Anda di halaman 1dari 12

MENANGGAPI ORANG LAIN DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Antarpribadi Dosen


Pengampu :
Fatma Indiriani, M.Psi

Disusun oleh :

Destya Aulia 0303213121

Yola Noperiyanti 0303212092


Riska Aziza 0303213079

Siti Hajar 0303212064

PRODI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FALKUTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT, pencipta alam
semesta, yang telah melimpahkan berbagai nikmat kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.Shalawat berangkai salam kita ucapkan kepada
baginda kita Nabi Muhammad saw.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi


Antarpribadi yang diampu oleh ibu Fatma Indriani. Kepada ibu dosen pengampu
Penulis mengucapkan banyak terimakasih atas bimbingan dan arahan perkuliahan
serta pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan, kekurangan, dan kekeliruan


dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik tetap diharapkan demi
perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Terima kasih.

Medan, 30 Oktober 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A.Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B.Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C.Tujuan Masalah ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2

A.Pengertian Menanggapi Orang Lain ............................................................................ 2


B.Bentuk Tanggapan Tanggapan Menanggapi Orang Lain ............................................. 3
C. Arti Penting Menanggapi Orang Lain ......................................................................... 4
D. Langkah langkah menanggapi orang lain ................................................................... 5
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 8

A.Kesimpulan .................................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Segala sesuatu yang penting untuk mempertahankan kehidupan manusia
bergantung pada komunikasi. Sebab manusia adalah hewan sosial yang bergantung
pada manusia lain untuk kelangsungan hidup dan interaksi sosialnya. Kehidupan
manusia dan komunikasi saling terkait erat; komunikasi manusia sudah ada sejak
awal zaman. Manusia menjalin hubungan melalui komunikasi, baik komunikasi itu
berbentuk nonverbal (simbol, gambar, atau media komunikasi lainnya) maupun
verbal (bahasa). Selain itu, alasan pentingnya komunikasi adalah untuk menjamin
kelangsungan hidup, membina hubungan, dan mencapai kebahagiaan.
Berbicara merupakan salah satu komponen pendukung komunikasi yang
krusial. Pandangan ini juga didukung lebih lanjut oleh Kuntaraf yang menyatakan
bahwa berbicara merupakan komponen yang paling krusial karena percakapan
merupakan alat untuk mempererat tali kekeluargaan dan juga bergantung pada
kapasitas ekspresi diri seseorang (Wijayanti, 2013, p. 129).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian menaggapi orang lain?
2. Bagaimana bentuk tanggapan tanggapan menanggapi orang lain?
3. Apa arti penting dalam menanggapi orang lain?
4. Bagaimana langkah langkah menanggapi orang lain?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa pengertian menanggapi orang lain.
2. Mengetahui bagaimana bentuk tanggapan tangapan menanggapi orng lain.
3. Mengetahui apa arti penting dalam menanggapi orang lain.
4. Mengetahui bagaimana langkah langkah menanggapi orang lain.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Menanggapi Orang Lain


Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan kehadiran orang lain setiap
saat. Selain itu, manusia terkadang digambarkan sebagai makhluk komunikasi,
artinya manusia selalu memanfaatkan komunikasi dengan orang lain untuk
memenuhi dorongan sosialnya. Oleh karena itu, manusia memerlukan reaksi orang
lain terhadap setiap pesan yang disampaikannya. Keinginan dan keinginan tidak
dapat terpenuhi tanpa adanya respon dari orang lain, karena respon itulah yang
mengawali interaksi atau komunikasi lebih lanjut. Komunikasi akan berakhir
dengan berbagai praduga dan asumsi jika tidak ada tanggapan.
Komunikator harus terampil dan sadar akan konteks komunikasi agar dapat
ditanggapi oleh orang lain. Reaksi seseorang terhadap orang lain dapat dipengaruhi
oleh situasi dan keadaan. Misalnya, respons yang berbeda diberikan dalam skenario
akar stres dibandingkan dengan keadaan tanpa tekanan; begitu pula dalam keadaan
kenyang, respon yang berbeda diberikan ketika lapar, dan lain sebagainya. Agar
komunikasi dapat terus berlangsung, komunikator harus memberi tanggapan
kepada komunikan. Rasa saling percaya juga diperlukan karena pesan dapat
dikomunikasikan dan ditanggapi secara efektif sesuai dengan konseptualisasinya.
Menurut Liliweri (2005: 255), prasangka dapat menghambat hubungan
interpersonal antar pihak apabila dikomunikasikan oleh salah satu atau keduanya
sehingga menimbulkan tanggapan negatif. Penjelasan biologis dapat digunakan
untuk mengidentifikasi prasangka, dan dalam komunikasi, ekspresi wajah dan
perilaku dapat digunakan untuk menunjukkan prasangka. Selain itu, penjelasan
psikologis sosial dan budaya dapat digunakan untuk menjelaskannya.
Konteks sosial dan budaya, serta iklim psikologis, berdampak besar pada cara
kita merespons orang lain. Oleh karena itu, baik komunikator maupun komunikan
perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut agar tujuan komunikasi interpersonal
dapat tercapai. Seorang ayah mungkin mengatakan kepada anaknya, misalnya,
bahwa ketika dia lapar, perilakunya akan berbeda dengan ketika dia merasa puas
dan tenang. Misalnya, ketika seseorang lapar, dia mungkin tidak merespons atau
berkomunikasi sama sekali seperti yang diharapkan. Sebaliknya dalam suasana
santai, tujuan komunikasi antarpribadi dapat tercapai karena respon atau
komunikasi yang dihasilkan akan tampak sangat menyenangkan dan bersahabat.
Memberikan tanggapan atau reaksi terhadap pesan-pesan yang muncul ke
permukaan pada saat berkomunikasi adalah pengertian menanggapi orang lain.
Faktor terpenting dalam menentukan apakah akan melanjutkan atau mengakhiri
komunikasi adalah jawaban ini. Mulyana (2009: 144–1455) menegaskan ada dua

2
jenis respon yang terjadi dalam komunikasi: afirmatif dan negatif. Respons
menyenangkan yang benar-benar dapat dimengerti adalah respons positif.
Sebaliknya, respons negatif adalah reaksi yang tidak terduga dan tidak diinginkan.
B. Bentuk Tanggapan Tanggapan Menanggapi Orang Lain
Johnson sebagaimana dikutip oleh Supratikaya (1995: 73) menyebutkan
tanggapan-tanggapan yang diberikan kepada orang lain memiliki pengaruh yang
sangat penting artinya. dalam kehidupan orang lain. Apabila tanggapan itu
disampaikan melalui hasil pengolahan dan implikasinya dirasakan langsung. Ada
beberapa kemungkinan tanggapan berpengaruh pada orang lain, di antaranya:

• Menasihati dan memberikan penilaian atau tanggapan evaluatif.


• Menganalisis dan menafsirkan atau tanggapan interpretatif.
• Meneguhkan dan memberikan dukungan atau tanggapan suportif.
• Menanyai dan menyelidik.
• Memfrasekan dan memahami.

Ada lima jenis tanggapan yang dapat dilakukan dalam komunikasi antarpribadi,
dan konselor sering kali menggunakan kelima jenis tanggapan ini.

a) Tanggapan Evaluatif
Tanggapan penasehat, nama lain dari tanggapan evaluatif, biasanya
melibatkan keputusan yang harus diambil oleh seseorang. Jawaban yang
diberikan mencakup saran mengenai apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan. Untuk mengambil tindakan guna mengatasi masalah saat ini,
respons ini menjadi sebuah faktor.
b) Tanggapan Interpretatif
Respon yang diberikan setelah melalui proses analisis dengan
mengambil pandangan yang komprehensif disebut dengan respon
interpretatif. Jangan hanya berhenti pada satu kata atau ide. Rumus 5w+1h
dapat digunakan untuk menentukan jumlah minimum analisis yang perlu
diselesaikan.
Respons interpretatif ini biasanya berfokus pada masalah dan
memerlukan analisis yang menyeluruh dan kritis. Responden benar-benar
memahami masalahnya dan saran perbaikannya. Tentu saja derajat ilmu dan
disiplin keilmuan yang dimiliki sangat menentukan hal tersebut. Dalam
situasi ini, suatu masalah perlu dianalisis secara cermat.

3
c) Tanggapan Suportif
Orang sering kali mempunyai ketidakpastian dalam kehidupan sehari-
hari mengenai sikap dan tindakan yang akan mereka ambil karena
kepentingan atau untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Dalam hal
ini, setelah menerima analisis beserta langkah-langkah yang diperlukan,
responden sesekali akan memberikan umpan balik dan komentar untuk
mendukung atau memperkuat tindakan yang diambil. Seorang konselor
akan sering memberikan konfirmasi atau kekuatan terhadap argumen dan
tindakan yang dipilih klien untuk menanggapi masalah yang diajukan klien.

d) Tanggapan Menyelidik
Setelah diskusi yang panjang, respon menyelidik adalah respon yang
disampaikan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bijaksana.
Jangan membuat pertanyaan yang bersifat menghukum atau berisi daftar
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Pertanyaan reaktif adalah
pertanyaan yang memungkinkan seseorang memberikan tanggapan.
e) Tanggapan Memfrasekan atau Memahami
Merefleksikan atau memahami sikap, pikiran, dan perasaan orang lain
merupakan respon pemahaman. berdasarkan kesadaran akan pola pikir ini.
Dapat kita simpulkan bahwa agar seseorang dapat menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya maka ia harus memberikan respon.
Di antara kegunaan itu adalah:
a. Untuk membantu memahami pikiran dan perasaan pengirim pesan
lebih mendalam dan lebih lanjut.
b. Menambah pemahaman terhadap masalah yang dihadapi oleh
pengirim pesan.
c. Untuk membantu supaya tanggapan yang diberikan tidak keliru dan
salah.
C. Arti Penting Menanggapi Orang Lain
Mengapa kita harus membalas orang lain? Tanggapan cepatnya adalah masalah
muncul karena manusia tidak sempurna. Terkadang masalah dapat diselesaikan
dengan sendirinya, dan di lain waktu memerlukan bantuan untuk
menyelesaikannya. dukungan dari orang lain. Selain itu, karena manusia juga ingin
hidup, salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan meminta bantuan orang
lain untuk mengenali, menghargai, dan mendukung keadaan yang mereka alami.
Ada beberapa alasan mengapa begitu penting menanggapi orang lain, di
antaranya:

4
1. Memberikan pertimbangan pada orang lain Menanggapi pesan komunikan
berarti memberikan respons dalam berbagai bentuk sehingga komunikator
yang menyampaikan pesan bisa menangkap berbagai makna dari tanggapan
yang diberikan oleh komunikan.
2. Membantu menyelesaikan masalah orang lain Tanggapan yang diberikan
juga bisa menyelesaikan masalah, baik yang dihadapi oleh komunikator
maupun komunikan.
3. Belajar memahami orang lain Menanggapi orang lain pada dasarnya dapat
memahami orang lain. Dari respons yang diberikan berarti ada keterbukaan
yang dibangun oleh orang yang menanggapi sehingga terjalin satu maksud
tertentu yang hendak dibicarakan atau didiskusikan.
4. Meningkatkan rasa empati pada orang lain Menanggapi orang lain juga
mempunyai kesempatan dan peluang bagi manusia dalam berempati-peduli
pada orang lain. Ikut memberikan perhatian dan merasakan kondisi orang
lain.
5. Menyadari pentingnya perkawanan dalam kehidupuan Menanggapi orang
lain juga ikut membangun kesadaran pentingnya membangun perkawanan,
membangun relasi dengan orang lain, membangun hubungan yang baik
dengan orang lain. Perkawanan merupakan aspek sosial bagi manusia
karena manusia tidak mampu hidup sendiri dan harus mendapatkan bantuan
orang lain.
6. Membangun komunikasi yang harmonis Menanggapi orang lain berarti
memperikan respons kepada orang lain. Respons itu biasanya jelas
menunjukkan kepada yang lebih baik. Respons yang baik sangat membuka
peluang untuk terjadinya komunikas. selanjutnya dengan baik atau
harmonis.
Banyak sekali sebenarnya kegunaan dari menanggapi orang lain. Minimal kita
memiliki proses untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan pada orang lain,
di samping memberikan analisis-analisis terhadap penyelesaian masalah orang lain.

D. Langkah langkah menanggapi orang lain


Karena menanggapi orang lain sudah menjadi kebiasaan kita, penting untuk
diketahui bahwa sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai tanggung jawab
terhadap satu sama lain. Namun karena ini adalah pekerjaan profesional dan
menanggapi orang lain memerlukan tindakan dan perubahan segera, Anda
diharapkan menangani orang lain dengan hati-hati. Tujuannya adalah agar utusan
tersebut mencapai pencerahan dan mengambil tindakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Daripada merespons dengan cara yang dapat memperburuk
hubungan antarpribadi, lebih baik bersikap penuh perhatian, berhati-hati, dan
berempati terhadap situasi orang lain.

5
Berikut ini beberapa langkah yang dapat di lakukan seseorang dalam
menanggapi orang lain dalam berkomunikasi antar pribadi :
1. Penerimaan
Sudah menjadi fakta umum bahwa reaksi awal kita terhadap sesuatu
menentukan apakah kita menganggapnya membahagiakan, dapat dipercaya,
atau kurang mengesankan. Penting untuk memberikan kesan pertama sebaik
mungkin dengan, paling tidak, tersenyum tulus, menjaga ketenangan, dan
menggunakan bahasa yang baik. Minimal, responden dapat membaca
isyarat nonverbal dan ekspresi wajah orang yang menyampaikan pesan
kepadanya selama resepsi tersebut. Tahap penerimaan mewakili fase
pembelajaran awal responden. Di sinilah diperlukan perilaku dan tindakan.
yang sebenarnya membantu orang yang mendekatinya untuk percaya pada
orang yang dia minta jawabannya.
Belajar dari tingkah awal dari seseorang ini merupakan sesuatu yang
harus dilakukan ketika menerima seseorang Minimal dengan memahami
dan menganalisis perilaku awal seseorang itu akan dapat dihindari, antara
lain:
a) Kegugupan
b) Kemunafikan dan
c) Kekhawatiran berlebihan
2. Mendengar
komunikasi, dan seseorang akan mendengarkan dan merespons.
Pastikan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa pretensi.
Seseorang dapat belajar banyak dari pengirim pesan hanya dengan
mendengarkan. Responden mempunyai dua kesempatan utama ketika
mendengarkan: pertama, mereka dapat belajar lebih banyak, dan kedua,
mereka dapat menguraikan pesan yang disampaikan. Selain memberikan
perhatian yang cermat, responden akan mempunyai banyak kesempatan
untuk mengumpulkan informasi dari orang lain sebelum menyusun
tanggapan akhir.
3. Mengamati
Informasi dicari melalui observasi. Selain mendengarkan, responden
pesan juga memperhatikan dengan cermat apa yang terjadi saat mereka
mempelajari lebih banyak rincian tentang pesan, pengirim, atau keseluruhan
pesan untuk mengumpulkan informasi yang tepat dan memastikan bahwa
tanggapan tidak hanya diperoleh dari informasi yang tidak jelas. Sebenarnya
data mengenai pesan yang ingin disampaikan juga dikumpulkan melalui
observasi. Ada tiga metode utama untuk mengetahui informasi tentang

6
seseorang: strategi interaktif, aktif, dan pasif (Litdejohn dan Foss, 2009,
219).
4. Melakukan pemetaan masalah
Mengikuti proses mendengarkan adalah prosedur pemetaan masalah
yang dimaksudkan. Menggunakan alat pemetaan masalah dapat membantu
mengidentifikasi ide inti atau fokus pesan. Menjadi fokus sangat penting
untuk menghasilkan respons. Biasanya, analisis sebab akibat atau
identifikasi masalah berdasarkan pertimbangan rasional dan masuk akal
digunakan untuk menjelaskan pemetaan masalah.
5. Menganalisis
Responden menjalani proses pemrosesan ketika mereka menganalisis.
Analisis biasanya disebut sebagai proses komunikasi intrapersonal, yang
melibatkan pemrosesan apa yang telah dipetakan sambil mendengarkan
pesan dan berkomunikasi dengan diri sendiri. Selain memberikan respon,
analisis akan menunjukkan adanya model sikap yang berkembang antara
kedua pihak. Karena analisis mencakup segala sesuatu yang muncul selama
percakapan, bukan hanya persoalan pesannya.
Menurut Digman (Littlejohn dan Foss, 2009: 99), ada lima model sifat yang
terindentifikasi selama proses seseorang melakukan hubungan atau komunikasi
dengan orang lain, yakni:
1) Neuroticism disebut juga dengan kecenderungan untuk merasakan emosi
negatif dan kesedihan.
2) Extraverion atau disebut juga dengan kecenderunganuntuk menikmati
berada dalam kelompok, menjaditegas, dan berpikir optimistis.
3) Oppenes atau kecenderungan untuk menjadi reflektif,memiliki imajinasi,
memerhatikan perasaan dari dalam hati dan menjadi pemikir mandiri.
4) Agreeableness suatu kecenderungan untuk menyukai dan menjadi simpatik
kepada orang lain, ingin membantuorang lain dan menghindari permusuhan.
5) Conscientiousness disebut juga kecenderungan menjadi pribadi yang
disiplin, melawan gerakan hati nurani,terorganisir dan memahami
penyelesaian tugas.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Iklim psikologis, serta konteks budaya dan sosial, memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap cara kita merespons orang lain. Oleh karena itu, baik
komunikator maupun komunikan harus sangat menyadari faktor-faktor ini untuk
mencapai tujuan komunikasi interpersonal. Sebagai gambaran, seorang ayah
mungkin mengatakan kepada anaknya bahwa saat ia lapar, perilakunya akan
berbeda dengan saat ia merasa kenyang dan tenteram. Misalnya, saat seseorang
lapar, ada kemungkinan ia tidak memberikan respons atau bahkan berkomunikasi
seperti yang diharapkan. Sebaliknya dalam suasana santai, tujuan komunikasi
antarpribadi dapat tercapai karena respon atau komunikasi yang dihasilkan akan
tampak sangat menyenangkan dan bersahabat. Memberikan tanggapan atau reaksi
terhadap pesan-pesan yang muncul ke permukaan pada saat berkomunikasi adalah
pengertian menanggapi orang lain.
Faktor terpenting dalam menentukan apakah akan melanjutkan atau mengakhiri
komunikasi adalah jawaban ini. Karena menanggapi orang lain sudah menjadi
kebiasaan kita, penting untuk diketahui bahwa sebagai makhluk sosial, manusia
mempunyai tanggung jawab terhadap satu sama lain. Namun karena ini adalah
pekerjaan profesional dan menanggapi orang lain memerlukan tindakan dan
perubahan segera, Anda diharapkan menangani orang lain dengan hati-hati.
Tujuannya adalah agar utusan tersebut mencapai pencerahan dan mengambil
tindakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Daripada merespons dengan cara
yang dapat memperburuk hubungan antarpribadi, lebih baik bersikap penuh
perhatian, berhati-hati, dan berempati terhadap situasi orang lain.
B. Saran
Makalah yang telah kami susun ini pastinya tidak luput dari kekurangan atau
jauh dari kata sempurna, kami sebagai kelompok penyusun makalah mengharapkan
kepada teman-teman serta dosen pengampu, semoga makalah yang kami susun
dapat mudah dipahami dan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua maupun
bermanfaat bagi diri kami pribadi. Kami sebagai pemakalah mengharapkan kritik
dan saran dari teman teman agar kedepan nya makalah kami bisa lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Silfia Hanani,2017,komunikasi antar pribadi: teori dan praktik ,Yogyakarta , Ar


Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai