Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
INTERAKSI SOSIAL

Dosen Pengampu:
Laila Fitri Nur Hidayah, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
1. Nur Halimah Setyaningsih (2186208031)
2. Nur Mila Naim (2186208032)
3. Yayang Nur Halimah Safitri (2186208036)
4. Yoga Pandu Widodo (2186208037)
5. Samsul Hadi (2186208034)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURAKARTA
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan yang


Maha Pengasih dan Penyayang. Kasih-Nya tiada batas dan sayang-Nya melimpah
kepada hamba-Nya. Atas rahmat dan pertolongan Allah, kami mampu
menyelesaikan  penyusunan makalah tentang “Interaksi Sosial”.
Makalah tersebut kami susun dengan maksud sebagai bahan presentasi
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan dan menjadikan penambahan wawasan
sekaligus  pemahaman terhadap materi tersebut. Harapan kami, semoga setelah
penyusunan makalah ini selesai kami semakin memahami Psikologi Pendidikan.
Di lain sisi, kami mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga
dalam  penyusunan makalah ini. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, khususnya kepada:
1. Bu Laila Fitri Nur Hidayah S. Pd., M. Pd. selaku Dosen Pengampu
“Psikologi Pendidikan” yang telah memberikan pengarahan terkait
penyusunan makalah ini.
2. Rekan-rekan UNU Surakarta yang senantiasa memberikan motivasi agar
tugas ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.
Akhirnya, semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami
selaku  penyusun dan umumnya bagi seluruh pembaca. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan saran, kritik, serta  bimbingan dari para dosen demi
penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kami. Akhirnya kami mohon maaf atas segala kekurangan.
Surakarta, 30 Oktober 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
A. PENDAHULUAN......................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................3
C. PEMBAHASAN........................................................................................................4
1. Komunikasi............................................................................................................4
2. Sikap......................................................................................................................6
3. Tingkah laku kelompok..........................................................................................7
4. Norma Sosial..........................................................................................................9
D. KESIMPULAN..........................................................................................................1
E. DAFTAR PUSTAKA................................................................................................2

iii
A. PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk sosial karena manusia membutuhkan
manusia lainnya dalam kehidupan. Kemampuan dalam hubungan sosial antara
satu manusia dengan manusia lain diperlukan suatu interaksi sosial.
Kemampuan berinteraksi dengan orang di sekitar merupakan salah satu aspek
penting dalam perkembangan sosial, hal ini disebabkan karena tanpa adanya
interaksi sosial maka tidak akan tercipta kehidupan antar manusia.
Dalam suatu masyarakat sosial, termasuk kelompok masyarakat
yang di dalamnya ada kamu sebagai salah satu anggotanya, interaksi dapat
ditemukan setiap saat, seperti saat kita dibangunkan pagi-pagi, mendengarkan
guru di kelas, hingga melihat video dari ponsel, itu semua adalah contoh dari
interaksi.Interaksi sosial merupakan kunci dari sebuah aktivita sosial karena
tanpa adanya hal tersebut maka kehidupan bersama antar umat manusia tidak
akan tercipta.
Soerjono Soekanto menegaskan bahwa interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara
orang-orang per orangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara
orang per orang dan kelompok manusia. Interaksi sosial merupakan kunci
semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak mungkin ada
kehidupan bersama. Bertemunya orang per orang secara badaniah belaka tidak
menghasilkan pergaulan hidup. Pergaulan hidup baru terjadi apabila setiap
orang dalam pergaulan itu terlibat dalam suatu interaksi.
Interaksi sosial merupakan jaringan sosial yang dilakukan antara
individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, maupun antara
individu dengan kelompok. Selain itu, interaksi sosial juga sebagai pokok
utama dari kehidupan sosial, karena tanpa adanya interaksi sosial kehidupan
bersama tidak berjalan dengan baik. Interaksi sosial adalah proses saling
memengaruhi antar anggota masyarakat sosial, baik dengan bahasa, simbol,
maupun bahasa tubuh.
.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian komunikasi dalam interaksi sosial ?
2. Bagaimana pengertian sikap dalam interaksi sosial ?
3. Bagaimana pengertian tingkah laku kelompok dalam interaksi sosial ?
4. Bagaimana pengertian norma sosial dalam interaksi sosial ?

2
C. PEMBAHASAN
1. Komunikasi
Dance (1967) mengartikan komunikasi sebagai usaha "menimbulkan
respon melalui lambang-lambang verbal" ketika lambang-lambang verbal
tersebut bertindak sebagai stimuli kalau dilihat dari psikologi behaviorisme
(Rahmat, 2001: 3). Ditambahkan Raymond S. Ross (1974:7) bahwa
komunikasi sebagai proses transaksional yang meliputi pemisahan, dan
pemeliharaan bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga
membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti
atau respons yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber (idem).
Komunikasi dan psikologi adalah bidang yang saling berkaitan satu
sama lain, terlebih sama-sama melibatkan manusia. Komunikasi adalah
kegiatan bertukar informasi yang dilakukan oleh manusia untuk mengubah
pendapat atau perilaku manusia lainnya. Sementara, perilaku manusia
merupakan objek bagi ilmu psikologi. Sehingga, terbentuklah teori psikologi
komunikasi. Komunikasi merupakan sebuah peristiwa sosial yang terjadi
ketika seorang manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Secara
psikologis, peristiwa sosial akan membawa kita kepada psikologi sosial.
Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.
Proses komunikasi ini dapat dilakukan dalam diri manusia sendiri,
orang lain dan kumpulan manusia dalam proses sosial (massa). Merujuk
pendapat tersebut maka Burgon & Huffner (2002) mengkategorikan 3 jenis
komunikasi, yaitu:
a. Komunikasi intrapersonal; komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri
maka tindak balas yang dilakukan ialah dalam internal diri sendiri.
Contoh, komunikasi yang terjadi saat kita merenung, berdialog dengan
diri sendiri (baik sadar maupun secara tidak sadar, misalnya sedang
tidur).
b. Komunikasi interpersonal; komunikasi yang dilakukan dengan orang
lain sehingga tindak balas dan evaluasinya memerlukan orang lain.

3
Contoh, komunikasi dengan pacar, teman, dosen, orang tua dan lain
sebagainya.
c. Komunikasi massa; komunikasi yang dilakukan dalam kumpulan
manusia yang terjadi proses sosial di dalamnya, baik melalui media
atau langsung dan bersifat one way communication. Contoh,
komunikasi yang terjadi di televisi, web-site, blog, iklan dan lain
sebagainya.
2. Sikap
a. Pengertian sikap
Sikap memiliki arti sebagai perilaku seseorang baik secara
individu, masyarakat, terlebih tindakan terhadap satu kaum. Dengan
begitu, perilaku negatif individu mengenai satu topik tak akan berubah
menjadi tingkah laku yang positif apabila tingkah laku yang
ditunjukkan negatif itu artinya tingkah laku yang dilakukan akan
berdampak terhadap perilaku selanjutnya. Dalam pengertian yang
sempit tingkah laku diartikan sebagai penglihatan yang mengarah
kepada psikis seseorang. Tingkah laku merupakan sebuah keseriusan
individu ketika bereaksi dengan berbagai macam keadaan, objek
ataupun subjek dengan senang maupun tidak senang (Isbandi
Rukminto: 2013).
Pada dasarnya orang menganggap bahwasanya tingkah laku
merupakan keseriusan seseorang terhadap tindakan yang dilakukan
dengan berbagai macam cara. Keseriusan bereaksi atau tingkah laku
seseorang terhadap suatu keadaan, subjek atau objek. Dengan
terjadinya keadaan tersebut maka kemungkinan akan muncul sebuah
perasaan seperti perasaan suka (respon atau suka), (tidak respon atau
tidak senang), dan tingkah laku tidak mau tahu.
Dalam buku Arifin dengan judul psikologi sosial Sarlito
Wirawan mengatakan bahwa sikap merupakan kesediaan pada diri
seseorang ketika berperilaku mengenai objek khusus (Bambang
Syamsul Arifin: 2015). Dari sebagian pendapat para ahli tersebut maka

4
dapat diperoleh kesimpulan yaitu sikap dikatakan sebagai kesadaran
individu untuk bertingkah laku dalam memberikan tanggapan/respon
terhadap objek dan terbentuk melalui pengalaman langsung seseorang.
b. Fungsi Sikap
Dalam buku Rina (Rina, T: 2014), Daniel Katz membagi empat
peranan perilaku diantaranya:
1) Peran realistis Menggunakan perangkat senang atau bukan,
perilaku atau kesenangan serta mencegah yang menyerahkan
reaksi nyata atau kecukupan.
2) Peran bertahan untuk diri Seseorang lebih sering
menumbuhkan perilaku khusus demi mempertahankan
kepribadiannya sebab pengikisan kejiwaan. Pengikisan
kejiwaan ada karena faktor latar belakang yang kurang
menggembirakan individu, individu tersebut melahirkan sebuah
pemikiran melalui pengembangan perilaku nyata akan cara
hidup yang tenang.
3) Peran sebagai nilai mahal Mengungkapkan kualitas yang
diyakini fungsi tersebut mengharuskan demi mengungkapkan
secara spesifik cermin dirinya dan juga kualitas dasar yang
diyakininya
4) Peran sebagai manajemen pengetahuan Berhubung minimnya
daya tampung akal manusia saat menangani masukan, sampai
individu lebih sering bersandar dengan kemampuan yang
didapat berdasarkan pengetahuan serta masukan dari keadaan
sekitar.
3. Tingkah laku kelompok
Tingkah laku kelompok adalah suatu studi yang menyangkut
aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu. la meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh
organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari
pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan

5
studi ini adalah untuk mendeterminasi bagaimanakan perilaku manusia itu
mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi. (Thoha,
2007:5).
Dalam perspektif system pengendalian manajemen,
Sokarno, 2002:11, mengemukakan bahwa tingkah laku kelompok
merupakan "crucial" untuk dapat memahami, menjelaskan,
memperkirakan dan mempengaruhi/mengubah perilaku manusia yang
terjadi di organisasi tempat kerja. Pengertian ini mengandung tiga unsur
pengertian yaitu 1) tingkah laku kelompok mencermati tingkah laku yang
kasat mata, seperti diskusi dngan temankerja, mengoperasikan computer,
menyuusun laporan.; 2) tingkah laku kelompok mempelajari tingkah laku
manusia sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok organisasi;
3) tingkah laku kelompok juga menganalisis perilaku kelompok dan
organisasi sendiri.
Menurut Duncan yang dikutip oleh Thoha bahwa bidang
baru dari ilmu tingkah laku yang dikembangkan dengan titik perhatiannya
pada pemahaman perilaku manusia di dalam suatu organisasi yang sedang
berproses, dinamakan tingkah laku kelompok. Serentetan defenisi tentang
tingkah laku kelompok selalu titik awal pemberangkatannya dimulai dari
perilaku manusia dan atau lebih banyak menekankan pada aspek-aspek
psikologi dari tingkah laku individu. Hal-hal lain yang kiranya bisa
dipertimbangkan, seperti yang dijelaskan oleh Duncan, (1984 : 7) antara
lain:
a. Studi tingkah laku kelompok termasuk di dalamnya bagian-bagian
yang relevan dari semua ilmu tingkah laku yang berusaha
menjelaskan tindakan-tindakan manusia di dalam organisasi. Oleh
karenanya semenjak uang merupakan bagian dari alasan orang
untuk mencari pekerjaan, maka aspek ekonomi tertentu adalah
relevan bagi ilmu organisasi ini. Dan juga sejak tingkah laku orang
dipengaruhi oleh perfomannya, maka psikologi adalah relevan

6
pula, sosiologi demikian pula, ia bisa menjelaskan pengertian
pengaruh kelompok terhadap tingkah laku individu.
b. Tingkah laku kelompok sebagaimana suatu disiplin mengenal
bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur dan
siapa yang bertanggung jawab untuk pelaksanaanya. Oleh
karenanya ilmu ini memperhitungkan pula pengaruh struktur
organisasi terhadap perilaku individu.
c. Walaupun dikenal adanya keunikan pada individu, namun tingkah
laku kelompok masih memusatkan pada kebutuhan manajer untuk
menjamin bahwa keseluruhan tugas pekerjaan bisa dijalankan.
Sehingga kesimpulannya ilmu ini mengusulkan beberapa cara agar
usaha-usaha individu itu bisa terkoordinasi dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Bentuk tingkah laku yang tampak dari individu yang bergabung dalam
kelompok menurut pengamatan Effendy (2009) antara lain:
1) Imitasi
Imitasi adalah bentuk tanggapan yang dipelajari atas hasil interaksi
antara sesam anggota kelompok, mediaa massa, serta pengaruh
lingkungan. Imitasi tidak selalu bersifat positif, melainkan banyak
tingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma kebudayaan dan
gaya hidup masyarakat sehingga dapat berpengaruh kepda
kehidupan dan produktivitas kelompok.
2) Sugesti
Sugesti merupakan suatu kondisi yang diterima oleh seseorang dari
orang lain yang memiliki otoritas, prestise sosial yang tinggi atau
ahli dalam lapangan kerja atau bidang tertentu, sehingga
mempengaruhi tingkah laku atau adat kebiasaan dari orang lain
tanpa suatu pertimbangan. Itu artinya setiap orang yang bergabung
dalam kelompok ada potensi untuk memiliki role model sebagai
sosok yang ia hormati dan idolakan sehingga mempengaruhinya
dalam berinteraksi dengan sesama anggota kelompok yang lain.

7
3) Simpati
Simpati adalah bentuk ketertarikan perasaan seseorang dari orang
lain. Perasaan simpati dapat muncul secara tiba-tiba atau lambat
laun. Pada prinsipnya, simpati timbul sebagai proses yang
berdasarkan penilaian perasaan, bukan atas dasar pemikiran yang
logis dan rasional.
4. Norma Sosial
a. Pengertian Norma Sosial
Norma-norma kelompok dan norma-norma sosial tidak akan
timbul dengan sendirinya tetapi terbentuk di dalam interaksi sosial
antar individu di dalam kelompoksosial. Nilai sosial senantiasa terjadi
bersamaan dengan adanya interaksi manusia didalam kelompok.
Dengan kata lain, norma sosial adalah hasil dari interaksi social
antaranggota suatu kelompok.Oleh karena norma sosial merupakan
interaksi dari kelompok, maka nilai sosialsebenarnya sama dengan
norma kelompok. Pengertian norma sosial dirumuskan olehSherif
dalam (Gerungan: 2000: 103) sebagai pengertian umum yang
seragam(antaranggota kelompok) mengenai cara-cara tingkah laku
yang patut dilakukan olehanggota kelompok apabila mereka
dihadapkan dengan situasi yang bersangkut-pautdengan kehidupan
kelompok.Norma sosial merupakan pengertian yang meliputi
bermacam-macam hasilinteraksi kelompok, baik hasil-hasil interaksi
dari kelompok-kelompok yang telahlampau maupun hasil interaksi
kelompok yang sedang berlangsung. Termasuk semuanilai sosial, adat
istiadat, tradisi, kebiasaan, konvensi, dan lain-lain.
Norma social adalah patokan-patokan umum mengenai
tingkah laku dan sikap individu anggotakelompok yang dikehendaki
oleh kelompok mengenai bermacam-macam hal yangberhubungan
dengan kehidupan kelompok yang melahirkan norma-norma tingkah
lakudan sikap-sikap mengenai segala situasi yang dihadapi oleh
anggota-anggota kelompok.Soetandyo Wignjosoebroto dalam J.Dwi

8
Narwoko & Bagong Suyanto (2004: 24)menyatakan bahwa “norma
tidak lain adalah konstruksi-konstruksi imajinasi” (artinya,suatu
konstruksi yang hanya ada karena dibayangkan di dalam pikiran-
pikiran) danbanyak dipengaruhi oleh daya kreatif mental, namun
norma-norma sebagai keharusan,yang bertujuan merealisasikan
imajinasi mental kewujud konkrit di alam kenyataan haruslah
memahami betul alam realita dan fakta. Sedangkan Soerjono Soekanto
(2003:199-200) menyatakan bahwa “supaya hubungan antar manusia
di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana diharapkan, maka
dirumuskan norma-normamasyarakat”.
Mula-mula norma-norma tersebut terbentuk secara tidak
sengaja. Namunlama-kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara
sadar. Norma-norma yang ada didalam masyarakat, mempunyai
kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada normayang lemah, yang
sedang sampai yang terkuat daya ikatnya.Norma adalah patokan
perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.Norma disebut
pula peraturan sosial menyangkut perilaku-perilaku yang
pantasdilakukan dalam manjalani interaksi sosialnya. Keberadaan
norma dalam masyarakatbersifat memaksa individu atau suatu
kelompok agar bertindak sesuai dengan aturansosial yang telah
terbentuk sejak lama. Norma tidak boleh dilanggar. Siapa
yangmelanggar norma atau tidak bertingkah laku sesuai dengan
ketentuan yang tercantumdalam norma, akan memperoleh hukuman.
Norma merupakan hasil buatan manusiasebagai makhluk
sosial. Pada awalnya, aturan dibentuk secara tidak sengaja. Lama-
kelamaan norma-norma disusun atau dibentuk secara sadar. Norma
dalam masyarakatberisi tata tertib, aturan, petunjuk standar perilaku
yang pantas atau wajar. Padadasarnya, norma disusun agar hubungan
di antara manusia dalam masyarakat dapatberlangsung tertib
sebagaimana yang diharapkan. Misalnya, cara makan,

9
bergaul,berpakaian merupakan norma-norma yang menjadi acuan
dalam berinteraksi.
b. Tingkat Norma Sosial
Berdasarkan tingkatannya, norma di dalam masyarakat
dibedakan menjadi empat yaitu:
1) Cara(usage) Cara adalah suatu bentuk perbuatan yang
dilakukan individu dalam suatumasyarakat tetapi tidak secara
terus menerus.
2) Kebiasaan(folkways), Kebiasaan merupakan suatu bentuk
perbuatan berulang-ulang bentuk yang sama yangdilakukan
secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap
baik danbenar.
3) Tata kelakuan (mores) Tata kelakuan adalah sekumpulan
perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari
sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna
melaksanakanpengawasan oleh sekelompok masyarakat
terhadap anggota-anggotanya. Dalam tatakelakuan terdapat
unsur memaksa atau melarang suatu perbuatan lain. Fungsinya
sebagai alat agar para anggota masyarakat menyesuaikan
perbuatan-perbuatannyadengan tata kelakuan tersebut.Fungsi
tata kelakuan dalam masyarakat adalah sebagai berikut.
a) Memberikan batasan pada perilaku individu dalam
masyarakat tertentu.
b) Mendorong seseorang agar sanggup menyesuaikan
tindakan-tindakannya dengantata kelakuan yang berlaku di
dalam kelompoknya.
c) Membentuk solidaritas antara anggota-anggota masyarakat
dan sekaligusmemberikan perlindungan terhadap keutuhan
dan kerjasama antara anggota-anggota yang bergaul dalam
masyarakat.

10
d) Memberikan seperangkat alat untuk menetapkan harga
social dari suatukelompok.
e) Mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan
bertingkahlaku.
f) Merupakan penentu akhir bagi manusia dalam memenuhi
peranan sosialnya..
g) Sebagai alat solidaritas bagi kelompok.
h) Sebagai alat kontrol perilaku manusia.
4) Adat istiadat(custom) Adat istiadat adalah kumpulan tata
kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karenabarsifat kekal
dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang
memilikinya.Adat istiadat menurut koenjaraningrat disebut
kebudayaan abstrak atau sistem nilai. Pelanggaran terhadap
adat istiadat akan menerima sanksi yang keras baik
langsungmaupun tidak langsung.
c. Macam Norma Sosial
Norma sosial di masyarakat dibedakan menurut aspek-aspek
tertentu tetapi salingberhubungan antara satu aspek dengan aspek
lainnya. Pembagiannya norma sosial adalah sebagai berikut.
1) Norma agama, Norma agama adalah peraturan sosial yang
sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah
ukurannya karena berasal dari Tuhan. Biasanya norma agama
tersebut berasal dari ajaran agama dan kepercayaan-
kepercayaan lainnya (religi).Pelanggaran terhadap norma ini
dikatakan berdosa.
2) Norma kesusilaan, Norma kesusilaan adalah peraturan sosial
yang berasal dari hati nurani yangmenghasilkan akhlak,
sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap
baikdan apa yang pula dianggap buruk. Pelanggaran terhadap
norma ini berakibat sanksipengucilan secara fisik (dipenjara,
diusir) ataupun batin (dijauhi).

11
3) Norma kesopanan, Norma kesopanan adalah peraturan sosial
yang mengarah pada hal-hal yangberkenaan dengan bagaiman
seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalamkehidupan
masyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan
celaan,kritik, dan lain-lain tergantung pada tingkat
pelanggaran.

12
D. KESIMPULAN
Interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial.
Karena memang suatu masyarakat sosial terdiri dari individu-individu, setiap
individunya adalah manusia, dan manusia adalah makhluk sosial. Dalam
berinteraksi setiap harinya, kita tidak jauh dari yang namanya saling
berkomunikasi. berkomunikasi merupakan sebuah peristiwa sosial yang terjadi
ketika seorang manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Secara
psikologis, peristiwa sosial akan membawa kita kepada psikologi sosial.
Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.
Tentunya ketika melakukan komunikasi dengan seseoarng haruslah
memerhatikan sikap dan juga tingkah laku kita.
Sikap memiliki arti sebagai perilaku seseorang baik secara individu,
masyarakat, terlebih tindakan terhadap satu kaum. Dengan begitu, perilaku
negatif individu mengenai satu topik tak akan berubah menjadi tingkah laku
yang positif apabila tingkah laku yang ditunjukkan negatif itu artinya tingkah
laku yang dilakukan akan berdampak terhadap perilaku selanjutnya. Dan juga
sejak tingkah laku orang dipengaruhi oleh perfomannya, maka psikologi
adalah relevan pula, sosiologi demikian pula, ia bisa menjelaskan pengertian
pengaruh kelompok terhadap tingkah laku individu.
Tingkah laku serta sikap yang kita lakukan akan mempengaruhi suatu
kelompok sehingga akan munculnya kebijakan terrtentu dalam lingkungan
masyarakat atau disebut dengan norma. Norma-norma kelompok dan norma-
norma sosial tidak akan timbul dengan sendirinya tetapi terbentuk di dalam
interaksi sosial antar individu di dalam kelompok sosial. Nilai sosial senantiasa
terjadi bersamaan dengan adanya interaksi manusia didalam kelompok. Dengan
demikian, sebagai manusia yang memiliki tanggung jawab dalam kehidupannya,
kita diharapkan dapat menjaga bagaimana cara berinteraksi sosial dengan orang
lain agar terjalinnya hubungan yang selalu diharapkan oleh setiap orang yaitu
hubungan yang mengarahkan kepada kebaikan dalam kehidupan bermasyarakat.

1
E. DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Nataline Parulian. 2019. Mengenal 3 Bentuk Perilaku Manusia
dalam Kelompok, https:///m.brilio.net/creator/mengenal-3-bentuk-perilaku-
manusia-dalam-kelompok-4f011.html. Diakses tanggal 1 November 2022
pukul 19.21
Hadiati, Nikmah. 2017. Psikologi Komunikasi, https://www.pdfdrive.com/
psikologi-komunikasi-e56262578.html. Diakses tanggal 30 Oktober 2022
pukul 11.52
Prasaliani, Chusnul. Nilai dan Norma Sosial, https://www.academia.edu/
34676395/Nilai_dan_Norma_Sosial. Diakses tanggal 30 Oktober 2022 pukul
12.43
Srihartantati, Yusminar. 2019. Sikap Sosial Siswa dalam Interaksi Edukatif
Siswa Panti Asuhan di Madrasah Aliyah Swasta al-Ittihadiyah Bromo Medan,
http:///repository.uinsu.ac.id/7775/1/Skripsi%20Yusminar%20PDF.pdf.
Diakses tanggal 30 Oktober 2022 pukul 13.10
Sudariyanto. 2019. Interaksi Sosial. Semarang. Alprin
Tahir, Arifin, 2014. Perilaku Organisasi, https://pdfdrive.com/buku-ajar-
perilaku-organisasi-e44650916.html. Diakses tanggal 30 Oktober 2022 pukul
12.09

Anda mungkin juga menyukai