Anda di halaman 1dari 13

DEFINISI, OBJEK KAJIAN, DAN

KEDUDUKAN PSIKOLOGI SOSIAL DALAM STUDI PSIKOLOGI


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari mata kuliah Psikologi Sosial
Dosen Pengampu : Setya Utami, M.Psi.

Disusun oleh :
1. Muhammad Bahruddin Yusuf NIM 43010180159
2. Mira Kurnia Sari NIM 43010200001
3. Asfa Sal Sabillah NIM 43010200004
4. Asmarani Maulida Nur Nahar NIM 43010200006

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang mana
berkat rahmat dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang diajukan pada mata kuliah Psikologi Sosial.
Makalah ini kami susun berkat kerja sama dan bantuan dari pihak-pihak
yang terkait dan mengambil rujukan dari berbagai sumber. Maka dari itu kami
mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang ikut berperan aktif
dalam terselesaikannya makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan-
kekurangan yang harus diperbarui. Maka dari itu, kami mengharapkan kepada
para pembaca untuk memberikan kritik dan saran supaya dalam pembuatan
makalah yang selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Tegal, 10 September 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2


DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................ 4
A. Latar Belakang....................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .............................................................................................. 6
A. Definisi Psikologi Sosial ........................................................................ 6
B. Objek Kajian Psikologi Sosial ................................................................ 6
C. Kedudukan Antara Psikologi Sosial Dengan Ilmu Lain .......................... 7
D. Contoh Bentuk Psikologi Sosial Yang Terdapat Dalam Al-Qur’an. ........ 9
BAB III.............................................................................................................. 11
PENUTUP ..................................................................................................... 11
A. Kesimpulan.......................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konteks dari perilaku manusia tidak terbatas pada hubungan
dengan orang lain. Faktor kebudayaan dan lingkungan fisik juga tidak
dapat diabaikan perannya. Konteks yang luas cangkupannya ini membawa
konsekuensi bahwa peran Psikologi Sosial dalam kehidupan manusia
cukup besar.
Kemiskinan merupakan suatu permasalahan yang tidak pernah
habisnya yang dihadapi oleh masyarakat dunia. Kemiskinan bukanlah hal
yang diharapkan, namun bukan hal juga yang mudah untuk di hindari. Di
Indonesia sendiri karena dampak Covid-19 angka kemiskinan meningkat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan angka kemiskinan
sebesar 10,19 % per September 2020. Selama pandemi Covid-19,
ketimpangan ekonomi Indonesia juga melebar. Selain permasalahan
keuangan, masyarakat juga memiliki beberapa masalah yang dapat
mempengaruhi kesejahteraan psikologis yaitu permasalahan dalam
pemenerimaan diri, pengembangan pribadi, hubungan dengan orang lain,
kemandirian, dan kemampuan dalam mengelola hidup.
Selain itu, akhir-akhir ini sering disinyalir bahwa solidaritas sosial
telah terkikis. Keengganan untuk menolong orang lain dapat terjadi karena
dorongan untuk menolong berkurang, proses menolong yang semakin
sulit, dan akibat dari menolong tidak selamanya positif. Situasi dunia yang
makin kompetitif melemahkan dorongan untuk menolong. Jalan raya yang
padat makin menyusahkan orang memberi pertolongan terhadap korban
kecelakaan. Orang yang menolong korban penganiyayaan bisa
menanggung risiko yang besar seperti disakiti dan diancam.

4
Psikologi sosial tidak hanya menganalisis untuk memahami
fenomena seperti itu, tetapi juga mengemukakan berbagai alternatif untuk
meningkatkan tanggung jawab sosial terutama dalam hal perilaku
menolong. Teknik-teknik mempengaruhi orang lain dapat diterapkan
untuk mencari pertolongan. Selama ini teknik tersebut banyak
dimanfaatkan untuk hal-hal yang bersifat selisih, namun ini tidak berarti
bahwa hal yang serupa tidak dapat diarahkan untuk keuntungan bersama.
Upaya ini akan dapat lebih efektif bila dikombinasikan dengan cara-cara
mengubah sikap.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi psikologi sosial?
2. Apa saja objek kajian yang ada dalam psikologi sosial?
3. Bagaimana kedudukan antara psikologi sosial dengan ilmu lain?
4. Bagaimana contoh bentuk psikologi sosial yang ada di dalam Al-
Qur’an?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari psikologi sosial.
2. Untuk mengetahui objek kajian yang ada dalam psikologi sosial.
3. Untuk mengetahui kedudukan antara psikologi sosial dengan ilmu
lain.
4. Untuk mengetahui contoh bentuk tentang psikologi sosial yang ada
di dalam Al-Qur’an.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Psikologi Sosial
Secara etimologi, Psikologi berasal dari Bahasa Yunani “psyche”
yang artinya jiwa, dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Sedangkan
kata Sosial berasal dari Bahasa latin “socius” yang berarti teman, kawan,
dan sahabat.
Secara terminologi, psikologi adalah ilmu tentang perilaku,
sedangkan sosial berarti interaksi individu atau antar kelompok dalam
masyarakat. Jadi psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang
membahas perilaku individu dalam konteks situasi sosial atau dalam
kehidupan masyarakat.
Menurut Stephen P. Robbins, psikologi sosial adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari perilaku individual sebagai fungsi
stimulus-stimulus sosial, dimana psikologi sosial memadukan konsep dari
psikologi dan sosiologi, meskipun pada umumnya dianggap sebagai dari
psikologi. Sedangkan menurut Baron dan Byrne, psikologi sosial adalah
bidang ilmu yang mencari pemahaman tentang asal mula dan penyebab
terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam situasi-situasi sosial. 1
Dari berbagai definisi, secara umum dapat disimpulkan psikologi
sosial adalah ilmu pengetahuan yang membahas perilaku individu dalam
konteks sosial. Definisi ini mengandung dua unsur pokok, yaitu perilaku
individu dan konteks sosial. 2
B. Objek Kajian Psikologi Sosial
Objek kajian psikologi sosial adalah pikiran, perasaan, dan
tindakan sosial seseorang dalam konteks sosial. Perilaku sosial menjadi
tekanan dalam definisi ini mengingat psikologi sosial selalu
memperhatikan setting sosial dan kehadiran orang lain. Oleh karena itu,
pikiran perasaan dan perilaku seseorang juga harus dipahami dalam

1
Agus Hermawan dkk, Psikologi Sosial (Yogjakarta : Trussmedia Grafika, 2020), hal. 15-16.
2
Faturochman, Pengantar Psikologi Sosial. (Yogyakarta : Pinus, 2009) hal 7.

6
konteks sosial. Dari sini dapat juga dilukiskan bahwa objek kajiannya
berhubungan dengan persepsi sosial, interaksi sosial, dan pengaruh sosial. 3
Secara umum, objek studi psikologi, menurut Alex Sobur (2003)
dibagi menjadi dua, yaitu objek material dan formal. Objek material
adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau sesuatu yang
ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran. Objek material
mencakup hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya
adalah manusia.
Objek formal adalah cara memandang dan meninjau yang
dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-
prinsip yang digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai
pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain (psikologi, antropologi,
sosiologi, dan lain-lain). Objek psikologi, yaitu dari segi tigkah laku
manusia bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk
memprediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat. Sedangkan objek
kajian dalam psikologi sosial adalah manusia dalam interaksi sosial baik
sebagai makhluk individu, sosial maupun berketuhanan. 4
C. Kedudukan Antara Psikologi Sosial Dengan Ilmu Lain
Sebelum lahirnya psikologi sosial, gejala perilaku manusia
dipelajari oleh antropologi dan sosiologi. Antropologi mempelajari
manusia sebagai suatu keseluruhan. Obyek material antropologi adalah
umat manusia dan obyek formalnya adalah studi tentang produk-produk
budaya umat manusia. Antropologi mencoba menerangkan hakikat
perilaku manusia dengan menggali nilai-nilai yang terkandung dalam
kebudayaan berbagai suku bangsa dunia. Karena manusia tidak bisa lepas
dari pengaruh lingkungan maka antropologi penting sekali artinya untuk
psikologi sosial.
Berbeda dari antropologi, sosiologi mempelajari tingkah laku
manusia sebagai bagian dari lingkungan yang terbatas seperti keluarga,

3
Suyanto dkk, Pengantar Psikologi Sosial (Surabaya : Pusat Penerbitan dan Percetakan
Universitas Airlangga, 2012), hal. 6.
4
Agus Hermawan dkk, Psikologi Sosial (Yogjakarta : Trussmedia Grafika, 2020), hal. 17.

7
desa, masyarakat di suatu wilayah tertentu. Karena setiap manusia selalu
terkait dengan lingkungan masyarakat tertentu, maka pengaruh sosiologi
pun sangat besar dalam psikologi sosial. Sasaran penelitian psikologi
sosial adalah tingkah laku manusia sebagai individu. Inilah yang
membedakan psikologi sosial dari antropologi dan sosiologi yang
mempelajari tingkah laku manusia sebagai bagian dari masyarakatnya.
Peranan dari antropologi dan sosiologi dalam psikologi sosial
antara lain adalah untuk mengurangi atau setidak-tidaknya menjelaskan
bias (penyimpangan) yang terdapat dalam hasil penelitian psikologi sosial
sebagai akibat dari pengaruh kebudayaan atau kondisi masyarakat di
sekitar manusia yang sedang diteliti.
Adanya perbedaan obyek material antara psikologi sosial dan
antropologi serta sosiologi maka membawa implikasi dalam perbedaan
formal atau metodologi yang digunakan dalam ilmu-ilmu tersebut.
Antropologi dan sosiologi mengutamakan cara pendekatan deskriptif
(menjelaskan, menguraikan gejala yang dipelajari) dan umumnya tidak
melakukan generalisasi, maka psikologi sosial biasanya menggunakan
metode eksperimental yaitu metode dimana suatu gejala diamati dalam
kondisi yang dikontrol. Berdasarkan pengamatan dalam kondisi terkontrol
ini, peneliti biasanya membuat rumus, dalil hukum, dan teori yang berlaku
umum. 5

5
Hamim Rosyidi, Psikologi Sosial (Surabaya : CV. Jaudar, 2012), hal. 46.

8
D. Contoh Bentuk Psikologi Sosial Yang Terdapat Dalam Al-Qur’an.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa setiap manusia memerlukan
interaksi sosial dan kerjasama antar umat manusia untuk mewujudkan cita-
cita bersama.

‫شعوبًا َو َجعَ ْلنَك ُْم أنثَىُ ََو ذَ َكرُ ِمن َخلَ ْقنَكم ِإنَّا ٱلنَّاسُ يََٰٓأَيُّ َها‬
ُ‫ارف َٰٓواُ َوقَبَآَٰئِ َل‬ َُّ ‫ٱّللُ ََ ِعند أ َ ْك َر َمك ُْم ِإ‬
َ َ‫ن ُۚ ِلتَع‬ ِ َّ ‫ن ُۚأَتْقَىك ُْم‬
َُّ ِ‫ََٱّلل إ‬
َُّ ُ‫ع ِليم‬
َ
ُ‫َخ ِبير‬
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S Al-Hujurat : 13)6
Ayat di atas adalah dasar interaksi sosial antar sesama manusia.
Interaksi sosial yang dimaksud adalah aksi hubungan yang bersifat timbal
balik, pentingnya untuk saling mengenal dan saling berinteraksi antar satu
sama lain, tapi pada aspek-aspek hubungan yang bersifat umum tidak
dalam hal yang bersifat ritual keagamaan, melainkan saling menghargai
dan menghormati dalam dimensi sosial kemasyarakatan.
Bersosialisasi tentu tidak hanya dengan orang Islam saja. Apalagi
jika hidup di Indonesia yang memiliki berbagai macam budaya dan agama.
Interaksi antara muslim dan nonmuslim sama sekali tidak dilarang, bahkan
sangat dianjurkan, selama kedua belah pihak saling menghormati hak
masing-masing, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.

6
Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat 13, https://tafsirweb.com/9783-quran-surat-al-hujurat-ayat-13.html
(diakses pada 10 September 2021, pukul 11.37).

9
ِ ‫ُولَ ْمُي ْخ ِرجوك‬
ُ‫مُمن‬ ِ ‫ع ِنُٱلَّذِينَ ُلَ ْمُيقَتِلوك ْمُفِىُٱلد‬
َ ‫ِين‬ َّ ‫ََّّلُيَ ْن َهىكم‬
َ ُ‫ُٱّلل‬
ْ ‫ُٱّللُي ِح‬
َُ‫بُُُّٱلمقْ ِس ِطين‬ َ ‫ِديَ ِرك ْمُأَنُتَبَ ُّروه ْم‬
َ َّ ‫ُوتقْ ِسط َٰٓواُ ِإلَ ْي ِه ْمُُۚ ِإ َّن‬
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil.” (Q.S Al-Mumtahanah : 8).7

7
Qur’an Surat Al-Mumtahanah Ayat 8, https://tafsirweb.com/10854-quran-surat-al-mumtahanah-
ayat-8.html (diakses pada 10 September 2021, pukul 11.50)

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara terminologi, psikologi adalah ilmu tentang perilaku,
sedangkan sosial berarti interaksi individu atau antar kelompok dalam
masyarakat. Jadi psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang
membahas perilaku individu dalam konteks situasi sosial atau dalam
kehidupan masyarakat.
Objek kajian psikologi sosial adalah pikiran, perasaan, dan
tindakan sosial seseorang dalam konteks sosial. Perilaku sosial menjadi
tekanan dalam definisi ini mengingat psikologi sosial selalu
memperhatikan setting sosial dan kehadiran orang lain. Pikiran perasaan
dan perilaku seseorang harus dipahami dalam konteks sosial. Dari sini
dapat juga dilukiskan bahwa objek kajiannya berhubungan dengan
persepsi sosial, interaksi sosial, dan pengaruh sosial.
Antropologi dan sosiologi berpengaruh besar dalam psikologi
sosial. Peranan dari antropologi dan sosiologi dalam psikologi sosial
antara lain adalah untuk mengurangi atau setidak-tidaknya menjelaskan
bias (penyimpangan) yang terdapat dalam hasil penelitian psikologi sosial
sebagai akibat dari pengaruh kebudayaan atau kondisi masyarakat di
sekitar manusia yang sedang diteliti.
Berinteraksi dengan sesama muslim maupun non-muslim
merupakan salah satu bentuk psikologi sosial yang sering terjadi di
Indonesia. Dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13 dijelaskan bahwa
manusia perlu berinteraksi dan saling bekerjasama demi mewujudkan cita-
cita bersama. Berinteraksi dengan non-muslim tidak dilarang oleh Allah,
bahkan dianjurkan selama mereka menghormati hak masing-masing.
Seperti yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an surat Al-Mumtahanah ayat 8.

11
B. Saran
Kami sadar bahwasannya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan karena kurangnya pengalaman dan ilmu kami, oleh karena
itu kami berharap kritik dan saran dari Ibu dosen dan teman-teman, demi
penyempurnaan makalah ini kedepan nantinya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca maupun penyusun.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Agus, dkk. 2020. Psikologi Sosial. Yogyakarta:


Trussmedia Grafika.
Faturochman. 2009. Pengantar Psikologi Sosial. Yogyakarta:
Pinus.
Suyanto, dkk. 2012. Pengantar Psikologi Sosial. Surabaya: Pusat
Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga.
Rosyidi, Hamim. 2012. Psikologi Sosial. Surabaya: CV. Jaudar.
TafsirWeb. Diakses pada 10 September 2021, dari
https://tafsirweb.com/9783-quran-surat-al-hujurat-ayat-13.html.
TafsirWeb. Diakses pada 10 September 2021, dari
https://tafsirweb.com/10854-quran-surat-al-mumtahanah-ayat-8.html.

13

Anda mungkin juga menyukai