menjadi dasar dalam melakukan terapi atau teknik mengobati
gangguan mental. Sebagai aliran psikologi pertama, psikoanalisis tak lepas dari kritik, sehingga
muncul berbagai aliran baru seperti, behavioristik, humanistik, transpersonal dan yang paling
terakhir adalah psikologi Islam.
Psikoanalisis merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam bimbingan konseling
baik dalam pendidikan maupun dalam bidang sosial. Terlepas dari itu, Sigmund Freud dengan
teori dan pendekatan psikoanalisis menarik untuk dijadikan bahan kajian. Sebagai aliran psikologi,
psikoanalisis tentu banyak kritik tehadap psikoanalisis, sehingga perkembangan psikologi menjadi
dinamis.
Psikoanalisis sebagai sebuah aliran besar dalam psikologi mempunyai jasa besar untuk
mengungkap aspek ketidaksadaran (unconcious) manusia, disamping aspek kesadaran yang telah
menjadi bahan perhatian psikoanalisis sebelum Sigmund Freud. Temuan Freud tentang
ketidaksadaran ini sebagai temuan besar dalam psikologi modern.17

5. Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan fenomenologi menekankan pengalaman subyektif individu. Tingkah laku individu
dipengaruhi berbagai pandangannya mengenai diri dan dunia atau fenomena mengenai
dirinya.Konsep mengenai diri dan aktualisasi diri sangat mempengaruhi perilaku individu
berdasarkan pendekatan ini. Para ahli psikologi fenomenologi, dipihak lain lebih menitik beratkan
pengertian mengenai kehidupan individu bagian dalam dan pengertian mengenai pengalaman
individu daripada mengembangkan teori atau meramalkan perilaku. 18

17
Djamaludin Ancok, Membangun Paradigma Psikologi Islam, (Yogyakarta: Sipress, 1994), h 46.
18
Isharta Pambudi Tama dan Dewi Hardiningtyas, PSIKOLOGI INDUSTRI : Dalam Perspektif
Sistem Industri ( Malang : UB Pers, 2017) h

7
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah kami tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Psikologi berasal
dari kata Yunani “Psyche” yang artinya “jiwa” dan “Logos” artinya “ilmu pengetahuan”. Jadi
secara harfiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar
belakangnya.
Menurut Robert H.Thoules, psikologi sekarang dipergunakan secara umum untuk ilmu tentang
tingkah laku dan pengalaman manusia. Namun dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh
para ilmuan psikologi, secara umum psikologi mencoba meneliti dan mempelajari sikap dan
tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala-gejala kejiwaan yang berada di belakangnya.
Karena jiwa itu sendiri bersifat abstrak, maka untuk mempelajari kehidupan kejiwaan manusia
hanya mungkin dilihat dari gejala yang tampak, yaitu pada sikap dan tingkah laku yang
ditampilkannya.
Psikologi terbagi ke dalam dua bagian yaitu psikologi umum (general phsychology) yang
mengkaji perilaku pada umumnya. Psikologi umum mengkaji sejarah dan definisi psikologi,
manusia, fungsi-fungsi psikis, kehkususan individual, interaksi sosial, dan gangguan mental.
Sedangkan psikologi khusus terdiri dari Psikologi perkembangan, Psikologi kepribadian, psikologi
sosial, psikologi klinis, psikologi abnormal, psikologi industry dan psikologi pendidikan.
Psikologi merupakan keilmuan dengan cakupan yang sangat luas sehingga dalam mempelajari
psikologi digunakan berbagai pendekatan untuk lebih memudahkan. Pendekatan-pendekatan
tersebut antara lain neurobiologi, perilaku, kognitif, psikoanalitik dan fenomenologi.

SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan,masih banyak
terdapat kesalahan-kesalahan,baik dalam bahasanya,materi,dan penyusunannya. Oleh karena
itu,penulis sangat mengharapkan kritik,saran dan masukkan yang dapat membangun penulisan
makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial, Jakarta: Rineka Cipta.


Nata, Abuddin. 2013. Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Daulay,Nurussakinah. 2014.Pengantar psikologi dan pandangan Al-qur’an tentang
psikologi,jakarta:Prenadamedia group.
Sarlito W.Sarwono, Pengantar Psikologi Umum (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009)
Supratiknya, Mengenal Perilaku abnormal, (Yogyakarta: Kanisius, 2001).
Veithzal Rivai Zainal, The Economic of Education, Mengelolola Pendidikan Secara Profesional
untuk Meraih Mutu dengan Pendekatan Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014)
Yusuf dan Nurihsan, Teori Kepribadian (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2007).
Zulkifli L,Psikologi Perkembangan.Bandung, (PT.Remaja Rosdakarya, 2006).
Faizah, dkk, Psikologi Pendidikan: Aplikasi Teori di Indonesia ( Malang : UB Press, 2017)
Mohammad Ali, Ilmu dan aplikasi pendidikan, (Bandung: PT IMTIMA, 2007)
Robert A. Baron dkk, Psikologi sosial, (Jakarta: Erlangga,2003).
Sutarto Wijono, PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI: Dalam suatu Bidang Gerak
Psikologi Sumber Daaya Manusia,( Jakarta: Prenadamedia Group, 2010)
Husamah dkk, Belajar dan Pembelajaran, ( Malang: UMM Pres, 2018 )
Prof. Bimo Walsito, pengantar psikologi ( yagyakarta: andi. 2004)
Robert J. sternbrg, Psikologi kognitif, (Yogyakarta: pusataka pelajar. 2006)
Djamaludin Ancok, Membangun Paradigma Psikologi Islam, (Yogyakarta: Sipress,1994).
Isharta Pambudi Tama dan Dewi Hardiningtyas, PSIKOLOGI INDUSTRI : Dalam Perspektif
Sistem Industri ( Malang : UB Pers, 2017)

Anda mungkin juga menyukai